Between Minho,Sulli,and Taemin [CHAP 1]

Main Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Lee Taemin,  Jung Krystal

Author : Dina Matahari

Genre : Friendship,Romance
 

Length : Chapter

  Rating : General  

Foreword:

Minho, Taemin dan Sulli adalah tiga sahabat yang saling mendukung satu sama lain.

Tiba-tiba perasaan persahabatan berubah menjadi bentuk perasaan lain.

Minho, Sulli, dan Taemin menyadari perasaan cinta yang tumbuh dalam hati mereka.

Minho dan Taemin sama-sama jatuh cinta kepada Sulli. 

 Akankah perasaan cinta mengalahkan persahabatan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun ?

Bisakah Sulli memilih salah satu di antara keduanya ?

Ataukah Sulli memutuskan untuk melupakan rasa cintanya ?

Ini adalah tentang hati...

Ini adalah tentang cinta... 

Ini adalah tentang persahabatan....

Chapter 1   

  A Stubborn Choi Minho

Dia  berlari, rambutnya yang sebahu bergerak mengikuti setiap langkahnya. Wajahnya … terlihat serius   antara  obsesi, semangat , ambisi, ketakutan….semua  terpancar dari wajahnya.   Wajah seorang bocah laki-laki keras kepala dan pantang menyerah untuk mencapai tujuan.

Ia terus berlari, tubuhnya melesat cepat melewati barisan pepohonan ., mengelilingi lapangan bola yang mulai lengang. Satu…dua…tiga putaran dilakukannya tanpa berhenti, sampai akhirnya ia roboh …………… terduduk. Kepalanya menunduk ke bumi beberapa saat, bahunya bergerak naik turun seiring dengan helaan nafasnya yang tersengal.

“ Aaaaaaaaarrgh…!!” kini kepalanya menengadah, kedua tangannya mengepal …menggenggam rumput hijau yang didudukinya,  seolah ingin merenggutnya dari tanah. Suaranya yang parau menggelegar memenuhi stadion.

Lee Taemin dan Choi Sulli yang sejak setengah jam lalu tiba di sana dan melihat setiap gerak-gerik sahabat mereka, kini saling berpandangan. Mata keduanya saling bertanya.

“ Taemin Oppa, mari kita ke sana…aku takut dia akan terluka.” Sulli memegang bahu sahabatnya.

“ Ayo !” Taemin melangkah menuruni tangga diikuti Sulli.

“ Kau tahu kenapa dia begitu ? Apa ini ada kaitannya dengan Yuri Unni  ?” Sulli bertanya sambil terus melangkah.

“ Mola…yang jelas aku sudah melihatnya murung dalam seminggu ini. Tapi aku tak berani bertanya macam-macam. Kau tahu sendiri Ssul, bagaimana Minho hyung kalau sedang begitu.”

Sulli Pov.

Aku mencoba  mengendalikan rasa gelisah yang tiba-tiba muncul. Ada kecemasan yang menyelimuti benakku. Di sekolah selama dua minggu terakhir kudengar gunjingan kalau Yuri unnie, kekasih Minho oppa, sedang dekat dengan seorang siswa pindahan. Aku tidak ingat siapa namanya, yang jelas aku pernah melihat mereka duduk dan mengobrol mesra di kafetaria. Apakah Minho oppa bertingkah aneh begitu karena itu ? 

Aku, Taemin oppa, dan Minho oppa berteman sejak kami masih di taman kanak-kanak. di Sekolah dasar , sekolah menengah dan sekarang di SMA. Usia aku dan Taemin oppa berbeda beberapa bulan, sedang Minho oppa lebih tua dari kami. Di sekolah ia adalah seniorku, tetapi perbedaan usia tidak membuat jarak di antara kami. Uniknya, kami memiliki hobbi yang berlainan. Aku sangat suka membaca, Taemin oppa senang bermusik dan menari, sedangkan Minho oppa sangat menyukai olah raga. Kedekatan kami semakin kental karena orang tua kami juga saling bersahabat.

Kedekatanku dengan keduanya membuatku popular di sekolah, Taemin oppa dan Minho oppa adalah siswa pavorit yang banyak dikagumi gadis-gadis. Tanpa berusaha keras pun, aku banyak didekati fangirls mereka, diajak bersahabat dengan mereka. Mungkin mereka berfikir kalau dekat denganku, maka mereka akan dekat dengan idola mereka. Mulanya aku senang menerima perhatian itu, tapi lama-lama  merasa kesal juga dengan pertanyaan mereka yang terkadang sangat menggganggu. Seperti “ Sulli, apa makanan kesukaan Minho/Taemin oppa ? Sulli apa warna kesukaan mereka ? Sulli dimana kalian biasa hang out ? Sulli ini…Sulli itu…Sulli bagaimana…Sulli mengapa…. Dan banyak lagi !!

