Title : “MIRRORS” Chap 14
Choi Minho SHINee | Choi Sulli F(X) | Kwon Yuri SNSD | SHINee Genk | Park Sun Young a.k.a Luna f(x)
Author : Davina Sandy
Length : Chaptered
Rating : PG-15
Genre: comedy, romance, hurt
Akhir pekan menjadi hari yang selalu ditunggu Sulli. Jika biasanya
ia menghabiskan jam demi jam di akhir pekan bersama Amber dan Siwon, lain untuk
dua bulan belakangan, ia pasti melalui akhir pekan bersama Choi Minho,
kekasihnya.
Sekarang keduanya sedang berpiknik di sebuah taman yang sangat
luas dan asri Dengan hamparan rumput hijau yang segar dan pepohonan rindang
yang berjejer rapi membuat taman itu dipenuhi dengan keluarga juga sepasang
kekasih yang ingin menghabiskan waktu bersama di tempat indah itu. Ya salah
satunya Minho dan Sulli yang asyik mengobrol dan sesekali menyuapkan beberapa
potong bekal yang sudah Sulli siapkan untuk keduanya.
Suara riang anak2 kecil yang sedang asyik bermain bagai senandung
surga di telinga Sulli. Ia terus memperhatikan gerak-gerik mereka dan sesekali
membuatnya tertawa sendiri. Ia tak menyadari, namja disebelahnya sudah
memperhatikannya sejak tadi.
“Menggemaskan?” tanya Minho membuat yeoja itu menoleh ke arahnya.
“Ne oppa. Neomu kyeopta!” Sulli membuat gerakan mencakar-cakar
seperti seekor anak kucing yang seolah ingin menerkam salah satu dari anak2
yang sedang asyik bermain itu.
“Bersabarlah... suatu saat nanti aku akan memberikanmu dalam
jumlah yang sangat banyak!”
*BLUSH* kedua pipi sulli bersemu merah malu. “Aish oppa... apa yang
kau bicarakan.” Sulli mengembungkan kedua pipinya salah tingkah.
“Waeyo? Aku bersungguh-sungguh!” Minho menatap sepasang mata Sulli
dengan semangat yang membara. “aku benar2 akan memberikannya dalam jumlah yang
sangaaaaat banyaaak!”
“Yaaak oppa!!!” Sulli mencubit perut Minho membuat namja itu
meringis kesakitan. “itulah akibatnya jika kau terus-terusan menggodaku!” ucap
Sulli gusar malah membuat Minho terkekeh lagi.
“Tapi aku serius Sulli-ya.” Minho bicara dengan nada datar yang
berbeda dengan sebelumnya. Mata Minho menerawang jauh memperhatikan anak2 kecil
yang berlarian semakin menjauh dari pandangannya.
Sulli melihat itu, mata Minho yang tidak menunjukkan keraguan
apapun. Sulli hanya tertegun gugup. Kini pikirannya melayang-layang, Minho
tidak tahu ‘sesuatu’ apa yang sedang diperhadapkan pada Sulli sekarang. Sulli
tak bisa serta-merta menikah, hamil, dan melahirkan begitu saja. Tidak bisa.
Tiba2 sinar hangat matahari masuk melalui celah dedaunan dan
berlabuh di wajah Sulli, membuat konsentrasi Sulli buyar lalu memicingkan
matanya karena silau. Namun sebuah bayangan telah menghalau sinar itu dari
wajah Sulli. Bayangan teduh yang berasal dari telapak tangan yang memancarkan
kehangatan. Sulli menoleh pada pemilik tangan itu, Choi Minho.
Sulli tidak mengerti bagaimana ia dengan mudahnya bisa jatuh cinta
pada namja ini. Choi Minho merupakan sosok yang jauh dari tipe idealnya. Sulli
membenci seorang playboy, ia tak menginginkan yang tampan, tak menginginkan
yang kaya, Sulli hanya menginginkan namja yang membuatnya merasa normal. Ya,
merasa normal.
