Poster by : aminaulia (GiraffelabilArt) @ HSG
Main Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Lee Taemin, Jung Yunho
Author : Dina Matahari
Genre : Romance,Misteri
Length : Chapter
Rating : General
Foreword:
What if we realize that we are already in love with someone who turns out was a ghost.
Do ghosts exist?
Do ghosts can communicate with humans?
Selama
dirawat di Rumah sakit Sulli bertemu dengan seorang dokter yang menarik
hatinya, sehingga ia jatuh hati kepada dokter tersebut. Sesaat sebelum
meninggalkan rumah sakit baru ia mengetahui bahwa dokter yang
dicintainya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu akibat kecelakaan
lalu lintas.
Setelah kembali ke rumah, ia berjumpa dengan seorang sahabat kakaknya yang nama dan wajahnya sama persis seperti dokter tersebut.
Apakah itu hantu dokter yang mengikutinya ?
Apakah itu manusia yang wajah dan namanya mirip sekali dengan dokter tersebut ?
Banyak hal yang dialami oleh Sulli, yang mendorongnya untuk membuka sebuah surat yang diberikan dokter tersebut , sehari sebelum ia meninggalkan rumah sakit.
SEBUAH SURAT DARI SURGA
( A letter from Heaven)
“ 1….2…..3…..” kata Minho
Kotak terbuka seketika.
Mata Sulli terbelalak.
Minho terdiam, tak bisa berkata apa-apa.
“Tak mungkin….” Kata Sulli pelan, lebih
mirip dengan bisikan.
Choi Minho yang terdiam, perlahan melihat ke arah Sulli dengan tatapan
bertanya-tanya. Apanya yang tidak mungkin ? Ia hanya melihat sebuah surat
berwarna pink dengan setangkai mawar merah yang masih segar. Ia tadi
sejenak berpikir dan merasa aneh, kenapa
pamannya memberikan surat dengan sampul pink… apakah itu surat cinta ?
“ Sulli ??” Choi Minho bergerak cepat ke
dekat Sulli ketika melihatnya pucat dan limbung. Hatinya semakin cemas ketika
keringat mengintip di atas dahi Sulli, dan ia merasakan jemari tangan Sulli
menjadi dingin…sangat dingin !!
“ Sulli !!” Minho mulai panik ,”
Omona…Sulli, bangunlah !!”
Sulli benar-benar tak menjawab, badannya
terkulai lemas. Matanya terkatup…dia pingsan .
Minho melihat ke sekeliling, ia kemudian
memanggil seorang pelayan.
“ Dimanakah rumah sakit terdekat dari
sini ?”
“Choi General Hospital terletak satu kilometer
dari sini..”
“Bisakah anda membantu saya , membukakan
pintu mobil ?”
Choi Minho membopong tubuh Sulli,
membawanya ke tempat mobilnya terparkir. Dengan susah payah ia mendudukkan
Sulli di kursi penumpang.
“Terimakasih !” katanya kepada pelayan
yang tadi membantunya, “Tetapi ke arah mana aku harus menuju ?”
Pelayan tersebut memberikan petunjuk
kepada Minho tentang jalan menuju rumah sakit yang dimaksud. Choi Minho tergesa
masuk ke dalam mobil, ketika ia sedang menghidupkan mesin seorang pelayan yang
lain datang dengan kotak dan tas hello kitty di tangannya.
“Ini milik gadis itu, ketinggalan!”
Minho menerimanya dan mengucapkan terima
kasih sekali lagi.
Choi General Hospital
“ Ini nona Choi Sulli !! Hubungi dokter
Yunho !!”
Choi Minho melihat kesibukan perawat UGD
yang bergerak sangat cepat.
“ Sebaiknya anda tunggu di luar ruangan.
Biar kami memberikan tindakan. ” kata seorang perawat.
Choi Minho berjalan ke luar ruangan,
berdiri terpaku di pintu kaca yang menjadi pembatas ruangan. Matanya dengan
gelisah melihat tubuh Sulli yang sedang diperiksa. Ada rasa ketakutan yang
mencengkram dadanya. Semua terjadi begitu tiba-tiba.
Tiba-tiba Taemin dan ibunya datang
berlarian, Minho terkejut melihatnya karena ia merasa tak mengabari mereka.
Bagaimana mereka bisa tahu Sulli ada di sini ?
“ Minho, apa yang terjadi ?” kata Taemin
dengan wajah cemas, “Sullinya mana ?”
"Di UGD sedang ditangani dokter. “
“Apa yang terjadi Minho ?” kini ibunya
Sulli yang bertanya.
