Sabtu, 01 Maret 2014

My Name is Minho






Main Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Lee Taemin, Jung Yunho


Author : Dina Matahari

Genre : Comedy, Romance
 
Length : one shoot

  Rating : General 

FOREWORD 
 
Sulli berbaring di rumah sakit 7 hari, ia mulai bosan dan putus asa karena tak ada seorangpun yang menceritakan apa penyakitnya. Karena marah dan kesal, ia sering mencaci suster dan menolak makan obat. Sikapnya menjadi perbincangan di rumah sakit tersebut. Tak ada yang menyukai Sulli karena sikap manja dan pemarahnya. Suatu hari sikapnya tiba-tiba berubah 180 derajat. Ia menjadi pasien yang tenang dan patuh pada semua aturan dokter. Semua bertanya-tanya, apa yang membuatnya berubah ?
Ide cerita ini muncul ketika saya ada di rumah sakit. Saya tulis untuk sekedar berbagi  khayalan orang sakit. Bagaimana kalau kau terbaring sakit, tiba-tiba tanpa diduga dokter yang memeriksamu 
setampan Choi Minho ? 
Itulah yang didapatkan Sulli !!
 Tetapi setelah tahu siapa Choi Minho…Sulli berharap ingin cepat-cepat meninggalkan rumah sakit. Kira-kira mengapa, ya  ??




“ Jangan sentuh aku !!” Sulli melempar kotak tissue ke arah perawat yang hendak memeriksa suhu tubuhnya. Perawat yang dilempar itu mundur beberapa langkah.
“ Sulli-yah…tenanglah !!” Taemin melangkah mendekati adiknya yang histeris.
“ Aku tak mau diperiksa lagi ! Aku mau keluar dari sini !!”
Taemin mendekap tubuh Sulli yang berusaha turun dari tempat tidur,”Shht…tenanglah, mereka hanya melakukan tugasnya. Tak akan menyakitimu. Percayalah sama oppa !!”
Setelah merasakan tubuh adiknya mulai tenang, Taemin melepas dekapannya. Penuh kasih sayang ia mengusap rambut Sulli.
“Kalau kau bersikap begini terus, kau akan semakin lama di sini. Kau tahu kenapa ? Karena kau tidak akan pernah sembuh-sembuh ! Sekarang biarkan mereka melakukan tugasnya ya, sayang ?”
Sulli akhirnya mengangguk dengan wajah tidak senang. Ia memelototkan matanya pada  perawat laki-laki yang kini brdiri di sisinya. Ia melirik papan nama yang tersemat di dada sebelah kanannya.
“ Jadi namamu Luhan. Awas kalau kau menyentuhku macam-macam. Aku pastikan ayah akan memecatmu !”
Perawat berwajah tampan itu terlihat menahan nafas. Tanpa banyak bicara ia melakukan tugasnya, menulis catatan  dalam papan yang dibawanya.
“ Miss Sulli, ini obat yang harus anda makan..semoga lekas sembuh.” Katanya sebelum meninggalkan ruangan.
Setelah melihat perawat tersebut keluar, Taemin memencet hidung adiknya.
“Kau tak boleh begitu Ssul… Memang appa direktur rumah sakit ini, tetapi bukan berarti kau bisa seenaknya kepada mereka yang bekerja di sini.”
“ Oppa, sebenarnya aku ini sakit apa ? Mengapa harus berhari-hari di rumah sakit ini ?”
“Kau tidak usah memikirkan apa penyakitmu. Kau sudah ditangani dokter terbaik di sini. Biarlah mereka yang memikirkan penyakitmu. Yang penting kau makan obatnya, kau ikuti saran mereka supaya bisa cepat keluar dari sini. Nah, sekarang katakan pada oppa bagaimana perasaanmu ?”
“ Buruk.” Jawab Sulli dengan cemberut.
“ Wae ??”
“ Aku merasa sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Mengapa dokter Yunho masih menahanku.”
“ Kondisimu belum stabil, Ssul. Dokter Yunho cemas, bila tiba-tiba kau mengalami serangan seperti kemarin. Apa kau mau pingsan saat beraktivitas ?“
“Oppa tolong tanyakan, kapan aku bisa keluar dari sini. Aku rindu untuk bertemu teman-temanku. Aku rindu rumahku, kamarku, kampusku…”
“Ya, oppa mengerti. Sekarang kau makan obatnya. “

Taemin memberikan obat dalam  wadah kecil. Ada lima macam obat yang harus ditelannya. Tiga kali dalam sehari. Sulli menelan ludahnya, ia sampai ingin muntah melihat kelima benda kecil itu. Ia benar-benar sudah bosan harus memakannya. Apalagi ia termasuk orang yang paling sulit memakan obat.
“Oppa…apa aku harus memakannya sekarang ?”
“ Ya.” Jawab Taemin, tiba-tiba ponselnya berbunyi, “Makanlah obatnya Sulli, oppa menerima telepon dulu di luar.”
Sulli tertawa senang, perlahan ia duduk dan  mengeluarkan sebuah amplop dari bawah ranjang besi tempatnya berbaring. Obat-obatan itu dimasukkan ke ampolp tersebut bersama dengan obat yang dulu. Setelah itu ia menutup amplop dan meletakkan kembali di tempat semula dengan menggunakan lakban. Lakban tersebut dimintanya dari Luna ketika datang berkunjung.  Setelah yakin semuanya aman, Ia kembali ke tempat tidur dan membaringkan lagi badannya. Untuk menghilangkan kecurigaan ia minum setengah gelas air putih yang ada di meja kecil di sebelah ranjangnya. Itulah yang sering dilakukannya , karena memakan obat itu akan membuat perutnya tidak enak, mual dan pusing.
Taemin kembali  memasuki  ruangan , mengecek kembali keadaan adiknya.
“ Mana obatnya ?”
“Sudah dimakan, Taemin oppa. Sekarang aku mau tidur.”
“ Baiklah, kalau begitu istirahatlah.  Oppa akan menunggu Eomma di ruang tunggu .”