“Sebaiknya kita pulang. Matahari akan terus bergeser.” Pemilik
tangan teduh itupun mengeluarkan suara bariton miliknya. Sulli tersadar dari
lamunannya dan mengangguk tanda setuju pada oppanya itu.
“Aigo!” Minho mencatuk(?) pelipisnya pelan.
“Waeyo oppa? Kau melupakan sesuatu lagi?”
“Ah, ne chagi-ya. oenni-nya Taemin berulang tahun hari ini. Malam
ini akan ada pesta perayaan kecil-kecilan dan taemin sudah mengundangku dan
memintaku untuk membawamu juga.”
“Ooo. Luna oenni berulang tahun. Ne oppa,aku pasti datang di ulang
tahun mantan guru les piano ku itu.”
“Dan aku akan menjemputmu. Kita berangkat bersama.” Minho
memindahkan surai Sulli yang menggantung ke belakang telinga Sulli. “berdandan yang cantik. Arachi?”
“Araseo oppa.”
****
Sulli dan Minho melangkahkan kaki masuk ke halaman rumah Taemin.
Sulli merindukan rumah ini, rumah yang selalu ia kunjungi untuk menemui Luna,
guru les pianonya dulu. Rumah yang tetap sama, namun dengan dekorasi yang sudah
dirubah total.
Sulli dan Minho dapat mendengar suara riuh tawa yang muncul dari
dalam rumah. Pasti sekarang semuanya sedang bersenang-senang. danMinho yakin,
semua anggota geng SHINee sudah ada di dalam rumah itu dan perlahan-lahan akan
menghancurkan rumah Taemin dengan segera -_-.
Minho dan Sulli memunculkan diri mereka , membuat sang pemilik
rumah datang menghampiri keduanya.
Luna tanpa basa-basi merangkul Sulli “Ommo, anak didikku
tersayang...” Sulli tersenyum manis dan membalas pelukan Luna “Saengil Chukka
hamnida eonni. Ini dariku dan Minho.” Sulli menyerahkan sebuah bingkisan kado
pada Luna.
Luna tersenyum senang. Ia kemudian memperhatikan Minho dan Sulli
secara bergantian. “Choi Minho and Choi Sulli... what a perfect couple!”
sepasang kekasih yang disebut perfect couple hanya senyam-senyum saja. “ah,
teman2 mu sudah berkumpul di ruang tengah. Kajja!” ajak Luna dan menuntun
keduanya menuju ‘komplotan’ SHINee berada.
Benar dugaan Minho. dihadapannya kini disuguhkan pemandangan2 aneh
yang dapat merusak mata. Jonghyun sedang berkaraoke ria dengan lagu gangnam
style lengkap bersama gayanya -_-, Onew sedang
menertawai Jong seraya menghabiskan sepiring ayam -_-, Key mengumpat dan
memarahi Onew karena menghabiskan ayam hasil masakannya -_-. Hanya Maknae
Taemin yang mematung di pojok ruangan sambil tersenyum melihat tingkah
Sunabae2nya.
Sulli otomatis tertawa melihat ‘penampakan’ ini. SHINee memang
istimewa, takkan ada yang bisa menyamai kekonyolan mereka -_-.
Melihat tamu spesial datang , semua anggota SHINee menghentikan
ritual pemujaan roh (eh?) mereka dan menyalami Sulli satu persatu seolah Sulli
lah yang sedang berulang tahun.
“Aigoo. Akhirnya kita dapat bersama-sama langsung bertemu dengan
putri salju.” Ceplos Onew.
“ne, aku hanya mendengar tentang Sulli melalui Minho saja.” sahut
Jonghyun.
“aku juga. Sudah lama tidak bertemu teman lama. Jadi rindu.”
Ungkap Taemin dibarengi senyum tulusnya.
“aku biasa saja. aku sudah sering bertemu dengannya.” Timpal Key
tak mau kalah.
