SHE IS MINE (series) -chapter 1-
Author: dhecy chyminh
main cast: -choi sulli | -choi minho
-krystal jung | -kim jong in
-etc
genre: sad, romance,
comedy
PG : temukan sendiri
title: she is mine
(series) chapter 1
-summary-
sebuah kisah yang dimulai
dari persahabtan, dari kebersamaan yang terjalin sejak kecil dan berakhir
menjadi kisah cinta rumit. tidak ada kebeeranian ntuk sekedar meengungkapkan,
seolah bibir mereka terkunci rapat. rasa takut yang begitu besar, menjadi dinding
penghalang untuk jujur, hingga bermacam
konflik datang menguji cinta mereka.
-AUTHOR POV-
seoul terlihat tidak
berasahabat kali ini, lembayung awan melukis mendung yang siap runtuh detik itu
juga. suasana gelap yang datang begitu cepat, menambah keadaan terkesan seram.
orang2 berlalu lalang hendak menyelamatkan diri sebelum langit menjatuhkan
bulir2 kristalnya. namun tidak untuk sepasang sahabat
yang kala itu tengah menikmati kebersamaan berdua di sebuah tempat yang menjadi
markas permanent mereka. makawanisy
restau begitu mereka memberinya julukan. duduk disebuah kursi kayu yang terletak
tepat di tengah restaurant bernuansa jepang tersebut, tempat yang selalu mereka
jadikan ajang untung berbagi cerita.
“oppa… apa kau tidak bosan
terus bersamaku sejak dulu, dari kita masih sangat kanak2 hingga menjadi
mahasiswa seperti sekarang” seorang gadis cantik berkulit putih susu membuka
suara dengan melempar tatapan teduh ke sosok namja yang duduk tepat
disebelahnya.
“sepertinya aku bosan” saut
namja tersebut dengan tampang datar
“ckk… jawaban yang sangan
mengesalkan” gadis cantik itu mempoutkan bibir , kesan imut yang sangat kental
terpancar jelas dari gambaran wajah bulat tersebut. choi sulli begitu orang memanggilnya
“wae… bukanya tadi kau
bertanya? dan aku menjawab. kenapa sekarang
kau terlihat tidak senang” goda namja itu lagi dengan tatapan nakal, orang
memanggilnya choi minho si cassanova Korean university. ia bukan actor ataupun
aktris boy band yang tengah naik daun hingga dikenal luas. ketampanan,
kekayaan, kecerdasan menjadi nilai plus nya untuk dikenal dan disebut sebagai
idola. minho adalah sosok mistrius dalam pandangan siswa siswi setempat itu.
“benar2 meyebalkan, ya
sudah kalau kau tidak lagi suka bersama ku, kha pergilah. aku tidak melarang”
umpat sulli kesal
“hahaha… aigooo…. ternyata
kau masih sama seperti choi sulli yang dulu, pemarah, dan perajuk” minho
membetulkan posisi duduknya lebih menghadap sulli. sesaat ia memandang lekat
bola mata indah itu, bak batu shapire yang memancarkan keindahan tersendiri.
tatapan yang selalu membuat detak jantung sulli berpacu kuat.
“kau tau… di dunia ini tidak ada 1 hal pun yang membuat aku bosan berada di
dekat mu. kita sudah bersahabat sejak kecil, dan titik jenuh itu belum kutemukan
hingga saat ini. meski kau suka merengek,
marah, atau badanmu bau sekalipun aku tetap senang berada
didekatmu. karena raga kita sudah terbiasa menjadi 1 kesatuan sahabat sejati”
minho melemparkan senyum mautnya kearah sulli, yeoja itu menatap nanar. ia
senang menjadi sosok penting dimata minho, namun benarkah adanya jika ini hanya
sebuah persahabatan? bagaimana hukumnya jika ia berharap lebih?