Tapi disamping itu,aku juga sering mendapat terror dari fangirls yang tak menyukaiku dekat dengan mereka. Tidak jarang, aku menemukan binatang atau benda-benda aneh dalam lokerku. Makanya setiap pagi, Taemin oppa atau Minho oppalah yang membukakan lokerku, mungkin untuk melindungiku dari kejutan fans yang iseng. Ini terjadi sejak seseorang memasukkan binatang berbisa dalam lokerku, dan saat dibuka aku digigit sampai harus dilarikan ke rumah sakit.

Sudah seminggu ini, Taemin oppa yang membukakan lokerku tiap pagi dan siang sepulang sekolah, karena Minho oppa jarang bersama kami. Dengan alasan sibuk berlatih sepak bola untuk menghadapi pertandingan, ia tak pernah datang ke taman tempat kami biasa duduk mengobrol, tidak pernah bergabung makan siang di kafetaria, tidak menjawab sms dan telepon dari kami. Sampai kemudian kudengar desas-desus itu…dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke stadion tempatnya berlatih sepulang sekolah.

Sejujurnya….melihat cara Minho oppa tadi berlari mengelilingi lapangan, jantungku sempat berdegup kencang. Itu bukanlah Minho oppa yang sedang berlatih, itu adalah Minho oppa yang sedang kalut dan putus asa. Aku pernah melihatnya seperti itu, ketika ayah dan ummanya memutuskan untuk bercerai, 6 tahun yang lalu. Dan perkiraanku benar ketika kulihat dia terduduk kemudian berteriak, suaranya yang parau terasa meremas hatiku.

End of Pov.

“ Ssull…kau mendengarku ?”

Sulli tersadar dari lamunannya ,” Wae ??” tanyanya.

“ Aku katakan… Karena kau perempuan, sebaiknya kau yang bertanya. Minho hyung tak akan marah pada seorang perempuan. Kalau aku yang bertanya, ia pasti akan marah-marah. Arasso ?”

“ Nae…!” kata Sulli singkat.

Akhirnya mereka sudah berdiri di samping Minho yang masih terduduk di rumput.

Minho Pov.

Aku merasa kakiku lemas dan sakit. Rasa sesak didadaku karena berlari, semakin menyiksaku. Bayangan Heecul hyung siang  tadi saat bicara denganku di tempat latihan Karate, membuat kepalaku serasa ingin pecah. Kemarahan yang memenuhi dadaku seminggu terakhir telah membuatku lepas kendali. Aku berkelahi dengannya di tempat latihan, sampai akhirnya pelatih Kang menghukumku dan melayangkan surat teguran pada umma. Walaupun umma tak barkata apa-apa, aku tahu ia kecewa dengan kelakuanku. Umma yang sangat kusayangi, satu-satunya keluarga yang kumiliki saat ini…maafkan aku !

“ Aaaarrgh..!!” Aku  berteriak melepaskan kepenatan dari dadaku, ada yang mengalir hangat di pipiku.

Aku menangis ? Untuk apa  ini ? Untuk penyesalanku telah mengecewakan umma ? Untuk rasa tidak berdayaku ? Untuk ketakutanku atas ancaman Heechul ?

Aku tidak tahu !!

Tiba-tiba kudengar langkah mendekat dari arah belakangku. Ada dua pasang sepatu berhenti tepat di  dekatku, tanpa harus melihat wajah mereka, aku tahu siapa yang datang. Taemin dan Sulli.

Tiba-tiba rasa bersalah menikam perasaanku, aku telah mengacuhkan mereka selama dua minggu ini…lebih tepatnya seminggu ini aku tak bertemu mereka, mengabaikan telepon dari mereka. Sebenarnya aku hanya tidak mau kekacauan yang kurasakan akan menular kepada mereka. Aku tidak mau lepas kendali di hadapan kedua sahabatku ini, aku tak mau membuat mereka sedih dan cemas terhadapku.

Sebuah tangan lembut meremas bahuku, itu adalah sulli. Bidadari kecilku, puteri kecilku. Kehangatan yang dibawa tangan mungilnya mengalirkan sensasi dalam diriku. Memberikan tenaga baru ke dalam tubuhku, membuat jantungku berpacu makin cepat dan darah dalam tubuhku mengalir deras.

End of Pov

Sulli meletakkan tangannya di bahu Minho, memberi tahu sahabatnya tentang kehadirannya. Minho dilihatnya tidak bergerak sama sekali, bahkan tidak memalingkan mukanya. Ada rasa sakit menusuk hatinya, rasa sakit yang sama yang dirasakannya saat melihat Yuri unnie tertawa-tawa dengan siswa pindahan itu. 

“ Minho oppa….” Suaranya bergetar, dan ia tidak bisa menahan air matanya bergulir ketika melihat Minho menangis dalam duduknya.

Taemin terdiam canggung, tak tahu harus berbuat apa. Bisaanya ia paling aktif bicara di antara mereka, tetapi sekarang ia hanya membisu. Matanya beralih dari Minho ke Sulli kemudian ke Sulli lagi. Ia merasakan dadanya sakit, tetapi ia berusaha mengendalikan emosinya. Perlahan ia duduk di sisi Minho.

“ Minho hyung…gwencana ??” katanya singkat, matanya menatap sahabatnya penuh Tanya.

Sulli mengikuti Taemin duduk di sisi kanan Minho.

