Jumat, 11 April 2014

A Letter From Heaven (Chap.6)




Main Cast : Choi Minho, Choi Sulli, Lee Taemin,  Jung Yunho

Author : Dina Matahari

Genre :  Romance,Misteri
 
Length : Chapter

  Rating : General  

Foreword:

What if we realize that we are already in love with someone who turns out was a ghost.
  
Do ghosts exist?

Do ghosts can communicate with humans?
What if we are elected by the ghost to realize their last wishes before they are die?





Selama dirawat di Rumah sakit Sulli bertemu dengan seorang dokter yang menarik hatinya, sehingga ia jatuh hati kepada dokter tersebut. Sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit baru ia mengetahui bahwa dokter yang dicintainya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas.

Setelah kembali ke rumah, ia berjumpa dengan seorang sahabat kakaknya yang nama dan wajahnya sama persis seperti dokter tersebut.

Apakah itu hantu dokter yang mengikutinya ?

Apakah itu manusia yang wajah dan namanya mirip sekali dengan dokter tersebut ?

Banyak hal yang dialami oleh Sulli, yang mendorongnya untuk membuka sebuah surat yang diberikan dokter tersebut , sehari sebelum ia meninggalkan rumah sakit.


SEBUAH SURAT DARI SURGA
( A letter from Heaven)



“ Dan saya meminta ijin kepada Ahjumma dan Ahjussi untuk mengajak Sulli ke rumah nenek. Nenek sangat mencintai paman Minho, dan ia ingin sekali bertemu dengan gadis yang telah ditemui oleh arwah paman. Itu pun kalau anda berdua mengijinkan.”

Tidak ada jawaban. Choi Minho menjadi tegang, ia sangat berharap Sulli dapat menemui neneknya .

“ Bagaimana Sulli ? Semua terserah kepadamu…” kata ayahnya.

“ Semenjak paman meninggal, nenek jadi sering jatuh sakit. Kemarin dia terlihat bersemangat sekali ketika mendengar cerita saya tentang seorang gadis yang sering ditemui paman… setelah bertahun-tahun dia meninggal. Tetapi kalau Sulli berkeberatan….”

“ Aku mau.” Potong Sulli cepat, “ Aku juga mau keluar dari masalah ini. Appa, eomma…Sulli yakin dokter Minho menemuiku karena ada sesuatu yang akan dia sampaikan entah itu untuk keluarganya atau teman-temannya. Apakah aku diijinkan menemuinya ?”
“Tentu sayang, membantu kesembuhan seseorang ketika dia sakit adalah suatu kemuliaan. Siapa tahu, setelah bertemu denganmu, neneknya Minho bisa sembuh dari sakitnya.”
“ Terimakasih eomma…appa…”
“Ya, terimakasih ahjumma, ahjussi. Saya tak akan melupakan kebaikan anda berdua .”
“Sebentar oppa, aku akan membawa sesuatu dulu di kamar.”
Sulli segera meninggalkan meja makan, tiba-tiba saja ia teringat dengan dua buah benda yang diberikan dr.Minho di malam terakhir mereka bertemu. Sepucuk surat dan setangkai mawar.

Dengan lutut gemetar, Sulli melangkah mendekati rak yang terletak di salah satu sudut kamar tidurnya. Matanya nanar menatap laci meja yang tak pernah dibukanya selama beberapa bulan ini. Letak lacinya paling bawah…bahkan nyaris terlupakan bahwa di dalam laci itu ada benda yang membuatnya sedih dan takut di saat yang bersamaan. Keringat dingin mulai membasahi keningnya, tanpa bisa ditolak ketakutan kembali muncul di dalam hatinya.
“Aku harus kuat… aku harus bisa, itu adalah hanya benda mati tak akan apa-apa. Ayo Sulli, fighting !!” Berkali-kali mulut pucat Sulli mengucapkan kata-kata yang sama, untuk menguatkan hatinya.
Akhirnya dengan tangan yang gemetar juga, ia menarik knob laci. Ia berpikir apakah barang itu masih ada atau telah menghilang ? Seperti kebanyakan cerita hantu, bahwa semua barang yang diberikan arwah yang sudah mati itu akan menghilang begitu saja.
Laci terbuka sedikit demi sedikit, dan…..
“ Aaah …!!” 