-SULLI POV-
lagi2 ia berkata kami adalah sahabat sejati. itu memang benar. kurasa dalam
hal ini aku adalah pihak yang salah. mengapa rasa sayang terhadap sahabat ini
berubah menjadi cinta terhadap namja. aku tidak tau kapan awal mulanya, semua
mengalir begitu cepat seperti tanpa batas. setiap kali berada didekatnya sosoku
berubah menjadi gadis egois, egois dalam hal ingin memeilikinya dengan utuh
setiap waktu, setiap saat, setiap detik. namun disisi lain aku juga sadar hidup
adalah perjalanan, suatu saat nanti ia pasti menemukan pendampingnya. begitu
juga aku, lalu apakah ini pantas disebut adil? kadang aku benci pada diriku
sendiri, membiarkan hati dengan lancangnya merajut cinta terlarang. miris
bukan? salahkah jika aku ingin ia memandang ku sebagai yeoja bukan sekedar
sahabat.
“bisakah diralat bahasamu itu oppa, sejak kapan badanku ini bau? aku selalu
mandi dengan bersih, melakukan perawatan dengan rutin, bahkan koleksi parfum ku
impor dari luar negri semua” ku coba koreksi kata2nya barusan yang sedikit
mengganjal dengan kata ‘bau’
“ne…mian…ku rasa aku
terlalu jujur, hehe” selorohnya lagi
“jadi benar aku bau??”
“aniya… aku hanya
bercanda, berhenti mempoutkan bibir seperti itu. jangan sampai kendali ku
hilang hingga menciumu” candanya lagi, ini bukan pertama kali ia berkata
seperti itu. sering, setiap kali aku marah kata2 itu selalu ia ucapkan. dan
lihatlah ucapanya barusan sukses membuatku tersenyum lagi. minho-ya kau memang
serba tau tentang choi sulli.
“oppa selalu berkata
seperti itu tapi tidak pernah berani melakukanya” baiklah aku rasa ini pantas disebut sebagai ucapan nekat,
dalam kata lain aku ingin ia membuktikan ucapanya dengan meciumku. gila,
sepertinya kau harus terapi lidah setelah ini sulli
“jadi kau benar
menantangku? kau pikir aku tidak berani melakukanya karena kita sahabat, hm?” tangan minho oppa telah menangup kedua
pipiku kini, yatuhan aku merasa terkutuk dengan ucapanku barusan.
“NE… aku menantangmu .
ucapan itu selalu kau lontarkan, tapi tak pernah terbukti” apa kataku?
benar2 bahaya, mengapa aku jadi seperti
ini. ini bukan yang ingin aku ucapkan, lihatlah wajahnya bahkan telah berubah bak singa kelaparan yang telah mendapatkan mangsa. ia
semakin mendekatkan wajahnya, sekitar 5
cm…. rasanya roh ku akan keluar detik ini juga.
“wae? kenapa kau menjadi
kaku? bukanya kau menangtangku barusan” aroma navas mint itu terhirup jelas
oleh panca indra penciuman ku, bayangkan sendiri seperti apa dekatnya wajah
kami kini. diam, aku tak bisa lagi
berkata-kata. ia semakin mendekatkan wajahnya kewajahku….
4cm…
jantungku berpacu kuat…
3 cm…
tanganku mulai
berkeringat…
2 cm…
baiklah kurasa aku tidak
sanggup menatap matanya langsung, yatuhan ia benar2 menatap kearah bibirku…
1 cm…..,,
dan cup….. sebuah kecupan
mendarat, bukan di bibir tapi di kening. ku buka mata perlahan terlihat ia tersenyum manis kearahku dengan
cengiran setan yang benar2 mengandung mistery.
“aku tidak akan melakukan
itu, karena kita sahabat. kau harus menjaganya untuk suami mu kelak. jangan
biarkan seseorang menyentuhnya, walau orang terdekatmu sekalipun” minho oppa mengusap
rambutku dengan penuh sayang. sepertinya harapan itu memang tidak ada, sampai
kapan pun sahabat tetaplah sahabat.
