Main Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Lee Taemin, Jung Yunho
Genre : Romance,Misteri
Length : Chapter
Rating : General
Foreword:
What if we realize that we are already in love with someone who turns out was a ghost?
Do ghosts can communicate with humans?
Selama
dirawat di Rumah sakit Sulli bertemu dengan seorang dokter yang menarik
hatinya, sehingga ia jatuh hati kepada dokter tersebut. Sesaat sebelum
meninggalkan rumah sakit baru ia mengetahui bahwa dokter yang
dicintainya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu akibat kecelakaan
lalu lintas.
Setelah kembali ke rumah, ia berjumpa dengan seorang sahabat kakaknya yang nama dan wajahnya sama persis seperti dokter tersebut.
Apakah itu hantu dokter yang mengikutinya ?
Apakah itu manusia yang wajah dan namanya mirip sekali dengan dokter tersebut ?
Banyak hal yang dialami oleh Sulli, yang mendorongnya untuk membuka sebuah surat yang diberikan dokter tersebut , sehari
sebelum ia meninggalkan rumah sakit.
SEBUAH SURAT DARI SURGA
( A letter from Heaven)
Setelah kembali ke rumah, ia berjumpa dengan seorang sahabat kakaknya yang nama dan wajahnya sama persis seperti dokter tersebut.
Apakah itu hantu dokter yang mengikutinya ?
Apakah itu manusia yang wajah dan namanya mirip sekali dengan dokter tersebut ?
Banyak hal yang dialami oleh Sulli, yang mendorongnya untuk membuka sebuah surat yang diberikan dokter tersebut , sehari
sebelum ia meninggalkan rumah sakit.
SEBUAH SURAT DARI SURGA
( A letter from Heaven)
Matahari
Seoul bersinar dengan cerahnya. Sulli mengikat rambutnya ke belakang, tangannya
sibuk mengipas-ngipas badannya yang mulai berkeringat. Choi Minho yang duduk di
sebelahnya menarik sebuah buku dari tasnya kemudian memberikannya kepada Suli.
“
Pakai ini.” Katanya, mata kodoknya melihat lelehan keringat di leher Sulli yang
putih dan jenjang. Ia merasakan darahnya berdesir, Minho menelan ludah kemudian
dengan cepat mengalihkan pandangannya.
Mereka
sudah berteman selama tiga bulan, sejak kejadian aneh yang mempertemukan
mereka. Karena Taemin adalah sahabatnya dan berkuliah satu ruangan dengannya,
otomatis dirinya selalu menemukan alasan tepat untuk bermain ke rumah
sahabatnya. Walaupun sebenarnya, jauh di dalam hatinya ia selalu berharap akan
bertemu dan ngobrol dengan adiknya, Choi Sulli. Ya, sejak awal perkenalan
mereka Ia menyukai Sulli yang polos dan lucu. Bahkan prilakunya yang sering
tidak terduga dan spontan, sering membuatnya tertawa, gemas, atau salah
tingkah. Sulli menggemaskan… Sulli itu cantik… Sulli itu wanita Korea pertama
yang telah memikat hatinya… Sulli telah mengisi satu ruang dalam hatinya. Ya,
boleh dibilang ia telah jatuh cinta pada adik Taemin sejak pandangan pertama.
Dengan
seringnya ia berkunjung ke rumah Taemin, ia semakin dekat dengan Sulli. Bahkan
Sulli sudah tak ragu-ragu lagi kalau meminta tolong padanya, untuk menemaninya
ke suatu tempat. Minho sendiri merasa aneh, walaupun ia seorang yang supel, ia
tidak biasa dengan cepat menjalin hubungan pertemanan dengan seorang gadis. Ia
sering merasa canggung di depan mereka, Tetapi Sulli memberikan perasaan
berbeda. Ia bisa berakrab-akrab dengannya, ia merasa nyaman saat bersamanya, Ia
sepertinya sudah mengenal Sulli dengan baik, bahkan lebih baik daripada ia
mengenali Taemin.
