SHINee Choi Minho | F(X) Choi Sulli
Author : Dhecy Chyminh
Genre :
Sad, Bestfriend, Family, Romance
Length : One Shoot
Rating : PG-13
Summary :
Warna-warni hadir mu, tak menyurutkan langkahku
Untuk terus berada dalam
payung bening dua mata indah itu
Di batas lelah yang
menghampiri raga ku, ku telan segalanya dengan mu
Tawa, sedih, bahagia, dan
luka...
Jadi bunga wangi dengan
rekah bahagia kita bersama...
Choi minho adalah seorang pelajar menengah atas dari “ANYANG ART
HIGH SCHOOL”, sekolah ini sangat terkenal di korea selatan, karena merupakan
sekolah seni ternama dan pertama yang ada di district gyeonggo. Ia merupakan
putra tunggal dari choi yun gyeom seorang pengusaha sukses pemilik perusahaan
“HYUNDAI MOTOR” yang merupakan produsen mobil terbesar ke lima di dunia, dan
pertama di korea.
Minho ibarat magnet, siap
menarik perhatian siapa saja yang memandangnya. tak hanya yeoja tapi juga
namja. Pesona nya membuat semua orang lupa diri, khususnya kalangan para
wanita.
Namun satu hal yang
mencurigakan dari sosoknya, minho belum pernah sekali pun berpacaran, bahkan
sampai detik ini. dia memang dekat dengan seorang yeoja, yeoja itu bernama choi
sulli. tapi semua orang juga tau bahwa sulli bukan kekasih minho. Mereka hanya
bersahabat. lagi pula jika sampai minho dan sulli berpacaran, itu bisa
menyebabkan situasi sekolah dan luar sekolah menjadi horor, para yeoja fangirl
minho akan dengan cepat membuly sulli atau bahkan membunuhnya, catat ya
MEMBUNUH.
Jika minho di bicarakan
karena ketampanan dan kekayaan nya, maka sulli di bicarakan karena dia adalah
wanita yang paling dekat dengan Minho. Mereka telah bersahabat sejak kecil,
hanya bersahabat bukan pacaran. Bahkan gosip2 miring sempat menyebar, yang
mengatakan kalau Minho tidak pernah berpacaran karena dia punya kelainan
Sulli dan Minho memang bersahabat sejak masih balita, eomma minho
dan eomma sulli juga merupakan teman baik, begitu juga dengan kedua ayah
mereka. Jadi sejak kecil Minsul sudah sering bersama, berangkat sekolah sama2,
main apa lagi. Kebetulan rumah mereka jarak nya sangat dekat. Jika ada anak2
jahil yang mengganggu sulli, minho akan dengan jantanya melabrak anak2 itu.
Kalau sulli sampai dibuatnya menangis, maka bukan minho namanya jika tak
membuat anak2 itu meraung ketakutan.
Selama duduk di bangku sekolah dasar, mereka selalu satu lokal.
Walau tidak satu bangku, itu pun di karenakan satu bangku hanya muat untuk satu
orang. Tapi mereka tetap duduk berdekatan. Banyak orang yang mengira sulli
adalah yeodongsaeng minho karena hubungan mereka yang sangat dekat.
Mereka selalu di antar
kesekolah ber sama2. Kadang sulli menumpang di mobil appa minho, kadang minho
yang ikut menumpang di mobil appa sulli.
Minho telah menganggap
orang tua sulli sebagai orang tua keduanya, begitu juga sebaliknya sulli
menganggap orang tua minho sebagai orang tua keduanya. Rumah sulli adalah rumah
minho juga, demikian pula sulli menganggap rumah minho. mereka di ibaratkan
bunga dengan tangkai, bagaikan tinta dengan pena, bagaikan surat dan perangko,
selalu bersama. Tapi ingat, mereka tidak pacaran.