“aish! Kalian ini bicara apa? Kalian mengidolakan yeojachingu-ku?
Yang benar saja!” cerca Minho yang seketika membuat Onew, Jonghyun, Taemin, dan
Key mendecih dalam hati.
Onew tidak bisa terima “aigoo! Sombong sekali kau eoh?!” dan
dimulailah perdebatan panjang antara Onew dan Minho. Sulli terkekeh melihat
adegan itu.
“apa dunia ini sempit Sulli-ya?” suara Luna mengalihkan perhatian
Sulli. “benarkan?” lanjutnya.
“mwo? Maksud Oenni?”
“lihat, aku adalah tunangan Onew. Onew memiliki sahabat bernama
Key. Aku mendengar Key belakangan ini dekat dengan yeoja bernama Amber. Amber
memiliki yeodongsaeng bernama Sulli. Dan Sulli ternayata adalah yeojachingu-nya
Minho. Minho adalah sahabat taemin. Taemin adalah namdongsaengku, dan aku
adalah guru les piano-mu. See? Dunia ini sempit, dan cara kita saling terhubung
sangat lucu.” Luna menjelaskan panjang lebar membuat Sulli mengangguk mengerti.
“cara kita terhubung... sudah ada yang mengatur kan?” jawab Sulli.
“ne, kau benar. Sudah ada yang mengatur.” Kedua telapak tangan Luna yang mungil
mengambil sebuah buku besar tepatnya itu adalah album photo dari laci yang
terletak tak jauh darinya. Ia membuka sampul depan dan memperlihatkan pada
Sulli beberapa foto “ini foto2 mereka saat kecil. Masih belum se-bingal ini.”
ujar Luna seraya mendelik tajam pada Onew yang masih adu mulut dengan para
SHINee -_-.
Sulli memeperhatikan gambar2 menggemaskan itu. Benar kata Luna,
wajah mereka tersenyum polos seolah tanpa dosa. “aku tampan sejak kecil kan
chagi-ya?” suara bariton yang sangat Sulli kenal mengagetkannya. Ternyata Minho
sudah selesai dengan ‘urusannya’ bersama SHINee.
“kau terlihat berbeda oppa. saat kau kecil, kulitmu terlihat lebih
gelap.”
“itu karena dulu aku seorang pekerja keras.” Jawab Minho. itu
adalah jawaban terkonyol yang pernah Sulli dengar dari oppanya.
“waa... Jinjaa? Ckckck.
Oppa, berarti kau sama denganku! Aku juga pekerja keras sejak kecil!” sahut
Sulli antusias yang dibuat-buat. bercanda.
“Jinjaa?kita punya banyak kesamaan. Itu berarti kita berjodoh
chagi-ya!”
“ne oppa. kau benar! Layaknya seperti menatap bayanganmu sendiri
di cermin! Kita pasti berjodoh!”
Luna hanya menggeleng kecil melihat adegan lebay-lebay an itu
dihadapannya.
“pong pong” nada dering tanda pesan masuk di ponsel Sulli
mengusiknya. Ia pun membuka pesan itu. Pesan dari nomor yang belum terdaftar di
kontaknya. Ternyata isi pesan itu adalah sebuah gambar. Gambar screen capture
dari percakapan melalui sms.
Sulli memicingkan kedua matanya, membaca dengan cermat kata
perkata dalam gambar itu.
From : MINHO HYUNG
Number : +68xxxxxxxxxxx
Taemin-ah, tentang taruhan untuk medapatkan Sulli itu... aku sudah
menang, dan aku takkan meminta imbalan apapun dari kalian. dengan syarat
lupakan taruhan itu untuk selamanya. Hapus pesan ini. gomawo.
DEG! Tiba2 kerongkongan Sulli mengering.
Ia dapat merasakan rasa pedih di dadanya seolah Jantungnya telah
tertusuk ribuan jarum hingga membuatnya sulit untuk bernafas.
