True Love in Makawanisy [Chap 24]

Tittle : True Love in Makawanisy [Chap 24 ]

Author : Dhecy Chyminh

Choi Sulli | Choi Minho | Kwon Yuri | Kim Jongin | Kim Jonghyun | Kim Kibum

Genre : Sad, Romance, Crime

Lenght : Chaptered

Rate : 15

Saat ini kehidupan rumah tangga Minho dan Sulli sudah jauh lebih membaik. Kedunya saling memberikan perhatian yang serupa. Saling mengingatkan, dan saling menasehati. Mereka bahkan melupakan semua kecek cok kan yang hampir terjadi setiap detik, melupakan ragam perkelahian layak nya tom and jerry, dan mengabaikan janji yang telah di sepakati sebelum pernikahan sakral itu terlaksana. Walau begitu keduanya belum menyadari jika kini mereka tengah jatuh cinta sungguhan. Mungkin masih gengsi, malu, atau bahkan berusaha menyembunyikan kenyataan sebenarnya.

“ Masakanmu sungguh luar biasa Sulli” ucap Kai setelah selesai menghabiskan jamuan sarapan yang di masak yeoja bermarga choi tersebut. Sulli hanya tersenyum.

“ Sering-seringlah kemari oppa. Aku akan memasakannya jika kau memang menyukai menu ini” mendengar ucapan Sulli yang terdengar begitu perhatian terhadap Kai, Minho menghentak-hentakkan sendok dan garpu ke piring. Sehingga menimbulkan suara yang tidak enak di dengar.

“ Gomawo Sulli-a. Sebenarnya aku ingin menjawab YA, tapiiii apakah kau tidak mendengar soundtrack pembicaraan kita tadi, sebuah suara yang membuat ngilu telinga. Itu adalah peringatan bahwa aku tidak boleh terlalu sering memakan masakan mu. Ada pihak yang dirugikan karena CEMBURUU” Kai menekan kan ucapan terakhirnya sambil melirik Minho yang pura_pura tidak mendengar.

“ Eoh? Maksud oppa?”

“ Apakah aku harus menyebutkan merek orang itu?? haha, lupakan. Sudah jam 10:00 KST aku harus pergi, nanti siang salah 1 pasien ku akan menjalani oprasi” Kai mlihat arloji mahal pada tangan kirinya.

“ Ah jinja?? Berjuanglah oppa, kau harus memberikan yang terbaik untuk pasien mu” seulas senyum tersungging manis di bibir Sulli, ia bahkan tak menyadari bahwa ada hati yang cemburu di tempat itu.

“ Araseo... ah sekali lagi gomawo untuk jamuanmu Choi Sulli”.

“ YAK... big eyes aku pergi dulu NE” Kai menepuk pundak Minho yang masih sibuk mengunyah.

“ hmmmm” jawab namja tampan itu malas.

“ Dasar kepala panci. Kau benar-benar membuat hatiku kacau pagi ini” dumel Minho dalam hati.

Selepas kepergian Kai, Sulli beranjak meraih kotak obat dan mengeluarkan beberapa butir vitamin untuk Minho yang baru sembuh dari sakitnya.

“ Sudah selesaikah ? Ige... minumlah supaya oppa kembali sehat dan bisa masuk bekerja besok” ucap Sulli ramah sambil memberikan segelas air mineral pada Minho.

“ Tidak bisa dibedakan denganku dan dengan Kai?” desisnya pelan sambil menerima 3 butir vitamin tersebut. Mendengar sesuatu yang keluar dari mulut Minho yeoja itu mengerenyitkan dahi.

“ Wae oppa?” tanya Sulli penasaran.

“ Ani” jawab Minho singkat. Ya dia masih cemburu rupanya

Di tempat lain, tampak seorang wanita tengah berbicara pada 2 orang lelaki asing. Percakapan mereka sangat serius. Wanita itu terlihat tengah menyodorkan sebuah foto berukuran 5 R kepada 2 lelaki di hadapanya.

“ Aku sangat membencinya. Dia merebut apa yang seharusnya menjadi miliku” ucap wanita itu sambil menggeratakan gigi dengan ekspresi geram.