Sulli berteriak kaget.
Matanya terbeliak melihat sesuatu bergerak. Dan ia baru menarik nafas karena ternyata itu hanya seekor cikcak. Dilihatnya sebuah kotak hijau yang sudah agak berdebu.
“ Barang ini kubawa saja, nanti akan kuserahkan kepada neneknya Minho Oppa. Mungkin itu adalah amanat untuknya. “
Mungkin itu diserahkan dr,Minho kepadanya karena dia tahu Sulli akan bertemu dengan keponakannya.
Akhirnya Sulli membawa kotak itu dan cepat-cepat memasukkan ke dalam tas helo kitty-nya. Ia menutupnya rapat-rapat seolah takut kalau benda tersebut akan terbang dan menghilang dari tasnya. Dan ia tak mau melihat isinya sendirian, ketakutan masih menghantui pikirannya.

--------
Mobil Minho melaju dengan kecepatan sedang. Mereka kini sedang menuju Jongno , tempat dimana neneknya tinggal.
“Minho oppa, bolehkah aku bertanya sesuatu ?”
”Hemh ? Boleh…”
“Kenapa pamanmu menyukai really motor ?”
“ Aku tidak tahu. Seharusnya kau tanyakan hal itu ketika kau sedang ngobrol dengan dokter yang kau cintai itu.”
“ Mwoya ?? “ Sulli meninju tangan Minho perlahan,” Kenapa kau selalu menggodaku, huh ?”
Minho tidak menjawab, wajahnya terlihat muram . Melihat itu Sulli berpikir, apa yang salah dalam pertanyaannya tadi.
“Oppa?”
“……..”
“ Yah, oppa ! kenapa jadi membisu ? Kenapa tidak menjawab pertanyaanku ??”
“ Sulli, benarkan kau mencintai pamanku… maksudku dr.Minho ?”
Sulli terkejut dengan pertanyaan Minho yang tak terduga itu. Ia tidak segera menjawab, tetapi terdiam. Ia bingung dan malu, harus menjawab pertanyaan yang bersifat sangat pribadi.
Minho tiba-tiba meminggirkan mobilnya, dan berhenti di pinggir jalan. Matanya kemudian menatap Sulli dengan tajam. Tatapan yang membuat Sulli menjadi gugup.
“ Kenapa berhenti di sini, oppa ?”
“ Aku ingin membicarakan masalah ini denganmu. Sebelumnya aku tidak tahu kalau kau mencintai pamanku, Sulli. Apakah….apakah pamanku menyatakan perasaan suka sama kamu waktu itu ?”
“Huh ?? Aniyo  !!!’ kata Sulli cepat.
Minho  menarik nafas lega ”Syukurlah….”
“ Mengapa ?”
“Karena menurut cerita, bila arwah orang meninggal mengatakan cinta kepada seorang yang masih hidup….kemungkinan dia akan membawa orang yang dicintainya itu ke dunianya.”
“ Oppa…!” Sulli mendekatkan badannya ke arah Minho, kemudian ia memegang lengannya dengan erat, Ketakutan sangat jelas tercermin dari matanya.
Diam-diam Minho tersenyum geli  dan senang. Geli karena melihat reaksi wajah Sulli yang lucu dan menggemaskan. Senang karena akibat ketakutannya, Sulli kini merapat dan memegangi tangannya seakan tak mau melepasnya.
“ Aish Sulli, jangan takut….kan pamanku tidak menyatakan cinta kepadamu.”
Minho merasa pegangan Sulli makin keras, dan kini ditambah dengan gerakan yang membuatnya berdebar tak menentu. Sulli menyembunyikan wajah di lengannya.
“Sulli,  jangan begini dong…bagaimana oppa bisa memegang kemudi kalau kau seperti ini ?”
“Oppa menakut-nakuti terus !!”
“ Tidak Sulli, ayolah !!” Minho mulai mendorong tubuh Sulli karena merasa tidak enak ketika beberapa orang yang berjalan di trotoar memperhatikan mereka. Tetapi semakin didorong sulli semakin erat memegang tangannya.
 “Oppa sudah bilang, kalau arwah paman tidak mengatakannya kepadamu maka kau tak perlu takut.”