Sewaktu masuk kelas 1
junior high school mereka pernah di buat tidak selokal. sulli protes, minho
juga. Tak tanggung2, Berdua mereka menghadap kepala yayasan. Memohon agar di
jadikan satu lokal.
Bahkan mereka mengancam untuk tidak akan mau sekolah lagi jika
kelas mereka dipisahkan. Padahal niat sang kepala yayasan memerintah kepala
sekolah untuk membuat lokal mereka terpisah hanya demi 1 tujuan, agar minho dan
sulli bisa bergaul dengan anak2 lainya, tidak hanya berdua terus menerus. Tapi
2 anak ini tetep keukeh tidak terima, dan hasil akhirnya sang kepala yayasan
menyerah hingga memutuskan mereka kembali selokal. Bagaimana bisa minho dan
sulli yang masih sangat muda seberani itu menghadap kepala yayasan pemilik
“ANYANG ART HIGH SCHOOL” tingkat SMP ? Tentu saja karena kepala yayasan itu
adalah ayah dari choi sulli.
Ya, sulli adalah putri tunggal dari Choi Siwon pemilik “ANYANG ART
HIGH SCHOOL” yang memang di bangun dari tingkat TK, SD, SMP, SMA hingga
UNIVERSITAS. Itulah sebabnya kedua anak ini selalu selokal selama mereka
menjadi pelajar TK, SD, SMP, dan SMA. Namun tidak ada seorang pun dari teman2
sulli yang mengetahui bahwa ia adalah putri seorang konglomerat pemilik sekolah
elit tersebut. Semua itu atas permintaanya, ia tak mau di beda2 kan, atau di
segani hanya karena status ayah nya sang pemilik sekolah.
Sekarang keduanya telah duduk di bangku akhir senior high school
atau SMA. 1 tahun lagi akan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih
menjurus.
Memasuki usia dewasa, sulli dan minho mulai merasakan hal2 yang
biasanya selalu dirasakan manusia normal. Perasaan yang tidak mereka temui saat
masih bocah, sekarang muncul. Rasa ketertarikan dengan lawan jenis yang dulunya
tidak mereka rasakan, sekarang hadir.
Hingga pada Suatu hari,
ketika sekolah sudah usai, minho mengajak sulli ke MAKAWANISY RESTAU , rumah
makan mewah bernuansa jepang yang merupakan tempat favorit mereka untuk sekedar
ngobrol sambil melepas dahaga, kebetulan tidak terlalu jauh dari sekolah. Ada
sesuatu yang ingin minho tanyakan pada sulli, menanyakan sebuah hal yang
mungkin saja membuat jarak diantara mereka.
“sulli-ah. Apakah tidak ada namja yang kau sukai sampai saat ini,
di sekolah ataupun di luar sekolah?” tanpa basa basi minho langsung menanyakan
poin penting nya, itu memang gaya mereka. tidak ada basa basi. Sulli hanya
tersenyum mendengar pertanyaan namja di hadapanya itu.
“memangnya kenapa minho?”
“ckk... kau tidak sopan,
angka line ku lebih tua 1 angka dari angka line mu. jadi panggil aku oppa,
kenapa sekarang kau suka memanggil ku dengan nama ” ucap minho dengan ekspresi
sebal, sementara sulli terkekeh melihatnya. mereka memang beda line, namun
tetap 1 angkatan disekolah. Karena dulu minho tidak mau sekolah sebelum sulli
masuk sekolah, sementara saat itu usia sulli belum mencukupi umur untuk
menginjak masa pendidikan pertamanya, karena ke kekeuhan minho akhirnya kedua
orang tua namja choi tersebut menuruti untuk memasukan putra tunggalnya sekolah
jika sulli juga sudah bisa masuk sekolah. Line minho adalah 92, dan line sulli
93. namun hanya beda beberapa bulan saja, minho lahir dibulan desember 1992
sedangkan sulli lahir di bulan maret 1993 *anggap aja line mereka segitu yak
O_O*
“baiklah, memangnya kenapa oppa bertanya seperti itu” ucap sulli
kemudian
“kita kan sudah besar, apa kau tak ingin pacaran? Aku hanya cemas
saja, kita kan sudah lama bersahabat, jangan2 nanti ada seorang namja yang suka
dengan mu, tapi karena kau terus bersama ku namja itu tak berani mendekati mu”
minho memberi penjelasan.