Hujan turun sejak senja, itu dapat dilihat Sulli melalui jendela ruangan tempatnya dirawat. Ia hari itu harus kecewa karena sahabat-sahabatnya tidak bisa datang menengok. Akibat kebosanannya, ia seperti biasa memperlihatkan sikap manja dan keras kepalanya dengan memarahi setiap perawat  dan tamu yang masuk ke ruangannya.
Tingkahnya itu menjadi bahan perbincangan antar perawat, Mereka paling enggan memasuki kamar Sulli karena kata-katanya yang tajam dan terkadang mendatangkan teguran dari suster kepala. Mungkin karena dia anak direktur rumah sakit, maka ia ingin perlakuan lebih.
Waktu sudah menunjukkan hampir jam dua belas malam. Sulli bergerak dengan gelisah di ranjangnya. Akibat tadi siang ia tidur terlalu lama, ia kini tidak bisa memejamkan mata. Tiba-tiba ia merasakan kehadiran seseorang di kamarnya.
“Eomma??”
Tak ada jawaban.
“Taemin Oppa ??”
Tak ada jawaban.
Sulli akhirnya menyingkap tirai yang mengelilingi ranjangnya untuk mengetahui siapa yan telah masuk ke kamar tempatnya dirawat. Ia terkejut ketika melihat seorang dokter yang berdiri memunggunginya sedang memeriksa papan yang tergantung di kaki tempat tidurnya. Ia terheran-heran, karena sekarang bukan jadwal periksa dokter. Diam-diam ia memperhatikan sosok dokter itu. Tubuhnya tinggi dangan bahu yang lebar. Ketika sosok itu berbalik dan melihat ke arahnya, jantung Sulli terasa akan berhenti “  
“OMG… dia tampan sekali !! “ batin Sulli .
Ia baru melihat seorang dokter yang berpenampilan seperti seorang actor . Rambutnya yang berponi menutup sebagian dahinya. Matanya bulat besar, hidungnya mancung dan giginya tampak mengintip dari balik bibirnya yang indah. Senyumnya sangat menawan. Ia tampak berwibawa dengan stetoskop yang menggantung dan jas dokternya yang mencapai sepanjang lutut.
“Halo Sulli , bagaimana perasaanmu malam ini ?”
Suaranya dalam dan berat, membuat bulu romanya berdiri. Bagaimana mungkin rumah sakit ayahnya memiliki dokter yang begitu menawan ? Dan mengapa ia baru muncul sekarang ?
Omo !! Dokter tampan itu tersenyum padanya. Dengan wajah setampan itu seharusnya ia ada di layar televisi bukan di rumah sakit.
“Siapa kau ? Kau dokter baru, ya ? Aku tidak pernah melihatmu di sekitar sini.”
“ Oh ya, saya memang baru mengalami pertukaran tugas. Saya biasanya bertugas di bagian lain . Baru pertama ini saya bertugas  di tempat VIP.  Nama saya Minho….Choi Minho !”
Dokter tampan itu menunjuk papan nama di dadanya. 
“ Mengapa memeriksa jam ini ? Ini sudah hampir jam dua belas malam.” 
“Saya kebetulan piket, dan saya berkeliling untuk mengetahui kondisi pasien di sini. Saya harus mempelajari kondisi mereka dari catatan-catatan yang ada. Dan mengapa kau belum tidur, ini sudah terlalu larut. Seharusnya kau beristirahat.”
“ Aku tertidur lama siang tadi, jadi sekarang tidak bisa tidur. Aku pikir tadi kau adalah ibu dan kakak ku.”
“ Baiklah Sulli, sekarang istirahatlah , Saya akan berkeliling lagi.”
Sulli tiba-tiba teringat sesuatu,” Dokter Minho, bolehkah aku bertanya sesuatu ?”
“ Ya ??”
“ Sebenarnya, aku sakit apa ?”
“ Saya lihat  penyakitmu yang sebenarnya adalah ini !!”
Dokter tampan itu mengacungkan sebuah amplop yang dikenali oleh Sulli. Ia terkejut, bagaimana mungkin dokter itu tahu kebiasaannya menyembunyikan obat di amplop, pada hari pertamanya bertugas? Ia merasa wajahnya perlahan memanas , pasti akan terlihat merah karena malu.
“ Kalau kau tidak punya penyakit membuang obat, penyakit fisikmu akan sembuh dengan cepat.”
“Bagaimana kau tahu dok ??”
“ Tak ada yang luput dari pengamatan saya Sulli. Karena sekarang saya akan datang terus dan memeriksa sudut-sudut kamar ini untuk memastikan obat yang diberikan kau makan dengan baik. Karena itu, mulai besok makanlah obatnya dengan baik. Oke ?”
Sulli mengangguk seperti anak kecil.
“ Sekarang tidurlah.” Dokter itu menghampirinya, menyuruhnya berbaring dan tanpa perlawanan Sulli menuruti apa yang dikatakannya. Saat kepalanya mengenai bantal, tangan dokter itu bergerak ke arah rambutnya. Sulli merasakan dadanya berdebar ketika merasakan tangan itu membelai puncak kepalanya.
“Sekarang tidurlah, kau harus istirahat supaya besok merasa lebih baik.”
Sulli tersenyum, matanya tak lepas menatap wajah dokter muda yang ada di hadapannya. Ia ,merasa matanya sangat indah, hangat tetapi seperti menyimpan rahasia. Perasaan nyaman menyelimuti hatinya, dan ia merasa kantuk tiba-tiba memberati matanya. Sulli akhirnya tertidur dan ia masih merekam senyuman dokter tampan itu sebelum jatuh ke dunia mimpinya.
-----------------------------------
Begitulah, hampir  setiap malam Sulli mendapat kunjungan dari dokter Minho. Ternyata dokter itu di VIP hanya sebagai dokter jaga saja, karena siang hari yang datang memeriksanya selalu dokter Yunho. Karena kunjungannya itulah , Ia merubah sikap dan kebiasaan buruknya. Ia tidak tahu kalau perubahan itu membawa hasil positif pada tubuhnya. Badannya yang biasa lemas dan sering pusing, berangsur lebih segar dan membaik. Wajahnya yang biasanya pucat sekarang sudah terlihat segar. Sulli tidak tahu apakah itu pengaruh obat yang dimakannya ataukah karena pengaruh dokter muda dan tampan itu ? Dokter Choi Minho.
Hampir setiap malam dokter itu memeriksa setiap sudut kamarnya. Setelah itu ia akan duduk sebentar dan mengajaknya ngobrol. Banyak yang mereka bicarakan, tetapi selalu Sulli lupa menanyakan alamat dokter itu. Dan malam ini dalam kunjungannya, Sulli berniat menanyakan alamat dokter itu karena menurut kabar terakhir dari ibunya, dia besok lusa sudah bisa meninggalkan rumah sakit.

