FF MinSul : Fire and water

Tittle : Fire And Water

 

Author : Tae_Nda

 

Choi Minho | Choi Sulli | Kwon Yuri | Jung Soojung

 

Genre : Fantasy, Romance, Sad (?)

 

Note : No Plagiat and Typo Everywhere

 



“Sulli ya~~~~~~~” pekik seorang yeoja paruh baya. Namun suaranya masih terdengar melengking dan dahsyat, hingga burung hantu di sekitar rumah mereka berterbangan karena tidak tahan mendengarnya. Gadis berambut pirang sebahu yang tengah melamun di balkon kamarnya hanya mengela nafas lelahnya dan mulai mengerakan tubuh tinggi nan rampingnya menuju sumber suara, eommanya.

“ Ne, eomma” ujarnya dengan tampang lesu dan malas. Ia menuruni tangga tanpa menatap anak tangga yang bisa saja membuatnya tergelincir. Selesai latihan malam seperti ini selalu membuatnya selalu kehabisan tenaga

“Sulli ya, eomma hanya ingin mengingatkan,  di kampus barumu besok jangan sampai kau mengulanginya lagi ne,,,, rahasia keluarga kita harus tetap terjaga,, eomma tidak ingin kehilanganmu, arachi” ujar sang eomma sesaat Sulli, anaknya telah selesai dengan pijakkan anak tangga terakhir rumah megah milik mereka.

“Arasso, eomma” ujar Sulli lagi-lagi dengan ekspresi tak peduli miliknya.

“Sulli ya,,,, ingat kekuatanmu, kekuatan kita semua, bisa saja menyakiti siapapun sekali pun mereka tak bersalah “ ujar Choi Siwon, oppa dari Choi Sulli.

“Aku mengerti oppa, lagipula aku benar-benar tidak sengaja membakar tangan gadis itu,, siapa suruh dia menuduhku merebut pacarnya yang bernama Lee Taemin itu” Sulli membela diri.

“ Tapi tetap saja, itu tidak perlu terjadi. Kendalikan api dalam tubuhmu itu. Kalau tidak aku akan mengurungmu ke ruang bawah tanah dan merendammu dalam air” Siwon mulai niak pitam melihat watak keras kepala yang dimiliki Sulli yang hampir sama dengan ayahnya, yang telah wafat 7 tahun yang lalu karena pertempuran mereka, (api dan air ). Ayah mereka mati karena terkena air abadi milik kaum air yang telah menjadi musuh bebuyutan kaum api, ayah Sulli mati saat menyelamatkan Sulli yang saat itu baru berusia 14 tahun.

“ Kita harus tetap bersembunyi dari kaum air, mereka bisa memusnahkan kita kalau mereka tahu kaum api seperti kita masih ada di dunia ini” lanjut sang eomma.

“ Memangnya salah kita apa eomma? Kita tidak berbuat jahat,, jangan mentang-mentang kita dari bangsa api mereka berpikir kita jahat seperti api” tiba-tiba api berwarna biru muncul diatas permukaan kulit Sulli yang mulus dan putih, tanpa membuatnya terbakar.

“ Sulli, kendalikan emosimu” sang eomma yang melihat itu langsung mendekat dan menyentuh pundak Sulli. Seketika api yang muncul pun mulai padam.

" Apa kau tak sadar dengan apa yang kau perbuat dengan MinRin saat itu, kau melukai tangannya dengan api yang ada didalam tubuhmu,, emosimu yang tak bisa kau kendalikan bisa memusnakan siapa saja. Jadi hanya satu. Tahan emosimu, seperti apa yang telah eomma dan oppamu ajarkan. “

Sulli memutar kedua bola matanya dan berbalik menaiki tangga menuju kamarnya, membuka pintu dan membantingnya dengan sangat kuat. Untung saja letak rumah mereka ditengah hutan jadi tidak ada tetangga yang merasa terganggu.