“oppa sendiri bagaimana? Apa ada yeoja yang sedang oppa sukai saat
ini? jujur saja, aku siap kok untuk sedikit menjauh agar tidak terlalu berada
di dekatmu”
Mendengar ucapan sulli,
minho bingung harus menjawab apa, bukan itu yang ingin ia dengar. Karena sulli
malah membalikan pertanyaan itu kepadanya nya lagi.
“sudahlah oppa saja dulu yang jujur. Wah... jangan2 oppa memang
sedang jatuh cinta YA? Dengan siapa oppa?” sulli terus menggoda minho dengan
pertanyaan2 konyolnya. Dengan cepat minho menggeleng.
“tidak... tidak ada yang ku suka. Lagi pula, aku tidak ada niat
untuk pacaran. Apalagi kalau itu nanti membuat kita tidak ada waktu buat main
dan jalan bersama. Untuk apa aku menghadirkan orang ketiga kalau akan membuat
persahabatn kita hancur” minho tidak yakin, apakah jawaban yang diberikanya itu
jujur atau tidak. Tapi dia memang tidak mau kalau gara2 pacaran hubungan mereka
akan renggang. Bagi minho persahabatan mereka jauh lebih utama. Sulli tersenyum
begitu bangga dengan keputusan minho.
“memang betul oppa, apa sih gunanya pacaran? Buang2 energi, buang2
biaya untuk kencan, kalau memang jodoh pasti takan lari kemana” itulah untuk
pertama kalinya sulli berbohong kepada minho. Sebenarnya sulli ingin mengatakan
kalau dia mau saja berpacaran, tapi harus dengan minho. Namun tak mungkin sulli
mengakui kalau ia sangat mencintai dan menyukai namja yang menyandang status
sebagai sahabatnya tersebut. Ia berfikir namja itu pasti takan menerima.
Berdua mereka lalui hari2 di sekolah dengan keriangan, layaknya
remaja lainya. Bahkan saat ini banyak yeoja yang secara terang2 an menyatakan
cintanya pada minho, tapi dengan sangat bijak minho menolak.
“YAA... minho. Kau sangat jual mahal. Memangnya apa kurang ku
hah?” suatu hari jung krystal melabrak minho, karena tak terima cintanya di
tolak. Dia merasa sangat malu, apalagi dirinya adalah model yang tengah naik
daun. Masa sih seorang choi minho menolaknya mentah2.
“mianne krystal-shii, tapi aku belum mau pacaran. Aku akui kau
sangat cantik, cantikkk sekali. Tapi maaf aku tidak bisa menerima cintamu”
“apa kau tidak merasa risih jalan dengan wanita tinggi dan putih
pucat bernama choi sulli itu eoh? kau tidak malu? Sudahlah lebih baik kau pilih
aku saja, kau jalan dengan ku saja” mendengar ucapan wanita di depannya itu
minho langsung naik darah, ia akan terpancing emosinya jika mendengar sulli
diperolok.
“HEH... SULLI ITU BUAT KU JAUH LEBIH BERHARGA DARI PADA KAUU”
umpat minho dengan nada tinggi.
“kau itu tampan, tapi buta.
Tidak bisa membedakan mana yang layak dan tidak layak” krystal langsung
meninggalkan minho pergi, namja itu hanya mengepal kuat tanganya menahan
amarah.