“ahh… cuaca semakin buruk,
kajjah… kau tidak boleh main hujan kali ini. 2 hari yang lalu karena hujan flu
mu itu kambuh kan?” ia menarik lembut pergelangan tangan ku
“tapi aku tidak mau
pulang” rengeku lagi
“baiklah…bagaimana kalau
kita ke perpustakaan kampus? ada yang ingin ku cari untuk bahan proposal ujian
mendatang” usulnya, aku mengangguk setuju
“NE kajjah….” kami beranjak meninggalkan tempat yang
didalamnya terdapat banyak kenangan manis
-AUTHOR POV-
minho dan sulli bersama
menempuh jalan menuju kampus. seoul sudah terlihat seperti malam hari karena
mendung yang sangat tebal, padahal waktu masih menunjukan pukul 05:00 pm KST.
di perjalanan mereka tak banyak bicara, alunan music BRUNO MARS dengan lagu
marry you membuat penghuni mobil itu focus terhadap tiap-tiap bait liriknya.
it’s a beautiful night… (malam
ini indah)
we’re looking for
something dumb to do (kita mencari hal bodoh untuk dilakukan)
hey baby….
I think I wanna marry you
(kukira aku ingin menikahimu)
“lagu ini sangat romantis”
gumam sulli pelan dengan senyum yang tersungging manis. tatapanya lurus kedepan
seolah mengandung arti yang sukar diterjemah.
“wae? apakah kau ingin
seseorang menyanyikanya untuk mu?” ucap minho tanpa menoleh
“em… aku ingin orang yang aku cintai nanti
menyanyikan ini untuku”
“dalam kata lain kau ingin
ia melamar mu?”
“ya… tapi aku tidak tau
kapan pastinya, karena sampai detik ini cinta itu belum kutemukan” lanjut
wanita cantik itu lagi, minho menatap nya sekilas. kemudian tersenyum lembut…
“kalau begitu suatu saat
nanti aku akan menyanyikan lagu ini untuk calon istriku juga” seloroh namja
tersebut. sulli menatapnya dengan tatapan sedih, ia tak bisa membayangkan
situasi yang akan ia hadapi tatkala
keduanya telah menemukan hidup masing2.
“suara oppa kan jelek,
wanitamu pasti akan jijik mendengarnya” ejek yeoja bermarga choi itu dengan
wajah kesal. hatinya cemburu, tak ingin minho jadi milik wanita lain dan
memberikan porsi perhatian lebih darinya.
“itukan menurut
pendengaranmu saja chingu” lagi2
cengiran setan terpancar jelas di wajah tirus berahang tegas namja tampan itu.
sulli tertawa renyah menutup kesalnya yang mencurigakan.
“bagaimana kalau kita
taruhan” ucap minho kemudian
“taruhan untuk apa?”
“siapa diantara kita yang
menikah lebih dulu, akan menjadi pemenang taruhan ini” lanjut minho lagi
“maksud oppa” sulli belum
mengerti
“jadi begini jika nanti
kau menikah lebih dulu dariku, maka kau berhak mendapatkan hadiah besar yang ku
berikah karena dalam hal ini kau menang dan aku kalah taruh. begitu juga
sebaliknya jika yang menikah duluan adalah aku, maka kau wajib memeberikan
hadiah itu untuk ku”
“mwoya…. oppa kira ini
permainan monopoli. shiero” sulli menolak dengan tegas
“wae… setidaknya ini
menjadi peluang untuk kita agar semangat mencari pasangan hidup” lanjut minho lagi
“ckckck… sudah pasti kau
kalah oppa, gaeurae… jika ingin taruhan itu berlaku. seandainya pemenang dalam
taruhan ini adalah aku, kau harus menyediakan apartement termewah di wilayah
gangnam sebagai hadiahnya, bagaimana??”
“fine… tidak terlalu
sulit, aku akan memberi apartement
termewah di tempat itu. tapi ingat jika nanti pemenangnya adalah aku, maka kau
harus menghadiahkan apartement mewah tersebut untuk ku. ara?” minho melirik
sulli yang tampak sedang berfikir.