“ Tapi….tapi….” kata Sulli ragu-ragu
”Tapi ??”
“ Aku bilang kalau aku menyukainya !” Akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutnya.
“Mwo ???” Minho terkejut mendengarnya.
“Aish oppa, kenapa harus berteriak begitu ….” Sulli menjauhkan badannya dan melihat wajah Minho yang melongo.
“ Kau serius mencintai pamanku, Ssul ?”
“ Ya….tetapi itu sebelum aku tahu kalau dia sudah meninggal.” Jawab Sulli malu-malu.
“Sekarang ?? Kau masih suka memikirkannya ?”
Diam-diam dalam hati Minho merasa tidak enak harus bersaing dengan pamannya sendiri, bahkan konyolnya dengan orang yang sudah meninggal.
“ Tidak, tentu saja !!”
Tiba-tiba Sulli teringat tas helo kittynya. Ia ingat di dalam tasnya ada sebuah surat dari dr.Minho. Bagaimana kalau isi surat itu merupakan pernyataan cinta dokter tersebut kepadanya ? Wah, ini gawat !! Sangat berbahaya !!!!
Kalau benar isi suratnya seperti itu, berarti ia akan dibawa olehnya ke alam arwah…dan itu berarti ….MATI ???!!!!
Tuhan ! Aku belum mau mati…aku masih muda !!
Sulli melepaskan cekalannya pada Minho, kemudian membuka jendela kaca. Ia mengambil tasnya dan akan membuangnya lewat jendela. Tetapi gerakannya  membuat Minho curiga.
“Hey, kenapa tasmu kau buang di sana ?”
Minho membuka pintu mobil, berjalan memutari mobil untuk mengambil tas yang dibuang Sulli secara tiba-tiba. Beberapa langkah, ia sudah berada di sisi lain mobil. Kemudian ia mengambil tas yang dijatuhkan Sulli di atas trotoar. Ia mengetuk jendela, tetapi Sulli tak mau membukanya. Minho mengerutkan keningnya, tak mengerti dengan ulah Sulli yang tiba-tiba sangat aneh. Ia kembali berjalan ke sisi lain, dengan tas di tangannya.
“ Ini !!” katanya saat kembali duduk di belakang kemudi.
“ Oppa, kenapa diambil lagi…sudah tasnya dibuang saja !” Sulli sama sekali tak mau menerimanya.
“ Kenapa ?? Tasnya masih bagus .”
“ Ah oppa, palli ! Buang saja !!” seru Sulli tak sabar.
“Ani !!”
“Palli oppa !”
“Aniyo !! Sampai kau mau cerita ada apa sebenarnya.” Kata Minho tegas.
Sulli menggaruk kepalanya karena kesal.
“Ugh oppa ! Kenapa aku harus bercerita ? Itu kan tas ku, terserah aku dong mau diapakan juga !”
“ Kalau begitu, kita berhenti berteman !!”
“Waeyo ???”
“ Karena Oppa tidak suka kau mulai tak percaya pada  ku lagi.”
Sulli terdiam, ia merasa Choi Minho memaksanya. Dan ia paling tidak suka dipaksa-paksa. Tetapi memutuskan pertemanan dengannya…ah…mana mungkin ? Ataukah memang sebaiknya ia berterus terang saja ? Ya… mungkin itu lebih baik. Choi Minho lebih bisa memahaminya dibanding Taemin. Siapa tahu justru ada solusi yang baik untuk mengatasi semua permasalahan yang berkaitan dengan pamannya itu.
“ Baiklah…tapi kita bicaranya di kafe itu…sambil makan es krim !!” kata Sulli.
“ Aish…kau ini !” Minho mengusap puncak kepala Sulli, persis yang sering dilakukan Taemin kepadanya.
“Ah…oppa ! Jangan begini ! Aku bukan anak kecil !! Lagian rambutku jadi kusut!!”
Minho tersenyum,”Walau rambutmu kusut, kamu tetap cantik koq !”
Sulli tersipu malu, wajahnya yang putih berubah merah. Melihatnya Minho tersenyum…sayang sekali, Sulli lebih mencintai pamannya yang sudah meninggal ketimbang dirinya.

