Jumat, 01 November 2013

SHE IS MINE (series) -chapter 1-



SHE IS MINE (series) -chapter 1-

Author: dhecy chyminh 
main cast: -choi sulli | -choi minho
                -krystal jung | -kim jong in
   -etc
genre: sad, romance, comedy
PG      : temukan sendiri
title: she is mine (series) chapter 1

-summary-
sebuah kisah yang dimulai dari persahabtan, dari kebersamaan yang terjalin sejak kecil dan berakhir menjadi kisah cinta rumit. tidak ada kebeeranian ntuk sekedar meengungkapkan, seolah bibir mereka terkunci rapat. rasa takut yang begitu besar, menjadi dinding penghalang untuk  jujur, hingga bermacam konflik datang menguji cinta mereka.



-AUTHOR POV-
seoul terlihat tidak berasahabat kali ini, lembayung awan melukis mendung yang siap runtuh detik itu juga. suasana gelap yang datang begitu cepat, menambah keadaan terkesan seram. orang2 berlalu lalang hendak menyelamatkan diri sebelum langit menjatuhkan bulir2 kristalnya. namun tidak untuk sepasang sahabat yang kala itu tengah menikmati kebersamaan berdua di sebuah tempat yang menjadi markas permanent mereka.  makawanisy restau begitu mereka memberinya julukan. duduk disebuah kursi kayu yang terletak tepat di tengah restaurant bernuansa jepang tersebut, tempat yang selalu mereka jadikan ajang untung berbagi cerita.

“oppa… apa kau tidak bosan terus bersamaku sejak dulu, dari kita masih sangat kanak2 hingga menjadi mahasiswa seperti sekarang” seorang gadis cantik berkulit putih susu membuka suara dengan melempar tatapan teduh ke sosok namja yang duduk tepat disebelahnya.
“sepertinya aku bosan” saut namja tersebut dengan tampang datar
“ckk… jawaban yang sangan mengesalkan” gadis cantik itu mempoutkan bibir , kesan imut yang sangat kental terpancar jelas dari gambaran wajah bulat tersebut.  choi sulli begitu orang memanggilnya
“wae… bukanya tadi kau bertanya?  dan aku menjawab. kenapa sekarang kau terlihat tidak senang” goda namja itu lagi dengan tatapan nakal, orang memanggilnya choi minho si cassanova Korean university. ia bukan actor ataupun aktris boy band yang tengah naik daun hingga dikenal luas. ketampanan, kekayaan, kecerdasan menjadi nilai plus nya untuk dikenal dan disebut sebagai idola. minho adalah sosok mistrius dalam pandangan siswa siswi setempat itu.

“benar2 meyebalkan, ya sudah kalau kau tidak lagi suka bersama ku, kha pergilah. aku tidak melarang” umpat sulli kesal
“hahaha… aigooo…. ternyata kau masih sama seperti choi sulli yang dulu, pemarah, dan perajuk” minho membetulkan posisi duduknya lebih menghadap sulli. sesaat ia memandang lekat bola mata indah itu, bak batu shapire yang memancarkan keindahan tersendiri. tatapan yang selalu membuat detak jantung sulli  berpacu kuat.

“kau tau… di dunia ini tidak ada 1 hal pun yang membuat aku bosan berada di dekat mu. kita sudah bersahabat sejak kecil, dan titik jenuh itu belum kutemukan hingga saat ini. meski  kau suka merengek, marah,  atau badanmu  bau sekalipun aku tetap senang berada didekatmu. karena raga kita sudah terbiasa menjadi 1 kesatuan sahabat sejati” minho melemparkan senyum mautnya kearah sulli, yeoja itu menatap nanar. ia senang menjadi sosok penting dimata minho, namun benarkah adanya jika ini hanya sebuah persahabatan? bagaimana hukumnya jika ia berharap lebih?