“baiklah aku setuju….
janji sahabat. deal?” sulli menglurkan jari kelingkingnya kearah minho, namja
itu tersenyum sembari menyatukan kelingkingnya ke sulli.
“janji sahabat” jawab minho dengan tampang meyakinkan.
#skip
suasana Korean university terlihat ramai pagi
itu. segalanya di mulai seperti biasa. para mahasiswa yng berlalu lalang
memenuhi setempat tersebut sibuk dengan
urusan masing-masing. hari ini minho tak
berangkat dengan sulli, ia ada keperluan lain yang menyangkut ujian
proposalnya. watak cerdas turunan choi yun gyeom itu melekat jelas pada sosok
nya. minho adalah harapan utama keluarga choi sebagai anak tunggal untuk
menggantikan posisi yun gyeom selaku presdir dan pemilik perusahaan mobil
terbesar di korea “HYUNDAI MOTOR” .
ia tampak terburu-buru
sekali. beginilah situasinya jika akan
menghadapi ujian penting untuk mengejar gelar lulus dengan pangkat yang lebih
tinggi. puluhan pasang mata mentapnya takjub, pemandangan yang sangat mereka
sukai, karena apa? karena saat ini hanya ada choi minho tanpa sulli yang pada
umumnya selalu berpaut erat dimanapun minho berada setiap waktu (kecuali toilet
pria)
langkah tergesa itu membuat minho tak memperhatikan keadaan sekitar hingga....
BRAKKK…
“appooowwww…” seorang
yeoja tersungkur dilantai sesaat setalah tubuh kekar minho bertabrakan
denganya. ia tampak kesakitan sembari memegang kaki yang terlihat bengkak.
sepertinya terkilir.
“oh…ceshomidha, jeongmal
ceshomida…. aku terlalu buru2” minho membantu yeoja yang masih merintih
kesakitan
tersebut.
“gwenchona??” Tanya nya
sedikit khawatir, bagaimanapun juga ia salah karena tak ber hati2
“oh gwenchona… aku juga
salah karena tak melihat keadaan sekitar ketika berjalan” wanita itu membuka
suara, tatapanya focus menatap wajah tampan minho.
“mana yang sakit, ayo Ku bantu” perlahan dengan hati-hati minho membantu yeoja
berambut panjang wajah blasteran itu untuk bangkit, hingga akhirnya mereka
benar2 bisa berdiri. Wanita itu menggigit bibirnya karena linu pada kaki
kirinya semakin terasa jelas.
“sepertinya kakimu bermasalah, aku akan mengobati lebih dulu” minho memang
seperti itu, di balik sikap dingin dan cueknya ia tetaplah sosok bertanggung
jawab dan pengasih. Kadang hal ini membuat orang salah mengartikan bahwa ia
memberi perhatian spesial.
Kini keduanya telah duduk di sebuah kursi taman kampus, namja bermarga choi
tersebut berlutut sembari memegang pergelangan kaki sang yeoja yang terhempas
tadi.
“awwww...” rintih yeoja itu saat minho memutar pergelangan kakinya.
“mian... ini akan terasa sakit” ucap minho datar fokus pada pergelangan
kaki yang ada dihadapanya. Wanita berwajah blasteran itu menatap setiap inci
wajah minho, ada desiran lain dalam hatinya. Tatkala raut di hadapanya begitu serius mengobati dan terkesan manly.
“aapoowww...” teriaknya kemudian saat minho menarik pergelangan kakinya
dengan kuat.
“coba gerakan, pasti tidak akan sesakit tadi” perintahnya dengan nada
ramah, wanita itu menurut pelan ia memutar kakinya. Benar rasa sakit itu hilang
total.