Ditempat lain sulli yang
sejak awal melihat, dan mendengar pertengkaran itu dari agak jauh, mulai
mendekat. Sulli merasa sangat tersanjung saat tadi minho mengatkan kalau
dirinya lebih berharga dari pada si bintang sekolah jung krystal.
“oppa... kenapa menolak krystal? Kan dia cantik”
“oh sulli-ah kau mendengarnya? Aku tidak akan mau berpacaran
dengan yeoja yang mulutnya tidak terkontrol seperti wanita itu tadi” dari nada
suaranya, bisa di dengar minho masih marah. Marah karena krystal telah menghina
sulli.
= >SKIPP
“just give me a reason, just a litle bits enough
Just second, we’re not
broken
Just bent, we can learn to
LOVE again”
Lirik lagu pink feat nate ruess, JUST GIVE ME A REASON itu
terlantun indah dari iphone putih minho yang ia letakan di samping bantal
tempat kepalanya tertidur lelap. Padahal saat itu waktu menunjukan pukul 00:00
KST. Dengan malas minho meraih benda kecil yang fungsinya sangat canggih
tersebut. Ia menatap layar iphone dengan mata yang masih sedikit terpejam.
Dalam hatinya sudah
menebak, bahwa panggilan itu berasalkan dari sulli yang memang terbiasa
menelpon tengah malam, hal itu akan terus terjadi jika wanita cantik bermarga
choi tersebut tidak bisa tidur.
“mmmm...yeobseyo? waeyo sulli-ah??” suara beratnya masih terdengar
parau, bahkan sangat parau.
“oppa kau lagi tidur ya??”
“ani... aku sedang memasak.
tentu saja ia, tapi sekarang aku terbangun karena kebiasaan mu yang suka
menelepon di jam tidur orang” omel minho dengan mata terpejam. Sementara di
sebrang panggilan sana seorang yeoja tengah terlihat mengerucutkan bibir.
“kenapa diam?? Kau tidak bisa tidur?? ” tanya minho karna merasa
tak ada jawaban dari si penelepon
“oppa... ada yang ingin ku
bicarakan”
“jinjah... tentu saja memang harus ada yang kau bicarakan. Kalau
tidak untuk apa kau menelepon ku gadis kecil” malam itu minho merasa nada suara
sulli berbeda dari cara pengucapan ia biasanya . Kali ini sulli terlihat ingin
menyampaikan sesuatu yang serius. Padahal yeoja cantik itu bisa di bilang tidak
pernah seserius itu.
“aku serius” lanjut sulli dengan nada tegas
“baiklah... ada apa
sulli-ya?” tanya minho jadi ikut ketularan nada serius sulli
“besok seusai sekolah kita
bertemu di makawanisy restau. Ada yang ingin ku bicarakan pada oppa”
“memangnya ada apa??” minho
semakin heran karena tak biasanya sulli seperti ini. kalau ada sesuatu, wanita
bermarga choi itu akan segera memberi tau walau melaui media telepon. Namun
tidak untuk kali ini....
“besok saja oppa, aku akan memberi tau mu. ah aku rasa ini sudah
sangat malam, maaf telah mengganggu tidur mu. kau boleh melanjutkan nya lagi.
jaljine namja frog” tuttt sulli mematikan panggilanya. 1 kata yang membuat
minho semakin bingung.
di ucapan terakhir tadi sulli mengatakan kata “maaf menganggu
tidur mu”, ia bahkan berfikir bahwa saat itu sulli tengah menggigau. Berbagai
macam pertanyaan muncul di benak minho. Sulli yang jika menelepon selalu dengan
suara riang, tertawa cekikikan, memberi lelucon konyol, tak pernah serius
sangat berberda dengan malam ini.
“apakah ada masalah? Apakah masalah itu benar2 berat?” namja itu
bertanya tanya tak sabar menunggu hari esok, bahkan kantuknya hilang seketika.