“Maaf…Sulli pingsan di tengah perjalanan.
Aku membawanya ke rumah sakit terdekat. “
“Apakah dia terjatuh ? Apakah dia mimisan
?”
“ Tidak ahjumma.”
“ Eomma, tenanglah….” Kata Taemin dengan
suara yang menyejukkan, ”Sulli sudah ditangani dengan baik. Sekarang aku
antar Eomma ke tempat appa, nae ?! Biarlah nanti Minho dan aku yang menunggui
Sulli.”
“ Tapi aku ingin melihat Sulli-ku…” kata
ibunya Taemin.
“Ya, aku mengerti. Tetapi itu kurang baik
buat eomma, lebih baik eomma menunggu di sana supaya bisa sambil istirahat. Di
sini juga tidak akan membantu apa-apa.
Ya !!”
Akhirnya ibunya Taemin mengangguk setelah
sebelumnya menitipkan Sulli kepada Minho.
Sulli membuka matanya perlahan, ia
kemudian terkejut ketika melihat wajah dr. Yunho yang berdiri di sampingnya.
Di manakah dirinya ? Mengapa ada dokter
Yunho di sampingnya ? Apakah ia ada di rumah sakit lagi? Apa yang terjadi
padanya ?
Sulli berusaha mengingat-ingat apa yang
telah terjadi. Waktu terakhir diingatnya, ia berada di sebuah kafe dan makan
eskrim. Waktu itu ia melihat kotak yang berisi surat dan setangkai mawar yang
telah diberikan oleh dokter Minho. Tetapi ia tidak sendirian…ada choi Minho,
sahabat kakaknya, di situ. Tetapi…dimanakah dia sekarang ?
“Minho oppa……….” Katanya sambil matanya
mencari.
Tiba-tiba seseorang yang sejak tadi
duduk, berdiri mendekatinya. Wajahnya terlihat antara cemas dan bahagia.
“Ya, Sulli…. oppa ada di sini.”
“Jangan tinggalkan aku sendirian di
sini…. aku takut…”
“ Ne Sulli, aku akan ada di sini
menemanimu. Sekarang apa yang kau rasakan ?” suaranya terdengar lembut,
tangannya yang kokoh menggenggam jemari Sulli yang masih lemah.
Sulli menggeleng sambil tersenyum. Mata
keduanya saling memandang dan bicara.
“Ehm..ehm !!”
Keduanya tersentak kemudian melihat ke
arah dokter muda yang sejak tadi berdiri menikmati adegan “mesra” Choi Minho
dan Sulli.
“Sulli, kau sekarang sudah sadar. Kata
Taemin kau lupa memakan obatmu pagi ini. “
“Ne.” Jawab Sulli, ia memang terlupa
memakan obat karena terburu-buru pergi bersama Choi Minho. Biasanya setiap
sarapan Taemin oppa yang selalu menyiapkan obat untuknya di dekat gelas
minumnya, tetapi pagi tadi Taemin tidak ada di rumah. Jadi, tak ada yang
menyiapkan dan mengingatkannya untuk makan obat. Ah…ceroboh sekali dirinya.
“Sekarang, kau istirahat saja dulu. Saya
mau memberi tahu ayahmu tentang perkembanganmu.”
“ Dokter…apakah saya boleh pulang
sekarang ? Saya benar-benar merasa sehat.”
Dokter Yunho tersenyum,”Tidak dulu,
sebelum hasil pemeriksaan laboratorium keluar. Mungkin kau harus menginap di
sini malam ini. Hanya untuk malam ini, nae ??!”
“ Tapi…..” wajah Suli memucat, ia merasa
takut membayangkan kalau-kalau ia harus bertemu dengan dokter Minho.
“ Waeya ? Bukankah ada dia yang akan
menemanimu di sini, hmh ?” dokter Yunho menggoda.
Sulli wajahnya memerah, mungkin dokter
Yunho berpendapat bahwa Choi Minho adalah pacarnya.
“ Baiklah, istirahatlah. Dan Minho, kalau
ada apa-apa kau bisa memberi tahu perawat yang jaga.”
“ Ya, terimakasih dokter.” Jawab Minho
sambil mengangguk.
Setelah kepergian dokter Yunho, Minho
duduk di sisi ranjang, tangannya masih terus menggenggam jemari Sulli.
“ Kau membuatku khawatir, Sulli. Kau
tiba-tiba saja pingsan di depanku.”
“ Mian oppa. Tetapi mengapa oppa
membawaku ke rumah sakit ini ?”