Eomma Sulli dan Siwon hanya menghela nafas melihat kelakuan Sulli yang semakin lama semakin menunjukan kalau ia bukanlah kaum api biasa, gadis ini berbeda, dan perbedaan itulah yang membuat eommanya semakin khawatir pada diri Sulli. Walaupun kaum api bisa memunculkan api dari tangan mereka , tapi kaum api tidak bisa semudah itu mengeluarkannya. Mereka harus mempunyai jiwa yang kuat dan tenaga yang ekstra untuk mengeluarkan api dalam tubuh mereka.

Tapi tidak dengan Sulli. Dengam emosi yang kecil saja sulli bisa mengeluarkan api dari seluruh pori-pori yang ada ditubuhnya. Dan butuh usia 17 tahun untuk kaum api bisa mengeluarkan kekuatanya,, tapi lagi-lagi tidak dengan Sulli. Saat ia lahir, Sulli telah mampu mengeluarkan api sekaligus menunjukan kalau Sulli ialah reinkarnasi dari ratu api yang telah beratus-ratus tahun telah wafat.

Masalahnya ratu api itu terkenal dengan kebengisannya dan ia memang sengaja dimusnahkan oleh kaum air, dan sialnya ratu api memilih Sulli sebagai tubuh selanjutnya yang akan ia gunakan untuk kembali bangkit
Itu semua terlihat dari kelebihan Sulli yang berbeda dari bangsanya.

“ Eomma, apa yang harus kita lakukan pada Sulli,, aku tidak mau kaum air mengambilnya dan memusnakannya.”Siwon mulai frustasi. Sulli yang tidak tau sebenarnya sedang dalam incaran masih saja kuat dengan egonya.

“Kita harus melindungi Sulli, walau bagaimanapun dia tetap Sulli kita dan kita harus mencari tau bagaimana caranya mengeluarkan ratu api dari tubuh Sulli sebelum kaum air memusnakannya” sang eomma mengelus pundak kekar milik Siwon. Ia menatap ibunya, menghela nafas dan mengangguk ringan.

“Sulliku yang malang” sang eomma membatin.

---

“ Ingat sayang, saat kau marah pejamkan matamu,, ingatlah wajah eomma dan oppamu. Jangan buka matamu sebelum kau tenang, acuhkan suara-suara yang membuatmu merasa risih,, Arachi ?” ujar sang eomma saat Sulli tengan siap pergi kekampus barunya.

“eomma, aku sudah 21 tahun…” Sulli sudah sangat-sangat bosan dengan nasehat yang ia dengar dari eommanya, hampir tiap pagi kalimat itulah yang ia dengar.

“eommamu menyanyangimu sayang” sang eomma memeluk sulli dengan erat, sulli tersenyum sangat manis saat dekapan eommanya terasa di permukaan tubuhnya yang selalu dalam suhu panas.

“ayo, oppa sudah telat pergi kerja” siwon yang datang dengan terburu-buru dari dalam langsung menuju mencium kening eommanya dan menarik sulli masuk kedalam mobil sport merahnya, melaju dengan kecepatan penuh, sang eomma hanya tersenyum dan berdoa semoga anak-anak mereka selalu dilindungi dari apapun itu.

“berhentilah bersikap konyol oppa” celetuk sulli tanpa melihat kearah sang oppa yang tengah mengendarai mobil dengan kecepatan penuh menerebos lebatanya pohon-pohon hutan yang sangat lebat dan rimbun.

“kau tau, adikku itu pasti sangat cantik saat tersenyum hanya kau saja yang membuatnya sangat menyeramkan seperti itu” ujar siwon.

“apa yang kau katakan oppa” ulang sulli

“lupakan saja, kau harus banyak tersenyum biar namja-namja di kampusmu nanti jatuh cinta padamu” siwon mengalihkan pembicaraan, tapi sulli malah acuh tak acuh,, dengan kesal ia memuang pandangannya keluar jendela.

---

Butuh 1 jam perjalanan menuju kampus baru sulli.

“aku pergi oppa” ujar sulli sambil membuka pintu dan bergegas keluar

“sulli” siwon tiba-tiba bergegas menyusul sulli dan menarik tangannya membuat sulli mengeritkan keningnnya.

“wae oppa?”