Namun
tetap saja, walaupun pertemanannya dengan Sulli cukup dekat, ia belum berani
mengungkapkan perasaan sukanya. Ia melihat Sulli tidak memperlihatkan
ketertarikan yang lebih kepadanya. Ia harus bersabar dan terus mencoba
memberikan kesan lebih. Ia yakin, lambat laun Sulli akan merasakan bahwa
dirinya memberikan perhatian lebih kepadanya. Dan siapa tahu, Sulli akan
memiliki perasaan sama dengannya ?
“Oppa,
kapankah pertandingan ini berakhir ? Aish… aku merasa haus sekali !” kata Sulli
sambil mengipas tubuhnya dengan buku yang diberikan Minho kepadanya.
Minho
kembali meraih tasnya kemudian membuka dan mengeluarkan sebotol minuman
mineral.
“Nih
minumlah !” katanya.
Ia
merasa kasihan juga melihat Sulli yang berpeluh. Cuaca memang sangat panas, dan
ia diam-diam merasa menyesal telah mengajaknya untuk melihat pertandingan bola
di kampusnya. Sedianya ia akan mengajak Taemin nonton bola, tetapi karena
Taemin harus mengantar ibunya akhirnya Sulli menggantikannya. Sulli
yang merasa dipandangi, melihat ke arah Minho dengan tatapan bertanya-tanya.
“
Waeya ?” katanya setelah meminum setengah dari isi botol, “Oppa merasa haus
juga ?”
Ia
kemudian memberikan botol tersebut kepada Minho,
” Kau
sudah minumnya ?”
“ Ya.
Terimakasih oppa !” kata Sulli tersenyum sambil melap keringat yang ada di
dahinya.
“Sulli
mianhe…”
“Huh
?”
“Gara-gara
aku, kau jadi kepanasan seperti ini.” Kata Minho,” Kita pulang saja, yuk ..!”
“
Tapi pertandingannya belum selesai, oppa !”
“Tidak
apa-apa. Ayo, nanti kita cari es krim di luar.”
“
Jinjja ??”
Mendengar
kata eskrim, mata Sulli bersinar. Ia
langsung berdiri dan berjalan mengikuti Minho.
Kini
keduanya berada di lapangan terbuka di luar stadium tempat pertandingan
berlangsung. Minho mengajak Sulli ke stand eskrim yang ramai.
“ Apa
rasa kesukaanmu ?”
“Vanilla
dan strawberry.”
Mata
Sulli bersinar melihat dua eskrim yang diberikan Minho kepadanya. Mereka duduk
di bangku batu di bawah pohon besar. Sulli mulai melahap eskrim strawberry
dengan semangat. Ia sama sekali tak peduli keringat yang membasahi wajah dan
lehernya. Minho kembali membuka tasnya dan mengeluarkan baju kaos yang
dibekalnya dari rumah. Sedianya, sepulang dari nonton ia akan berlatih basket,
karena itu ia membawa bekal kaos untuk ganti.
“Nih
!” ia memberikan kaos pada Sulli.
“Untuk
apa ?”
“Melap
keringatmu.”
“Aniyo.
Itu kan kaosmu, Oppa. Sudahlah tidak apa-apa.”
Sulli
kembali mengipasi badannya. Melihat itu Minho
melipat kaosnya dan dengan lembut ia melap keringat yang ada di leher
Sulli. Hal ini membuat Sulli terkejut
“
Oppa ??”
“
Diamlah !!” kata Minho, matanya seolah berkonsentrasi pada keringat yang
mengucur di lehernya, kemudian di dahinya. Padahal ia merasakan sesuatu
berperang dalam dadanya.
Ketika
Minho melap keringat di kening Sulli, gerakannya terhenti ketika ia menyadari
bahwa gadis di hadapannya tengah memandangnya dengan aneh. Mata mereka
bersitatap, jantung mereka sama-sama menggelepar. Waktu seakan terhenti di
sekitar mereka, Wajah Minho perlahan bergerak semakin mendekat… dan semakin
mendekat…………………
“Oppa… es
krimnya !!” kata Sulli dengan suara bergetar karena gugup.