-SULLI POV-
lagi2 ia berkata kami adalah sahabat sejati. itu memang benar. kurasa dalam hal ini aku adalah pihak yang salah. mengapa rasa sayang terhadap sahabat ini berubah menjadi cinta terhadap namja. aku tidak tau kapan awal mulanya, semua mengalir begitu cepat seperti tanpa batas. setiap kali berada didekatnya sosoku berubah menjadi gadis egois, egois dalam hal ingin memeilikinya dengan utuh setiap waktu, setiap saat, setiap detik. namun disisi lain aku juga sadar hidup adalah perjalanan, suatu saat nanti ia pasti menemukan pendampingnya. begitu juga aku, lalu apakah ini pantas disebut adil? kadang aku benci pada diriku sendiri, membiarkan hati dengan lancangnya merajut cinta terlarang. miris bukan? salahkah jika aku ingin ia memandang ku sebagai yeoja bukan sekedar sahabat.

“bisakah diralat bahasamu itu oppa, sejak kapan badanku ini bau? aku selalu mandi dengan bersih, melakukan perawatan dengan rutin, bahkan koleksi parfum ku impor dari luar negri semua” ku coba koreksi kata2nya barusan yang sedikit mengganjal dengan kata ‘bau’

“ne…mian…ku rasa aku terlalu jujur, hehe” selorohnya lagi

“jadi benar aku bau??”
“aniya… aku hanya bercanda, berhenti mempoutkan bibir seperti itu. jangan sampai kendali ku hilang hingga menciumu” candanya lagi, ini bukan pertama kali ia berkata seperti itu. sering, setiap kali aku marah kata2 itu selalu ia ucapkan. dan lihatlah ucapanya barusan sukses membuatku tersenyum lagi. minho-ya kau memang serba tau tentang choi sulli.

“oppa selalu berkata seperti itu tapi tidak pernah berani melakukanya” baiklah  aku rasa ini pantas disebut sebagai ucapan nekat, dalam kata lain aku ingin ia membuktikan ucapanya dengan meciumku. gila, sepertinya kau harus terapi lidah setelah ini sulli

“jadi kau benar menantangku? kau pikir aku tidak berani melakukanya karena kita sahabat,  hm?” tangan minho oppa telah menangup kedua pipiku kini, yatuhan aku merasa terkutuk dengan ucapanku barusan.
“NE… aku menantangmu . ucapan itu selalu kau lontarkan, tapi tak pernah terbukti” apa kataku? benar2  bahaya, mengapa aku jadi seperti ini. ini bukan yang ingin aku ucapkan, lihatlah wajahnya bahkan telah berubah bak singa kelaparan yang telah mendapatkan mangsa. ia semakin mendekatkan wajahnya, sekitar  5 cm…. rasanya roh ku akan keluar detik ini juga.

“wae? kenapa kau menjadi kaku? bukanya kau menangtangku barusan” aroma navas mint itu terhirup jelas oleh panca indra penciuman ku, bayangkan sendiri seperti apa dekatnya wajah kami  kini. diam, aku tak bisa lagi berkata-kata. ia semakin mendekatkan wajahnya kewajahku….

4cm…
jantungku berpacu kuat…

3 cm…
tanganku mulai berkeringat…

2 cm…
baiklah kurasa aku tidak sanggup menatap matanya langsung, yatuhan ia benar2 menatap kearah bibirku…

1 cm…..,,
dan cup….. sebuah kecupan mendarat, bukan di bibir tapi di kening. ku buka mata perlahan  terlihat ia tersenyum manis kearahku dengan cengiran setan yang benar2 mengandung mistery.

“aku tidak akan melakukan itu, karena kita sahabat. kau harus menjaganya untuk suami mu kelak. jangan biarkan seseorang menyentuhnya, walau orang terdekatmu sekalipun” minho oppa mengusap rambutku dengan penuh sayang. sepertinya harapan itu memang tidak ada, sampai kapan pun sahabat tetaplah sahabat.

“ahh… cuaca semakin buruk, kajjah… kau tidak boleh main hujan kali ini. 2 hari yang lalu karena hujan flu mu itu kambuh kan?” ia menarik lembut pergelangan tangan ku
“tapi aku tidak mau pulang” rengeku lagi
“baiklah…bagaimana kalau kita ke perpustakaan kampus? ada yang ingin ku cari untuk bahan proposal ujian mendatang” usulnya, aku mengangguk setuju
“NE kajjah….”  kami beranjak meninggalkan tempat yang didalamnya terdapat banyak kenangan manis