Siwon memejamkan matanya ia merasakan  sesuatu yang sangat berbahanya. “kita pulang”

“MWO?, oppa kau gila ,, kita baru sampai.. ani ani. Aku janji tidak akan melakukan itu lagi” sulli menarik tangannya dari tangan siwon, dan berlari menuju kampusnya. Siwon hendak mengejar tapi ia mengurungkan niatnya. “semoga dugaanku salah” siwon menatap kepergian sulli hingga sulli hilang di sebuah tikungan gedung besar yang bernamakan universitas SM.

---

“minho oppa,,, huaaah tampan sekali,, andai saja dia menjadi milikku”  teriak seorang yeoja dengan alay nya di balik pintu pembatas antara ruangan dalam dan koridor kampus. Yang di teriaki hanya diam sambil terus membaca buku.

“enak saja soo jung kau bicara, minho itu milikku,, phabo” panggil saja dia yuri, yeoja seksi yang sama tergila-gilanya dengan minho sama seperti soo jung adiknya yang tengah ia toyor kepalanya.

“eonni,,,, “ soo jung mempoutkan bibirnya, yuri hanya menatap jijik adiknya. Mereka adik beradik tapi untuk soal namja bernama minho mereka seperti musuh bebuyutan.

“permisi”

Yuri dan soojung tersentak kaget saat mendegar suara seorang yeoja yang berusaha melewati mereka.

“siapa dia eonni” kata soojung dengan wajah sinisnya.

“entahlah, mahasiswa baru mungkin. Sudahlah kau pergi saja bukannya kau ada kuliah dengan cho seongsenim?”

“oh ya aku lupa,, aku pergi dulu eonni ,, bye,, “ soo jung lari terbirit-birit saat mengingat bahwa saat ini dia ada kelas. Yuri menggelengkan kepalanya melihat adiknya yang terlalu pikun, kemudian ia kembali menatap yeoja yang baru saja menarik perhatiannya karena ia pikir yeoja itu lebih cantik darinya. Sulli.

Sulli menatap ruangan kampus barunya. Lalu ia memilih bangku paling depan dan mulai memasang kaca mata minusnya. Di ambilnya sebuah buku dan ia mulai focus hingga derap kaki mengalihkan perhatiannya. Ya yuri sedang berjalan menuju sulli, dan disaat yang bersamaan minho yang berada disana menatap datar wajah angkuh milik yuri yang di perlihatkan pada mahasiswa baru itu, sulli.

“mau apa lagi yeoja itu” pikir minho, tapi minho mencoba mengacuhkannya ia mencoba fokud pada bahan bacaannya lagi.

“kau mahasiswa baru disini? “ kata yuri dengan nada sinis

Sulli mendongakan kepalanya, wajahnya yang datar namun tetap saja terlihat sangat cantik membuatnya semakin iri dan marah.

“jawab aku, kau tuli” yuri mulai kasar, minho menatap sulli, ia ingin melihat respon apa yang akan diberikan pada yuri, karena selama ini yang ia tau yoeja manapun kalau sudah berhadapan dengan yuri mereka akan terdiam ketakutan dan menangis.

“ne, namaku choi sulli, apakah jawaban itu sudah bisa membuat kau pergi dari hadapanku”

Yuri sangat terkejut, baru kali ini ada yang berani padanya terang-terangan seperti ini . sedangkan minho hanya tersenyum tipis mendengarnya.

“CIH, beraninya kau,, aku tau siapa aku?” tantang yuri.

Sulli menutup matanya dan menutup bukunya dengan kuat dan kasar membuat yuri terlonjak terkejut dan sedikit takut. Entah apa yang membuatnya takut.

“pergi” hanya satu kata itu yang keluar dari mulut sulli, matanya terus terpejam.

“KAU”

“PERGI”

Yuri terperanjat kaget, untungnya hanya ada mereka bertiga didalam ruangan itu.

“pergi yuri” sekarang minho yang ambil bicara, ia mendekat dan menarik tangan yuri mendorongnya keluar dan mengunci pintu kelas. Minho menatap tajam kearah sulli, ia merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari dalam diri sulli kalau saja ia dan yuri masih beradu mulut.

Perlahan sulli membuka matanya dan menatap minho yang tengah menatapnya juga.