Choi
Minho seperti tersadar, ia menarik kepalanya menjauh . Dan ia tak bisa menahan
tawanya ketika Sulli mengangkat eskrim vanilla yang sudah meleleh di tangannya.
“Buang
saja, nanti kubelikan lagi !!” kata Minho dengan suara serak.
Sulli
menurut membuang eskrim itu kedalam tong sampah. Minho menyodorkan baju kaos
yang tadi dipakai melap keringat.
“Bersihkan
tanganmu dengan ini.”
“Jangan
oppa, apalagi itu baju putih. Noda eskrim terkadang susah hilangnya. Aku ada
tissue.”
Sulli
membuka tas kecil yang disandangnya kemudian melap tangannya yang basah
menggunakan tissue. Sementara Minho berdiri, membuang muka ke arah lain sambil
menghembuskan nafasnya kuat-kuat.
“Fuih….hampir saja !!” rutuknya dalam
hatinya.
Setelah
puas makan eskrim, Sulli berjalan bersisian dengan Minho. Ia merasa bahagia
sekali bisa jalan berdua dengan sahabat kakaknya, tanpa ada Taemin di antara
keduanya. Hatinya berbunga-bunga ketika dengan pandangan iri beberapa gadis
melihat mereka berjalan bersama.
“Hem… pasti mereka iri karena aku
berjalan dengan orang setampan choi Minho.” Pikirnya.
“Kenapa
senyum-senyum sendiri, pabo !!” kata Minho sambil sekilas melihat gadis di
sampingnya.
“Aniya
oppa….saya teringat kembali pada saat pertama bertemu dengan oppa. Pasti oppa
waktu itu berpikir aku gila, ya ?”
“Tidak.
Saat pertama kali melihatmu di kantin oppa pikir “aduh, adik Taemin cantik
sekali."
“
Ah.. itu bohong ! “ Kata Sulli samil cemberut
“Sumpah
!! Tetapi oppa jadi kaget ketika tiba-tiba kamu pingsan di tangan oppa.”
“Mianhe… aku
membuatmu ketakutan, tentunya.”
“
Sangat. Apalagi ketika kau menunjuk dan menyebut aku hantu… oppa langsung
merinding, Sulli.”
“
Aish…betapa bodohnya aku waktu itu, kan ?” desah Sulli, wajahnya memerah
karena malu membayangkan kembali kejadian itu.
“Tidak
juga. Setelah Taemin cerita tentang penyakitmu, oppa bisa mengerti.
Ngomong-ngomong, apakah kau suka merasakan pusing-pusing lagi ?”
“
Tidak. Dan ini keajaiban karena biasanya dalam satu bulan…aku selalu
mengunjungi rumah sakit. Kemudian aku juga tidak kesulitan tidur lagi.”
“Syukurlah,
berarti penyakitmu sudah membaik Sulli.”
“Mudah-mudahan
begitu, karena aku tidak mau kembali ke rumah sakit….apalagi harus bertemu
dengan hantu itu.”
Minho
menghentikan langkahnya, kemudian menatap Sulli dalam-dalam .
“Sulli,
serius kau telah bertemu hantu dokter yang nama dan wajahnya mirip denganku ?”
“Betul
oppa ! Untuk apa aku berbohong ?”
“
Bukankah Taemin dan kau waktu itu mengatakan bahwa semuanya hanya halusinasi
saja ?”
“Itu
karena Taemin oppa memaksaku berkata begitu. Padahal, aku benar-benar
melihatnya, berbicara dengannya, dan
semuanya bukan mimpi tetapi kenyataan.”
“Kalau
memang demikian, aku yakin pasti ada penjelasan logis untuk ini.”
“Aku pikir
ini adalah reinkarnasi.”