“ Kebetulan. Ternyata rumah sakit ini
adalah rumah sakit terdekat dari kafe tempat kita berhenti . Aku sama sekali
tidak tahu kalau ternyata ini adalah rumah sakit ayahmu. Begitu sampai ke sini
para perawat langsung mengenalimu. Awalnya aku heran karena mereka seperti itu.
Kemudian Taemin dan ibumu datang walaupun aku belum sempat menelepon mereka.”
“Eomma dan Taemin oppa ada di sini ?”
“ Nee. Tetapi sekarang mereka sedang
berada di ruangan ayahmu. Benarkah kau tidak merasa kesakitan ? Atau pusing ??”
“ Tidak, oppa. Jangan memasang wajah
khawatir seperti itu..” Sulli menggodanya.
“Waeyo…apakah aku tidak boleh mengkhawatirkanmu
? Aku menyayangimu Sulli, rasanya aku
ingin meninju mukaku sendiri karena telah membuatmu masuk rumah sakit.” Minho
berkata cepat, dan ia baru menyadari apa yang dikatakannya ketika Sulli menoleh
dan menatapnya tak percaya.
“ Apa ??” katanya dengan suara yang
tersendat.
“ Kau menyayangiku ?”
“Huh ??”
“ Tadi kau bilang, kau menyayangiku.
Benarkah ??”
“ Ah…itu tidak penting karena…”
“Tapi itu sangat penting bagiku….apakah
kau sungguh-sungguh ?” potong Sulli cepat
Minho wajahnya memerah sebelum akhirnya
mengakui perasaannya selama ini, ”Na, sejak pertama melihatmu aku sudah tertarik kepadamu. Semakin kita
dekat aku semakin yakin bahwa…apa yang kurasakan ini lebih dari sekedar
perasaan seorang sahabat…aku minta maaf, Sulli. Tetapi perasaan ini tidak bisa
kulawan….”
“ Aku menyukaimu.” Kata Sulli tiba-tiba,
membuat Minho ingin melompat-lompat saat mendengarnya, ”Bahkan, aku merasakan
itu jauh sebelum aku bertemu denganmu, Minho oppa.”
Sulli melanjutkan kalimatnya.
Dirinya berkata jujur, ia menyukai Choi
Minho jauh sebelum bertemu dengannya. Ia kini berpikir bahwa pertemuannya
dengan dr. Minho merupakan awal dari rasa tertariknya kepada sosok Choi Minho.
Choi Minho dan dokter Choi Minho memiliki tampilan fifik yang serupa. Mereka
berbeda tetapi sama…mereka sama tetapi berbeda….awalnya ia bingung untuk
membedakan keduanya, tetapi pada akhirnya hatinya sendiri yang memutuskan untuk
tidak memilah dua sosok itu. Minho atau dr. Minho adalah lelaki yang membuat
hatinya tergetar. Yang membuat tidurnya terganggu, yang membuat pikirannya
selalu gelisah.
“ Kau menyukaiku…atau pamanku ?” Choi
Minho bertanya lagi.
“ Kedua-duanya.” Kata Sulli menggoda.
“Haist....” Minho menjawab dengan
perasaan tidak nyaman, ”Kau tidak adil
kepadaku kalau begitu. Kau tidak boleh serakah.”
“huu...huu...ada yang cemburu di sini !!!” Sulli makin senang
menggoda Minho yang terlihat agak cemberut.
“ Sulli-ah...!” Minho mulai menyadari kalau Sulli
menggodanya.
Tangan Minho tiba-tiba memegang kaki Sulli,
tangannya yang sebelah lagi mulai menggelitik telapak kaki Sulli sehingga Sulli
tertawa kegelian.
“Ampun, oppa ! Hua ha ha ha...ampun !!”
kata Sulli di tengah-tengah tawanya.
“Tidak !! Karena kau sudah berani
menggodaku !” Minho terus menggelitiknya, ia senang melihat Sulli bisa tertawa
seperti itu dan melupakan
penyakitnya.
Sulli berusaha membebaskan kakinya,
tetapi pegangan Minho cukup kuat. Akhirnya ia bangun dan memegang tangan Minho
untuk membuatnya berhenti menggelitik
“Arasseo ! Arasseo !!” kata Sulli cepat,
dan itu berhasil menghentikan aksi
Minho.
“ Apa ?? “ Minho bertanya, tangannya
terangkat seolah ingin menggelitiknya lagi
“Arsseo oppa...aku pada awalnya menyukai
pamanmu. Ya, aku memang mencintai dr.Choi Minho. Tetapi kurasa....aku lebih
mencintaimu !”