“kau baik-baik saja” minho mencoba pura-pura bersikap biasa, padahal minho sangat penasaran dengan sesuatu yang ada dalam diri sulli yang ia lihat sangat berbeda.

“aku tidak apa-apa, terimakasih” ucap sulli

“dia memang seperti itu, jangan terlalu diambil hati” ujar minho sambil tersenyum lembut, sangat tampan.

Sulli tak menjawab ia hanya tersenyum tipis lalu kembali membuka buku nya.

“choi minho” sulli terkejut saat namja itu mengelurkan tangannya.

Sulli sempat ragu, tapi kemudian ia menyambut tangan kanan minho dengan tangan kanannya.

 “choi sulli” ujar sulli. Saat tangan mereka bersentuhan sesuatu terjadi pada tubuh mereka masing-masing, sulli merasakan tubuhnya yang selalu panas dan penuh emosi sekarang terasa lebih tenang dan nyaman seperti ada air yang sejuk mengalir diseluruh tubuhnya. Dan minho merasakan sesuatu yang sangat panas benar-benar sangat panas seperti api yang sangat besar sedang membakar tangannya. Sontak minho segera melepaskan tangannya dan menatap tajam kearah sulli. “kau,,,,” ujar minho pelan hingga tak terdengar sulli, sulli yang kembali kekondisi semula seempat merasa bingung dengan sensasi yang terjadi pada dirinya barusan, sensasi yang tak pernah ia rasakan seumur hidupnya itu.

--

“minho apa yang sedang kau lakukan disini”

Minho spontan menoleh pada sumber suara. “eomma” ujarnya sambil tersenyum.

“eomma menganggumu?” kata eomma minho sambil mengambil posisi duduk disebelah minho.

“ani, air terjun itu sangat indah untuk dilihat eomma”

Halaman belakang rumah minho sangat luas, bahkan dengan sengaja appa minho membuat rumah di dekat air terjun, air kesukaan keluarga minho, hampir sekeliling rumah minho terdapat taman dengan kolam-kolam yang dihiasi tumbuhan bunga yang sangat cantik.

“air sangat menyejukan ! bukan begitu ?” kata eomma minho, sambil merangkul anak semata wayangnya.

Minho tersenyum, “eomma, hmm soal masalah bangsa kita dengan bangsa api itu….” Perkataan minho terputus.

“kenapa bangsa api ?”

“apakah kita harus memusnahkan bangsa api, sekali pun mereka tidak bersalah?”

“minho, kita bangsa air… sudah dari dulu, tugas kita itu memusnahkan bangsa api, karena apa? Karena sampai saat ini leluhur kita belum bisa mendapatkan rengkarnasi dari ratu api  yang sangat membahayakan bumi ini, kalau ratu api itu muncul bukan hanya kita yang dalam bahaya tapi manusia diseluruh dunia ini bisa. “

“siapa rengkarnasi ratu api itu eomma?”

“eomma pun tidak tau, bangsa api tersebar di seluruh dunia ini,, salah satu dari mereka pasti memiliki kekuatan api yang lebih besar, emosi yang tak terkendali. Sifat ratu api yang mudah murka pasti akan terbawa pada kaum api yang telah terpilih menjadi ratu api selanjutnya. Karena kita tidak tau siapa yang memiliki kekuatan itu maka kita harus memusnahkan kaum api yang kita jumpai”

“siapapun itu?”

“ia siapaun itu”

“apakah eomma apa eomma tau banyak soal ratu api?”

“yang eomma tau, ratu api tidak punya perasaan, dia akan memusnakan apa saja yang ia tidak suka, ratu api tidak punya hati ataupun perasaan, ia tidak punya hati dan cinta”

Minho mengangguk mengerti

“dan apa yang bisa membangkitkan ratu api?”

“kemurkaan yang sangat besar”

Minho terdiam mencerna semua yan telah ia dengar dari eommanya.

“hmm, minho,, ada apa? Tumben kau mau tau soal bangsa api? Biasanya kau acuk tak acuh !” sang eomma menatap minho penuh selidik.

“ aaaah, aniya aniya” minho menggeleng sambil tersenyum kaku.