Sulli melihat kakaknya yang sedang membaca buku di sofa ruang rawat inapnya mulai gelisah. Ia tidak mau kakaknya tahu kalau ia sedang menunggu seseorang. Biasanya dokter itu akan datang kalau di kamarnya hanya ada dirinya saja. Dan ketika ditanya alasannya, ia mengatakan bahwa tidak boleh seorang dokter mengunjungi dan berlama-lama mengobrol dengan pasiennnya. Itu bisa dimengerti, karena ketika mereka ngobrol waktu akan cepat berlalu. Sehingga terkadang mereka mengobrol hingga larut malam.
“ Taemin oppa , apakah kau akan menginap malam ini ?”
“Hemh…”
“Apakah oppa besok tidak kuliah ?”
“ Oppa besok kuliah. Ada apa Ssul ? Kau mau menitipkan tugas lagi ?”
“Tidak. Apakah aku boleh meminta sesuatu ?"
“Huh ?” Taemin mengangkat mukanya dan melihatnya.
“ LUsa aku boleh pulang. Begitu kata dokter Yunho. Aku ingin memberikan sebuah hadiah buat dokter itu tetapi hadiahnya ada di laci meja kamarku. Maukah besok oppa membawakannya untukku ?”
“ Ya. Tetapi mungkin malam karena siang aku kuliah penuh… atau mungkin kau bisa telepon eomma.”
“ Aniya..aniya ! Jangan beritahu eomma ! Dan jangan malam…aku minta pagi supaya bisa diberikan saat ia datang memeriksa.”
“ Ssul…bagaimana mungkin aku dari sini pulang ke rumah kemudian balik lagi ke sini, kemudian ke kampus…aku bisa tidak masuk kuliah kalau begitu.”
“ Bagaimana kalau malam  ini oppa tidak tidur di sini ? Besok pagi oppa antar barangnya padaku.”
“ Kau yakin tidak akan ditemani ?”
“ Ya, oppa. Aku akan baik-baik saja. Lagi pula, aku sekarang sudah mengantuk.”
Taemin berdiri kemudian memasukkan buku ke dalam tas ranselnya. Ia gembira bisa pulang ke rumah karena ia memerlukan beristirahat yang benar sebelum besok menghadapi hari yang padat.
“ Kalau besok eomma bertanya, kau harus menjawab bahwa semua ini idemu. Arasseo ?"
“ Ya, aku mengerti. Ini nama barangnya. Kusimpan di laci paling bawah.”
“ Baiklah, oppa pulang dulu sebelum hari tambah larut. Kalau ada apa-apa, kau tahu apa yang harus dilakukan, kan ?
“Ya oppa. Hati-hatilah di jalan !"