“Serius ?” Minho menurunkan tangannya, ia
tersenyum bahagia mendengar pengakuan Sulli.
“Serius oppa.”
“Kalau begitu...aku lebih-lebih
mencintaimu.”
“ Tidak aku yang lebih lebih lebih mencintaimu !” kata Sulli tak mau kalah.
“Aku yang lebih !”
“Aku !!”
Keduanya saling berpandangan, kemudian tertawa
bersama-sama.
“Hey !! Ada apa kalian tertawa-tawa ?
Kelihatannya sedang bahagia .”
Minho melepaskan tangannya dari Sulli,
dan mukanya memerah ketika melihat Taemin berdiri di ambang pintu. Ia segera
turun dari ranjang Sulli, dan berdiri terpaku. Ia benar-benar merasa malu karena dipergoki tengah memegang
Sulli oleh kakaknya, Taemin.
“ Bagaimana keadaanmu Ssul baby ?” tanya
Taemin sambil mendekat, ia pura-pura tidak melihat kalau wajah sahabatnya telah
berubah seperti tomat matang.
“Baik oppa. Mana eomma ??”
“Sedang ngobrol dengan dr. Yunho di
ruangan Appa.” Taemin seperti biasa mengacak rambut Sulli.
“Minho, terimakasih telah bertindak cepat
dengan membawa adikku ke rumah sakit. Dan terimakasih telah menungguinya selama
dia tidak sadarkan diri.”
“.......” Minho tidak bisa menjawab, ia
hanya tersenyum sebagai jawaban.
“Ssull, kata dokter Yunho kau harus
menginap di sini semalam sampai hasil lab keluar. Tapi kau jangan takut, aku
akan menemanimu di sini. Eomma juga akan menemanimu.” Kata Taemin.
“Oh ya Minho, ini ada makanan dari eomma.
Kau pasti belum makan sejak tadi, kan ?”
Sulli melihat ke arah Minho yang
tiba-tiba berubah menjadi bisu. Ia terkejut mendengar perkataan kakaknya kalau
Minho telah menungguinya sepanjang hari. Ada kebahagiaan menyusupi hatinya,
menyadari kalau ternyata perhatian Choi Minho kepadanya ternyata didasari rasa
sayang dan cintanya kepadanya.
“Minho oppa, ayolah makan dulu. Aku tidak
mau nanti kau jatuh sakit gara-gara aku.”
“ Ah tidak, aku belum lapar.”
“Hah ? Bagaimana bisa ? Oppa makan
terakhir ketika sarapan di rumah kami,kan ? Dan sekarang sudah hampir malam.”
Kata Sulli polos.
Akhirnya Minho
mengalah dan menerima kotak yang diberikan Taemin. Setelah itu ia berjalan
menuju kursi sofa yang ada di dalam ruangan.
“Well, Ssull...apa
yang kau rasakan sekarang ? Masih terasa pusing ??”
“Aku sehat, Oppa.
Aku belum pernah merasa sesehat hari ini.”
“ Hemm... aku tahu
sebabnya.” Taemin tersenyum sambil mencondongkan tubuhnya ke arah adiknya,”
Karena yang menemanimu sekarang bukan hantu dr. Choi Minho lagi tetapi
benar-benar Choi Minho yang masih hidup...”
“ Oppaa...!!” Sulli
memelototkan matanya, ia tak mau diingatkan kembali pada pengalaman yang
mengerikan itu.
‘Ara..ara...maafkan.
Oppa hanya bercanda.” Kata Taemin.
Matanya menatap
Sulli dengan lembut, tak terasa adiknya yang lucu dan kolokan ternyata sudah
besar. Ya, Sulli telah tumbuh jadi seorang gadis yang cantik...pantas saja
sahabatnya jatuh cinta kepadanya. Taemin tersenyum sendiri, mengingat kejadian
yang baru saja dilihatnya. Bagaimana wajah Minho berubah merah ketika ia
datang. Tanpa harus bertanya, ia tahu bahwa antara adiknya dan sahabatnya telah
tumbuh bentuk perasaan yang lain.
“ Rupanya si kodok
itu sudah membuatmu lebih sehat, ya ?” Taemin berkata setengah berbisik.
“ Mwoya...? Siapa si
kodok ? Dokter Yunho ??”
“Aish
Ssull.....Minho ! Kau tidak tahu ya, kalau teman-temanmu menjulukinya kodok ??”
“Oppa, Minho oppa
tidak seperti kodok !! Apanya yang kayak kodok ?” kata Sulli tidak senang.