“ah... jeongmal ghamshamida” ia melemparkan senyum manis kearah minho
sedikit membungkukan badan. Gadis itu adalah jung krystal, kelahiran amerika
yang juga berdarah campuran korea. Ia memutuskan untuk pindah kenegri gingseng
ini guna meneruskan bakatnya sebagai model terkenal, salah 1 perusahaan
pertelevisian mengkontrak dirinya untuk membintangi beberapa iklan terkenal
setempat itu.
“ne... kalau begitu aku permisi, dan sekali lagi maaf untuk kecelakaan
kecil tadi” minho membungkukan badanya kemudian berlalu meninggalkan krystal
yang masih saja menatap kagum. Mungkin ia jatuh cinta, sosok yang begitu
sempurna. Perawakan tinggi tegap, dada yang bidang, rahang tegas, mata bulat,
bibir tipis, kulit eksotis, dan karakter wajah dalam komik jepang. Sempurna...
“bahkan aku tidak tau siapa namanya. Dan debaran ini, seperti debaran saat kali pertama aku jatuh cinta 4 tahun silam”
gumamnya dengan senyum yang sulit di artikan.
-MINHO POV-
Rasanya baru kemarin aku menjadi siswa sekolah dasar. Sekarang aku sudah
menyandang status sebagai mahasiswa, sebentar lagi akan menghadapi ujian
proposal. Kemudian menyusun tugas akhir berupa skripsi, lalu sidang disusul dengan
gelar baru sebagai seorang master. Bukankah ini terlalu cepat? Usiaku kini
memasuki 23 tahun, itu tidak dikatakan
tua,namun tidak juga muda. Dan yang
paling penting adalah masa2 persahabatan ku dengan sulli, moment yang sangat
luar biasa. bahkan sampai detik ini kami terus bersama. Hanya pada saat2
tertentu saja kami terpisah. Aku harap hubungan dekat ini terus berlangsung hingga
maut memisahkan kami. Ia adalah wanita terpenting dalam hidupku setelah eomma,
karena sulli pula lah aku bisa secepat ini meraih gelar S2. Padahal usiaku baru
23 tahun, dia memang keajaiban. Dia pelangkap sempurna dihidupku, dan jika
boleh jujur perasaan ku padanya lebih tertuju pada rasa ingin memiliki, jika ia
mengobrol atau bercanda dengan namja lain selain aku entah apa yang membuat
hati ini seolah sakit telak di hantam palu godam. Apa kah mungkin ini yang
dikatakan sahabat menjadi cin... ah ani,,, aku tidak boleh mengatakan itu. Karena
mungkin berawal dari perasaan terlarang ini hubungan kami menjadi renggang, dia
adalah sahabatku, sulli adalah best chingu ku. terus berada di dekatnya adalah
kedamaian tersendiri yang tak bisa kujelaskan dengan ungkapan... kurasa itu
sudah cukup meski hati kecilku berharap lebih...
“minho-shii” terdengar seseorang menyapa
“oh... myungso, sejak kapan kau datang” myungso adalah teman 1 angkatanku
di sini
“baru saja... mana sulli? tumben sekali kkau jalan sendiri?” ia sangat tau
hubungan dekat ku dengan sulli. kami berteman sejak memasuki kampus yang sama
dengan jurusan yang sama pula, sementara sulli. ia memilih untuk mengambil pendidikan
jurusan psikolog kesehatan. Ini adalah masa2 tersulit untuk kami, dulu sejak TK
aku dan dia selalu bersama, dalam kelas yang sama, dan bangku yang berdekatan.
Itu berlangsung dalam hitungan tahun. TK, SD,SMP, kemudian SMA, hingga pada
akhirnya kami memilih untuk berpisah ruang belajar karena alasan perbedaan
minat. Aku lebih suka dunia bisnis seperti yang dijalani appaku, berbeda dengan
sulli yang memiliki hati peka hingga membuat keputusanya mantap memilih jurusan
psikologi. Walau begitu kami tetap saling menyemangati, dan membuat perjanjian wajib
bertemu setiap hari seperti apapun
kondisi dan keadaanya, meski hanya bertatap muka, saling sapa dalam waktu 2
menit saja kemudian berpisah lagi tak apa. Setidaknya ritual wajib untuk bertemu
itu terus terlaksana.