Mereka bertiga terdiam di tengah-tengah lapangan stadion yang sepi. Cahaya matahari yang mulai tenggelam menjadi kamera alam yang mengabadikan kediaman mereka. Kebisuan tiga sahabat, yang masing-masing sebenarnya memiliki banyak pertanyaan dan penjelasan untuk dipebincangkan.

Taemin Pov.

Aku duduk ,bingung dengan situasi canggung di antara kami. Kulihat matahari makin condong ke arah barat. Entah berapa lama kami duduk dalam keadaan diam seperti ini. Sulli kulihat tidak lagi menangis, Minho juga tidak lagi setegang tadi. Otakku berputar mencari cara untuk memecahkan kecanggungan ini.

“ Kalian ingat…kita sedang ber-dejavu.” Kataku, mencoba menarik perhatian sahabat-sahabatku.

Sulli melihat ke arahku, sedang Minho mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke depan. Aku tersenyum dalam hati, kukira mereka memang mendengarku.

“ Kau ingat Ssul… di taman kota, kau pernah membuat kami menungguimu yang marah sampai berjam-jam. Kamu tidak  mau bicara sama sekali…sampai-sampai Minho mengeluarkan aegyonya untuk membuatmu tertawa.”

“ Itu kan sudah lama Oppa…itupun karena salah kalian, tidak mengajakku mengunjungi amusement park.” Sulli matanya bersinar, ia masih ingat waktu itu

“ Itu karena kami pikir kau perempuan, kau tak akan mau naik permainan yang membuat adrenalinmu terpacu.”

“ Wae…aku bukan gadis cengeng Oppa ! Aku juga ingat, kau pernah mendiamkan kami di pantai, Taemin oppa!”

“ Yah…aku marah karena kalian meninggalkanku di tengah  pulau sendirian. Kalian bisa bayangkan bagaimana panik dan ketakutannya aku waktu menyadari perahu kalian telah pergi.”

Aku teringat waktu itu usiaku sekitar sepuluh tahun, kami berlibur bersama ke pujau Jeju. Kami bertiga menyewa perahu motor untuk mengunjungi pulau kecil yang tersebar di seputar pulau Jeju. Setelah lelah berkeliling di pulau yang indah, kami beristirahat di bawah pohon dan aku ketiduran. Ketika bangun aku tak menemukan Minho hyung dan Sulli di dekatku, kemudian aku mencarinya. Aku panik saat tak menemukan mereka, bahkan perahu boat yang kami tumpangi telah raib dari tempatnya. Waktu itu aku menangis seperti anak kecil, membayangkan aku akan sendirian di pulau terpencil. Satu jam kemudian kedua sahabatku muncul sambil menertawaiku. Ia kemudian mengatakan itu adalah kejutan untukku, kemudian mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukku. Aku diam-diam merasa senang, tapi rasa marah dan takutku membuatku mengacuhkan mereka seharian itu.

“ Dan kau ingat, kapan Minho oppa tak mau bicara dengan kita…?” Sulli melihat ke arahku.

“ Ummm…saat….”

Aku belum selesai berkata ketika tiba-tiba Minho hyung berdiri, wajahnya terlihat begitu kaku. Rahangnya mengeras…aku melihatnya dengan jelas walau cahaya matahari sudah mulai hilang.

“ Miane…” kata Minho hyung, kemudian melangkah meninggalkan kami. 

End.of Pov

Sulli dan Taemin berdiri dari duduknya, tak mengira dengan reaksi dingin dari Minho.

“ Oppa…!” Suli menegur Taemin, dipikirnya perkataan Taemin telah menyakiti Minho.

Taemin tidak menjawab, ia hanya  menepuk-nepuk mulutnya dengan jemarinya.

Tanpa berkata-kata, mereka berjalan mengikuti langkah Minho. Tak ada yang berani bicara lagi. Mereka terus berjalan sampai menuju tempat parkir. Minho menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadap Suli dan Taemin.

“ Mian… aku belum siap bercerita kepada kalian.”

“ Kau mendiamkan kami bukan karena kesalahan kami ? Ataukah kami memang bersalah padamu, hyung ?”

“ Ini tidak ada kaitannya dengan kalian. Aku belum bisa cerita, maafkan.”

Kemudian ia berbalik lagi dan berjalan menuju mobilnya. Masuk dan menstarternya.

“ Hati-hati, Temin-ah !” katanya sebelum akhirnya melaju meninggalkan kedua sahabatnya.

Sulli terdiam, kecewa dengan sikap Minho yang tidak menegurnya sama sekali. 

“Apakah aku bersalah ? Apa kesalahanku, Minho Oppa ?Ah, Choi Minho…aku membencimu ! Stubborn Choi Minho !!!” teriaknya  dalam hati.

to be continue 

Untuk FF ini chapter yaaa. . beda sama My name is Minho. itu OneShoot. Yang mau sekuel My name is Minho, todong authornya gih. :D Untung Makawanisy, insya Allah nanti malem. Mimin gak janji. XD oke, ditunggu komentar kalian. Gomawo #bow