‘tidak mungkin... aku tidak boleh serta-merta percaya pada sms
dari nomor yang bahkan belum aku ketahui siapa pengirimnya kan?’
Ia menatap lekat wajah namja yang ia cintai.yang sedang bercanda
dan tertawa dengan Luna sekarang. Sangat bahagia, tidak ada wajah dusta disana!
Sulli memejamkan matanya dan membatin ‘ini mustahil! Oppa tak
mungkin sejahat itu! Ini omong kosong! Orang ini ingin merusak hubunganku
dengan oppa.’ Sulli mencoba berpikir positif walau dadanya sudah terasa akan
meledak.
Seolah mampu membaca pikiran Sulli, pengirim asing itu mengirim
pesan sekali lagi.
From : +6824xxxxxxxxx
Kau tidak percaya kan? tapi itulah kenyataannya. Kau ingin tahu
aku siapa? Aku ada di depan pagar rumah Taemin. Temui aku kalau kau punya
nyali.
Tanpa ba-bi-bu Sulli bangkit berdiri dan melangkah menuju ke arah
pintu keluar. Hati yang kepalang sakit membuatnya tak peduli apapun sekarang.
Sulli mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman , mencari
sosok ‘pengirim sms iseng’ yang membuat aliran darahnya memuncah. Ia membawa
kakinya melangkah untuk menyusuri permukaan tanah yang di lapisi rerumputan
hijau di halaman depan.
Kini Sulli sudah berada di dekat pagar yang membentengi rumah Taemin-Luna yang cukup
luas. Ia yakin pengirim sms itu sudah menantinya di balik pagar beton yang
cukup tinggi ini.
Sulli melangkah ke luar pagar dan Gotcha! Matanya menangkap siluet
seorang yeoja yang sedang bersandar di pintu mobilnya. Sulli menyipitkan
matanya memperjelas seringai-an milik siapa itu. “YURI-SHI?”
Minho celingak-celinguk “Dimana Sulli? Kau melihatnya ?” tanya
Minho pada Luna.
“mwo? Bukannya dia duduk di sebelahmu saja?” jawab Luna ikut
celingak-celinguk mencari keberadaan Sulli.
Taemin yang mendengar percakapan Nunnanya dengan Minho langsung
menyahut “aku melihatnya keluar rumah dengan terburu-buru. Mungkinkah ada yang
ia temui diluar?”
“Jinja?” Minho berdiri dari sofa “aku akan melihat apa yang ia
lakukan.” Minho melangkahkan kakinya beranjak dari sana dan diikuti Taemin yang
juga sedari tadi penasaran.
Minho melangkah keluar dari pintu rumah. Dari tempatnya berdiri,
ia dapat melihat Sulli berdiri di depan gerbang. “apa yang ia lakukan disana?”
tanpa ragu Minho menghampiri Sulli.
Betapa terkejutnya Minho, seorang yeoja tengah menyeringai menatap
kehadirannya, “Nunna?”
“annyeong haseyo...” Yuri membungkukkan badan rampingnya saat
melihat tatapan kebingungan dari Minho.
Yang ada dipikiiran Minho sekarang, ia harus memisahkan Sulli dan
Yuri. Karena terakhir kali mereka bertemu, Sulli mendapat tamparan pedas, dan
Yuri mendapat bogem mentah. -_-
“Nyonya Choi... selagi Tuan Choi ada di sini, kau bisa menanyakan
kebenaran sms itu.” Akhirnya Yuri memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.
Sulli yang sedari tadi tidak berani menatap wajah kekasihnya itu
pun meraih ponsel miliknya dan menunujukan isi pesan bergambar itu pada Minho.
“oppa, katakanlah ini tidak benarkan?”
Minho mengernyitkan dahinya, bingung apa yang kedua yeoja itu bicarakan
tentang sms hingga ponsel sulli sampai di telapak tangannya dan ia membaca isi
pesan yang Sulli tunjukkan padanya.