Malam semakin larut. Sulli merasa jantungnya mulai berdetak tak menentu ketika ia mendengar suara sepatu yang mendekat. Ia hafal sekali kalau langkah itu adalah langkah dokter yang ditunggu-tunggunya.
“Aish…mengapa aku jadi berdebar-debar begini ? Apakah aku telah jatuh cinta pada dokter tampan itu ?
Apakah dokter itu memiliki perasaan yang sama denganku ? Mengapa ia begitu memperhatikanku’ mengunjungiku setiap malam dan menemaniku mengobrol ? Bukankah itu tandanya dia memiliki perhatian lebih ??”
Hati Sulli terasa berbunga. Dengan memikirkannya saja ia sudah seperti terbang ke awan. Bagaimana bila benar ia mencintainya ? Apakah ia akan menyatakan perasaannya saat nanti ia beritahu bahwa lusa ia harus pulang ? Akankah ia tetap mau mengunjungi dan menemuiku di luar rumah sakit ?”
Sulli merapikan rambutnya ketika suara langkah sepatu itu makin mendekat. Ia melihat handel pintu bergerak, kemudian senyumnya melebar saat dilihatnya dokter muda itu masuk. Tidak seperti biasanya, ia membawa sekuntum mawar merah yang kelopaknya masih basah.
“ Ini untuk pasienku yang paling cantik. Choi Sulli !” katanya sambil menyerahkan bunga itu.
“ Wah, ini indah sekali. Dari mana kau memetiknya ? Bukankah sekarang sudah memasuki musim dingin ? Tentunya akan sulit menemukan bunga seperti ini.”
“ Ya…harus kuakui, ini memang kubawa dari tempat yang jauh. Yang tak akan bisa kau bayangkan keberadaannya. Kudengar dari para suster, keadaanmu sudah pulih…bolehkah kupegang tanganmu ?”
Sulli wajahnya memerah, ia mengulurkan tangannya yang pucat, yang kemudian digenggam olehnya. Tangan Minho terasa sangat dingin.
“ Tangan mu dingin sekali, dr. Minho.”
“ Ya, karena saya baru datang. Saya ke rumah sakit memakai sepeda motor. Kau tahu kan, hobi saya mengendari motor. Pegang…. Pipiku juga dingin…cobalah !”
Dr Choi Minho membawa tangan Sulli yang kemudian ditangkupkan ke pipinya. Benar katanya pipinya juga dingin seperti tangannya.
“Rupanya udara di luar dingin sekali, dokter ."
“ Ya. Karena kau sudah pulih… saya akan mengajakmu ke balkon. Kita akan melihat salju pertama yang akan turun di Seoul malam ini…Salju pertama untuk musim dingin tahun ini. Ayo !!”
Sulli  menginjakkan kakinya di lantai. Terbaring selama tiga minggu  membuat kaki dan lututnya gemetar. Ia seperti tidak bisa menahan bobot tubuhnya sendiri.  Akhirnya ia kembali duduk di ranjang dengan rasa sedih. Ia ingin sekali pergi ke balkon dan ngobrol dengan dr. Minho.
“Ah…aku lupa. Kau terbaring sudah cukup lama, kakimu akan lemas karena kurang digerakkan. Tetapi jangan khawatir ini tak akan lama . Aku coba memberi  terapi kakimu dulu."
Dokter muda itu berlutut di hadapan Sulli, kemudian tangannya bergerak ke kakinya yang tergantung. Telapak tangannya yang pipih  melekat di telapak kakinya. Sulli terkejut ketika merasakan hawa sedingin es mengalir dari telapak kakinya, merembet ke betisnya…kemudian ke pahanya. Rasanya menyakitkan sekali.
“Ouch !!!” Sulli tak kuat menahan rasa sakit itu.
“Tahan sebentar, sayang. Nanti kau akan sembuh.”
Mata Sulli terbuka lebar mendengar kata-katanya.
Sayang ? Dia memanggilku sayang ? Benarkah dia sayang padaku ? Apakah ini berarti cintaku tidak bertepuk sebelah tangan ?”
Jantung Sulli berdetak keras. Perlahan ia merasakan telapak kakinya dilepas, tiba-tiba rasa hangat menggantikan rasa dingin yang tadi menggigit. Dokter Minho kembali berdiri, ada keringat menghias dahi dan pelipisnya.
Sulli mengambil tissue kemudian melap keringat itu., dan menyimpan tissue di meja kecil.
“ Kau berkeringat…padahal malam ini dingin."
“ Tentu saja, terapi tadi menguras energiku.” Katanya ringan,” Sekarang cobalah berdiri, apakah kakimu sudah membaik ?”
Sulli mencoba lagi turun ke lantai. Ajaib…ia tidak merasakan lututnya gemetar seperti tadi, walaupun masih agak lemas. Ia mencoba melangkah dan ia tersenyum gembira.
“Aku sudah bisa melangkah.”
“Kau kuat berjalan ke balkon ?” wajah dokter itu terlihat khawatir.
“ Aku bahkan bisa berlari, dokter. Terimakasih.”
Dr Minho tidak menjawab, hanya tersenyum kemudian menuntun Sulli ke arah balkon. Begitu pintu balkon terbuka, angin yang dingin menerpa wajah Sulli. Dan Sulli terpesona karena saat kakinya melangkah ke luar kamar, salju mulai turun satu per satu.
“Woah…! Bagaimana anda tahu bahwa salju akan turun malam ini ? Ini adalah pertama kali dalam hidupku bisa melihat salju pertama turun dI Seoul.”
“ Orang yang sering berkeliling menembus waktu, akan tahu itu.” Jawab dokter itu.
“ Ah ha ha ha… anda seperti dora emon saja ! Eh dokter, tahukah kau…. Nenekku pernah berkata kalau kita melihat salju pertama turun dari langit berarti saat itu telah turun keberkahan Tuhan ke bumi. Nenekku mengtakan, permintaan yang diucapkan waktu itu kemungkinan besar akan terkabul.  Buatlah permintaan, aku akan membuat permintaanku.”
Sulli memejamkan matanya sambil berdoa dalam hatinya. Ketika ia selesai… ia menoleh ke arah dokter muda itu dan tertegun melihat dokter muda itu sedang memandanginya dengan sorot mata yang sangat lembut. Ia merasa terbius oleh tatapannya.
“Err…apa yang kau minta, dokter ?” tanyanya dengan gugup.
“Aku meminta kesembuhanmu dari penyakit itu. Aku memohon kesehatan untukmu.” Jawabnya dengan suara yang dalam, yang membuat Sulli kembali merasa merinding.
“Dan aku meminta agar setelah aku pulang nanti persahabatan kita tidak akan berhenti sampai di sini. Kau akan tetap bersahabat denganku kan, dokter ?”
Dia tidak menjawab, tetapi menarik tubuh Sulli untuk kembali ke kamarnya.
“ Sebaiknya kau segera kembali karena udara dingin kurang baik buatmu.”
Sulli menurut. Ia berjalan masuk dan kembali ke ranjangnya. Membaringkan kembali tubuhnya.
Dokter itu menarik selimut dan menutupnya sampai ke leher Sulli. Tatapan matanya lembut sekali.
“ Sekarang tidurlah besok akan banyak hal yang harus kau hadapi. Oh ya, aku ingin memberikan ini buatmu.”
Dokter Choi merogoh kantongnya, kemudian mengeluarkan sebuah amplop warna pink dan menyerahkannya kepada Sulli.
“ Ini akan menjawab semua pertanyaanmu tadi. Tetapi bacalah setelah kau tiba di rumah nanti. Janji ?”
“Janji…!” jawab Sulli sambil menyimpan amplop itu di bawah bantalnya.
“Baiklah Sulli, saya harus berkeliling dulu. Sekarang istirahat yang baik…”
Dokter Minho berbalik, Sulli tiba-tiba ingat untuk menanyakan sesuatu.
“Dokter Minho !!”
Dokter muda itu menoleh dan tersenyum,
” Tak ada pertanyaan…semua akan terjawab di suratku itu.”
“ Aku menyukai mu !!” kata Sulli, ia tak dapat menahan lagi gejolak perasaannya yang semakin tumbuh setiap detiknya.
Dokter itu berbalik dan berjalan kembali ke arahnya. Dia berdiri di sisi ranjang sulli, menatapnya dalam-dalam. Sebelum akhirnya membungkuk dan memberikan ciuman lembut di dahinya. Bibirnya terasa dingin, tetapi rasa dingin itu membuat perasaannya sangat damai. Membuat jantungnya berdebar –debar.
“Selamat tidur Sulli. “
Setelah berkata begitu ia berbalik, dan berjalan menuju pintu. Sulli menunggu sampai ia tak mendengar lagi suara sepatunya yang berdetak di lantai.
“ Selamat bertugas, dokter Minho. Sampai jumpa lagi besok…”
Sulli tersenyum, matanya terasa begitu berat…. Ia tetap tersenyum membawa perasaan indah yang ada ke dalam mimpinya.
-------------------------------- 
“Bagaimana anak saya dokter . Kapan bisa pulang ke rumah ?”
“ Sudah membaik dan kemajuannya sangat pesat. Kalau dia sudah melalui terapi, ia bisa pulang kapanpun.”
“ Terapi ??” Tanya Sulli ia seperti pernah mendengar kalimat itu dari dokter Minho.
“ Ya, nona kecil…. Terbaring di ranjang berminggu-minggu akan membuatmu lemas dan tidak stabil. Pagi ini kau harus melalui terapi sebelum besok pulang.
“ Tetapi aku tidak apa-apa, aku bisa berjalan karena semalam aku melihat salju di balkon.”
“ Apa ? Kau berjalan ke Balkon ?” dokter Yunho matanya terbelalak,” Bagaimana mungkin ?”
" Anda tidak percaya ?” Sulli bergerak dan turun dari ranjangnya. Ia kemudian berjalan dan melompat-lompat, “Lihat, aku tidak apa-apa bukan ?”
“ Aneh…ini sangat tidak mungkin.”kata dokter Yunho kebingungan.
“Kalau begitu aku sudah bisa pulang hari ini, bukan ?" Sulli tak sabar pulang, karena ia ingn segera membaca surat pink yang diberikan dokter Choi Minho yang tampan itu.
“ Ummm…tampaknya ya.”
“ Jinjja ?? ah ha ha ha akhirnya aku terbebas dari sini. Terimakasih, dokter ! Anda tidak tahu betapa Aku merindukan rumah dan teman-teman.”