Mereka duduk di dalam kafe. Sulli menyendok eskrim dalam mangkok dengan semangat. Sementara Choi Minho hanya melihatnya dengan senyum-senyum.
“Aish oppa, kenapa tidak memesan eskrim juga. Ini enak sekali oppa…apalagi ada irisan strawberrynya.” Celoteh Sulli.
“Aku tahu, dari caramu makan saja oppa sudah bisa merasakan bahwa eskrim tersebut enak.”
“Wae…apa maksud oppa ?”
“Karena kalau tidak enak, tak mungkin kau menghabiskan setengah mangkok dalam sekejap.”
“Oppa….” Sulli cemberut.
“Cepatlah makan esnya. Hari semakin siang, nanti kita bisa pulang kemalaman. Rumah nenek masih jauh.”
“ Baik oppa.”
“Sambil makan, ceritakanlah kenapa alasanmu mau membuang tas ini ?”
Minho berkata sambil menunjuk tas Sulli yang diletakkan di kursi kosong di sebelahnya. Sejak turun dari mobil, Sulli sama sekali tak mau memegang tasnya, bahkan terkesan ketakutan. Ia curiga tas tersebut ada kaitannya dengan kisahnya di rumah sakit itu.
“ Baiklah, tapi jangan menertawakan ceritaku.”
Minho mengangguk sebagai tanda persetujuan. Kemudian dengan perlahan Sulli menceritakan kejadian aneh yang dialaminya pada malam terakhirnya di rumah sakit. Cerita yang tak pernah ia bagi kepada siapapun.
“Apa hubungannya ceritamu dengan tas ini ?”
“ Ah…tidak ada oppa. Tetapi di tas ini aku bawa kotak yang berisi surat dan bunga itu. Tadinya akan Aku berikan sama neneknya oppa, sebagai kenang-kenangan terakhir dari anaknya.”
“Aku buka, ya ?!”
“Jangan !!”
“Tadi kau bilang buat nenek,  jadi boleh dong aku buka !!”
“Itu kan tadinya, tapi setelah dengar cerita oppa… Aku pikir lebih baik dibuang saja !”
“Kenapa ?”

“Bagaimana kalau…kalau dalam surat itu ditulis tentang perasaan dr.Minho kepadaku ? Aish….aku tidak mau mati muda, oppa !!”
Mendengar perkataan Sulli, tiba-tiba Minho tertawa keras…ia tidak peduli beberapa pasang mata melihat ke  arah mereka. Sulli mendelik kesal melihatnya seperti itu.
“Oppa…!!!”
“Sorry…sorry !” kata Minho sambil memegangi perutnya yang terasa sakit
“Jeongmal mianhe, Sulli-ah !” katanya lagi, “ Tapi kau benar-benar lucu. Berapakah usiamu sekarang, eoh ? 19…20 ?? Ah ha ha ha…masa di usia begitu kau masih percaya hal-hal seperti itu. Aku kan tadi hanya membual Sulli, hanya menggodamu… dan  kau mempercayainya sepenuh hati?”
“Hahh ?? Jadi kau membohongiku ?” Sulli langsung memasang muka cemberut tetapi itu malah membuatnya terlihat semakin menggemaskan.
“ Sudahlah… oppa minta maaf. Sekarang kita buka saja tasnya, ya …?”
“ Terserah !!”
“ Sulli…..” Minho berkata dengan mengedip-ngedipkan matanya berkali-kali, membuat Sulli mau tak mau tersenyum melihatnya.
“Ne…bukalah. Mudah-mudahan semuanya masih ada.” Kata Sulli , tiba-tiba ia merinding.

