-Choi Minho SHINee | Choi Sulli F(X) | Kim KeyBum SHINee | Lee Taemin SHINee | Kim Jonghyun SHINee | Lee Jinki a.k.a Onew SHINee
Rating : PG-13
Author : Davina Sandy
Genre : Comedy, Romance
Length : Chaptered
Genre : comedy, romance, hurt
Summary :
Aren’t you something to admire,
cause your shine is something like a mirror.
And I can’t help but notice,
you reflect in this heart of mine...”
Bunyi tawa mendominasi bunyi dan suasana di ruangan itu, semua mata tertuju pada tempat berasalnya. suara itu berasal dari pojok ruangan kantin, yang semua warga kampus tahu tempat duduk itu khusus untuk geng SHINEe yang beranggotakan Onew, Jonghyun, Key, Minho, dan Taemin. Mereka adalah idola para wanita dengan sejuta keunikan serta keahlian mereka, membuat mereka cocok saat berkumpul menjadi satu geng.
“Hahaha! Minho-ya! Cukup cukup... aku tak mau mendengarnya lagi! Ingat disini masih ada maknae kita Taemin, dia masih belum cukup umur untuk mendengar ini! Haha” Gelak Onew dibarengi kalimatnya yang menusuk telinga Taemin.
“We? Biar dia belajar dari hyungnya kan?” Minho menaikkan sebelah alisnya menatap Taemin. Key dan Jonghyun terkekeh.
“Jinjaa! Aku belum pernah pacaran bukan berarti aku tidak bisa hyung!” jawab Taemin membela diri.
Sedari tadi Onew , Key, Jonghyun dan Taemin semangat sekali ingin mendengar cerita lucu dari Minho bagaimana ia memperlakukan gadis2 yang mengejar-ngejarnya. Ya, Minho adalah pangeran di Universitasnya, dia dipuja oleh para yeoja karena ketampanan dan kekayaannya. Para pria pun menjadi iri, tidak hanya kaya, tampan, dan dipuja2 wanita, Minho juga ahli di bidang olahraga. Membuat derajat pria2 playboy menjadi sangat standar di bawah Minho. Minho adalah playboy kelas kakap dengan gandengan wanita2 terkenal.
“Jadi pangeran, bagaimana hubungan mu dengan Yuri Noona? Apa dia tau kau selalu menyelingkuhinya?” sela Jong.
“Dia selalu tau dan hanya diam pura2 seperti tak ada sesutau terjadi.” Minho mnyeruput Cappucino panasnya. “Aku ingin lepas darinya, kalian tau dia sudah terlihat tidak cocok denganku.”
Onew tersenyum “Yuri sangat menyayangimu, tapi Kini Yuri bukan putri kampus lagi, ia sudah terlihat seperti Ratu. Dan seharusnya seorang pangeran bukan berpasangan dengan Ratu.” Spekulasi Onew, Minho terlihat berpikir.
“Ne, Hyung benar. Cari penggantinya, seorang putri yang cantik untuk pangeran yang tampan.” Usul Jong sambil menerawang langit2.
“Minho-ya, bagaimana dengan Krystal? Ommo, dia cantik, terkenal, dan kaya seperti putri!” ucap Key sontak membuat Taemin batuk-batuk karena tersedak minuman.
“Aaah, Putri Krystal yaa..” Minho tersenyum melirik Taemin “Ani, Putri itu adalah milik pangeran Taemin.”
“MWOOOO!??” semua menjawab histeris. “yaaaak! Taemin! Hoobae macam apa kau!! Tidak memberi tau kami eooh?!! Jinjaa!” kini Onew yang bergulat ria(?) dengan taemin.
“aiish, Minho hyung membocorkan rahasiaku. Mianhae, aku hanya ingin mencoba rendah hati.” Alasan Taemin Membuat yang lain memutar bola mata.