“ omo Yeopota...” sahut salah seorang namja, namanya adalah Kim Kibum atau biasa dipanggil Key.

“ Apa katamu? Dia itu jauhhhh lebih buruk di bandingkan aku” wanita itu terlihat sangat kesal ketika lelaki dengan postur tubuh cukup tinggi berambut pirang itu memuji gambar wanita di foto tersebut.

“ Sudah iyakan saja biar cepat. Demi uang Kibum-ah” ucap jonghyun, namja ke dua berbisik.

“ Namanya Choi Sulli, dia adalah satu-satunya wanita kampungan yang berani mengambil resiko dengan ku” perempuan itu masih saja berekspresi geram.

“ Lalu apa yang harus kami lakukan Yuri-shi?”

“ BUNUH DIA... lenyapkan dia dari bumi ini. dan kalian akan mendapat bayaran mahal” seulas senyum jahat tercipta di bibir tipis nya, Sontak kedua lelaki itu terkejut

“ Me-mem-membbunuh?”

“ NE... bunuh. Hilangkan nyawanya... karena menurutku dia adalah biang dari semua kekacaauan hidupku. Aku sangat tidak suka kalah dalam memperoleh sesuatu”

“ Tapi... apakah tidak ada cara lain selain membunuh Yuri-shi” tampak wajah Key ragu melakukan hal yang menurutnya sangat kriminal tersebut. Jonghyun juga terlihat ragu, bahkan terlalu ragu.

“ Aku tidak mauuuu tau. Wanita ini paling lambat lusa sudah di kabarkan mati. Kalau kalian tidak bisa melakukanya, maka nyawa kalian yang akan membayar semua itu, aku akan membayar seorang PEMBUNUH untuk melenyapkan kalian” ancaman Yuri kali ini sukses membuat Key dan Jonghyun gemetaran.

“ Baiklah akan kami lakukan” ucap Key pasrah, Jonghyun pun ikut mengangguk. Sementara Yuri tersenyum menang.

‪#‎SKIPP ~ esok hari dirumah MINSUL~

Sulli terlihat sibuk menyiapkan sesuatu di dapur utama. Dengan celemek merah yang menjadi pelindung baju nya dari noda-noda masakan. Seperti biasa, ini adalah kegiatan rutin yang wajib ia laksanakan semenjak hidup berkeluarga dengan Choi Minho.

Sementara itu sesosok lelaki tampan dengan postur tubuh ideal tengah berjalan menuju ruang makan. Hari ini ia akan kembali bekerja, menjalankan rutinitas setiap harinya sebagai seorang presdir di perusaahaan besar korea selatan. Choi group MAKAWANISY.

“ Kau sudah selesai oppa?” tanya Sulli ramah. Namja itu hanya tersenyum manis sambil mengambil posisi duduk.

“ NE... sudah rapi kan?”

“ Emm... sangat rapi. aku suka melihat mu memakai kemeja maron seperti itu, wibawa mu semakin jelas terlihat” ucap Sulli malu-malu sambil menghidangkan segelas teh panas dan semangkuk rumyeon kesukaan Minho.

“ Jinjah? Bilang saja kalau aku ini memang tampan. Tapi kau malu mengakuinya”

“ Mwo? ckkck percaya diri sekali. Ige cepatlah sarapan, lalu berangkat kerja”

“ Wae? Kau tidak suka aku berada lama dalam rumah ini? Ahhh, atau kau ingin membuat janji dengan Kai untuk memasakannya seperti kemarin?” raut wajah namja itu berubah sinis seketika. Sulli pun merasa tidak enak dengan perubahan ekspresi itu.

“ Bukan itu maksudku. Oppa kan seorang pemimpin perusahaan, Yun gyeom appa memberikan kepercayaan besar kepada oppa untuk menghendel MAKAWANISY. Jadi akan lebih baik jika oppa menunjukan kedisplinan terhadap para pekerja di perusaahaan itu. Cara kerja mereka bergantung pada cara kerja pemimpin nya. Jadi berikan yang terbaik, karena tugas mu juga menyelamatkan hidup orang banyak dari pengangguran” Minho tercengang mendengar pernyataan Sulli yang menurutnya sangat bijak, sedikit penyesalan terselinap dalam hatinya telah menuduh yang bukan-bukan.

