True Love in Makawanisy [Chap 23]

Tittle : True Love in Makawanisy [Chap 23]

Choi Minho | Choi Sulli | Kim Jongin

Author : Dhecy Cyminh

Rate : 15

Lenght : Chaptered

Genre : Romance, Sad, Comedy

~AUTHOR POV~

Mobil ferarri mahal itu telah terparkir manis di halaman rumah besar hunian Minho & Sulli. Sedari tadi namja itu hanya diam tanpa suara, bahkan kini wajahnya terlihat pucat.

“ Hah... sampai juga” ucap Sulli dengan semangatnya sambil membuka pintu mobil. Disusul oleh Minho yang keluar setelahnya.

Mereka melangkah masuk ke dalam, Sulli mulai menghidupkan lampu ruang tengah agar terlihat terang. Ketika hendak berjalan menuju dapur langkah Minho mulai goyah seperti orang mabuk. Sadar akan hal itu, Sulli segera memapahnya. Berat, sangat berat itu yang ia rasakan.

“ Oppa gwenchona? Omo kau sangat panas, kau sakit oppa?” tanya Sulli panik masih memegangi tubuh jangkung Minho.

“ Mollayo Sulli-a. Kepala ku ini rasanya sakit sekali, mungkin karena terlalu lama menghadap layar monitor laptop” gumam Minho lemah

" Ayo aku bantu, kau pasti kelelahan” Sulli mengalungkan salah satu tangan namja itu ke lehernya. Kemudian mereka beranjak menaiki anak tangga menuju kamar .

Sesampainya di kamar Minho, namja itu langsung merebahkan diri di atas king size tanpa melepas sepatu dan seragam kerja. Dengan perlahan Sulli membuka sepatu dan kaus kaki Minho, di tatapnya namja itu yang sudah pucat sambil memejam kan mata.

“ Eottokhe,,,??” ucapnya panik. Sesaat kemudian langkahnya menuju lantai bawah untuk menyiapkan kompres, tak menunggu waktu lama ia sudah kembali lagi. Di letaknya sebuah handuk basah lembab yang telah di celupkan ke air dingin. Minho hanya menggeliat dengan wajah tak berdaya.

" Oppa... ige minum lah dulu” ucap Sulli sambil mencoba membangunkan Minho dari tidurnya, setelah itu ia memberikan 3 butir obat penurun panas. Selesai menelan obat tersebut Minho kembali membaringkan tubuhnya. Mata yang sejak awal terpejam mulai membuka perlahan. Di tatapnya lekat-lekat wajah Sulli yang terlihat panik saat itu.

" Apakah aku telepon Kai oppa saja supaya dia bisa mengobatimu?” tanya Sulli cemas. Minho hanya menggeleng pelan.

" Obat tadi sudah cukup” jawabnya sambil tersenyum.

" Oppa tidurlah... semoga besok pagi demammu turun, kau tidak boleh terlalu memaksakan diri untuk bekerja jika tubuh mu sudah tidak sanggup. Lihatlah sekarang, kau sakit kan. Kita hanya berdua, dan aku bukan dokter, jika kau sakit seperti ini aku bingung harus bagaimana. Aku hanya bisa melakukan hal-hal umum yang biasa di lakukan seseorang untuk meredakan demam. Mulai besok dan seterusnya, oppa harus bisa membagi waktu untuk kerja dan istirah...” CHU~.... ucapan Sulli terhenti tatkala Minho mengangkat kepalanya tiba-tiba dan mendaratkan bibirnya dibibir Sulli yang tengah mengoceh. Terkejut, itu yang ia rasakan, Choi Minho telah mengambil first kiss nya.

“ Gomawo.... aku akan mengikuti kata-katamu. Tiduelah... Jangan sampai kau sakit juga", gumam namja itu lagi sambil tersenyum dan kembali memejamkan mata.

" Dingin dan agresif, sepertinya itu memang penyakit permanen Minho oppa” batin Sulli masih tak percaya sambil memegang bibir nya. Ia menggeleng pelan untuk menstabilkan kegugupan saat itu. Kemudian membetulkan posisi selimut Minho.

“ Jaljayo oppa” tukas nya lagi sambil tersenyum manis.