Minho membuka tas sulli perlahan-lahan. Kemudian ia mengeluarkan sebuah kotak panjang dan menyimpannya di atas meja. Sulli melihat kotak itu dengan tatapan ngeri. Ia membayangkan apa yang ada dibalik kotak itu ? Bagaimana kalau bunganya berubah menjadi ular ?? Atau kalajengking ?? Atau apa saja yang bisa membuat Minho tergigit dan MATI !!
“Jangan, oppa !! Biar aku yang membukanya !!” Sulli merebut kotak itu dari Minho, ia tak mau sesuatu yang tak diinginkan terjadi pada Minho.
“ Eh, kenapa ??” Minho kaget.
“Kalau nanti dari kotak ini keluar ular…menggigit oppa…bagaimana ??”
“ Memangnya kau tahan gigitan ular ??” Minho menggoda Sulli.
“Tidak juga…..”
“Kalau begitu, kita berdua sama-sama membukanya.”
Minho berdiri dan berjalan ke arah Sulli, kemudian duduk di bangku sebelahnya yang masih kosong.
“Nah…sekarang kotaknya kita simpan di meja, lalu kita sama-sama membukanya pada hitungan ketiga. Bagaimana ??”
“ Ne !”
Tangan Minho dan Sulli sama-sama berada di tutup kotak. Mereka berpandangan. Sulli jantungnya berdegup kencang, rasa takut dan ingin tahu bergelut dalam benaknya.
 “ 1….2…..3…..” kata Minho
Kotak terbuka seketika.
Mata Sulli terbelalak.
Minho terdiam, tak bisa berkata apa-apa.

 
BERSAMBUNG 



Nb : Yak., seperti biasa, author membutuhkan komentar. Gamsah. ^^

57 komentar:

  1. Yak eon singkat bgt tmbh pnasaran. Hmpr tiap hri ngg postingan klnjutanya jgn lma2 eon. Minsul so sweet bgt, crtanya bgus bgt! Fighting eon

    BalasHapus
    Balasan
    1. masak sih ? Minta deh sama redaksi (admin) buat posting tiap hari...kkk :)
      Terimakasih untuk pujiannya...* jadi malu :)
      Oh ya, thanks juga buat komentarnya. Baca terus di next chapter ya.... yang pasti misterinya terungkap dikit :D

      Hapus
  2. Cie ehem ehem lengket nih minsul :D
    Wahhhh isinya apa itu ya penasaran nih o_o
    Next thor yuuuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehem !! Modusnya MInho tuh biar dideketin Sulli kkk :)
      Isi suratnya...kalau penasaran ikuti terus deh ceritanya, jangan lupa komentarnya :D
      Annyeong...

      Hapus
  3. Noooo
    Pendek bgt chapter yg ini :(
    Malah tbc nya pas lagi mau buka kotak,
    Bneran jd penasaraann.
    Isi dr kotak nya apaan tuuu??

    Disini sih minho bner" usil bgt,
    Nakut"in ssul, ssul percaya aja lg :D hahhaha
    Daebak min, next yaa (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masak sih kependekkan ?
      Kan sengaja biar pada penasaran...kekeke :)
      Modus Minho tuh, biar dideketin Sulli...ha ha ha :D
      Oks...tunggu next cpater ya, gomawo untuk komentarnya ...annyeong !! ^_^

      Hapus
  4. Kependekan eon chapternya :(
    Isi dari kotak itu apaan eon ? Kok minho diem aja gak ada reaksi sedangkan sulli kaget ngliat kotak itu
    Next ne eon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...kependekkan ya ? Masak sih ....
      Isi kotak itu..... baca deh di next chapter ^_^
      Trims untuk komentarnya ya....annyeong !! :)

      Hapus
  5. Apa isi kotaknya ya. Jadi penasaran. Next nya yg panjang ya min.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isi kotaknya di next chapter saeng.... sabar ya !!
      Gomawo untuk komentarnya...annyeong ^_^

      Hapus
  6. apa isi kotaknya ? knp minsul kaget ngeliat isi kotaknya?
    penasaran bgt ceritany mkin seru lanjut thor jgn klamaan ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isi kotaknya di next chapter, baca aja nanti ya...
      Soal posting...itu bagian admin...minta deh ke admin biar diposting tiap hari..hahaha :D
      Trims untuk komentarnya...annyeong !

      Hapus
  7. Wahh. Authooor bikin penasarann. Apaan coba didalamnya??jangan jangan udh gaada?? Wahaha :(. Lanjut yaa thor :) i'm so curious

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah...ada yang penasaran nih.... ketularan pola pikir Sulli lagi. Jangan-jangan..... kkk :)
      Nanti lanjut ya saeng.... ppali admin...!
      Gomawo atas komentarnya, saeng. Annyeong...