Mata Minho terbelalak. Ia bagai merasakan pukulan keras di
dadanya. Jantungnya berdebar kencang. Gugup dan ketakutan. Lututnya terasa lemah dan ia merasa ia akan
jatuh.
Ini tidak mungkin, kenapa sms yang seharusnya hanya Taemin yang
tahu malah ada di ponsel Sulli. Minho mengalihkan pandangannya pada sepasang
manik yang tengah menatapnya mencari kebenaran.
Mata Sulli mulai
berkaca-kaca, namun ia menahan agar tangisannya tidak pecah. Ia yakin Minho
tidak jahat, tidak seperti yang Yuri katakan. Minho membuka kedua belah
bibirnya, namun tak ada satu patah katapun yang keluar. Suaranya tercekat di
tenggorokannya.
Sulli yang melihat ekspresi itu mengepalkan kedua tangannya. Ia
tak bisa menahan bendungan air matanya. Kini lelehan kesedihan mengalir bebas
dipipinya yang telah memerah menahan rasa malu dan marah.
“oppa...” desah Sulli dengan suara gemetarnya. “katakan ku
mohon... ini tidak benar.” Sulli terpejam tak ingin melihat wajah pucat Minho
maupun seringai-an Yuri. Dadanya sakit
sekali.
Taemin muncul dan merasa janggal melihat kejadian yang ada di
depannya. Sekilas matanya menangkap ponsel Sulli yang hampir terlepas dari
genggaman Minho dan Taemin dengan cekatan menyambar ponsel itu. “Fiuh hampir
saja.” Taemin tersenyum lega. ia melihat layar dan membaca dengan cepat apa
yang tertera disana. “Mwo?! Kenapa sms ini ada di ponsel Sulli? Aku tidak
menyebarkan gambar ini! aku sudah menghapus pesannya!” Seru Taemin nyaring, ia
tak sadar Sulli semakin terluka mendengarnya.
“oppa... jadi semuanya benar?” tanya Sulli lirih. Minho tak
menjawab. Bahkan Minho tak berani mengangkat wajahnya untuk menatap Sulli.
Terlalu menyakitkan. “oppa... jadi kau berbohong? Tumor itu bohong?”
“Sulli-ya... kebohongan itu agar kau sedikit saja perhatian
padaku.”
“jadi benar? Itu semua benar?” selidik Sulli masih dengan suara
gemetar dan hampir menghilang menjadi isakan . “kau berbohong tentang eomma mu
oppa, dan aku bisa terima. Kau juga berbohong tentang tumormu oppa, aku mungkin
bisa memaafkan. tapi jangan katakan kau berpura2 mencintaiku agar kau menang
taruhan oppa... apa kau melakukan itu juga?”
“Choi Sulli yang malang.” Sulli, Minho, dan Taemin menoleh pada
sumber suara. “ingat saat terakhir kita berkelahi? Kau mengancamku... dan kau
bilang ‘ambillah Minho jika aku bisa’ kan? hahahha!” suara tawa Yuri memekikan
telinga mereka. “Dan sekarang aku tak perlu repot2 mengambilnya darimu, karena
dari awal Minho hanya mempermainkanmu. Poor you.”
Badan Sulli berguncang karena tangisannya yang ia tahan. Ia
semakin sakit mendengar ucapan Yuri. Tak hanya disakiti Minho, ia juga
dipermalukan seperti ini.
Minho melangkah mendekatkan dirinya pada Sulli “Sulli-ya ...
dengarkan penjelasan ku dulu.” Tangannya menyentuh pundak Sulli lembut.
Sulli menepiskan tangan Minho “Mendengarkan apa? Kau ingin aku
mendengarkan betapa menyenangkannya mempermainkan seorang yeoja? Sengaja
membuatku melayang dan dengan sengaja lalu menghempaskanku juga? Oppa...
bukankah pernah kau katakan, aku bagaikan gelas kaca yang mudah pecah. Apa kau
tak melihat? Sekarang kau berhasil membuatku menjadi puing2.”