‪#SKIP

Pagi ini matahari telah terbit sempurna memberikan penerangan pada bumi. Sepasang anak manusia masih terlihat tidur di ruangan yang sama. Seorang lelaki belum membuka pejaman matanya, wajahnya masih terlihat lelah dengan seragam kerja yang masih melekat di tubuh atletisnya.

Di sebelah lelaki itu seorang yeoja tengah duduk bersimpuh sambil menidurkan kepalanya di pinggir ranjang tempat lelaki tampan itu terbaring.

Mereka adalah Minho dan Sulli. Ya, semalam namja bernama Minho itu sakit hingga membuat Sulli panik serta merawatnya dengan baik. Itu yang menyebabkan Sulli tidur terduduk di sisi ranjang king size tersebut.

Sesaat kemudian karena pengaruh sinar yang berhasil menembus gorden cream ruangan itu, namja tampan bernama lengkap Choi Minho menggeliat pelan. Ia membuka mata perlahan hingga akhirnya sukses melihat keadaan sekitarnya.

Hal pertama yang mengejutkan adalah kehadiran seorang yeoja yang masih terlelap dengan posisi duduk. Tentu saja itu bukan posisi tidur yang baik, karena kemungkinan besar akan menyebabkan kram pada pinggangnya. Ia tersenyum menatap tubuh ramping gadis itu.

“ Ini kedua kalinya kau merawatku yang sedang sakit” ucap namja itu sambil tersenyum pelan. Dengan hati-hati ia menyingkirkan rambut pendek hitam lurus yang menutupi wajah manis Sulli ketelinga.

“ Aku bisa mengingat wajah panikmu tadi malam. Aku melihat kekhawatiran mu saat itu. Aku melihat naluri keibuanmu, dan aku bisa melihat kemuliaan hatimu yang sesungguhnya”

“ Bodoh sekali jika selama ini aku menganggap mu saiko, kau itu wanita hebat ke dua setelah eomma di mataku” Minho terus berbicara pelan sambil menatap wajah Sulli yang masih terpejam, lagi-lagi seulas senyum tersungging di bibir manisnya.

Tidak berlangsung lama, peristiwa menatap itu segera hilang tatkala Sulli menggeliat pelan berusaha membuka mata. Namun sebelum hal itu terjadi, Minho segera terbaring dan pura-pura tidur, oh bahkan ia hendak kembali meletakan kompres di kening nya. Namun sayang, handuk kecil lembap penurun panas itu tidak berada pada posisi yang benar. Bukan kening Minho yang terkompres melainkan wajahnya.

“ Hoaaaaaaamz....” Sulli merentangkan tanganya melebar kesamping, namun tiba-tiba. .

" Awwwww... appooo... kenapa sakit sekali” ucapnya meringis kesakitan sambil memegangi pinggul rampingnya. Mendengar ringisan itu tentu saja Minho ingin membuka mata, melihat apa sebenarnya yang terjadi. Tapi ia halau keinginanya menginggat saat ini ia sedang berpura-pura tidur.

“ Sepertinya pinggangku kram” keluh yeoja itu pelan sambil mengarahkan pandangan ke Minho.

“ Eoh... kenapa kompresya ada di muka?” Sulli mengambil handuk putih itu yang hampir menutupi seluruh wajah Minho.

“HOHHHH.... akhirnya nafas juga” batin Minho dalam hati ketika handuk itu tidak lagi di wajahnya.

“ Oppa pasti tidurnya sangat lasak, lihatlah bagaimana mungkin kompres yang kuletakan di kening mu ini pindah kemuka. Ckckck”

Perlahan Sulli meletakan tangannya di kening namja tampan itu, merasakan sesuatu pada suhu tubuhnya.

" Demamnya sudah sangat berkurang” Sulli menatap wajah Minho lekat-lekat. Jantung kembali menciptakan irama detak tak karuan. Pipinya bahkan memanas, hal yang belum pernah di rasakan olehny semasa ia hidup. Seulas senyum kembali tersungging manis. Dengan perlahan tangan kecil itu memebelai pipi namja tampan tersebut. Namja bernama Minho pemilik karisma pembunuh hati siapapun yang melihat wajah maskulin nya.

Baru berapa detik tangan Sulli di pipi Minho, ia dikejutkan oleh suatu tindakan tiba-tiba yang hampir membuat jantungnya berhenti berdetak. Minho meraih pergelangan tanganya saat itu.