#SKIPP
Esok harinya, MAKAWANISY
restau terlihat sepi. Di tempat itu hanya ada sulli dan minho yang tengah duduk
manis berhadap hadapan. Sesekali mereka menyerut jus jeruk di gelas masing2.
Suasana kali ini memang lain, sudah 15 menit mereka berada di tempat itu, namun
keduanya masih sama2 diam. Sulli tak mengeluarkan sepatah kata pun kepada minho.
Hal itu juga membuat minho tak tau harus bilang apa. Karena yeoja di hadapanya
tersebut terlihat tak seperti biasanya...
“oppa...” 1 kata yang
membuat suasana sedikit sejuk karena sulli mulai membuka suara.
“ne... ada apa?” uh...
minho benci suasana seperti ini. karena benar2 tak sama seperti biasanya.
“mungkin sebentar lagi kita tidak akan bisa seperti dulu” suara
sulli datar, tak berani menatap minho. Berbicara sambil menunduk.
“maksudnya??”
“aku.... aku....” minho tak
sabar mendengar pengakuan sahabatnya itu yang di ucapkan ter putus2
“aku akan bertunangan, ternyata dari dulu eomma dan appa telah
menjodohkan ku dengan teman dekatnya” DAMNNNNNN.... kursi tempat minho duduk
seakan runtuh, bumi seolah berhenti berputar. Sulli akan bertunangan?? Hatinya
ingin menjerit
“TIDAK. sulli milik ku tidak boleh jadi milik orang lain. dia
boleh bertunangan... tapi harus dengan ku. dia milik ku. sulli milik ku. SHE IS
MINE” itu lah segenap kata yang ingin minho ungkapkan dengan sekeras keras nya,
namun tetap tertahan. Hatinya cukup terkejut sehingga mengucapkan kata “A” saja
ia tak mampu.
“eomma...appa .... sudah menetapkan pilihanya. Aku tidak bisa
menolak. Dia masih ada hubungan saudara jauh dengan eomma... minggu depan dia
akan pulang dari LA. Untuk bekerja disini, dan pertunangan itu akan segera di
langsungkan begitu ia sampai. sudah pasti sejak saat itu ia yang akan mengantar
jemputku kesekolah” sulli kembali melanjutkan kalimat2 nya. Dengan tatapan
kosong ke pada minho. Sungguh sakit, itu yang minho rasakan. Bahkan matanya
mulai buram menahan air mata, namun sekuat mungkin ia menahan agar cairan itu
tidak tumpah di hadapan sulli.
“aku ucapkan selamat kalau begitu” itu lah kata2 yang akhirnya
berhasil lolos dari mulut minho.
Ia tak ingin sulli mengetahui
apa yang tengah dirasakanya saat itu. Memang selama ini minho tak pernah
mengakui perasaan nya kepada sulli, takut jika yeoja itu menolak dan membat
persahabatan mereka merenggang. Sementara wanita bernama lengkap choi sulli
tersebut semakin menunduk mendengar jawaban dari sahabat baiknya. Lama mereka
kembali terdiam. Hingga pada akhirnya keduanya meutuskan untuk pulang dalam
keadaan diam.
“sulli ku akan bertunangan dengan orang lain” teriak minho
frustasi dalam hati di tengah guyuran hujan deras, tidak ada yang tau jika
namja tampan tersebut tengah menangis menumpahkan air matanya bersamaan dengan
hujan yang mengguyur tubuh mereka berdua.
Minho tidak menyadari, sulli juga kecewa saat itu. Ia juga
menangis. Menangis dan kecewa karena ternyata minho memberikan ucapan selamat.
Berarti minho merestui??
“apakah kau benar2 tidak mencintaiku” batin yeoja itu dalam hati.
“geundae... tunggu oppa,
ini belum selesai, akan ada kejadian baru yang menyusul nanti” batinya lagi.
entah apa yang saat itu tengah ia pikirkan.