“Ho! Aku tau satu lagi! Dia benar2 seorang putri, tapi ia tidak tenar seperti Yuri yang putri kampus atau krystal yang seorang dancer hebat.” Key benar2 berpengetahuan luas tentang ini.
“Mwo? Jika tidak tenar, dimana sisi seorang putrinya?” Ujar Minho bingung.
Key melihat jam tangannya. “bingo, 10 menit lagi! Jam 12 nanti ia akan keluar dari ruang fakultasnya, dia selalu menunggu jemputan di tempat yang sama. Saat kau meliatnya, kau akan mengakui bahwa dia terlihat seperti putri! Araci?”
“araso, araso.kita berlima melihatnya bersama okay?”
“okey. Kajja!” Key memimpin jalan.
Mereka pun tiba di tempat yang diceritakan oleh Key. “di bawah pohon itu biasanya dia menunggu, sebentar lagi ia pasti datang.”
Benar saja, gadis itu panjang umur ia datang setelah key bicara tentangnya. Semua memperhatikan dengan teliti tingkah lakunya. Gadis itu melangkahkan kaki putih mulus yang jenjang dengan pelan, kemudian sedikit berjongkok membersihkan bangku dengan meniupnya. Minho dan yang lain yang dari tadi mengintip tidak secara sadar mengikuti gaya gadis itu meniup bangku dengan memonyong-monyongkan bibir mereka (hahahah).
Gadis tersebut merapikan rok biru malamnya dan kemudian duduk perlahan, menopangkan kedua tangannya di sisi kanan kiri tubuh indahnya dan menatap langit. Ia meregangkan lehernya ke kiri dan ke kanan, lagi2 SHINEe meniru gerakannya dengan dengan secara tidak sadar.
Gadis itu menghirup nafas panjang dan membuangnya pelan, dan lagi-lagi SHINEe menirunya. Mereka benar2 seperti terhipnotis, tidak lama sebuah mobil mewah berhenti di pinggir jalan. Gadis itu merekahkan senyum lebarnya yang sangat cantik memamerkan deretan gigi putih serta bibir seksinya juga eyesmile khas yeoja korea.
Hal itu membuat mata Minho dan yang lain berbinar-binar. Gadis tersebut berjalan cepat membuat rambut lurus panjang coklatnya mengayun indah dan seseorang membukakan pintu mobil untuknya, Ia masuk ke mobil dengan bibirnya yang masih tersenyum. Mobil itu kemudian pergi.
Gadis itu menghirup nafas panjang dan membuangnya pelan, dan lagi-lagi SHINEe menirunya. Mereka benar2 seperti terhipnotis, tidak lama sebuah mobil mewah berhenti di pinggir jalan. Gadis itu merekahkan senyum lebarnya yang sangat cantik memamerkan deretan gigi putih serta bibir seksinya juga eyesmile khas yeoja korea.
Hal itu membuat mata Minho dan yang lain berbinar-binar. Gadis tersebut berjalan cepat membuat rambut lurus panjang coklatnya mengayun indah dan seseorang membukakan pintu mobil untuknya, Ia masuk ke mobil dengan bibirnya yang masih tersenyum. Mobil itu kemudian pergi.
“Ommo... Jinja! Neomu Yeppo! Anggun, cantik, dan terlihat sempurna” teriak Onew sambil keluar dari persembunyiannya.
“bagaimana? Benarkan kata ku? Dia cantik seperti putri. Apa pendapatmu Minho saat pertama kali meliatnya?” tanya key.
Mata Minho melihat ke bangku tadi “Cantik, putih... seperti... Putri Salju.” Yang lain tertawa membuat Minho malu. Hanya Taemin yang terlihat diam.
“Itu takkan mudah Hyung.” Sela Taemin di tengah keriangan mereka. “Gadis itu namanya Sulli. Aku pernah menyukainya dalam waktu yang sangat lama. Mencoba menarik hatinya dan meyatakan cinta berkali-kali... dan...”
“Daaan....?” yang lain penasaran.