“ O-o-opp-oppaa...” ucap Sulli gelagapan malu, dan takut karena tertangkap basah tengah membelai pipi namja Choi tersebut.

"Ketahuan kau sering mengagumi wajah tampanku kan” Minho menatap Sulli nakal.

“ M-Mwo? Aniiii.... aishhhh kau sangat percaya diri namja Choi” Sulli pun beranjak ingin meninggalkan tempat itu menyembunyikan wajah gugupnya. Seberusaha mungkin ia bertahan agar tidak terlihat kikuk di hadapan Minho. Namun sebelum ia melangkah keluar, lelaki tampan itu lebih dulu menarik kuat lengan kecilnya hingga membuat si empunya tangan terjatuh tepat di samping tubuh namja tersebut.

“YAAA... apa yang kau lakukan, oppa lepaskan aku” Sulli berusaha memberontak dari cengkraman kuat Minho yang melingkarkan tangan di pinggangnya. Jarak di antara mereka sangatttttttttttttttttttt dekat.

“ Ani, aku mau sperti ini saja” ucap Minho santai.

“ Apa kau kedinginan??”

“ Tidak aku tidak kedinginan”

“ Lalu mengapa oppa jadi agresif begini, jinjah oppa tidak boleh seperti ini dengan calon istri orang” protes Sulli sambil berusaha lepas dari pelukan Minho. Bukanya melepas namja itu semakin mempersempit jarak di antara mereka, sehingga membuat Sulli mulai sulit bernapas.

“ Calon istri orang apa maksudmu? Kau itu sekarang adalah istriku. Kenapa aku tidak boleh melakukan hal-hal umum seperti ini, ohhhh atau kau mau lebih hah?” Minho terlihat sangat kesal mendengar ucapan Sulli yang terakhir tadi, ia bahkan tidak tau apa penyebab rasa kesalnya itu.

“ Yaaaa kita kan tidak selamanya menjadi suami istri, bukannya itu perjanjian awal sebelum menikah. Jadi oppa tidak boleh bermacam macam dengan ku”

“ Jadi karena perjanjian itu. Dengar, itu bisa berubah kapan saja. Lagipula kita sudah cukup lama menikah tapi tidak pernah melakukan adegan-adegan romantis seperti ini, aku juga ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi pengantin sungguhan” nada suara Minho kali ini terdengar sangat manja di telinga Sulli. Tanpa menunggu perintah bulu kuduk yeoja itu mendadak merinding. Ia tidak mengeluarkan sepetah kata pun, dan mulai beradaptasi dengan pelukan Minho.

“ Memangnya bisa berubah kapan saja tadi maksudnya apa oppa?”

“ Kau masih terlalu polos untuk masalah itu, cukup aku saja yang tau. Nanti juga kau paham apa maksudnya”

“ Apa oppa sudah merasa baikan?”

“NE... gomawo untuk perawatan mu."

“ Cheonma” sahut Sulli singkat. Kembali hening, mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun. Saat ini Sulli tengah mengatur detak jantung nya yang sudah pasti terdengar oleh Minho dalam jarak sedekat itu. Aroma maskulin tubuh Minho terasa jelas di panca indra penciuman Sulli.

“ Sulli-a...”

“ Wae ?”

“ Coba lihat aku” ucap Minho sambil menatap lembut wajah Sulli yang entah melihat kemana tak berani melakukan eye contact dengan nya.

“ Untuk apa?” tanya Sulli belum berani melihat.

“ Lihat saja. Atau kau sedang grogi yaaaaa....” goda Minho lagi, dengan cepat Sulli menggeleng.

“ Aniii siapa yang takut melih...” CHU ~.... Minho mencium sekilas bibir Sulli, untuk yang kedua kalinya setelah tadi malam. Yeoja itu hanya bisa membulatkan mata tanda terkejut.

“ Morning kiss... hal yang biasa di lakukan suami istri setiap paginya” namja tampan itu melemparkan smirk evil, tersenyum tanpa rasa bersalah sedikit pun. Lain halnya dengan yeoja di sebelah nya. Masih syok, dan terekejut mendapat hal yang tak terduga untuk kedua kalinya.

“ Oppa... ini yang kedua kali setelah tadi malam. Mengapa kau begitu berani eoh?” Sulli membulatkan mata menantang minho. Namja itu hanya terkekeh...