“baiklah, kalu begitu masuk la,, udara sangat dingin diluar kalau kau sudah selesai masuklah” ujar eomma minho sebelum pergi meninggalkan minho untuk kembali dalam lamunannya soal yeoja baru yang ia kenal tadi pagi, yeoja yang membuatnya sangat penasaran.

“apakah yeoja itu, ……..”

---

“sulli”

“ne eomma,,,,”

“apa yang kau lakukan malam-malam begini eoh?”

Sulli yang tadinya sedang sibuk bermain dengan api yang ia munculkan dari atas permukaan telapak tangannya, segera bergegas turun kelantai dasar untuk menghampiri ibunya.

“ada apa eomma?” Tanya sulli dengan ekspresi datar.

“apa yang kau lakukan dikamar,, kau lupa kau harus latihan mengontrol suasana hatimu eoh ?”

“aku hanya ingin bermain dengan apiku eomma”

“ani,, kurangi rutunitasmu untuk bermain dengan api, mereka membahayakanmu sulli”

“apa maksud eomma, api adalah bagian dari kita” ujar sulli yang 100 % benar itu.

“tapi kalau ,,,,,” ucapan sang eomma mengantung membuat sulli mengeritkan keningnya .

“apa?” Tanya sulli yang penasaran.

“lupakan, pergilah keruang latihan, palli “ sang eomma mendorong tubuh tinggi milik anak perempuan semata wayangnya itu. “pikirkan yang indah-indah saja OKE, tenangkan hatimu”

“araso” ujar sulli, Ia pun masuk kedalam ruang latihan yang sudah bertahun-tahun menjadi tempat ia berlatih, berlatih untuk mengendalikan emosinya yang terkadang sangat sulit terkontrol, mereka tak ingin sulli dikuasi emosinya dan Sesuatu yang sangat mengerikan akan bangkit dari kemarahan itu.

Sulli menyilangkan kakinya di tengah ruangan, ia menatap lurus kedepan dan melihat gambar 3 dimensi sebuah air terjun yang terlihat sangat nyata, ia pun mengelilingi padangannya dan menatap seluruh dinding yang seperti dihiasi bunga-bunga yang sangat cantik tak lama terdengar desiran air terjun yang sengaja di stel oleh sang eomma, sulli benar-benar merasakan kalau dia sedang berada di alam terbuka dan di kelilingi oleh air yang sangat ia benci. Sulli memulai latihannya, tentunya hatinya mulai panas berada diruangan seperti ini, hatinya sangat tersisksa walaupun sudah belasan tahun tapi tetap saja rasa panas dalam hatinya saat melihat air dan mendengar deru suara air membuatnya ingin marah. Ia menatap kearah air terjun buatannya itu, fikirannya focus pada air dan suara air yang terdengar jelas ditelinganya, tapi lama kelamaan padangan sulli berubah, ia melihat air terjun itu berubah menjadi seorang namja yang pernah ia temu hari ini.

“choi minho” gumam sulli tak percaya. Tiba-tiba suasana hatinya menjadi lebih tenang senyum pun perlahan timbul dari bibir sulli yang sangat sullit terangkat ketas. Suara deru air yang tadi membuat hatinya panas sekarang membuatnya lebih nyaman dan tenang. Perlahan tangan sulli terangkat dan ingin mengampai sosok minho yang ia lihat itu. Tapi tiba-tiba “ARRRRGGH” sulli merasakan ada yang aneh dalam dirinya, ia terjatuh terbaring di lantai matanya terpejam merasakan sakit itu .

” kau tidak bisa melakukan itu, aku dan kau adalah satu. choi sulli”

Sulli melihat seseok wanita dengan api yang membakar seluruh tubuhnya. Api itu berwarna biru dan sangat besar. Walaupun seperti api yang begitu mahadahsyatnya itu tak sedikit pun melukai wanita yang berada tepat didalamnya. Wanita itu sangat cantik dengan gaun berwarna merah, rambutnya terurai panjang berwarna merah, matanya sangat indah tapi terlihat tajam dan mengerikan diatas kepalanya terdapat mahkota yang berbentuk api.