“Matanya yang kayak
kodok....matanya besar !!”
“Aish oppa, kau
jahat !!”
“Kalian sudah
jadian,ya ?” goda Taemin, membuat wajah adiknya langsung merah.
“Aniya...”
“Ani ?? Lalu mengapa
wajahmu jadi merah ?”
“Aniyo !!” Sulli
meraba pipinya yang memanas.
“Haist...adikku, tak
akan ada yang bisa kau sembunyikan dari oppa. Minho laki-laki yang baik...oppa
senang kalau kalian nanti bersama.”
“ Oppa...gomawo.”
bisik Sulli malu-malu.
“Oppa akan
memintanya menemani oppa malam ini di rumah sakit. Hmh ??” Taemin menggerakkan
alisnya dengan jenaka.
Melihat kakaknya
seperti itu, Sulli semakin merah wajahnya. Tetapi di dalam hatinya ia bahagia
karena ternyata kakaknya tidak marah malah mendukung hubungannya dengan Choi
Minho.
Malam Hari, Choi General Hospital
Hari semakin larut.
Keramaian di rumah sakit berganti dengan kesunyian. Sulli duduk di sofa sambil
membaca majalah yang dibelikan kakaknya. Suara televisi menjadi penghangat
ruangan tempatnya dirawat. Jam baru menunjukkan pukul 09.00 malam. Masih
terlalu siang untuk tidur.
“Taemin mana, Ssul
?”
Sulli melihat ibunya
yang sudah bersiap untuk pulang.
Rencananya ibunya akan menginap di rumah sakit untuk menemaninya, tetapi karena
Taemin dan Choi Minho menyatakan siap untuk menemani Sulli, akhirnya ia
memutuskan pulang bersama suaminya.
“Taemin oppa pergi
ke kantin dengan Minho oppa, katanya mereka mau membeli minuman.”
“ Kau jangan tidur
terlalu malam, Ssul. Eomma sudah menitipkanmu pada dokter Yunho. Besok siang
kau baru bisa pulang. Bagaimana perasaanmu sekarang ?
“Sehat dan segar
!!” Sulli menjawab dengan tersenyum.
“Hai sweety,
bagaimana keadaanmu ??”
Sulli tersenyum
dan meletakkan majalahnya ketika dilihatnya ayahnya muncul.
“Appa...! Sulli
ingin pulang...”
“Besok, setelah
hasil lab keluar.” Jawab ayahnya sambil mengusap rambut anak kesayangannya.
“ Hasil lab kan tidak
harus ditunggu di rumah sakit. Lagipula sulli benar-benar merasa sehat.”
“ Tidak sweety,
kalau sudah sampai ke rumah kau tak akan mau mendengar kata oemma. Hanya satu
malam, nae ? Lagi pula Taemin dan temannya Minho akan menunggui kau di sini.”
Sulli cemberut,
merasa sedih karena harus tetap menginap di sana.
“Ya sudah !
Cepatlah kalian pulang !!” katanya dengan nada kesal dan sedih.
Melihat itu
ayahnya tertawa, “Kau ini Sulli, sudah dewasa tetapi masih manja. “
“Baiklah,
Ssul...eomma dan appa pulang dulu. Istirahat yang benar, jangan membantah
perkataan oppamu.”
“Nae eomma.”
Setelah memberikan
ciuman di pipi anaknya, kedua orang tua Sulli meninggalkan kamar VIP yang
ditempati Sulli.
Tidak lama
berselang, Choi Minho masuk dengan langkah halus.
“ Oppa ??!” Sulli
tersenyum senang,” Mana Taemin oppa ??”
“Masih di kantin.
Bagaimana perasaanmu sekarang ?”
“ Aish...kenapa
setiap orang yang masuk ke ruangan ini selalu menanyakan hal yang sama.
Bagaimana kabarmu ? Bagaimana perasaanmu ? Apakah kau sehat ??” omel Sulli,
“Apakah mereka tidak melihat aku baik-baik saja ?”
Choi Minho nyengir
dan tak berkomentar. Ia duduk di sisi Suli, matanya sekilas melihat majalah
yang tergeletak di meja.
“Apakah kau sudah
membaca suratnya ?” tiba-tiba dia melemparkan pertanyaan yang mengejutkan
Sulli.
Sulli matanya
melihat Minho,” Omo, kenapa tiba-tiba pertanyaan oppa aneh ?”
Minho tertawa, “
Bukankah kau ingin ada orang lain yang menanyakan hal berbeda ?”