      Hapus
  8. Apa isi kotak itu eon? Penasaran ya ampun :3
    Lanjut ya thor jngn lama2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isi kotaknya...apa ya...burung merpati kali ! Atau kodok...!!!
      Yah, sebaiknya baca di next chapter...kalo dibahas sekarang nggak bakalan seru !
      Trims untuk komentarnya ya....annyeong !! ^__^

      Hapus
  9. Kenapa cuma sedikit doang chapternya? Lanjutkan eon :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaah...masak dikit sih ?
      Lanujut admin...PPali !! kekeke :D
      Trims untuk komentarnya saeng, annyeong !! *__*

      Hapus
  10. omo ,, penasaran sama apa yg ada di dalam kotak itu..,lanjut eon cerita nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aigoo...kotaknya berisi apa dong ? Entar di chapter berikut jawabannya, ya !! ^_^
      Trims untuk komentarnya saeng...annyeong *_*

      Hapus
  11. omo ,, penasaran sama apa yg ada di dalam kotak itu..,lanjut eon cerita nya

    BalasHapus
  12. wa penasaran apa isi kotakitu,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gitu baca next chapternya saeng....:)
      Trims untuk komentarnya ya....annyeong ^__^

      Hapus
  13. Penasaran apa isi dari kotak yg di kasih oleh Dr.Minho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah dari awal yang nanya kotak mulu, lupa sama suratnya ya ?
      kekeke...:)
      Jawabannya next ya saeng...
      Gomawo untuk komentarnya...annyeong ^__^

      Hapus
  14. Penasaran apa isi dari kotak yg di kasih oleh Dr.Minho

    BalasHapus
  15. waduh min penasaran nih sama isi kotak nya....
    penasaran juga sama isi suratnya....
    lanjut min... jangan lama2 penasaran nih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eonni penasaran lihat muka saeng yang penasaran hihihi ^_^
      Nanti di next chapter ya saeng...
      Trims untuk komentarnya ...annyeong :)

      Hapus
  16. Yah eoni kok next aihhhh,,,,,

    Jangan lama lama yah

    Keren ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih Christin...jangan bosen-bosen nungguinnya ya.... :)
      Thanks untuk komentarnya, saeng...annyeong ^__^

      Hapus
  17. Yaaaa chingu bikin penasaran aja. Next nya ditunggu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan emang sengaja dibikin begitu supaya mau baca chapter berikutnya hahaha *kiding...
      gomawo telah ngasih komentar, saeng :)

      Hapus
  18. Yaaaahhhhh kenapa ceritanya bersambung .. Pengen tw apa isi kotaknya masih ada apa ƲϑӑƗƚ ilang ..
    Cie minsul makin lengket ªjª ni ..
    Thor jgn lama2 yaa ngepost nyaa ..
    Ceritanya Bªg☺º°˚˚°ºess pakek seru .. Ciyuuusss .. Hehehe
    Lanjutkan ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaaaah...saeng kan namanya juga cerita bersambung :)
      Waah, trims...ciyuus !! ^_^
      Tunggu yang postingan berikutnya, semoga nggak kelamaan...hahaha :D

      Hapus
  19. Apaaaaan tuh isi nya,,, jd pensrn tingkt 5 nih,,, d tggu lnjutny ne....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ih pada nanya isi kotak mulu ! Nanti deh di next chapter...kkk :)
      Gomawo untuk komentarnya, saeng....
      Nunggu penasaran tingkat 10 diposting lagi ....^__^

      Hapus
  20. Waduhh, isi kotaknya apaaaaa??? Penasaran nih, kok ekspresi minsul gitu amat? Update secepatnya authornim ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Isi kotaknya...yang jelas bukan kodok !! hehehe...:)
      Baca next chapternya saja ya...kan kalau dikasih tahu sekarang nggak seru lagi .
      Thanks untuk komentarnya, annyeong ^__^

      Hapus
  21. aaaaa lgi seruu nihh . cpt lanjutin eonnn ayoo aku penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa... sorry seng, nanti eonni lanjutkan di chapter berikutnya. Yang sabar saja nunggunya .
      Trims sudah komentar untuk chapter ini...#bow... ^__^

      Hapus
  22. daebakk lanjut thor, makin penasaran ceritanyaaa :D
    mian aku komennya bolong2 berhubung seringnya on di hp dan jaringan yg lemot sangat -_- jongmal mianhae

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngaak apa saeng, trims sudah mau komentar :)
      Gomawo....^__^

      Hapus
  23. ff nya kok berasa singkat yaa, soalnya pengen baca terus. juga penasaran kelajutannya bakal gimana. te.o.pe lah buat authornya. tapi kelanjutannya jgn lama2 yaa heheh. seru soalnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aigoo...masak sih ?
      Yah, kalau tidak dibuat enasaran...nanti next chapternya nggak dibaca lagi...kkk :)
      Trims untuk komentarnya saeng...