“aku adalah kau sulli, kita satu. yang boleh kau rasakan itu adalah kebencian dan kemarahan. kau harus membantuku untuk hidup kembali. Kita berdua lah yang berhak atas dunia ini” ulang wanita itu lagi penuh penekanan dan kemarahan, membuat sulli semakin berteriak sakit seperti merasakan kemarahan yang begitu menyakitkan dalam tubuhnya.

“sulli,,,,” sang eomma datang dan langsung memeluk sulli dalam dekapannya. “sulli palli,, palli sulli, buka matamu nak” ibu sulli ingin menangis melihat keadaan sulli yang begitu kesakitan itu, tapi tentu saja tidak mungkin air mata yang berwujud air itu bisa keluar dari matanya.

“AAAARRRRRGGGH” sulli terus berteriak

“sulli, chagiya,, bangun sayang,, ingat eomma,, ini eomma, jangan dengarkan apapun yang kau dengar disana,, eomma yakin kau bisa melawannya sayang.”

“AAAAARRRGGGHHH” setelah berteriak lepas dengan seluruh tenaganya tiba-tiba sulli tak sadarkan diri. Ia pingsan.

---

Minho sedang berada di perpustakaan kampusnya, tiba-tiba sepasang matanya menangkap seorang yeoja yang baru saja melewat pintu perpus. Ia segera berlari untuk menghampirinya.

“sulli,,,” panggil minho, yang di panggil menoleh

“nanti kau ada kelas,, ?” Tanya minho yang telah berhasil menyamai langkahnya dengan sulli.

“ia, hari ini ada satu kelas “

“pulang nanti, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat bagaimana kau mau ikut bersamaku?”

Sulli menghentikan langkahnya dan menatap wajah minho yang sedang tersenyum kearahnya.

“aku tidak bisa” kata sulli.

“kenapa?”

“aku tidak bisa dan aku tidak mau “ kata sulli yang mulai kembali berjalan, minho melihat keanehan di matanya mata sulli . matanya memerah.

“changkaman” minho dengan cepat menarik tangan sulli dan untuk kedua kalinya mereka bersentuhan. Sulli menoleh, minho kembali menatap mata sulli yang tadi memerah dan sekarang warna kemerahan mata sulli dengan perlahan memudar hingga tampaklah indahnya mata seorang choi sulli, minho pun takjub baru pertama kali ia melihat mata seindah ini. “sangat indah” gumam minho. Ia tak percaya dengan yang ia lihat.

“lepaskan….” Seseorang datang dan memisahkan tangan minho dari tangan sulli.

“yuri noona”

“hey yeoja ganjen, jangan dekati choi minho ku,  apa kau tuli?” yuri menatap ganas kearah sulli

“aku bukan milikmu yuri ” minho segera menghalangi kontak mata yuri dan sulli, minho menghawatirkan sesuatu yang sekarang ia sangat tau.

“tapi aku menyukaimu minho ya” yuri merengek manja, membuat minho sangat jijik melihatnya.

“maaf , tapi aku tidak sama sekali menyukaimu. Apakah jawaban itu cukup kuat untuk kau dan adikmu berhenti mengangguku dan yeoja disekitarku” minho meraih tangan sulli, lagi – lagi sulli memejamkan matanya.

“tapi minho , aku,,,,”

“permisi,,,” potong minho yang kemudian pergi bersama sulli tanpa melepaskan tangan sulli, minho terus membawa sulli terus menjauh dari suara teriakan dan makian yuri pada sulli.

“yeoja itu menyebalkan” kata sulli, tapi matanya terus tertutup.

“masuklah” ujar minho pada sulli,

“kita mau kemana?”

“buka matamu”

“aku tidak bisa” kata sulli karena ia merasa rasa kesalnya belum hilang.

“buka matamu” ujar minho sangat lembut, kedua tangannya meraih kedua pipi sulli. membuat sulli terkejut tapi dengan rasa keterkejutannya itu tiba-tiba rasa kesalnya terhadap yuri menghilang dengan seketika. Lagi-lagi sensasi yang tidak biasa itu muncul saat kulit mereka bersentuhan.

Sulli membuka matanya, minho kembali terpesona oleh keindahan mata sulli saat tangannya menyentuh kulit putih milik sulli. apalagi dari jarak yang sangat dekat seperti ini benar-benar indah untuk dipandang.