“tidak untuk saat ini, aku sibuk menghadapi ujian proposal mendatang. Dia
juga sibuk dengan jam terbangnya kelapangan”
“begitu ya, berbicara mengenaimu kau sungguh hebat. usia kita bahkan sama
tapi kau akan segera meninggalkanku dengan gelar master mu itu. Secepat itukah”
“hahaha... kau harus segera menyusul ku, agar kita bisa bersaing dalam
dunia bisnis” gumamku sambil menepuk hangat pundak bidangnya.
“baiklah aku harap kita bisa bekerja sama nantinya” ucapnya kemudian dan
aku hanya mengangguk setuju dalam tawa renyah.
“sepertinya kau buru2” gumamnya kembali menyelidik
“ne... aku ada janji untuk bertemu kyu seongsangnim hari ini”
“setelah itu?”
“pergi mengunjungi sulli”
“hahaha sudah kutebak, apakah status kalian masih bersahabat?” myungso melemparku
dengan pertanyaan yang aku sendiri gugup untuk menjawabnya,
“tentu saja, kau kira bagaimana?” tanyaku dengan nada akrab
“kukira kau sudah mengaku bahwa kau mencintainya” yatuhan apa kata bocah
ini bagaimana dia tau situasi hati ku.
“kau gila?? Aishhhh jangan berbicara yang tidak2” anggap aku gugup saat
ini. namun ekspresi myungso kembali membuatku kesal, ia memandang sambil
menyipitkan mata seolah ada tekanan kata agar aku berucap jujur.
“aku bisa melihat pipimu memerah” gumamnya lagi dengan nada pelan
“terserah apa katamu, oh ini sudah waktunya aku betemu kyu saem. Sepertinya
aku harus pergi, dan 1 lagi aku akan menunggu mu didunia perbisnisan” ucapku
kemudian, ya terpaksa ku alihkan pembicaraan ini agar ia tak semangkin
memojokan ku. jujur saja lidahku kelu untuk menjawab pertanyaan2 seperti tadi.
“baiklah... dunia perbisnisan dan dunia percintaan” temanku yang 1 ini
memang suka menggoda. Watak kami sama, tak banyak bicara, datar dan serius. Itu
yang membuatku cocok setiap kali berbicara denganya.
-AUTHOR POV-
Seorang yeoja berkulit putih dengan rambut sebahu tergerai cantik tampak
duduk tenang disebuah kursi taman korea university. Sesekali angin menampar
halus helai2 rambutnya hingga membuat kesan manis yang tercipta. Ia sedang
membaca buku saat itu, sembari menunggu minho yang masih menyelesaikan urusan2 nya. Ya mereka berjanji
untuk makan siang bersama hari ini.
“huhuhu.... hyeongi bolehkah aku ikut masuk kedalam. Aku ingin membuktikan
kepada teman2 ku bahwa aku lebih dewasa dari mereka” terdengar jelas pada panca
indra pendengaran sulli isakan anak kecil memohon dalam tangisnya.
“aigoooo...usiamu itu baru 8 tahun yong bin-ah, memangnya siapa yang
menantangmu eoh” kali ini sulli mendengar suara bas seorang namja.
“ji-hoon, dia bilang bahwa ia berhubungan dengan anak senior anyang art
school, dan mengaku sebagai orang paling dewasa disekolah karena Cuma dirinya
yang berhasil menkalukan hati seorang nuna. Jadi aku ingin membuktikan padanya
bahwa aku lebih dewasa, hyeongi izinkan aku masuk kedalam, aku ingin mencari
seorang nuna yang mau berkencan dengan ku. jika ji-hoon memiliki hubungan
dengan anak senior anyang art school maka aku ingin memiliki hubungan dengan
nuna dari korean university. Jebalyo” anak kecil itu kembali berargumen dengan
permohonan yang terkesan konyol. Itu terlalu jelas untuk didengar, karena jarak
perbincangan mereka sekitar beberapa meter saja dari tempat sulli duduk, sontak
yeoja bermarga choi tersebut terkekeh geli. Tak terbayang olehnya anak berusia
8 tahun ingin memacari wanita yang lebih pantas ia panggil eomma/ajjhuma. Lain
halnya dengan sosok namja perawakan tinggi tegap di hadapan anak kecil itu,
terlihat jelas raut wajahnya memasang ekspresi frustasi.