“Ya, tapi jangan
pertanyaan seperti itu juga oppa !!” katanya kesal, pertanyaan itu
mengingatkannya kembali pada pertemuannya dengan dr.Minho di rumah sakit ini.
“ Kau masih belum
mau membacanya ?”
“ Oppa saja yang
baca. Aku kan sudah mau membuangnya. Kalau siang tadi kita tidak membukanya,
mungkin aku sekarang tidak akan ada di sini. Mungkin kita sudah akan menemui
nenekmu.”
Minho tidak
menjawab, matanya tiba-tiba menyiratkan kesedihan yang mendalam. Melihat itu,
diam-diam Sulli merasa sedih.
“Mian oppa, kalau
kata-kataku membuatmu sedih. Tetapi aku tidak bermaksud seperti itu.”
“Bukan
kata-katamu, tiba-tiba saja aku teringat eomma. Aku ingin melihatnya, ingin
menjumpainya...rasanya sudah begitu lama.”
Ada satu kerinduan
yang besar dalam nada bicaranya, Sulli mencoba tertawa ceria untuk mengalihkan
pikiran Minho.
“ Aish oppa, kau
lebih parah dariku. Kau melankolis sekali...masa tidak bertemu ibumu satu hari
saja seperti sudah terpisah selama bertahun-tahun !!”
Minho tidak
menjawab,” Apakah kau masih merasakan pusing-pusing ?”
“ Lagi ??”
Sulli memutar bola matanya,” Pertanyaan
yang sama. Dan jawabannya pun sama...TIDAK !”
“ Lalu kenapa kau
sampai pingsan tadi siang ?”
“ Aku tidak tahu.
Begitu melihat kotak itu terbuka,aku merasa kaget. Kau tahu kenapa ? Karena
bunga mawar yang diberikan dr.Minho masih tetap segar. Aku melihat setiap
kuntumnya masih seperti baru dipetik dari pohonnya. Padahal bunga itu kan sudah
diberikan tiga bulan yang lalu...coba saja oppa fikirkan...ajaib, bukan ?”
“ Tentu saja Sulli
karena bunga itu diambil dari tempat yang tak akan bisa kau bayangkan.”
Sulli menatap
Minho dengan tatapan skeptis,” Maksud oppa ?”
“Eh...bukankah kau
mengatakan dr.Minho mengatakan hal tersebut ketika memberikan bunga itu padamu
?”
“ Benarkah aku
menceritakan itu sama oppa ? Koq, aku tak ingat, ya ??”
“ Dan bunga itu
akan layu setelah sampai ke tujuannya.” Minho menambahkan.
“ Apa maksudnya ? Aku jadi bingung, ah !! Jangan-jangan oppa membual lagi...mau membohongiku
lagi,ya ?!”
“ Terserah
pendapatmu. Eh, Oppa pernah baca buku untuk mengurangi rasa pusing di kepala.
Caranya dengan relaksasi. Mau mencobanya ?? Siapa tahu ini bisa
menyembuhkanmu.”
Sulli menatap
Minho penuh kecurigaan, kenapa dia
terlihat aneh ? Kenapa perasaannya mengatakan bahwa ada sesuatu yang
disembunyikan darinya ? Apakah Choi Minho mengetahui sesuatu tentang surat dan
bunga itu ? Apakah dia sudah membacanya selama dirinya pingsan ?
“Sulli, mau atau
tidak ??”
“ Boleh, asal oppa
menceritakan sesuatu kepadaku.”
“Menceritakan apa
?”
“
Rahasia...tentang surat itu. Oppa sudah membacanya di belakangku kan ?”
Minho
tersenyum,”Baiklah, selama aku membuatmu relaks...kau boleh bertanya apapun.”
“ Ara...aku harus
bagaimana ?”
“ Berbaring di
ranjang !”
“Eh...kau tak akan
berbuat macam-macam padaku,kan ??”
“Aigo Sulli, ini
rumah sakit. Kalau aku macam-macam kau tinggal berteriak.”
“Baiklah.”
Sulli bergerak ke
ranjangnya, kemudian berbaring. Minho tersenyum dan menyelimutinya sampai ke
perut. Melihat senyumnya yang lembut, Sulli merasakan kehangatan dan
ketentraman memasuki dadanya.
“Kau jangan kaget
kalau merasakan sedikit sakit. Tetapi yakinlah bahwa ini akan membuatmu lebih
sehat dan nyaman.”
Sulli terkesiap
ketika merasakan tangan Minho yang dingin bergerak di telapak kakinya. Tanpa
sadar ia menarik kakinya.’