“Ia menolakku.”semua terdiam, mengingat Taemin adalah pangeran kedua setelah Minho, karena ketampanan, kekayaan, dan bakat menyanyi nya. “bahkan semua pria yang mendekatinya, akan ditolak,siapa pun itu. Aku heran kurangku dimana, tapi ia menolak dengan lembut, dan mengatakan tidak teratik dengan cinta.” Lanjutnya dengan wajah bingung.
“ah, kalau begitu akan sangat sulit untuk mendapkannya Minho-ya” ucap Jonghyun menepuk pundak Minho.
“Ani, aku pasti mendapatkannya.”
“menyerahlah hyung.” Ucap taemin
“Ne, jangan berharap telalu banyak, kelihatannya kita harus mencari gadis lain untukmu.” Ujar Key ikut-ikutan.
Minho merasa mereka semua meremehkan kemampuan Minho mendapatkan hati seorang gadis. karena emosi, Minho tidak pikir panjang .
“Mwo?! Kalian meremehkanku? Yaaak! Kalian lupa aku siapa? Aku pasti mendapatkannya. Dia terlihat seperti yeoja polos biasa yang banyak omong kosong dan saat mereka jatuh dalam Cinta, mereka akan menjadi sangat liar! Bagaiamana jika kita taruhan? Jika aku mendapatkannya, maka kalian semua membelikanku sebuah mobil sport baru eooh!?” tantang Minho
“Mwo?! Kalian meremehkanku? Yaaak! Kalian lupa aku siapa? Aku pasti mendapatkannya. Dia terlihat seperti yeoja polos biasa yang banyak omong kosong dan saat mereka jatuh dalam Cinta, mereka akan menjadi sangat liar! Bagaiamana jika kita taruhan? Jika aku mendapatkannya, maka kalian semua membelikanku sebuah mobil sport baru eooh!?” tantang Minho
Yang lain terkejut mendengar ucapan Minho. Mereka sadar jiwa kompetetif Minho sedang membara, dan ini salah mereka untuk menyuruhnya menyerah.
“Ah, Aniyo, aku tidak mau!” ucap Onew, bukan karena tidak ada uang, namun firasatnya buruk tentang ini.
“Apa kau takut Hyung? wajar saja, kau takut kehilangan banyak uang dan tak bisa makan ayam.” Minho mencibir Onew.
“Mwo!!?? Baiklah, kalau kau kalah, belikan kami satu persatu tiket liburan ke paris dan membiayai pengeluaran kami!! Bagaimana?” anggota lain terkejut, mereka memang ingin ke paris dan menginap di hotel mahal dari dulu.
“Ara!! Deal?” jawab minho lantang
“Deal! Kami beri kau kesempatan 2 bulan.” Ujar Jong
‘No Problem, satu minggu sebenarnya cukup.”
Di kampus :
Damn!” Minho sudah tidak mood untuk masuk ke dalam Cafe. Ia pergi masuk ke dalam mobilnya, membanting pintu dengan keras kemudian melesat pergi. Dari dalam cafe nampak seorang yeoja memperhatikan Minho yang melesat dengan mobilnya dan tersenyum pahit “Mianhee Minho-shi...”
*****
Aiiiish,
aku tidak menginginkan mobil sport, aku hanya ingin membuktikan kalau
aku mampu mendapatkan yeoja itu. Untungnya, Semua menjadi agak mudah
karena Taemin menceritakan siapa Sulli itu.’ Keluh Minho dalam hati
setelah melemparkan tubuh kekarnya ke hamparan ranjang king size empuk
di kamarnya.
Sulli
adalah kenalan Taemin, mereka kenal karena kakak Taemin menjadi guru
les piano Sulli. Sejak saat itu Taemin sering memperhatikan Sulli dan
menaruh hati padanya. Taemin juga memberi tahu cafe yang sering
dikunjungi Sulli untuk sekedar minum sambil Online dengan laptopnya,
Minho pikir itu menjadi langkah bagus untuknya mencari Sulli disana.