“Tidak
mungkin Sulli. Reinkarnasi….aku tak bisa menerima itu. Aku bukan mahluk hasil
reinkarnasi. AKu manusia biasa sepertimu juga.”
Sulli
menghentikan kembali langkahnya,”Eh, apakah oppa pernah berfikir mengapa hantu
itu menemuiku ? Kemudian kenapa tiba-tiba oppa muncul dengan segala
kemiripannya.”
“Entahlah,
mungkin karena kau seorang pasien yang cantik, Sulli.” Jawab Minho kemudian
tertawa lepas.
“Waeya..?”
Sulli
merengut kesal karena Choi Minho menggodanya.
Begitulah,
sejak kejadian tak terduga yang mempertemukan mereka akhirnya Minho dan Sullli
menjadi teman. Walaupun usia mereka berbeda
tetapi keduanya tidak merasa canggung untuk berkomunikasi. Bahkan
kemudian Sulli lebih sering mencurahkan isi hatinya kepada Minho dibanding
kepada kakaknya, Taemin. Karena Sulli beranggapan Taemin tidak bisa dipercaya,
setiap ia mencurahkab isi hatinya selalu sampai ke telinga ibunya.
Rumah kediaman Choi Minho
Minho
meletakkan tumpukan buku di meja makan. Ia berencana akan mengerakan tugas
kuliahnya di sana karena meja di kamarnya terlalu kecil. Mr. Choi yang masih
duduk di sana sambil membaca Koran, melirik ke arahnya kemudian tersenyum.
“
Banyak tugas, Minho ?”
“
Betul appa, tetapi tugasnya masih untuk minggu depan. Ngomong-ngomong, kapan
appa akan kembali ke Jeju ? Kuharap appa agak lama di sini, soalnya dua minggu
ke depan team basketku akan bertanding. Appa bisa nonton, kan ?”
“
Aigoo Minho, mianhe…appa hanya bisa tiga hari di sini. Banyak pekerjaan yang
harus diselesaikan di sana. Tapi appa akan melihat rekaman pertandingannya.
Eomma sudah berjanji akan merekamnya buat appa.”
Choi Yeon
So, ayah Minho memang tidak bekerja di daerah Seoul tetapi di Jeju. Ia bekerja
di sana karena perusahaan tempatnya bekerja di Amerika mempercayakan
pengelolaan cabang usaha mereka di Pulau Jeju. Akhirnya setelah bertahun-tahun
hidup di Amerika,mereka kembali ke Korea.
Minho beserta adik dan ibunya menempati rumah peninggalan keluarga
ibunya di Seoul. Biasanya setiap minggu Choi Yeon So pulang untuk menengok
keluarganya. Jadi sehari-hari Minho hanya bertiga dengan adik dan ibunya.
“ Oh
iya Minho, kudengar dari ibumu kau punya teman yang adiknya aneh…Taemin ?”
“Ya,
Choi Taemin…adiknya Sulli berkata pernah melihat seorang dokter di rumah sakit
yang wajahnya mirip denganku dan anehnya namanya juga sama denganku.”
“Benarkah
? Kapan dia melihatnya ?” ayahnya tampak tertarik.
“Empat
bulanan yang lalu, ketika Sulli dirawat di rumah sakit ia bertemu dengan dr.
Choi Minho. Dan yang membuatnya ketakutan adalah ketika ia mengetahui kalau dr.
Choi Minho itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
“Oh
??” Ayahnya kini meletakkan Koran yang dibacanya dan menatap Minho,”Terus ?”
“Dari
cerita Sulli disebutkan bahwa dokter itu meninggal karena kecelakaan motor, dan
meninggal di tempat kejadian. Menurut Sulli, selama ia dirawat di rumah sakit hampir
tiap malam ia mengobrol dengan dokter itu.”
“Benar-benar
menarik. “ Ayahnya bergumam, wajahnya terlihat muram dan merenung.