Sulli berjalan menuju meja informasi, ia melihat seorang gadis berbaju perawat duduk di sana.
“ Maaf, bisakah saya tahu di bagian mana dokter Choi Minho bertugas hari ini ?”
“Dokter Choi Minho ? Maaf, tidak ada nama dokter itu di sini.
“Cobalah di cek lagi ! Semalam ia jaga di sini. "
“ Benar nona, tak ada nama dokter Choi Minho di sini.”
Akhirnya sulli meninggalkan meja informasi. Ia sekarang mau pulang dan rencananya akan berpamitan tetapi ia tidak menemukan di bagian mana dokter tampan itu bertugas.
Dengan kecewa ia kembali ke kamarnya. IBunya yang sedang membereskan barang-barangnya melihat sejenak.
“Sulli, apakah semalam kau mimisan lagi ? Kenapa tidak kau katakan itu pada dokter Yunho ?”
“ Mimisan ? Tidak….bagaimana eomma bisa berpikir seperti itu. Sulli sudah sehat, eomma…”
“ Eomma temukan tissue penuh darah di mejamu. Kau tak bisa bohong, eomma sudah membuangnya ke tempat sampah.”
Sulli tercenung, ia tak merasa mimisan semalam. Tissue….di meja….apakah itu tissue yang semalam dipakainya untuk melap keringat dokter tampan itu ? “
Bergegas ia memeriksa tong sampah. Benar kata ibunya, di dalamnya ada segumpal tissue yang memerah karena noda darah.
“Eh…bagaimana bisa ? Bagaimana mungkin ? INi jelas tissue yang dipakainya melap keringat…dan ia tidak ingat kalau ada darah .
Alis sulli berkerut memikirkan keanehan itu. Apakah mungkin keringat berubah menjadi darah ???

“Sulli…siap untuk pulang ?”
Suara dokter Yiunho mengejutkannya. Sulli berbalik dan menatap dokter muda yang menanganinya selama sakit. Dokter Yunho adalah dokter muda yang berprestasi, dia tampan dan ramah. Sayangnya dia sudah bertunangan….padahal kalau masih lajang, Sulli pasti akan menyukainya. Melihatnya, ia tiba-tiba teringat akan satu hal yang mengganggu pikirannya.
“ Dokter Yunho, Apakah anda mengenal dokter Choi Minho ? Bisakah anda memberitahu di bagian mana dokter Choi Minho bertugas ?”
“Eh…aku tidak tahu… adakah dokter bernama Choi Minho di rumah sakit ini ? Setahuku, Choi Min Ho adalah  pemain Yudo Korea…bukan seorang dokter.”
“ Aish…bukan pemain yudo. Dia seorang dokter jaga di VIP.”
Dokter Yunho melihat ke arah Sulli baik-baik,  " Coba kau lihat di meja informasi…kalau dia jaga di sini namanya pasti ada.”
“ Sudah…tetapi tidak ada nama itu. Errrr…apakah di VIP ini malam ada dokter jaga yang masih muda ? Usianya tidak jauh dari anda…mungkin lebih muda. Dia tinggi…rambutnya agak kecoklatan. Dan…ah ya, matanya besar.”
Dokter Yunho menggeleng.
“ AKu adalah dokter termuda yang ditugaskan merawat pasien di VIP.  Jangan-jangan kau dikerjai orang, Sulli. Kau tahu kenapa ? Karena kau pesien paling manja di rumah sakit ini!”
Sulli cemberut, kemudian mengambil tasnya bersiap-siap untuk pergi mengikuti ibunya.
“ Eh…tetapi sebentar, kalau tidak salah memang pernah ada dokter yang bernama Choi Minho di sini. Tetapi itu sudah lama….aku hanya mendengar ceritanya dari beberapa orang senior yang ada di sini.”
Sulli berbalik melihat dokter itu dengan mata mendelik marah. Sepertinya dokter Yunho sedang mempermainkan dirinya.
“ Menurut cerita, dulu ada seorang dokter muda yang bertugas di sini. Namanya Choi Minho… dia senang berkeliling dan mengajak ngobrol pasien, sehingga menjadi idola pasien di rumah sakit ini. Selain itu dia tampan dan ramah…hanya sayang sekali dia bertugas hanya sebentar. Ia meninggal karena kecelakaan….”
  Mwo ?? “ Sulli jantungnya seperti terhenti.
“ Hemh… ada fotonya di ruanganku, kalau kau ingin melihatnya.”