“ Kau bahkan menghitung nya. Ahhh anak manis....” Minho mengacak halus rambut sebahu Sulli.

“ Aisssssh sudahlah... sampai kau terus menahan ku. Ini sudah siang oppa, aku ingin membuat sarapan. Kau kan juga baru sehat, jadi tidak boleh terlambat makan. Obat mu juga harus di minum sekali lagi”

“ Kau ini sudah seperti ibu-ibu saja, ocehanmu itu sangat percis dengan apa yang dikatakan eommaku saat aku sakit. Ohhhhh atau kau sudah siap menjadi seorang ibu? Aku bisa membantu kok” ucap Minho dengan tampang inoncent.

“MWOYAAAA...???? Oppa wae? Kau mengerikan sekali hari ini”

“ Eoh naega wae? Sudahlah... nanti kau juga bisa beradaptasi dengan semua ini” lanjut Minho lagi masih memeluk Sulli.

Akhirnya yeoja itu pasrah dan berharap ada sesuatu yang bisa membuatnya lepas dari cengkraman Minho.

#10 menit kemudian....

TING TONG.....

“ Cogiyooooo......” TING TONG...., terdengar suara seseorang di luar pintu. Dengan sangat bahagia Sulli tersenyum senang.

“ Oh... ada tamu. Oppa biarkan aku membuka pintunya” ucap Sulli memohon.

“ Ani... biarkan saja, siapa yang berani bertamu pagi-pagi begini”

“MWO?  Ini sudah siang. Sudah jam 09:00, jinjah. Lepaskan aku CEPAT” bentak Sulli emosi.

“ Ne.. ne... cha... pergilah, kau bahkan lebih mementingkan tamu dari suami mu sendiri” Minho melepas tangannya yang melingkar kuat di pinggang Sulli dengan nada suara ngambek.

Tapi yeoja cantik itu tak peduli, ia meninggalkan Minho yang tengah mempout kan bibir saat itu.

#SKIPP


“KAI oppa...?” ucap Sulli senang... Kai adalah dokter khusus keluarga Minho, yang juga merupakan sahabat seperjuangan namja tampan pemilik marga choi tersebut.

“ Annyeong hasimnika Sulli-ssi...” sapanya ramah sambil membungkan badan 90 derajat.

“ Rupanya kau kepala panci.... ada apa datang kemari?” sebuah suara berat mengalihkan pandangan Kai dan Sulli, suara milik Minho yang entah kapan munculnya.

“ Wae.... kau terlihat tidak senang?”

“ Tenti saja. Kau mengganggu”

“ Yaaaa oppa... apa yang kau katakan? Ani Kai oppa, kau datang sebagai penyelamatku hari ini. Jeongmal gomawo” Sulli meraih lengan kekar Kai. Suatu tindakan yang membuat Minho kesal. Kai hanya tersenyum mendengar ucapan yeoja di hadapannya itu.

“ Hahaha... sepertinya ada sesuatu yang terjadi sebelum aku datang. Oh namja Choi, kenapa kau masih memakai baju kerja, tampang mu juga kenapa kusam begitu. Kau sakit ya?”

“ Ne, tapi sudaah baikan” jawab Minho singkat.

“ Ah aku ingin membuat sarapan. Kai oppa belum sarapan kan?” tanya sulli ramah dengan cepat Kai mengangguk.

“Ne... salah satu tujuan ku kesini juga ingin sarapan Sulli-a” Minho mempoutkan bibirnya mendengar percakapan Sulli dan Kai. Mendadak hatinya panas tidak senang.

“ Aku kenapa tidak di tanyaaaaa??” sahut Minho menantang.

“ Oppa tentu saja jika aku membuat sarapan, berarti untuk oppa juga, sekarang oppa mandilah supaya segar. Aku akan membuatkan ramen kesukaan mu” perkataan Sulli tersusun lembut seolah tengah membujuk anaknya yang merajuk. Mendadak pula hati Minho mendingin sejuk.

“ Arraseo” ucapnya pelan sambil melangkah ke kamar mandi. Kai hanya menggeleg pelan melihat tingkah sahabat baiknya itu yang sangat berubah di hadapan Sulli. Padahal jika di luar ia terlihat sangat tegas, cool, dan menakutkan. Namun tidak untuk hari ini, manja, kekanak kanakan.