“
Sebentar….” Katanya kemudian beranjak menuju kamarnya. Ketika ke luar ia sudah
membawa sebuah album foto lama. Perlahan ia duduk kembali di kursinya dan
memberikan album itu pada Minho.
“Entah
ini kebetulan atau tidak, ayah juga punya sesuatu yang harus ayah ceritakan
kepadamu. Bukalah….”
Minho
membuka album foto yang terlihat sudah lama itu. Gambar demi gambar ia perhatikannya.
Itu adalah gambar ketika ayahnya masih muda. Setelah beberapa lembar Minho
melihat ada keanehan di foto tersebut. Ia melihat fotonya sewaktu kecil, tetapi
berdiri berdampingan dengan ayahnya yang masih muda.
“
Ini…..?” Ia menunjuk foto yang dilihatnya.
Choi
Yeon So mengambil album, “ Ini adalah foto appa sewaktu belum menikah dengan
adik appa, pamanmu.”
“Jinjja
?? Kenapa wajahnya mirip sekali denganku ?”
“Bukan
hanya wajah, namamu appa ambil dari namanya. Jadi kalian sama-sama bernama Choi
Minho.”
“Mwo ??” Choi Minho terkejut, jantungnya seperti mau berhenti berdetak.
Ia
benar-benar kaget mendengar cerita ayahnya. Mungkinkah Choi Minho yang dilihat
Sulli itu pamannya? Tetapi …
“Mengapa
appa tidak pernah bercerita tentang ini padaku ? Mengapa appa tidak pernah
memperkenalkan paman ini padaku ?”
Choi
Yeon So matanya terlihat muram, bahkan Minho besi melihat mata ayahnya
berkaca-kaca. Ia semakin penasaramn, ada apakah dengan ayahnya ?
“ Ini
… sebetulnya ini kisah yang menyedihkan. Kau tahu kenapa nenekmu selalu
menangis saat bertemu denganmu, Minho ?”
Choi
Minho melihat ayahnya dengan bertanya-tanya. Ia juga sering merasa heran karena
setiap ia berkunjung ke rumah neneknya, dia selalu diciumi dan ditangisi.
“Apakah…
mungkinkah….?” Choi Minho mengucapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk
dalam pikirannya.
“
Mungkin ,Sulli benar-benar bertemu dengan roh pamanmu.”
“
Mwoya ? Bagaimana mungkin orang mati kembali ke dunia dan berkomunikasi dengan
manusia yang masih hidup ?” protes Minho.
“Appa
sendiri tidak tahu. Begini ceritanya….”
Choi
Yeo Son akhirnya membuka kisah lamanya. Ia waktu itu meninggalkan Korea dan
pergi mengembara ke Amerika untuk mengadu untung. Ia meninggalkan orang tua
beserta dua orang adiknya Choi Minho dan Choi Minhyuk. Choi Minho adalah adik
yang paling disayanginya dan sangat dekat dengannya. Setelah mengembara selama
empat tahun, akhirnya ia berhasil mendapat pekerjaan yang mapan dan menikah kemudian
memiliki seorang anak laki-laki. Anaknya ia sengaja beri nama Choi Minho untuk
mengingatkannya kepada adik yang disayanginya. Dan Minho tumbuh serta menjadi
penawar rindunya kepada adiknya. Minho kecilnya sangat mirip dengan adiknya
itu. Karena pekerjaan yang menyibukkannya, ia hanya sesekali pulang ke Korea
dan bertemu adiknya. Ia waktu pulang khawatir karena adiknya sangat menyukai
olah raga berbahaya, yaitu railly motor. Tetapi kemudian ia mendengar kabar
dari ibunya bahwa adiknya kemudian meninggalkan hobinya dan masuk ke sekolah
kedokteran. Lima tahun kemudian berhasil menjadi dokter dan bekerja di rumah
sakit besar di Seoul. Namun baru bertugas enam bulan, adiknya dikabarkan
meninggal karena kecelakaan motor. Sejak itulah ibunya, nenek Minho, menjadi
sering sakit sehingga kakeknya menyembunyikan semua foto-foto anak mereka yang
sudah meninggal tersebut, dan semua keluarga sepakat tidak akan menyebut nama
itu di depan ibunya lagi. Mereka takut ibunya kan bertambah sedih.