“aku akan membawamu kesuatu tempat” kata minho yang masih dalam hipnotis keindahan mata milik choi sulli. sedangkan sulli hanya mengerjap-ngerjapakan matanya seperti anak kecil yang sedang kebingungan.

Sepanjang perjalanan minho terus memegang tangan sulli, sulli pun seperti tidak ada niat untuk menepisnya, padahal mereka baru bertemu kemarin tapi sulli sudah meraskan kenyamanan pada sentuhan tangan minho hingga membuatnya ikut terlena dan membiarkan minho terus menggenggam tangannya dengan satu tangan karena tangan satunya lagi digunakan minho untuk menyetir.

“tempat apa ini” Tanya sulli saat mereka telah tiba di tempat tujuan.

“indah bukan, ini tempat favoritku. tidak ada yang tau dengan tepat ini, ,, lihat disana ada air terjun” ujar minho dengan antusias.

Sulli terdiam, air terjun yang sebenarnya?, air terjun buatan untuk ia latihan saja sudah membuat hatinya sangat panas, apalgi dengan air terjun yang asli

“ayo,,” ujar minho, melihat keraguan sulli.

“aku tak mau” sulli menarik tangannya dari minho dan menggeleng.

“kenapa?” Tanya minho. “apakah karena kau bangsa api, makanya tidak suka dengan air?” lanjut minho dalam hati.

“tidak apa-apa, antar aku pulang” pinta sulli.

“aku tidak akan menyakitimu” kata minho tiba-tiba.

“apa maksudmu?” Tanya sulli ulang.

“aaah, maksudku, air tidak akan menyakitimu” minho memperbaiki perkataanya, ia tidak ingin mmebuat sulli curiga.

“air kecil memang tidak menyakitiku, tapi,,,,”

“ayolah, aku akan melindungimu” minho terus meyakinkan sulli hingga akhirnya sulli mau menurut dan untuk pertama kalinya sulli menuruti kehendak orang lain, selain ibu nya dan oppa nya.

Sulli menatap air terjun itu. Kalau ia ,masuk kedalam air terjun yang begitu deras dan besar itu bisa dipastikan tubunya akan menghilang selamanya. Tubuhnya mulai gemetaran dan hatinya mulai panas, ditambah lagi desiran air terjun itu seperti menghujam kepalanya tapi sulli menahan itu semua, walaupun begitu minho tau apa yang sedang terjadi pada sulli.

“bangsa api memiliki emosi yang lebih besar dari manusia biasa, tapi untuk ukuran yeoja seperti sulli, emosinya sangat berlebihan. Apakah orang tuanya tidak menghawatrikan dia akan menyakiti siapa saja.” Minho membatin, matanya tak terlepas dari wajah cantik sulli. “dan satu lagi,, sulli terlalu mencolok hingga keberadaannya bisa saja memancing keluargaku untuk menangkapnya, hey aku adalah bagian dari bangsa air, bukannya aku harus menghancurkannya?” pikir minho. “tapi ia terlalu indah untuk dihancurkan”tanpa sadar minho tersenyum, ia merasakan sesuatu yang berbeda saat menyentuh sulli, walaupun panas, tapi panas itu seperti ada di bagian dalam dirinya yang tidak ingin ia hancurkan.

“tapi apakah mungkin api dan air bisa bersatu?” senyum minho memudar, ia kembali menatap lurus kearah air terjun yang tak lain bagian dari dirinya. Membayangkan sesuatu yang tak mungkin bagi dirinya dan sulli, air jatuh cinta pada api?

“aaargrh”

Jebuurrrr

“rasakan itu wanita bodoh”

Minho tersentak kaget, ia melihat yuri sedang tertawa puas sedangkan sulli?

“SULLI,,,,,,,”

TBC

Gimana? Masih mau lanjut?

Please, kasih komentar tentang cerita aneh bin gaje ini ya,,,

Saya author tae_Nda kabor dulu ahahah

Kalo dah buanyak yang ngash komentar baru saya datang lagi dengan kelanjutannya,, OKE

Soal FF yang lain,,, maaf ya blm bisa dilanjutin.

hihihu