‘Taemin
sungguh2 seorang hoobae yang menyayangi Sunbae nya! Ah, ne! Sore ini
aku harus ke cafe itu, semoga Dewi kebeuntungan memihak padaku’ Minho
benar2 tak ingin kalah dari taruhan itu. Pukul 04.00 PM ia berniat
mengunjungi cafe favorit Sulli yang menurut Taemin cafe itu tidak jauh
dari rumah Sulli dan telah diberi tahu persis dimana lokasi cafe
tersebut berada oleh maknae Shinee itu.
04 : 05 PM
Kini
Minho bediri tegak di hadapan sebuah cafe bernuansa klasik dengan cat
hitam, silver, dan glam serta dihiasi tanaman palm di terasnya. Mata
Minho membaca tulisan yang Dengan jelas terpampang disana, Adore Caffe
’Cake, Bread and coffe’.
‘Benar2
serasi dengan tampilan Sulli yang yang elegant,pantas saja Sulli
senang menghabiskan waktu dan uangnya disini.’Minho meramal-ramal
sesuka hatinya. Ada rasa ragu untuk masuk, harga diri Minho benar2 jatuh
untuk kali ini untuk pertama kalinya ia harus mencari-cari seorang
yeoja kalau biasanya para yeoja yang malah mencari-carinya. Minho
melangkahkan kakinya ke depan pintu cafe, pintu pun terbuka otomatis dan
menampakkan pandangan elegant bagian dalam bangunan itu, menyebarkan
aroma mentega roti dan coffe yang menggugah selera. Minho duduk di sofa
kecil paling pojok agar mudah dalam pengamatannya pada konsumen lain.
Waitress
datang dan menanyakan pesanan, mengagetkan Minho yang sedang
mengedarkan pandangannya untuk mencari yeoja bernama Sulli. “Cappucino
dan Tiramissu.”Minho melemparkan killing smilenya, dan hampir membuat
waitress itu jantungan. Perhatian Minho teralih saat ada seorang yeoja
cantik dengan dress putih motif floral selutut masuk ke dalam cafe
seraya menjinjing tas netbook berwarna pink di tangan kanannya.
“Gotca!!
Yeoja yang kutunggu ternyata datang tepat sesuai dugaanku.
Otthokae?apa yang harus kulakukan sekarang?” Minho menggaruk sisi
kepalanya yang bahkan tidak gatal. Minho terus memperhatikan sulli
seraya memikirkan cara berkenalan dengan yeoja cantik itu.
Pikiran pria tampan itu melayang-layang “Hmm... Bagaimana kalaaauu...”
Plan
1 > melewati meja Sulli karena terburu-buru tidak sengaja
menumpahkan minuman, minta maaf, minta nomor telepon? > aniyaaaa,
gelas minumannya jauh dari pinggiran meja susah untuk disenggol(?) .
Plan
2 > menyamar menjadi waitress, menumpahkan pesanan ke pangkuannya,
meminta maaf, berkenalan, minta nomor telepon? > ah! Aniya,aniya!
Nama dan harga diri charisma Minho akan tercemar jika aku melakukan
itu.
Pikiran
Minho dipenuhi dengan bagaimana cara bisa berkenalan dengan yeoja itu
tanpa terlihat seperti pria murahan. Lamunan Minho buyar mendengar nada
dering yang berasal dari handphone sulli. Sulli mengangkat panggilan
tersebut?
“Yoboseo? Ne oppa... jangan khawatir. Ne, ne, neeee. Love you oppa,annyeong.”
Whaaaaaaaaaaatt!!!???
Minho membelalakan matanya “love you oppa? Dia punya Namjachingu?
Andwe! Taemin bilang dia menolak semua pernyataan cinta kan? Ah!