“
Appa sendiri tidak pernah bertemu dengan pamanmu setelah dia jadi dokter. Mungkin…mungkin
dokter yang dilihat Sulli itu adalah arwah pamanmu. Koran lokal waktu itu
banyak mengulas tentang kecelakaan naas itu. Ini ada foto pamanmu ketika dia
diwisuda. Nenek mengirimkannya kepada ayah.”
Choi
Minho menerima album foto yang diberikan ayahnya, dan ia menahan nafas melihat
foto pamannya sedang mengenakan toga. Persis sekali dengannya…hanya mungkin
gambar orang di foto itu lebih kurus darinya. Inikah Choi Minho yang dilihat
oleh Sulli di rumah sakit ????
Choi
Minho merasa merinding mendengar cerita ayahnya. Ia sama sekali tidak tahu
kalau dia punya paman bernama Choi Minho, karena tak pernah ada pihak keluarga
yang menceritakan itu. Dan ia bisa mengerti kalau memang itu dilakukan untuk membuat
neneknya tidak bersedih. Hanya kini ia mulai mengerti mengapa kalau berbicara
dengannya, neneknya itu seperti menyimpan kesedihan dan sering menangis
diam-diam. Rupanya itu dikarenakan anaknya alias pamannya memang memiliki wajah
mirip dengannya. Apakah ini kebetulan ??? Lalu mengapa “arwah” pamannya menemui
Sulli ? Apakah ini ada kaitannya dengan dirinya ?
Nb : maaf mimin telat update. Kemarin sibuk bikin project buat uri Sulli. ^^ Oke, seperti biasa, Author nya a.k.a eon Dina matahari, membutuhkan komentar. Ditunggu. Gomawo. ^^
Nb : maaf mimin telat update. Kemarin sibuk bikin project buat uri Sulli. ^^ Oke, seperti biasa, Author nya a.k.a eon Dina matahari, membutuhkan komentar. Ditunggu. Gomawo. ^^
Wahhh wahhh aneh seperti minho oppa punya kembaran di alam berbeda o_o
BalasHapusSeruu next thor :)
ceritanya mkin bkin penasaran... thor lnjut donk cptya ngpostnya. di tunggu
BalasHapusOh jadi seperti itu ceritanyaa. Tapi maksud paman minho tuh apa yaa ngasih surat ke sull??waduhh makin penasarann. Lanjut ya thoor :). Fightingg,,ditunggu
BalasHapusJadi makin pnasarannn...
BalasHapusNext min :)
Ternyata yang ngomong sma sulli d rumah sakit itu pamannya minho oppa ? Tapi knpa pamannya minho nemuin sulli ?
BalasHapusNext eon penasaran :)
o.... ternyata dokter choi itu pamannya minho.....
BalasHapustapi kenapa pamannya minho datengin sulli trus kasih surat..
makin penasaran sama isi surat itu....
lanjut min....
Jadi makin penasaran ajaa,
BalasHapusKnp arwah paman nya minho ketemu sm ssul?
Emg ada sesuatu yg slah sm ssul?
Hubungannya sm minho apa?
Penasaran bgt sm isi surat yg pamannya minho kasih ke ssul itu isinya apaa.
Minho kira" bakal kasih tau ga yaa,
Kalo dokter yg dirumah sakit yg sulli temuin itu pamannya minho?
Next thor (y)
Wooow tmbh seru and penasaran aja nih,,,,,
BalasHapusMungkin jga dlm surat itu d tuliskan spya sulli bersama minho oppa..hehe
minho udh mulai deket ama sulli aseek
BalasHapuswahh jd dr.minho hantu itu ajushiinya minho...
tp knp ajushi minho nemui sulli?
lanjut thor jgn klamaan
imajinasi mimin makin liarr,,Daebaakk...