“hey... mana ada nuna dikampus ini yang mau berpacaran dengan anak kecil.
Ayolah yong-bin, kenapa kau jadi nakal begini. Seharusnya kau sekolah tapi kau
merengek tak mau dan lebih ingin ikut dengan hyeongi, dan sekarang kau memaksa
untuk masuk. Jangan buat hyeong marah. Permintaan mu itu konyol sekali. Jinja,
sudahlah lebih baik kau masuk kemobil dong sin ajjhushi akan mengantarmu, kha” lelaki di
hadapan anak kecil itu kembali menegaskan ucapanya, namun lihat anak bernama
yong bin tadi malah semakin menangis
histeris.
“huhuhuhu.... hyeongi jahat.... hyeongi tidak mengerti perasaan ku sebagai
pria sejati. Aku malu hyeongi, ini adalah masalah serius, masalah anak usia 9 tahun kebawah huhuhu”
rengeknya semakin menjadi.
“uljima... aku mau menjadi pacarmu” tangis anak kecil itu mendadak berhenti
sembari menoleh pada sumber suara halus dan begitu lembut, sama halnya dengan
sosok namja yang juga berstatus sebagai saudara laki2 anak tersebut. Ia
memasang wajah lebih kaget lagi
“oh... nuna...nuna berbicara denganku?” tanyanya dengan suara khas anak2
“hm.. aku menawarkan diri untuk menajadi pacarmu”
“MWO??” sosok namja yang berusaha menenangkan yong bin tadi terlonjak hebat
dengan apa yang baru saj ia dengar. Berbeda dengan yong bin... matanya berbinar
menatap kecantikan sulli yang sangat natural, bak boneka barbie yang benar2
diciptakan untuk hidup sebagai manusia sempurna.
“jinjayo?? Nuna mau menjadi pacar yong bin?”
“ne... nuna mau menjadi pacar yong bin” sulli berjongkok menyatarakan
tinggi badanya dengan anak kecil tadi sembari menatap lembut kedua bola mata
bulat itu.
“ahhh aku senang sekali, ini kabar bahagia, jihoon pasti tak percaya aku
menaklukan hati seorang nuna yang sangaaaatttt cantik dari korean university”
oceh nya
“tapi ada 1 syarat...nuna mau jadi pacar yong bin, jika yong bin mau
berangkat kesekolah” lanjut yeoja bermarga choi itu sambil mencolek hidung yong bin. Si lelaki
dengan postur tubuh tinggi ditempat itu hanya bisa menganga tak percaya.
“siappp... yong bin akan segera berangkat kesekolah, tapi nuna janji akan
menjadi pacar yong bin. Janji?”
“tentu saja... sekarang masuklah kemobil dan belajar dengan rajin, nuna
tidak mau punya pacar yang bodoh dan malas sekolah. Ara??”
“araseo... baiklah yong bin akan pergi, nuna saranghae...” yong bin berlari
menuju mobilnya yang masih terparkir manis tak jauh dari tempat mereka berada.
“yaaa... kau benar2 menerima cintanya?” seseorang yang sejak tadi hanya
menjadi penonton mulai mebuka suara. Sulli hanya menatap kemudian tersenyum
“setidaknya ini cara yang manis untuk membuat ia senang, seorang anak harus
ditangani dengan sikap yang lembut, karena dengan bahasa seperti itu ia
mengerti bahwa orang2 disekitarnya perduli”
“apakah kau dokter spesialis anak?” sulli menggeleng pelan.