Jangan2 karena dia sudah punya pacar?” sekarang perasaan Minho seperti
handphone yang sedang lowbatt, ia kecewa karena ia yakin dapat
membuktikan pada Shinee kalau dia bisa mendapatkan hati Sulli.
Sulli
terlihat segera menghabiskan minumannya dan merapikan netbooknya
kemudian membayar billbon. Sudut mata Minho mengikuti gerakan Sulli
langkah demi langkah keluar dari cafe. Minho mendengus kecewa, membayar
billbon dan pergi dari cafe itu dengan mobil bergaya klasiknya.
Di kampus :
“Taeminn!!” panggil Minho dari kejauhan menarik perhatian Namja tampan dan lalu tersenyum pada Minho.
“Taemin, kau berbohong padaku!” rengut Minho sambil menjitak kepala taemin cukup keras.
“Taemin, kau berbohong padaku!” rengut Minho sambil menjitak kepala taemin cukup keras.
“Aiigoo!! Yaaak Hyung! We? Apanya yang bohong?” sahut taemin, keindahan senyumnya seketika berganti dengan wajah yang memerah.
“kau bilang yeoja itu tidak punya pacar kan? Kemarin ia mendapat panggilan dari pacarnya. Membuatku sedikit kecewa.”
“Nugu?
Sulli..? aiish, aku mengatakan yang sebenarnya. Lagipula itu setahun
lalu... tapi, aku yakin dia tidak merubah pendiriannya hyung.”
“jinja? Lalu siapa namja yang meneleponnya? Ia menjawab dengan nada manja dan lembut.”
“itu bisa saja Siwon hyung. Ia kakak laki2nya Sulli.”
“Aaaaa~!
Semoga yang kau katakan benar! Lagipula, aku seharusnya tidak boleh
menyerahkan?aku harus memenangkan taruhan. Ne, gomawo Taemin infonya.
Bye!” Minho menepuk-nepuk lembut kepala Taemin.
Menbuat taemin berpikir pria itu benar2 aneh, berubah-ubah mood dan memiliki jiwa persaingan yang tinggi.
Menbuat taemin berpikir pria itu benar2 aneh, berubah-ubah mood dan memiliki jiwa persaingan yang tinggi.
“Ini
kedua kalinya aku pergi ke cafe Favorit Sulli, Adore caffe. Aku sudah
menyusun rencana yang matang untuk kali ini. Bahkan anehnya waktu itu
tak terlintas dipikiranku untuk menggunakan cara ini. Aku adalah The
Flaming Charisma Minho! Siapa yang tidak mengenalku kan? bahkan cermin
pun tidak berbohong.” Minho menarsiskan dirinya di depan kaca spion
mobilnya. Disaat yang sama ia melihat bayangan sulli di spionnya.
Sesuai yang dikatakan Taem, Sulli hanya berjalan kaki dari rumahnya tanpa menaiki kendaraan. Minho bergegas keluar dari Mobil dan diam2 menyesuaikan gerakan langkahnya dengan Sulli. Entah Dewi Fortuna mungkin memihak Minho, karena pada saat itu Sulli tidak fokus dengan jalan yang ada di hadapannya dan asik menatap ke dalam cafe melalui kaca dinding cafe itu.
Sesuai yang dikatakan Taem, Sulli hanya berjalan kaki dari rumahnya tanpa menaiki kendaraan. Minho bergegas keluar dari Mobil dan diam2 menyesuaikan gerakan langkahnya dengan Sulli. Entah Dewi Fortuna mungkin memihak Minho, karena pada saat itu Sulli tidak fokus dengan jalan yang ada di hadapannya dan asik menatap ke dalam cafe melalui kaca dinding cafe itu.
1.... 2... 3.... hitung Minho dalam hati.
“
bruuuk!!” keduanya bertabrakan, dengan sigap Minho merangkul pinggang
ramping Sulli menahan bobotnya agar tidak terjatuh ke tanah. Refleks,
Sulli berteriak dan merangkul Leher Minho. Eye contact, Skinship,
keduanya terdiam. Sulli tersadar dari keadaan itu dan segera berdiri
dengan benar.