“ Sulli sepertinya memang pelabuhan terakhir mu Minho-ssi. Seingatku, dulu waktu bersama Krystal kau seperti om-om yang sok dewasa, itu bukan dirimu sesungguhnya. Sekarang saat bersama Sulli kau bertingkah laku seperti anak-anak, manja dan ingin di perhatikan. Itu kan memang kebiasaanmu dengan eomma mu dulu. Hahaha” Kai membatin sambil duduk di ruang tengah dan menatap gambar pernikahan MinSul pada sebuah frame foto yang sangat besar.

 

#SKIPP

“ Waktunya sarapan... Kai oppa kemarilah sarapanya sudah selesai” ajak Sulli ramah sambil tersenyum. Minho yang mendengar itu merasa sangat cemburu, ia berfikir perhatian Sulli bahkan terbagi hari ini karena kehadiran Kai yang datang bertamu.

" Minho oppa... kajjah kau juga harus sarapan. Setelah itu minum obat, supaya besok bisa kembali masuk kerja dengan keadaan fit”

“ Ani... kalian makan lah berdua aku tidak selera”

“ Kenapa begitu? Kan lebih enak makan bersama”

“ Aku bilang tidak mau ya tidak mau."

“ Yasudah kalau begitu, Chaa. . Kai oppa” Sulli menarik lengan Kai menuju meja makan. Niat ingin menerik perhatian malah mendapat sambutan cuek menyebabkan Minho semakin kesal.

“ YAAAA.... AKU JUGA MAU MAKAN” teriaknya dengan penuh kecemburuan.

“ Tadi katanya tidak mau makan bersama kami. Kemarilah, tidak usah membuat atmosfir suasana menjadi tidak enak. Kau itu manja sekali oppa”

“ Aku memang begini. Kalau tidak senang tidak usah bicara padaku”

“ Haisssh Minho pororo si mata besar, kenapa sifat aslimu keluar seperti itu. Tidak usah cemburu. aku ini sahabat mu, mana mungkin aku menggoda Sulli. Sudahlah ayo makan bersama, kau mau menghancurkan image cool mu yang sudah kau ciptakan bertahun tahun lamanya itu” tukas kai kesal sambil mengunyah makananya.

“ Siapa yang cemburu. Dasar kepala panci”

“ Jinjaaa bahkan kemunafikan mu itu pun belum berubah. Sudah Sulli abaikan saja, ayo makan sarapan mu, suami mu itu memang berlebihan."

Minho menatap tajam Kai, ia juga heran kenapa bisa bersifat seperti itu kepada Sulli. Yang jelas, hatinya memerintah untuk tidak rela membiarkan namja manapun mendapat perhatian Sulli selain dirinya seorang.

“ Oppa... ayo makan kau harus minum obat agar benar-benar sembuh dari demam mu tadi malam” kali ini Sulli yang berbicara, bahkan ia menghampiri Minho dengan senyum tulusnya. Namja itu pun menurut. Berbeda dengan Kai yang mencibir dari meja makan mengejek sifat Minho yang ingin selalu ingin di manjakan sulli.

“ Dasar manja” cibir Kai.

“ Nanti kau juga akan bertingkah sama jika sudah memiliki istri kepala panci” bisik Minho dengan nada suara menggeratak.

" Hahaha.... TIDAK AKAN” sahut kai lagi.

“SUDAH AYO SARAPANNNNN” teriak Sulli kesal dan sukses mengejutkan 2 namja di hadapannya itu. Mereka pun diam seketika, memulai santapan dengan kaku karena respon emosi dari yeoja berparas cantik pemilik nama lengkap choi sulli tersebut yang telah menyandang status sebagai ISTRI MINHO.

~TBC~ to chapter 24~

Readerdeul, mimin balik. maaf telat ngepost. Mimin sibuk banget. semalem udah coba mimin post, taoi ada kesalahan fatal. blogger minta dibakar nih #eh . . hahaha, , oia, , terkait kesibukan mimin, readerdeul mau bantu ? mimin lagi ada project buat ultah Uri Giant baby yang ke 21. bikin ucapan selamat ultah gitu di kertas. terus di photo. hasilnya mao mimin buat sebagai video, buat dikirim ke Sulli. ada yang mao join, silahkan inbox ke fb mimin CHOI AII. deadline nya 2 hari dari sekarang yak readerdeul. gomawo. #bow