Mobil meluncur di jalanan yang tertutup salju. Seoul sudah mulai bersalju. Baru semalam salju turun di Seoul. Sulli membebat tubuhnya dengan mantel yang tebal, tetapi ia seperti merasakan dingin di seluruh tubuhnya.
“ Sulli, kamu baik-baik saja ? Kalau kau merasa tidak enak, kita bisa  berputar dan kembali ke rumah sakit .” kata eommanya halus.
“ Tidak !! Jangan !!! Aku tidak mau kembali lagi ke sana.” Jawabnya dengan gemetar.
“ Tetapi kau pucat sekali, Ssul…”
“ Oh… aku agak pusing karena perubahan cuaca. Eomma aku ingin tidur saja, kalau sampai nanti tolong bangunkan.”
Sulli memejamkan matanya, ia berusaha untuk tidur. Tetapi pikirannya yang kacau membuatnya tak bisa tidur, kejadian sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit membuatnya terguncang.

Flashback
Sulli berdiri mematung di depan sebuah foto jajaran karyawan rumah sakit sepuluh tahun yang lalu. Ia bisa melihatnya dari tahun yang tertera di foto tersebut. Yang membuatnya tak percaya adalah…di antara wajah-wajah di dalam foto itu ada gambar dokter muda yang tampan, yang setiap malam mengunjunginya. Di foto itu ia memakai jas dokter. Senyumnya…matanya….itu adalah wajah dari dokter yang sering mengobrol dengannya.
“Dia meninggal karena pulang dari rumah sakit mengendarai motor, padahal waktu itu hujan salju mulai turun. Motor yang dipakainya terselip di jalanan licin dan menabrak sebuah mobil yang melaju kencang.”
“ Omona….” Kata Sulli dengan wajah pucat.
“Apakah berarti selama ini aku hanya berbicara dengan…..”
Sulli menggeleng-geleng kepalanya seolah ingin menolak kenyataan itu. Ia teringat lagi pertama kali dokter itu datang dengan senyumnya yang memikat mengatakan.
“ Nama saya Minho. Choi Minho….!”

Flashback End

Sulli tiba-tiba teringat akan sekuntum mawar dan sebuah surat yang diberikan dokter itu padanya. Dengan tangan gemetar, ia membuka tas rangselnya. Tadi dia memasukkan benda pemberian dokter itu ke dalam tasnya.
Ia mengeluarkan sebuah kotak panjang dari rangselnya. Dibukanya dengan tangan gemetar….dan……..
Dadanya berdegup kencang melihat sekuntum mawar yang masih segar tergeletak di dalamnya. Kemudian sebuah amplop pink yang masih utuh ada juga di dalamnya.
Kalau memang dokter Choi Minho itu sudah meninggal, berarti yang bersama dengannya selama beberapa malam itu adalah…hantunya ? Tetapi kalau memang dia hantu…mengapa bunga dan surat itu masih ada dan begitu nyata ?
Sulli cepat-cepat menutup kotak itu dan menyimpannya kembali. Ia bersumpah tidak akan menyimpan kotak itu dan tak akan membuka apa isi surat itu.




Sulli berjalan menyusuri jalanan batu yang membatasi lapangan berumput dengan kafetaria kampus. Ia begitu merindukan suasana di kampus yang ditinggalkannya selama tiga minggu. Ia rindu suasana dan makanan di kafetarianya.
“ Hey Sulli !!” sebuah suara yang dikenalnya memanggil dari sebuah meja yang terletak di sudut.
Sulli menoleh ke arah suara dan ia tersenyum sambil membalas lambaiannya . Mereka adalah Amber Krystal, Luna, Victoria sahabat-sahabatnya.
“ Sulli, kapan pulang dari rumah sakit ? “
“ Dua hari lalu. AKu begitu merindukan kalian dan kampus ini… jadi aku tak bisa menunggu lebih lama lagi.”
“ Kau sudah pulih benar ?”
“ Kuharap begitu. Tetapi kata dokter Yunho aku boleh beraktivitas lagi seperti biasa.”
“ Ouch…dokter Yunho !! Dia dokter paling tampan yang pernah kutemui. Kau beruntung sekali di rawat olehnya Sulli. Kalau aku jadi kau, seumur hidup di rumah sakit dirawat olehnya…aku rela.”
" Dia sudah bertunangan, pabo !!’ kata Amber kepada Victoria
“LAlu bagaimana dengan dokter tampan lain yang ingin kau ceritakan kepada kami, huh ?”
Wajah Sulli langsung pucat,” Ah..hahaha..itu hanya khayalanku saja, supaya kalian penasaran dan datang menengokku.” Kilahnya.
“ Aish Sulli…kau keterlaluan ! Aku pikir kau benar-benar jatuh cinta pada dokter itu.”

“ Eh, ngomong-ngomong tentang  ketampanan, apakah kalian sudah melihat mahasiswa pindahan di kampus ?”
“ Aku pernah melihatnya berbicara dengan Onew oppa. “
Biasanya kalau waktu makan siang, ia akan makan disini dengan kakakmu Taemin oppa dan Key oppa.”
“ Itu mereka datang !!”
Kepala Sulli menoleh ke arah pintu masuk kafe.  Ia melihat kakaknya Taemin berjalan beriringan dengan Jjong, Key dan seorang lagi yang dia tidak kenal. Ia tak bisa melihat wajahnya karena dia  menutup wajahnya dengan syal. Cuaca memang cukup dingin.
Sulli melambai ke arah Taemin yang berjalan ke arahnya dengan wajah cemberut.