BalasHapusbguss bgt,,bsa2 mikir mcem2 nee gw min,heheee
lnjut aja dech min,,mkin pnsran...
Omo ceritanya makin menarik ajaa ni .. Ternyata dokter choi itu pamannya minho .. Pantesan bisa mirip ..
BalasHapusTapi kenapa pamannya minho menemui sulli dirumah sakit yaa .. Kasian juga yaa dokter choi baru jadi dokter tpi sudah meninggal ..
Btw kapan thor suratnya dibacain ,,
Penasaran pakek banget .. Hehehe
Ceritanya daebak .. Lanjut thor good luck ..
wooah ff ini makin keren deh thor? jadi minho itu pamannya minho? aaa menarik bgt nih ffnya bkin pnsrn sama klanjutannya hehee
BalasHapusMmm jd penasaran ad ap dg paman nya minho. Next ya min
BalasHapuswah, tambah menegang kan ceritanya...
BalasHapuswah, ada hub apa paman minho, minho, dan sulli...
jadi penasaran, lanjuttttt yaa
Daebak... trnyata yg di rmah skit itu paman'ny minho oppa...
BalasHapusTpi ko" bisa semirip it yaaa..
Truz apa hubungan'ny sma sulli???
N nggak pernah lupa nanya isi surat yg dikasih paman'ny minho oppa k sulli..pnsran bbget nihhh...
Next thor..
wah jadi makin penasaran,apalagi surat dari dr.minho
BalasHapusmin jangan lama lama ngepostnya ya ;) next chapnya aku tunggu
Wah jadi minho oppa punya paman yang bernama choi minho :)нáàª;)нàâª:pнà᪪>:O:Dнàâ㪪:p#:-s
BalasHapusPenasarab sama isi Suratny paman minho oppa . Eonni..
BalasHapushuuuuaa ga nyangka bakal gini ceritanya,, good deh
BalasHapushmmm itu tuh pamannya ming,, hua
hmm ko bisa semirip itu ya,,
kasia sull deh,,, ada apa dengan ini semua??
Yeeyyy minsul udh mulai deket...sull nya udh g pingsan lg klo ktemu ming..
BalasHapusJd hntunya itu pamanya ming....!!!!
lanjut thorrr....:)
horor >.< , tapi penasaran kelanjutannya bakal gmn, ohyaa suratnya isinya apa? kok belum muncul2..
BalasHapusdi tunggu kelanjutannya thor, buat capter ini goood :D
penasaran penasran penasaran lanjutan cerita nya gimana , agak merinding juga sih bacanya , lanjut eon
BalasHapusOmo ... minsul jadi sedekat itu .. hihi .. keren-keren , oppa jangan lama-lama dong buruan sulli nya di tembak .. cia cia cia ...
BalasHapusAigoo .. ternyata sulli emg gak berhalusinasi, ternyata sulli memang melihat hantu choi itu, tapi apa maksud dari hantu yang tak lain adalah pamannya minho oppa .. kenapa kok dia nemuin sulli gitu ??? Dan jd keinget surat .. apa isi dari surat itu yaa, kenapa paman nya minho ngasih surat buat sulli .. ahhh lenasaran banget ceritanya semakin daebak eon ..
Figjting untuk nulisnya ya eon
akhirnya bisa lanjutin baca ff ini lagi..
BalasHapussedikit ada pencerahan nih, hehe
jadi tuh dokter pamannya minho?
bisa jadi bisa jadi..
cuma, maksud dan tujuannya apa coba menemui sulli ya?
mari kita temukan jawabannya di part selanjutnya, haha #abaikan
pamannya minho ternyata . . . trus tuch surat buat cpa ea . . . emmh bikin mati penasaran nich . . . lanjutkan . . . :)
BalasHapuswah daebak jd minho itu rengkarnasi kah? tp kok horor ya??
BalasHapus