“Gwenchana?
Mianhae, Mianhae... aku tidak melihat jalan dengan benar. Juga thanks
untuk tidak membiarkanku terluka. Gamsa Hamnida!!” Sulli membungkuk
berkali-kali dan memasang wajah cemas yang sangat merasa bersalah.
“Aniyo, Gwenchanayo. Aku juga salah tidak melihatmu.”
“ah,Ne kau baik sekali. Kalau begitu Aku permisi duluan.”
“kancama!” Minho menarik pelan tangan Sulli untuk menghentikan langkahnya.
“Ne? Ada apa?” jawab Sulli heran.
“Wajahmu tidak terlihat asing Apa kita pernah..... bertemu sebelumnya?”
“Mmmh,
kau yakin, aku rasa ini pertama kalinya kita bertemu.” Sulli memandang
lekat2 wajah Minho mencoba mengingat siapa kah nama pemiliknya.
“Andwee,
kau pasti mengenalku...” Minho masih berharap Sulli mengenalnya. Sulli
mencoba mengingat lagi, dan tiba2 raut wajah sulli berubah menjadi
senyum cerah...
“Ah! Ne! Aku ingat sekarang...”
“Ommo.. akhirnya kau ingat. Kau tahu siapa aku?”
“Ne...
kau satpam baru di tempat praktek oppa ku kan? gomawo ne... aku akan
memberi tahu oppa jasamu tadi.” Sulli menepuk-nepuk lembut pundak
Minho. Kemudian meninggalkan Minho sendirian di depan Cafe dengan wajah
memerah karena malu. Kejadian tadi adalah fenomena ter-suram Minho
bersama seorang yeoja. Bukan hanya tidak mengenal Minho, tapi juga
menganggap Minho seorang satpam.
“Mwo??”
Minho menutup matanya, keudian mendengus dengan keras. “yeoja macam
apa dia?mengenalku saja tidak??! Apa wajahku ini wajah pasaran
eooh?!Yaak!aku ini Choi Minho, pangeran di universitas kami!Damn!” Minho sudah tidak mood untuk masuk ke dalam Cafe. Ia pergi masuk ke dalam mobilnya, membanting pintu dengan keras kemudian melesat pergi. Dari dalam cafe nampak seorang yeoja memperhatikan Minho yang melesat dengan mobilnya dan tersenyum pahit “Mianhee Minho-shi...”
To be continued
NB : Kata authornya, kalo gak komen gak bakal di Lanjuut. Xixix.
~Iswarii ^^
NB : Kata authornya, kalo gak komen gak bakal di Lanjuut. Xixix.
~Iswarii ^^
lanjut thor~ aku penasaran banget ><
BalasHapusgomawo , , nanti aku kontak dulu author nya yaak, , xixi
HapusLanjut thor.ceritanya seru :D
HapusTerima kasih udah RCL ^^
Hapuslanjut.....
BalasHapusGomawo udah komen. Lain kali panjangan dikit yak. :D
Hapuslnjut thor..pnsraan ne ,hehee
BalasHapusOkeee . . Sippoooo. . :*
HapusMembaca kembali Mirrors I, ceritanya bagus bgt. Mianhae, baru bisa comment sekarang, dulu pas baca blm bisa comment. Kangen ma cerita di Mirrors I ini, jd ngubek2 pngen baca lagi.
BalasHapusapa sulli tahu itu minho ? -.-
BalasHapusaduh chapt 1 udah di cuekin giru haha
BalasHapusbagus banget ceritanya sumpah, itu lucu banget pas minho dibilang satpam , dan yang tersenyum pahit itu mungkinkah sulli ,mungkinkah sulli pura2 egk tau sipa minho , keren keren keren
BalasHapusJatuh cinta beneran nih
BalasHapusKangrn minsul baca ff nya lg
BalasHapus