“Sulli, kau melupakan obatmu. Appa bilang, kalau kau tidak disiplin memakan obat…maka kau akan dikembalikan ke rumah sakit !”
Taemin menyerahkan obat yang diberikan ibunya ke tangan Sulli. Mendengar ucapannya, Sulli langsung pucat. Setelah mengetahui kebenaran tentang dokter tampan itu, ia tak mau lagi kembali ke rumah sakit.
“  Mianhe Oppa, aku tadi terburu-buru.”
“ Sekarang minumlah. AKu takut eomma marah lagi padaku !!”
“ Neh…” Sulli meraih botol minuman mineralnya, kemudian memasukkan satu persatu obat dan meminumnya. Ia tahu kakaknya tak akan beranjak dari hadapannya apabila ia tidak meminumnya segera.
“ Good…. ” kata Taemin sambil mengacak rambut Sulli.
“ Waeya….!” Sulli protes, ia paling tak suka diperlakukan seperti anak kecil di hadapan teman-temannya.
Tiba-tiba pemuda yang berjalan di belakang Key mendekat, ia membuka syal yang menutup wajahnya. Gerakan itu memancing perhatian Sulli dan kedua mata Sulli terbuka lebar.
“ Hi Sulli,…. Jadi inilah adik taemin yang terkenal itu ?” katanya dengan senyuman nakal.
“ Kau… ?” Sulli berbicara terbata-bata dengan mata melotot.
“ Oh namaku Minho….Choi Minho !!”
Sulli tiba-tiba menjadi pusing, bulu kuduknya merinding. Keringat dingin keluar dan membasahi dahinya. Ia merasa semuanya menjadi berputar-putar…. Dan kalimat terakhir yang didengarnya adalah suara kakaknya dan teman-temannya.
“SULLI …!!”
Sulli jatuh terkulai tak sadarkan diri dalam pelukan pemuda yang nama dan wajahnya sama persis seperti dokter misterius itu.




Note : Jeng Jeng Jeng Jeng. . Horor yaaa. . ?? Author membutuhkan Komentar. Gomawo. ^^

50 komentar:

  1. bagus thor aku suka sama jalan ceritanya :D kira2 isi suratnya apa ya ? bikin penasaraaaan
    kalau minho itu dokter yg udh meninggal terus minho yg di kampus minho siapa ? apakah dokter yg di rumah sakit itu ??? :/
    aduuuuuhhhh penasaran thor, lanjut ne :)
    fighting thor !^^

    BalasHapus
  2. Kalau hantunya setampan minho mah gaa bakal ada yg takut malah pengen selalu didatengin .. Hahaha
    My name is minho, Choi Minho ..
    Trus minho yg dikmpus itu siapa ?
    Isi suratnya apa ?
    Sulli sakit apa ?
    Trus kenapa wajah dr. Minho dan mhasiswa minho sama ?
    Aduuuhh terlalu bnyak pertanyaan yg membuat penasaran ..
    Lanjutkann .. Gomawo

    BalasHapus
  3. huaaa thor aq setuju kalo ff ini genre'a romance ,, tapi kurang setuju kalo ini termasuk comedy ,justru horor .. tp ff'a daebak thor ^^

    kenapa sulli eonn ga baca isi surat itu y ? pengen tau deh apa isi surat'a .. n penasaran siapa sebnr'a choi minho yg d kampus itu ?
    lanjut'n thor , ne! HWAITING ^-^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gitu..ya ?? horor...kekeke :)
      MIsteri mungkin ya.... maaf deh, maklum masih kurang pengalaman untuk menentukan genre karangan. Trims atas masukannya...

      Hapus
    2. chonmanayo :)
      oya ff ini kalo d buat sequel'a pasti bagus deh thor .. menarik n lagi ending'a agak ngegantung n penuh tanda tanya (?) ..

      d lanjut'n y thor .. please ^^

      Hapus
    3. chonmanayo :)
      oya ff ini kalo d buat sequel'a pasti bagus deh thor .. menarik n lagi ending'a agak ngegantung n penuh tanda tanya (?) ..

      d lanjut'n y thor .. please ^^

      Hapus
  4. Gantung bget tuh thor,,hehe, mungkin itu kembaranya dr minho x...

    BalasHapus
  5. Minho oppa jadi hantu ? Yakin deh pasiennya gak nyangka klo minho oppa itu hantu soalnya ganteng bngt kekeke
    Suratnya isinya apa ya eon ? Penasaran trus bunganya ngambil eri mna coba ? Msh gantung eon ceritanya hehehe
    Next yang lain eon :)

    BalasHapus
  6. Wahhhhh...trnyata di publish disini ma mimin....kemaren sempet bca di fb oenni dina matahari udh part ke brapa tuh pkoknya udh ktinggalan jd g tau crita awalnya.....gomawo mimin choi aii...hehehehe :-)
    Ff nya bguz bgd q ska!!!

    BalasHapus
  7. min ini udh end?? kok gantung yah??

    BalasHapus
  8. Author bikin galauu dehh #bercanda di length, ditulisnya oneshoot, tp ini nge gantung bgt. Tp daebak, saya pikir bakal sad ending pas tau minho itu dokter yang udah meninggal. Penasaran banget sama surat yg dikasih minho ke sulli. Eh tapi kenapa ada minho lagi di kafe?? Penasaran bgt inii :"""((( author harus cepet" lanjutin FF nyaa nihh (y)(y)

    BalasHapus
  9. Kok jadi horror gini.. Terus isi suratnya apa?!?!! Aduhh author jangan bikin galau penasaran gini dong-..- ini udah end?? Parah ihh ngegantung banget, lanjutin ffnya please ^~^ nice story and keep going authornim!