-AUTHOR POV-
minho dan sulli bersama menempuh jalan menuju kampus. seoul sudah terlihat seperti malam hari karena mendung yang sangat tebal, padahal waktu masih menunjukan pukul 05:00 pm KST. di perjalanan mereka tak banyak bicara, alunan music BRUNO MARS dengan lagu marry you membuat penghuni mobil itu focus terhadap tiap-tiap bait liriknya.
it’s a beautiful night… (malam ini indah)
we’re looking for something dumb to do (kita mencari hal bodoh untuk dilakukan)
hey baby….
I think I wanna marry you (kukira aku ingin menikahimu)

“lagu ini sangat romantis” gumam sulli pelan dengan senyum yang tersungging manis. tatapanya lurus kedepan seolah mengandung arti yang sukar diterjemah.
“wae? apakah kau ingin seseorang menyanyikanya untuk mu?” ucap minho tanpa menoleh
“em…  aku ingin orang yang aku cintai nanti menyanyikan ini untuku”
“dalam kata lain kau ingin ia melamar mu?”
“ya… tapi aku tidak tau kapan pastinya, karena sampai detik ini cinta itu belum kutemukan” lanjut wanita cantik itu lagi, minho menatap nya sekilas. kemudian tersenyum lembut…

“kalau begitu suatu saat nanti aku akan menyanyikan lagu ini untuk calon istriku juga” seloroh namja tersebut. sulli menatapnya dengan tatapan sedih, ia tak bisa membayangkan situasi yang akan ia hadapi  tatkala keduanya telah menemukan hidup masing2.
“suara oppa kan jelek, wanitamu pasti akan jijik mendengarnya” ejek yeoja bermarga choi itu dengan wajah kesal. hatinya cemburu, tak ingin minho jadi milik wanita lain dan memberikan porsi perhatian lebih darinya.

“itukan menurut pendengaranmu saja chingu”  lagi2 cengiran setan terpancar jelas di wajah tirus berahang tegas namja tampan itu. sulli tertawa renyah menutup kesalnya yang mencurigakan.

“bagaimana kalau kita taruhan” ucap minho kemudian
“taruhan untuk apa?”
“siapa diantara kita yang menikah lebih dulu, akan menjadi pemenang taruhan ini” lanjut minho lagi
“maksud oppa” sulli belum mengerti
“jadi begini jika nanti kau menikah lebih dulu dariku, maka kau berhak mendapatkan hadiah besar yang ku berikah karena dalam hal ini kau menang dan aku kalah taruh. begitu juga sebaliknya jika yang menikah duluan adalah aku, maka kau wajib memeberikan hadiah itu untuk ku”

“mwoya…. oppa kira ini permainan monopoli. shiero” sulli menolak dengan tegas
“wae… setidaknya ini menjadi peluang untuk kita agar semangat mencari pasangan hidup”  lanjut minho lagi
“ckckck… sudah pasti kau kalah oppa, gaeurae… jika ingin taruhan itu berlaku. seandainya pemenang dalam taruhan ini adalah aku, kau harus menyediakan apartement termewah di wilayah gangnam sebagai hadiahnya, bagaimana??”
“fine… tidak terlalu sulit, aku akan memberi  apartement termewah di tempat itu. tapi ingat jika nanti pemenangnya adalah aku, maka kau harus menghadiahkan apartement mewah tersebut untuk ku. ara?” minho melirik sulli yang tampak sedang berfikir.
“baiklah aku setuju…. janji sahabat. deal?” sulli menglurkan jari kelingkingnya kearah minho, namja itu tersenyum sembari menyatukan kelingkingnya ke sulli.
“janji sahabat” jawab minho dengan tampang meyakinkan.

#skip
 suasana Korean university terlihat ramai pagi itu. segalanya di mulai seperti biasa. para mahasiswa yng berlalu lalang memenuhi setempat tersebut  sibuk dengan urusan masing-masing.  hari ini minho tak berangkat dengan sulli, ia ada keperluan lain yang menyangkut ujian proposalnya. watak cerdas turunan choi yun gyeom itu melekat jelas pada sosok nya. minho adalah harapan utama keluarga choi sebagai anak tunggal untuk menggantikan posisi yun gyeom selaku presdir dan pemilik perusahaan mobil terbesar di korea “HYUNDAI MOTOR” .
ia tampak terburu-buru sekali.  beginilah situasinya jika akan menghadapi ujian penting untuk mengejar gelar lulus dengan pangkat yang lebih tinggi. puluhan pasang mata mentapnya takjub, pemandangan yang sangat mereka sukai, karena apa? karena saat ini hanya ada choi minho tanpa sulli yang pada umumnya selalu berpaut erat dimanapun minho berada setiap waktu (kecuali toilet pria) langkah tergesa itu membuat minho tak memperhatikan keadaan sekitar hingga....