“ Tanganmu dingin
sekali, oppa !!”
“ Aku kan baru dari
luar, Sulli. Mau dicoba tidak ?”
“ Arasseo....”
Sulli kembali
meluruskan kakinya. Dan ia terdiam merasakan kembali tangan dingin itu bergerak
di antara jemari kakinya. Mengapa tangan itu seperti es ?? Apakah udara di luar
memang dingin ? Bukankah sekarang sedang musim semi...walaupun masih awal...tetapi udara tentunya tidak sedingin itu.
“Ough !!” Sulli
menjerit tertahan ketika jempol kakinya dipijit dengan keras.
“Tahan sweety...”
gumam Minho
Sweety ?? Sejak
kapan Minho oppa memanggilnya dengan sebutan itu ? Apakah karena pembicaraan
mereka tadi sore ? Tetapi...mengapa harus sweety ? Panggilan itu rasanya aneh karena selama ini
dia hanya mendengarnya dari mulut ayahnya.
“ Ouch !! Ini
sakit sekali !!” kata Sulli, saking sakitnya ia tak bisa menahan air matanya
keluar.
Keinginannya untuk
bertanya macam-macam terlupakan sudah.
“Tentu. Sakit
tetapi baik untukmu. Masih ada dua titik dan itu sudah oppa coba untuk melancarkannya.
Mudah-mudahan ini bisa bekerja dengan baik. Selesai !!”
‘Sudah ?” tanya
Sulli lega karena bisa terbebas dari rasa sakit,” Tapi apa yang barusan oppa
katakan ? Dua titik ??”
Minho tertawa,
“Ya. Dua titik sumbatan, itu tidak bisa disembuhkan dengan terapi yang pernah
kau lakukan dulu. Sekarang sudah terbuka. Kau pasti akan merasa lebih sehat.”
“Sehat apanya ? Aku malah sakit !!” omelnya.
“ Baiklah oppa
akan mencuci tangan dulu.”
“ Eit tunggu !!
Oppa sudah janji akan menceritakan rahasia surat itu.”
“Ya. Nanti kita
baca sama-sama isinya. Sekarang oppa ke kamar mandi dulu untuk cuci tangan.”
“Yaah !! Oppa
licik !!” seru Sulli.
Minho tidak menjawab, dengan cara yang kocak
ia membungkuk 90 derajat di hadapannya. Kemudian tegak dan berbalik
meninggalkan Sulli menuju kamar mandi. Ia tidak melihat Sulli terduduk di kasur
dengan mata terbeliak.
Kaget...
Ketakutan....terlihat jelas dalam sorot matanya.
Kaget...
Ketakutan....terlihat jelas dalam sorot matanya.
BERSAMBUNG
Nb : O. .o. . Siapa tuh yang relaksasiin Sulli? Choi Minho atau dr. Minho ?? Jangan dibaca malem-malem kalo bisa readerdeul atau kalian akan menanggung resikonya sendiri. Hahahaha. Mimin lebay. Okeh seperti biasa, Authornya mau komentar kalian tuh. Gomawo. #bow
apa yg d liat sulli?
BalasHapusapa mgkin minho yg dtng itu dr.choi minho?
lanjut dina eonnie :)
Sulli knpa kok kaget gtu ? Minho oppa pasgi msih sma taemin d kantin , trus yng dateng itu dr.choi minho ?
BalasHapusNext ne eon penasaran
Aaarrrggg..
BalasHapusDaebak daebak daebak..
Lagiii ceritanya.. seruuuuu.. sukaaaa..
Aku sempet pikir yg relaksasii kemungkinan dokter minho.. tp kayaknya itu mah si mata kodok yg ngerjain sulli deh.. haahaa
Ahh senengnya mereka saling suka dan udah saling mengungkapkan isi hati..
Lanjut lg ahh.. cepeeeettt yaaaa.. hiihii
Bagus pokoknya.. ;)
tdi malam ku ud baca eon mau komen jaringan lelet!!! ku rasa tu pasti hantunya dr minho...tp klu hantunya ganteng kyk gtu mau donk di gentayangi hehehe lanjutnya jgn lam2 eon
BalasHapusAyeee .. akhirnya minho oppa sama sulli jadian .. \=D/
BalasHapusOmo ... perasaan gak enak .. kayaknya itu dr. Choi deh yang dateng .. bukan minho oppa .. cz kan minho oppa sama taemin oppa lagi dikantin .. n pas sulli bilang kalo gak buka osi kotak itu mungkin udh sampe dirumah nenek .. trus minho oppa jawab, aku merindukan eomma .. dah jelas tu .. kalo yang datengin sulli kayanya arwahnya dr. Choi .. bukti lain pas lagi terapiin sulli tangannya minho oppa dingin kaya es .. hihihi ...