“ Mian nae...” jawab Minho malu.

“ Ne... gwenchona, cha sarapanlah yang banyak, supaya tenaga mu benar-benar kuat”

“ Gomawo yeobo...” celetuk Minho singkat sebelum pada akhirnya ia menyantap habis hidangan di hadapan nya itu. Sebuah ucapan yang cukup membuat darah Sulli mendesir hebat, ia bahkan tak bergerak dari tempat nya berdiri, seolah pikiranya ling lung dan hanya menatap Minho dengan tatapan kosong.

“ Aku tidak salah dengar? Minho oppa memanggilku yeobo?” batin yeoja itu dalam hati, ada seuntai senang dalam hatinya, namun juga di selingi takut. Senang karena namja Choi tersebut mengatakanya dengan penuh nada sayang, takut Karena sampai saat ini perasaan itu masih saja menggantung, Minho memang telah berubah. Sifatnya jauh lebih baik walau bisa dibilang awal pertemuan mereka selalu diiringi cek cok dan perkelahian, namun tak untuk sekarang. Saat ini bahkan ia tak segan melakukan hal-hal romantis kepada Sulli layaknya sepasang suami istri yang saling mencintai. Namun tetap saja belum ada kepastian yang jelas. Itu lah yang membuat Sulli enggan berharap, ia sadar dimatanya Minho sangat istimewa. Namun rasa kagum itu seberusaha mungkin ia cegah agar tidak menjadi semakin besar dan membuatnya benar-benar bergantung pada hidup namja tampan tersebut.

“ Eothokaji?? Kenapa aku seperti ini?” batin Sulli sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.

“ Jangan biarkan aku larut pada sesuatu yang tak pasti Tuhan. Aku tidak ingin sakit dikemudian hari. Aku ingin waktu menjawab kenyataan yang sebenarnya”

“ Gwenchona?” Minho yang telah selesai melaksanakan ritual paginya, saat ini telah berada tepat di depan wajah Sulli yang masih saja melamun memikirkan sesuatu.

“`Sulli-a... Gwenchona?”

“ E-eoh??? Ha? Ne... kau sudah siap oppa?” Sulli terlihat gelagapan saat menyadari Mnho telah berada di depan wajahnya memasang tatapan tajam seolah tengah menyelidik apa yang Sulli pikirkan.

“ Kau sakit?” namja Choi itu meletakan punggung tangan nya di kening Sulli.

“ Aniya... aku tidak apa-apa. Cha oppa ini sudah siang, bekerjalah dengan semangat NE. Fighting ! Sulli mengepalkan tangan nya keudara. Minho tersenyum melihat tingkah inoncent yeoja dihadapanya itu. Selanjutnya ia beranjak hendak melangkah menuju keluar, namun tiba-tiba langkah itu kembali .... chup, Minho mencium kening Sulli sambil tersenyum manis.

“ Morning kiss” ucapnya sambil memainkan sebelah mata dan berlalu menuju Ferrari nya. Lagi-lagi yeoja bermarga choi tersebut tak berkutik, seulas senyum tersungging manis di bibirnya. Perasaan yang tak bisa di ucapkan dengan bahasa apa pun. Intinya ia sangat bahagia...

Di tempat lain 2 pasang mata tengah memantau dari luar gerbang rumah hunian Minsul.

“ Kibum-ah, kau tidak familiar dengan lelaki yang baru saja keluar itu?” tanya Jonghyun penasaran

.

“ Memangnya dia siapa? Aku juga seperti tidak asing lagi. tapi sudahlah itu hanya perasaan kita saja”

“ Tapi aku benar-benar familiar dengan perawakannya”

“ Untuk apa? Apa penting nya juga kita kenal atau tidak dia. Lebih baik sekarang kita laksanakan tugas kita. Setelah itu pergi dari korea. Agar tidak ada yang mencurigai kasus pembunuhan ini berlangsung” Key mulai jengkel dengan ucapan Jonghyun yang semakin membuatnya ragu untuk melakukan tindakan kriminal tersebut.