#SKIPP
Tergopoh gopoh, seorang
wanita paruh baya dengan paras cantik terlihat berlari mendekati seorang namja
yang tak lain adalah putra tunggalnya. Wanita itu adalah eomma minho...
sementara sang anak masih asik menatap layar televisi di hadapanya.
“MINHO-YA... MINHO-YA” merasa dipanggil minho menoleh dan menatap
eomma nya heran, wajah wanita paruh baya itu tengah mengeluarkan air mata. Dan
beberapa saat kemudian kepala eomma namja choi tersebut jatuh kebahu minho,
tangisnya pun semakin menjadi sambil memeluk putra kesayanganya tersebut.
“eomma wae? Apa yang terjadi?”
“minho ...” wanita itu
masih sesenggukan. Mencoba menghapus air matanya dan menatap mata minho.
“sulli.... sulli...”
lanjutnya lagi.
“eomma...wae... ada apa
dengan sulli??” tanya minho yang semakin peansaran dan ikut panik
Namun tak ada jawaban,
perempuan itu segera menarik lengan minho keluar rumah, kemudian menyuruhnya
menyetir mobil kerumah sulli yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka. Walau
bingung minho tetap menurut...
Firasat minho mulai tak enak ketika memasuki halaman rumah sulli
yang sangattttt ramai. Ia segera turun dari mobil dan berlari menerobos
kerumunan itu.
Di ruang tengah eomma sulli
dan appa nya tengah sesenggukan menatap sosok gadis cantik pucat pasi dan kaku
di hadapan mereka.
“SULLIIIIIIIII.....” minho menjerit tak percaya, meraung sambil
berlari memeluk tubuh gadis cantik tersebut yang siap di masukan kedalam peti
mati.
“sulli-ah... sulli
ireona... sulli...” minho mengguncang guncang tubuh tak berdaya sulli
“sulli-ah... kenapa kau
tinggalkan aku. Yaa... ireona.... jebal ireona.... sulli-ah... aku mohon
bangunlah... tolong .... bangun lah.... aku mohon... aku... aku mencintai
mu....” air mata minho sudah berhamburan membasahi pipi mulusnya. Hatinya
sangat sesak saat itu....
Lama minho memeluk tubuh ramping sulli dengan sesenggukan, hingga
akhirnya eomma sulli menyerahkan sebuah amplop biru kepadanya.
“minho-ya... di dalam surat ini mungkin ada jawaban mengapa sulli
mengakhiri hidupnya”
Mengakhiri hidupnya?? Berarti sulli bunuh diri. Tidak minho tidak
percaya, hatinya semakin sakit menerima surat itu, atau mungkinkah sulli tak
percaya dengan pertunangan yang akan ia langsungkan sehingga membuat gadis
tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara seperti ini. tempo hari saat sulli
mengatakan berita pertunangan itu ia memang terlihat tak bahagia, ya sulli tak
setuju dengan pertunangan itu. Tapi dirinya malah mengucapkan selamat. Minho
merasa bodoh karena tidak menghalangi pertunangan tersebut. Ia menyesal
membiarkan sulli menghadapi pertunangan yang tak ia ingin kan.
“choi...ajjhuma? siapakan calon tunangan sulli itu?” tanya minho
dengan suara serak. Eomma sulli menggeleng sambil menghapus air matanya.
“calon tunangan?? Ajjhuma tidak mengerti...”
“bukan kah sulli akan di
tunangkan??”
Eomma sulli kembali menggeleng sama sekali tak mengerti dengan
ucapan minho. Karena hati yang bertanya tanya dengan cepat minho merobek amlop
biru tersebut, berharap ada jawaban yang akan membuat hatinya tak lagi bertanya
tanya. Air matanya masih terus berlinang...
*Dear oppa...
Dear namja frog ku... ^^
Saat kau baca surat
ini,mungkin aku sudah tidak ada lagi.