Pas minho oppa ninggalin sulli terus berbalik kayaknya ada yang sulli liat deh cz mukanya tiba-tiba langsung jadi picat gitu .. mungkinkah tai lalat yang ada dilehernya dr. Choi ??
Huaaaa.. penasaran banget sama kelanjutannya ... ditungga kelanjutannya eon .. ceritanya daebak .. ak ngebayanginnya udh kaya nntn drama aja .. haha ..
Fighting !! :*
haha minho oppa keceplosan tentang prasaannya, dan itu yang bikin minsul jadian
BalasHapustapi sepertinya yang relax sulli eon itu dr minho deh
daebak thor, next chap
ditunggu ya
Jangan itu dr.minho lagi ih ga serem hehe
BalasHapusMakin penasaran next thornya yuuuu :D
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWahh jangan jangan itu dr. Minho? Aull buka kek surat nya. Waduh beneran sangat penasaraaannnnn. Lanjut ya thoor :)
BalasHapusceritanya tambah seru,
BalasHapusjadi penasaran ama isi surat nya..
lanjut ya...
Ih seremmmm knpa pamanya minho dtengin sulli yah.
BalasHapusAda apa yah
akhirnya ngepost juga... itu paling dr. minho yang nemui sulli eonni.. serrem, menegangkan tapi aku suka karna ming n sulli eonni udh jdian, pas bca scenenya senyum2 sendiri.... daebak dh thor... (Y)
BalasHapusOmo omo dokter minho kembali,,, sulli psti udah ngrsa tuh klu itu dokter minho,, mukanya aja kget gtu waktu dr minho bungkukin bdan.....
BalasHapusd tggu lnjutanta ne...
Sebenernya siapa tuh yg relaksasiin ssul?
BalasHapusKok serem amat yaa, mau k toilet tapi ng bungkuk 90° dulu sm ssul, kaya org bner" formal bgt. Ikutan merinding saya bacanyaa :& ngomong" minho udh baca surat dari dr minho itu blm yaa? Penasaran min, next yaa (y)
Wah itu minho apa pamannya? Penasaran bgt thor
BalasHapusLanjut ya lanjut :3
Wahhhh, kayanya yang tadi dr. Minho tuh. Ngeri juga ya kalau jadi sulli. Walaupun hantunya ganteng ya ttep aja hantu.
BalasHapusLanjut miiinnn~
waahh.. makin horor nih ff.. kmaren cinta"an skarang beginian.. hmm taakut juga bacanya,
BalasHapussull kasian
wah ..horor... kayaknya dr minho muncul lagi tuh....
BalasHapuspenasaran sama isi suratnya...kira kira apa ya???
lanjut thor...
Daebak Daebak...ne pasti rohnya dr.minho ming,kan tngannya dngin??? ea kan,ea kan min? ngaku dech..hiiiiiiiiiiiii...sreeemm,,lnjut next chap min,,
BalasHapusAku lupa ƲϑӑƗƚ komen apa blm di ff ini .. Hehehe kyk nya sich udh ..
BalasHapusAku suka banget sama ceritanya jadi aku baca ℓåƍi .. Lanjut min isi suratnya penasaran banget ini .. Yg dtengin sulli itu pasti dokter minho .. Kenapa dokter minho selalu datengin sulli yaa apa karna minho oppa tpi kan mereka ketemu seblm sulli kenal dgn minho oppa ..
nahlo jgn2 itu si dr minho ya min?? huu penasaran nih, penasarn bgt sama misterinya
BalasHapustp aku seneng minsul udah pacaran hahaha
ayoo thor aku tunggu lanjutannya hhehe
horor nih horor..
BalasHapusitu yg merelaksasi sulli pasti si dr.minho deh, bukan si minho ya?
tuh kan tuh kan, maksudnya apaan sih?
kok muncul lagi itu si hantu?
bikin bingung aja deh.. -_-
dan minho kemana coba?
Sul eonni nda nyadar apa low itu hantu nya dr. Minho...
BalasHapusPenasaran sm kelanjutan nya
aisss knpa minho tiba2 dingin . . . . ada ap ini gak seperti biassanya . . . wah pzti itu dokter choi . . .hahaha lanjut min . .
BalasHapussepertinya itu bukan minho, tp dr minho...
BalasHapushoror horor banget