Sulli terisak lagi, menarik nafas panjang dan menatap sendu wajah
Minho yang mulai tak berwarna. “Kau
hebat! Sekarang aku benar2 mengakui kehebatanmu. Aku kira... aku sedikit saja terlihat berharga , tapi
kenyataannya aku bahkan tak diinginkan. Menjadi taruhan dan dipermainkan? Aku
bahkan tak memiliki harga dibanding apapun.”
Sulli memalingkan wajahnya dari Minho yang mematung tak mampu
membantah Sulli. Tak mampu membela diri, hanya diam. Sulli berlalu meninggalkan
semua yang terdiam disana. Ia pergi dan berlari. Terus berlari. Sulli dapat
mendengar gaung suara Taemin yang meneriakinya untuk berhenti berlari. Percuma,
takkan ada yang bisa menghentikan yeoja yang sedang hancur hatinya itu.
“Hyung! Apa yang kau lakukan?! Kenapa hanya diam? Kejar Sulli
hyung!” Taemin meneriaki Minho tepat di depan kupingnya. Namun Minho tak
beranjak dari posisinya. Ia layaknya patung es yang membeku. Diam, menatap
kepergian Sulli dan punggung Sulli yang perlahan menghilang di balik gelap dan
dinginnya malam.
Bibir ungunya akhirnya membuka dan mengeluarkan suara serak dan
bergetar “Percuma... dia takkan pernah kembali.
TBC
Nb : Mimin gak boong kan readerdeul. >,< Gak bisa ngomong apa-apa. Tunggu kelanjutannya, ne ?
Aaaaaa minoooi kejaarrr!!!!! ㅠ--------ㅠ yurinyaaa saoloh=="ini ampe chapter brp min??
BalasHapusAuthornya bilang, ampe 20. Hehe. Sabar yaah . . Iya minta ditabok emang noh yg di atas. :D
HapusMakasih udah mampir.
Waw 20. Iyaa pastii. Tau sok kecakepan(?) Bgt xD. Sama2^^
Hapuswahh aku suka bnget ma ff ne. . Benar-benar di buat penesaran. .suka bnget ma minsul couple. . .
BalasHapusMoga ajak happy anding. . !
. .yap. .
Ne coment pertamaku karena aku gak mw d blang pembaca gelap. . .
Hehehehe. .
D tunggu capter selanjutnya. . !
Goemawo. . !
waaah, makasih yaa, , nanti mimin sampein ke author nya deh. xixi. maksih juga comment nya ne, , tetep setia tungguin kelanjutannya yaaa . . :D
Hapusseru nih FF nya =)) aku baca dari awal tp bru coment disini maap ya hhe...
BalasHapussusah tidur jadi iseng nyari FF Minsul :D
semoga chap selanjutnya cepet ya..
Makasih =))
wah, mimin juga gitu kalo susah tidur #curhat. Gomawo udah mampir, baca, dan komen. ^^
HapusNext thor~ '-'b ngeselin banget yuri nya, krystal juga --" *no bash*
BalasHapuslanjut tor, ini mesti happy ending yaaa awas aja galo sad ending
BalasHapuskalo sad juga, udah mimin marahin authornya. XD
HapusGomawo udah mampir. ^^
keren ... *^* tp dah liat kok teaser chapter 17 nya di facebook *senyum evil
BalasHapusAaaa ><
BalasHapusduh perasaanku ikut hancur berkeping-keping :'( huwaa kasiaan sullinya, minho sih pake taruhan ada apa x_x
BalasHapusoppa kerja dong sullinya -,-
BalasHapusyah si yuri evil datang :(
BalasHapusaiissh ada aja deeh ...
BalasHapuskrystal kok jd ikut"an sih >:O
kasian baby ssul :(
minho oppa sii main" sm yg nma'a cinta & taruhan :s
next thoorrr ^O^
gara2 krystal sih ,pdhal minho udh bner2 serius sama sulli
BalasHapusMinong kejar
BalasHapus