Oppa... maafkan aku
melakukan hal bodoh seperti ini, sampaikan juga maafku pada eomma, pada appa,
pada ke 2 orang tua mu, dan pada semua orang yang hadir di tempat ini.
Oppa... terimakasih karena telah menjadi orang yang sangattttttt
baik dalam hidupku, terimakasih atas semua perhatian mu. selalu memperhatikan
ku, menyelesaikan semua masalah ku, melindungi ku dari teman2 nakal. Bisa
Mengenal mu itu adalah anugrah terindah dari tuhan untuk ku...
Oppa... dulu saat kau
tanyakan apakah aku tak ingin pacaran?? Aku sebenarnya ingin mengatakan MAU
tapi DENGANMU. Namun aku malu mengakuinya. Aku takut kau tak punya perasaan
yang sama.
Oppa... kemarin saar
kubilang aku mau tunangan, itu hanya cerita bohong. Harapan ku saat itu kau
akan menolak, menyatakan pertunangan tersebut tidak boleh terjadi. Aku berharap
kau mengatakan aku adalah milik mu. tapi ternyata kau mengatakan selamat T_T ,
kau setuju :’(. saat itu keyakinan ku semakin kuat bahwa kau tak ada perasaan
yang sama dengan perasaan ku pada mu.
Oppa... jaga diri mu NE ...
semoga kau menemukan jodoh yang baik.
Cintaku biarlah ku bawa
mati. Toh cerita seperti ini tidak hanya terjadi dalam novel bukan??
Di kehidupan nyata pun banyak
orang yang mengalami hal serupa dengan apa yang terjadi saat ini.
SARANGAE... namja frog
ku....
~yang mencintaimu~
....SULLI....
Kertas yang berisi tulisan tangan sulli itu tinta nya mulai
memudar terkena air mata minho yang semakin deras mengalir. Minho tak tau harus
mengatakan apa, karena semua telah terlambat untuknya. Ia meremas kertas biru
itu.... di satukan nya ke dada bidang yang terasa semakin sesak. Minho menangis
sejadi jadinya....
“na do sarangae sulli, na
do saranghae.....” bisik nya pelan karena tubuhnya sudah lemas menerima bencana
hati seperti ini
“NA DO SARANGHAE.... NA DO
SARANGHAE...” ia berteriak sekuat mungkin meluapkan rasa sedih yang luar biasa
sebelum pada akhirnya namja tampan tersebut roboh tak sadarkan diri, ya minho pingsan
karena belum bisa menerima kenyataan jika sulli telah meninggal...
pada saat yang sama, gadis berkulit putih dengan rambut lurus
sebahu, benama lengkap choi sulli tersebut terbangun dari tidur nya yang
lumayan panjang. Semua orang yang hadir tersenyum bahagia. Bahagia telah ikut
menjadi bagian dari momen yang sangat romantis itu.
“mian nae oppa... sandiwara
ini harus ku lakukan. Untuk membuktikan cintamu... setelah kau bangun nanti...
semua akan menjadi lebih indah” ucapnya tersenyum lega karena mendapatkan
jawaban cinta dari hati minho sahabat kecil, sekaligus lelaki yang sangat ia
cintai.
~END~
minta sequelnya dari fb mba dhecy yak? '-')/
BalasHapusiya, minta sekuel nya ama dhecy gih. :D
Hapusok sipp
Hapusdaebak.. :D
BalasHapussaranghae maknae :*
sequel-nye buruan :p
Kaya kenal deh. . :D
HapusUwaaaa rameee :'( sulliiiiiiiiii heeeuu greget dikira bener mati -_- wkwk sampe bnyk orang yg sandiwara wkwk. Daebak ini thor! :D
BalasHapusĥǻ =Dĥǻ =Dĥǻ =Dĥǻ ĥǻ=D ĥǻ dasar sulli ada 2 aj ɪ̣̝̇ÿ̲̣̣̣̥Ω̶̣̣̥̇̊ .
BalasHapus