“ Ya pabo... aku rasa lelaki tadi itu suami Choi Sulli, target pembunuhan kita. Kalau lelaki tadi kenal dengan kau dan aku tentu saja ini menjadi masalah yang serius” tukas Jonghyun.

“ Ck maksudmu itu kalau kita ketahuan kan? Kau dengar, seandainya dia tidak kenal kita pun jika ketahuan tetap saja resikonya sama. kenapa otak mu itu bodoh sekali kim jonghyun?” Key mulai emosi.

“ Ne ne araseo... aku seperti ini karena takut, membunuh itu kan sangat kriminal. Membunuh kecoa saja aku tak tega apa lagi membunuh manusia, yeoja cantik pula”

“ Ne... aku tau, tapi ini semua dilakukan agar kita bisa lepas dari kejaran hutang besar itu Jonghyun-shi, aku tidak mau terus terusan terlibat dengan bandar narkoba itu. Sangat mengganggu. Kurasa hidup ku kacau semenjak menjadi bagian dari pengedarnya, dan kau tau kan satu-satunya jalan yang bisa kita ambil agar terbebas dari bandar sialan itu adalah membayar semua barang edarannya yang tetangkap polisi. Dari mana uang itu berasal? Kita tidak kerja. Satu-satunya jalan yang bisa menolong adalah melakukan kerja sama dengan Kwon Yuri. Setelah itu, kita pergi. Tinggalkan negara ini, membuka lembaran baru agar tak terjatuh pada lubang yang sama” Key mencoba memberikan pengertian kepada Jonghyun, konyol memang, tindakan yang sangat jahat. Namun keadaan memaksa mereka untuk melakukan hal buruk tersebut.

#SKIPP

 Di tempat lain Sulli tengah membereskan urusan rumah seperti biasa, ketika sedang sibuk membersihkan kulkas pandangan nya tertuju penuh ke arah isi lemari pendingin tersebut.

“ Persediaan bahan makanan sudah habis, sepertinya aku harus belanja. Kalau tidak, aku akan masak apa untuk makan siang?” batinnya dalam hati. Dengan segera ia bergegas menuju kamar di lantai atas untuk mengganti baju. Ya hari ini Sulli memutuskan hendak pergi ke mini market membeli keperluan dapur yang telah habis.

10 menit kemudian ia sudah kembali, dengan hot pants hitam, blouse lengan panjang, dan jaket coklat. Sementara itu di luar sana 2 orang pria masih terlihat memantau dengan penuh selidik. Mata mereka seketika tersentak tatkala melihat sulli keluar dari rumah dan melangkah menuju halte.

“ Ayo tangkap dia?” perintah Jonghyun, Key terlihat ragu dan tetap berdiri pada posisi nya.

“ Ya kenapa kau diam saja?? jangan bilang kau juga takut”

“ Memang ia. Aku juga sama takut nya seperti mu Jjong pabo” mereka masih saja berdebat dan saling mengatai, tak sadar jika Sulli telah sampai di sebuah halte yang letaknya tak jauh dari rumah mewah tempat ia tinggal. Tak lama kemudian sebuah bus berhenti di halte itu, sulli pun bergegas masuk untuk menuju tujuan utama.

“ Ya ya ya.... aish lihat dia hilang ini semua gara-gara kau Kibum-ah, kenapa sekarang jadi kau yang takut” protes Jonghyun kesal sambil melihat keadaan sekitarnya.

“ Ini karena aslinya aku adalah namja baik-baik. Tapi sudahlah jangan ikuti kata hati kita yang melarang, tugas ini harus segera terlaksana agar urusan kita selesai. aku rasa menghilangkan 1 nyawa tidak terlalu buruk” ucap Key dengan yakin. Jonghyun mengangguk ragu

“ Lalu pergi kemana Yeoja tadi?” Key bertanya

“ Aku rasa dia ada dalam bus itu” ucap Jonghyun sambil menunjuk arah bus yang telah menjauh.

“ Tunggu apa lagi ayo kita ikuti” perintah Key sambil masuk kedalam mobil hitam nya.