“aku mahasiswa psikolog kesehatan” jawabnya mantap
“oh... pantas saja, geundae terimakasih atas bantuanmu. Aku adalah
mahasiswa hukum disini, namaku jong in, kim jongin kau boleh memanggil ku kai” lelaki bernama kai itu mengulurkan
tanganya.
“choi sulli, panggil saja aku sulli” yeoja itu melemparkan senyum manis.
“sulli-ah kau sedang apa? Aku mencarimu sejak tadi” terdengar suara berat
yang sangat sulli kenal. Nadanya datar dan ketus. Sorot mata namja itu mengarah
sinis pada kai. sontak sulli melepaskan tautan tanganya pada namja bermarga kim
tersebut
“oh... oppa, ne aku juga menunggumu” sulli tersenyum
“kajjah... aku sudah lapar” dengan cepat minho menarik pergelangan tangan
sulli, namun sebelumnya ia melempar tatapan tak senang kearah kai yang dalam
pandanganya tadi terlihat akrab bersama sulli.
“siapa namja ini? ada hubungan apa dengan sulli?? lalu kenapa aku tidak
senang???”
-TBC-
~tinggalkan coment ya, jangan jadi pembaca gelap :D biar tau perlu dilanjutin gak ni ff hahaha makasih buat yang udah baca~
mino ama ssul pada ngebohongin diri sendiri tuh, padahal sama sama mengharapkan lebih :)
BalasHapustapi mereka masih megang janji persahabatan sejati
daebakkk eonni :D next ya eonni :) :D
heheh makasi udah mampir. chapter 2 udah di post
Hapuswoahh . . . daebak. crta.y bgus.
BalasHapusKai siapa.y Sulli ? knpa Minho terlihat tidak senang ?
apa ,jgn.jgn Minho suka sm Sulli ya .
next.next ya :) pnasaran dgn klnjutan.y :)
makasi ya. sil;ahkan baca chapter 2 nya :)
Hapusnexttt
BalasHapusaduh genrenyaaaa ngak enak bgt, sad,jeballl jgan sad donk
minsul sama2 naksir tapi ngak mau ngaku
sad ending gak ya??????????? ikutin aja eon :)
Hapusaduh,,, minho phabo!!
BalasHapusitu namax "cemburu" minho-ya.. ckck
Lanjut min. :D
udah tu chap 2 nya :)
HapusNext minn, jd penasaran kelanjutannya gmn :D
BalasHapuschap 2 udah rilis silahkan dibaca :)
HapusLanjuuuuut thor...
BalasHapusKece niih ff nya.. bikin penasaran..
=D
makasi ya :)
HapusNext thor..
BalasHapusFf nya daebak!
makasi :) silahkan baca chap 2 nya udah terbit
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLanjut thor :D. Ff nya daebak
BalasHapuswahh daebbak chingu ^^,, part 2.y mna chingu??
BalasHapusFF versi lain sudah datang...
BalasHapusSuka sama jalan ceritanya.Penasaran kelanjutannya.
Ditunggu chapter 2,secepatnya ya... ^^
Magnaeeee . . Ciaaaaat Ciaaat Ciaaaat . . Wkwkwkw. . Eonn bacanya deg2an masa. . XD
BalasHapusThor,keren ceritanya :).Lanjut ya thor,,
BalasHapusff minsul always daebak,, :)
BalasHapusminsul jempol, mimin jempol (y) ^^
BalasHapusomg, baru aja baca fanfic minsul ini.. i found it interesting.. :D
BalasHapusFF nya daebak bgt. ku udah baca bberapa kali tpi ga bosen. & skarang baru ada ksempatan ngomen.... MIAN
BalasHapussahabat jadi cinta^-^ huuuaaaa ^_^
huu sama sama punya perasaan nih ya :)
BalasHapusffnya keren
BalasHapusTakut persahabatannya terputus...jdinya gk ungkapin perasaan... tpi malah jadi tersiksa...
next