      Hapus
  24. Bagus min, minho oppa mulai menunjukan perasaannya sama sulli eon, tapi sulli eonnya kurang peka
    seMoga keduanya cepat bersatu
    Palli eon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minho memang sudah suka sama Sulli sejak awal, tetapi emang Sulli-nya masih bingung...kkk :)
      Ya, semoga mereka cepat bersatu di dunia nyata...bukan di FF saja .
      Trims untuk komentarnya saeng, sampai jumpa di chapter berikutnya ^_^

      Hapus
  25. Yaaa chap ini kok singkat banget eon :(
    Tapi tetep baguss kok, moment minsulnya itu lho bikin ketawa .. haha .. sulli lucu banget yaa polos kaya anak umur 10tahunan .. :D
    Yahh minho oppa jangan cemburu yaa .. haha tenang aja sulli udh gak menyukai dr.choi lagi kok, jadi oppa gak perlu khawatir bersaing dengan orang yang udah meninggal .. :D
    Sulli nya kan udh berpindah ke lain hati .. pindah ke hatinya minho oppa .. hihihi ciee .. :D

    Isi dari kotaknya apaa yaa .. uhuuu penasaraaan bangeet ... eon di tunggu next chap nya yahh .. daebak deh ceritanya ..
    Fighting ne buat nulis kelanjutan nya ... :* ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Singkat yah ?... mianhe saeng...
      Minsul memang lucu...malu-malu tapi mau kkk :)
      Isi kotaknya apa.... kelinci kali ??
      Nggak deh, nanti lihat saja di chapter depan.
      Trims banget untuk komentarnya ya saeng :)

      Hapus
  26. ih ternyata komenku blm keluar -_- aku dah komen dr ff ini muncul :(
    hmm aku komen lgi deh
    ceritanya nggantung bgt nih msh dalam perjalanan menuju rmh nenek minho sama part minho + sulli buka kotak yg isinya buga sama surat, aaak penasaran sekaleee

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggantung....karena memang sengaja digantung, biar saeng mau terus baca chapter berikutnya :)
      Terimakasih untuk komentarnya, saeng...bikin eonni makin semangat ...kkk ^_^

      Hapus
  27. penasaran kelanjutannya,next min..

    BalasHapus
  28. penasaran..
    baru baca eh,, udah tbc lagi, bersambung lah..

    hmm penasaran bgt apa yg ada di kotak itu,,,,
    hayoo buruan buka. ini mungkin bisa menjawab semua misterii yg sudah tterjadi

    BalasHapus
  29. hana..dul..set...
    kotak terbuka,,.
    Aaaaa ulaar...lari oppa."kata sulli pd minho,
    wkwkwk...jgn smpe gni dech min.kan lucu.hahahah
    lnjuut min,,

    BalasHapus
  30. Yaaaa...bkin pnsran ajaa...apa sih isi kotak it???
    Sumpah !! Pnsaran bingiit thor...
    Lanjut thor

    BalasHapus
  31. hahaha.. si minong demen bgt dah ngeledekin si sulli..
    ngebayangin kelakuan mereka berdua pasti lucu banget.. :D

    nah loh, yang di dalem kotak berubah jadi apa coba?
    tolong dibantu yak, hahaha

    cuuuss lanjut baca part selanjutnyaaa.. :D

    BalasHapus
  32. waah apa tuch isinya yah . . . penasaran bangeeet . . . jangan2 ah gak bisa bayangin dech pokoknya . . . . lanjut ea . . . fighting . . .

    BalasHapus
  33. ampun dah, konyol banget sih. tp apa, apa isi kotak surat itu??

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template