#SKIPP

Sulli telah sampai di sebuah pusat perbelanjaan, di mana pada tempat itu semua bahan masakan dapur terjual lengkap tanpa terkecuali. Ia terlihat memilih sesuatu, melengkapi keperluan yang telah habis stock nya di rumah. Sementara Key dan Jonghyun tetap memantau menunggu di luar. 1 jam kemudian Sulli kembali dengan 2 buah kantong yang penuh dengan isi bahan dapur. Ia berjalan pelan hendak menyetop taxy, ya karena jika ia putuskan kembali pulang naik bus itu akan memakan waktu lama, mengingat saat ini belanjaan nya cukup banyak.

“ Pakai penutup wajahmu” ucap jonghyun bersiap-siap.

“ Sudah” jawab Key pelan

“ Baiklah, aku akan segera membawa mobil kita mendekati yeoja itu. Begitu kau menyekapnya, kita bawa ia ke mobil ” jelas Jonghyun lagi, Key mengerti dan menuangkan obat bius dosis rendah ke sapu tangan yang akan ia gunakan menyekap Sulli nanti, sedangkan Jonghyun bergegas mengambil mobil hitam yang tak terparkir jauh dari tempat mereka berdiri.

Seketika itu pula peristiwa menculik itu terjadi, Key menutupi mulut dan hidung Sulli dengan sapu tangan biusnya hingga membuat yeoja itu pingsan tak sadar. Dengan segera pula Key mengangkat Sulli masuk kedalam mobil dan Jonghyun menancap pedal gas secepat mungkin.

Di tempat yang sama, sesosok namja tampan menyipitkan mata melihat sesuatu yang baru saja terjadi. Pikiranya sedikit kosong sehingga ia tidak bisa mencerna yang di lihat nya barusan itu benar aksi penculikan.

“ Sulli, itu tadi Sulli kan? Lalu kenapa ia di bawa ke mobil dalam keadaan lunglai. Pria tadi itu siapa?.... HAH!!” ia tersontak kaget ketika sadar Sulli di sekap dan di bawa pergi oleh orang asing.

“ A-apa yang kulihat tadi?” batin nya bingung dengan segera ia meraih i-phone nya hendak memastikan yang ia lihat itu benar.

“ Yeobseyo... wae Kai-shii?” sebuah suara berat terdengar jeras di sebrang telepon sana

“ Apa Sulli bersamamu?”

“ Ani... dia dirumah. YAAA Kenapa kau suka mendekatinya sekarang” 

“ Sudah kau pastikan ia ada di rumah?” tanya Kai tak peduli dengan nada cemburu Minho.

“ Tadi memang dia dirumah, kalau pun keluar mungkin ia belanja mengingat ini adalah akhir bulan persedian makanan pasti sudah habis."

“ Gawat. Berarti benar yang aku lihat” lanjut Kai sambil masuk ke mobil dan menjalankan sport hitam itu tanpa memutuskan kontak penggilan, ucapannya itu membuat Minho penasaran. Perasaan nya mulai tak enak.

“ Wae... apa yang kau lihat?” Minho berdiri dari posisi duduk nya di bangku hitam presdir.

“ Sudah lah nanti akan ku kabari, Sulli dalam bahaya aku melihat seorang namja membekapnya dan membawa pergi dengan sebuah mobil retro hitam”

“ MWO??? yaaa kau dimana sekarang??” 

“ Sepertinya mereka melaju ke arah busan, biarkan aku mengejarnya. Aku akan segera mengabari mu” Kai mematikan i-phone nya dan segera mentancap habis pedal gas nya untuk mengejar mobil yang membawa sulli pergi.

“ Yaaa KAI?.... KAI? YEOBSEYO ? KAI?” tidak ada jawaban, kepanikanya semakin memuncak. Minho segera meraih kunci mobil dan berlari menuju parkiran.

“ Minho-shii kau mau kemana? Sebentar lagi ada rapat penting” cegah Yuri yang melihat Minho berlari keluar, namja itu tak perduli. Yang ada di pikiranya adalah keselamatan Sulli.

Tidak ada yang tau apa yang terjadi setelah ini, apakah 2 namja bayaran Yuri itu akan sungguh-sungguh membunuh Sulli atau tidak. Yang jelas Minho dan Kai berusaha menyelamatkan yeoja bermarga choi itu dari bahaya yang mengancam dirinya.

~TBC~to chapter 25