    BalasHapus
  10. Bagus loh thor jalan ceritanya.. menarik. Tapi endingnya gantunggg. Bikin sequel dongg... pasti lebih keren. Fighting ^^

    BalasHapus
  11. Kyaa.... FFnya Author Jjang kekeke...
    Kok bisa ya Minho oppa muncul lagi atau jangan-jangan itu renkarnasinya dokter Choi Minho yang disukai Sulli eonnie??
    Auhthornim kalau bisa bikin sequelnya nee...... jeball !! ^^

    BalasHapus
  12. CHINGU ini sequel atau chap ???? keren nih ...boleh juga....

    BalasHapus
  13. Ћϱϱ \=D/ Ћϱϱ \=D/ Ћϱϱ  \=D/ ko nanggung min, masih penasaran, ap ad lanjutan nya?

    BalasHapus
  14. Omg thoorr. Mistis tapi kerenn. Jadi sebenernya minho itu udh meninggal atau gimana ya???reinkarnasi gitu,,,??. Lanjuttttt ya thoor. Ditunggu

    BalasHapus
  15. jadi ternyata dokter choi udah meninggal? kasiaan :( terus minho *temannya taemin itu renkarnasinya? apa gmn?? wkwkk aku penasaran bgt deh, pnsaran sama akhir minsul + suratnya hehe

    BalasHapus
  16. Thor!!! Aku penasaran banget sama isi surat itu!!! Please, bikin sekuel ^^ Sumpaaahhh aku suka banget sama FF iniiiii <3

    BalasHapus
  17. kerrreeeen!!!
    buat sequel-nya dong hhehehee
    alur cerita dan penyampainnya bagus, jadinya mudah dicerna dan nggak ngebosanin buat bacanya. selain itu juga bikin penasaran
    ditunggu banget lho sama kelanjutannyaaa

    BalasHapus
  18. wowow greget :3 gosh i really need the sequel :'

    BalasHapus
  19. annyeong eonni. ak baru comeback baca ff nih abis fokus k beljar dan yg pertama ak baca lgi ff ini. ffnya daebakk.... sayangnya cma oneshoot ya:(
    buat lagi eon yang keren XD hehe

    BalasHapus
  20. horror ya thor?
    kok minho ada 2? klo Dr.minho udh mati knp tmn taemin ada yg nm'a minho and wjahnya sma, apa kmbran'a?
    lnjut thor jgn klmaan :D

    BalasHapus
  21. oneshoot tapi ngegantung iihhh
    penasaran apa isi suratnya, knpa ada 2 minho? apa itu reinkarnasinya?
    lanjut don thor yah yah yah :o

    BalasHapus
  22. Endingnya ngegantung:(:( kok minho nya 2? Jadi bingung.. lanjut thorr:D

    BalasHapus
  23. Pingin tau isi suratnya thor rp sumpah ini nakutin :(

    BalasHapus
  24. cuma one shoot, tapi kq nggantung ya thor ceritanya. jadi penasaran kisah slanjutnya sm isi surat itu. . :(

    BalasHapus
  25. kayak dejavu aja min,truz yg ktmu m ssul tu sbenar'a hntu minho ea??
    bguuus min,penasaraaan bngt...

    BalasHapus
  26. Eonni ..
    Ini oneshoot?
    Tp bagus lagi kalo di lanjuti ..
    Minho ny ada dua?
    Apa mungkin minho yg hantu itu suka sama sulli trus menjelma jadi manusia dan berteman sm kakaknya sulli??
    Suratnya isinya apa sihh? Penasaran ..
    Lanjutin aja ya eonn
    Pleaseeeeee

    BalasHapus
  27. huaaaa..
    itu surat pink nya gimana???
    harus dibikin sequel nya nih, penasaran ada cerita ngegantung bgitu..
    tapi oneshoot yang ini daebak dehh..
    authornya baru y.. tapi dah bagus ceritanya, chukae.. :)

    BalasHapus
  28. wah wahhh.
    sull eonni sakit nih.
    awalnya mnja ya...
    tapi....
    pas tau mino yg jdi dokternya
    huuuaa ku juga mau, di rawat
    hmmmm
    ada apa mdgn sull eoni
    ko pas tau namnya minho jadi gituuu....

    BalasHapus
  29. Authornim. .pas kelar baca ff ini, satu . . Kok horor. Kaya nyempen rahasia gitu nih FF. Apalagi pas tau cuma OneShoot. . Ngubek2 di AFF ternyata tapi. . Hehe. . Ada sekuel nya ternyata. .

    Itu Ssul pasti syok banget. Abis tau kalo dokter yang dirumah sakit setan, eh ketemu lagi ama sosok manusia nya. Ya pantes aja pingsan. XD #poorSulli

    BalasHapus
  30. min kok nggantung sih....
    minta sekuel.........
    fighting.....

    BalasHapus
  31. kok nggantung sih thor???

    bikin sekuel dong thor....!!

    \klo sekuel pasti bgus

    BalasHapus
  32. omo... Minho adalah hantu???? penasaran nih buat chapx dong

    BalasHapus
  33. jadi minho sebenernya hantu apa engga? bener2 bikin penasaran
    next thor

    BalasHapus
  34. wah asli, bikin bingung..
    itu minong udah meninggal, napa muncul di rumah sakit?
    terus malah muncul lagi di kampus dan jadi temennya si taemin?
    aaaahh,,, minong, siapa kau sebenarnya?

    BalasHapus
  35. Min lanjutt boleh ngak? Penasaran banget sumpah

    BalasHapus
  36. Cerita mistery yang bikin mau baca lagi ^^ fighting nulis buat authornya :D

    BalasHapus
  37. Cerita mistery yang bikin mau baca lagi ^^ fighting nulis buat authornya :D

    BalasHapus
  38. Huwah minho oppa jadi hantu?Ah penasaran-_-

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template