BRAKKK…
“appooowwww…” seorang yeoja tersungkur dilantai sesaat setalah tubuh kekar minho bertabrakan denganya. ia tampak kesakitan sembari memegang kaki yang terlihat bengkak. sepertinya terkilir.
“oh…ceshomidha, jeongmal ceshomida…. aku terlalu buru2” minho membantu yeoja yang masih merintih kesakitan tersebut.
“gwenchona??” Tanya nya sedikit khawatir, bagaimanapun juga ia salah karena tak ber hati2
“oh gwenchona… aku juga salah karena tak melihat keadaan sekitar ketika berjalan” wanita itu membuka suara, tatapanya focus menatap wajah tampan minho.
“mana yang sakit, ayo Ku bantu” perlahan dengan hati-hati minho membantu yeoja berambut panjang wajah blasteran itu untuk bangkit, hingga akhirnya mereka benar2 bisa berdiri. Wanita itu menggigit bibirnya karena linu pada kaki kirinya semakin terasa jelas.

“sepertinya kakimu bermasalah, aku akan mengobati lebih dulu” minho memang seperti itu, di balik sikap dingin dan cueknya ia tetaplah sosok bertanggung jawab dan pengasih. Kadang hal ini membuat orang salah mengartikan bahwa ia memberi perhatian spesial.
Kini keduanya telah duduk di sebuah kursi taman kampus, namja bermarga choi tersebut berlutut sembari memegang pergelangan kaki sang yeoja yang terhempas tadi.
“awwww...” rintih yeoja itu saat minho memutar pergelangan kakinya.
“mian... ini akan terasa sakit” ucap minho datar fokus pada pergelangan kaki yang ada dihadapanya. Wanita berwajah blasteran itu menatap setiap inci wajah minho, ada desiran lain dalam hatinya. Tatkala raut di hadapanya  begitu serius mengobati dan terkesan manly.

“aapoowww...” teriaknya kemudian saat minho menarik pergelangan kakinya dengan kuat.
“coba gerakan, pasti tidak akan sesakit tadi” perintahnya dengan nada ramah, wanita itu menurut pelan ia memutar kakinya. Benar rasa sakit itu hilang total.

“ah... jeongmal ghamshamida” ia melemparkan senyum manis kearah minho sedikit membungkukan badan. Gadis itu adalah jung krystal, kelahiran amerika yang juga berdarah campuran korea. Ia memutuskan untuk pindah kenegri gingseng ini guna meneruskan bakatnya sebagai model terkenal, salah 1 perusahaan pertelevisian mengkontrak dirinya untuk membintangi beberapa iklan terkenal setempat itu.
“ne... kalau begitu aku permisi, dan sekali lagi maaf untuk kecelakaan kecil tadi” minho membungkukan badanya kemudian berlalu meninggalkan krystal yang masih saja menatap kagum. Mungkin ia jatuh cinta, sosok yang begitu sempurna. Perawakan tinggi tegap, dada yang bidang, rahang tegas, mata bulat, bibir tipis, kulit eksotis, dan karakter wajah dalam komik jepang. Sempurna...

“bahkan aku tidak tau siapa namanya. Dan debaran ini, seperti debaran saat  kali pertama aku jatuh cinta 4 tahun silam” gumamnya dengan senyum yang sulit di artikan.

-MINHO POV-
Rasanya baru kemarin aku menjadi siswa sekolah dasar. Sekarang aku sudah menyandang status sebagai mahasiswa, sebentar lagi akan menghadapi ujian proposal. Kemudian menyusun tugas akhir berupa skripsi, lalu sidang disusul dengan gelar baru sebagai seorang master. Bukankah ini terlalu cepat? Usiaku kini memasuki 23  tahun, itu tidak dikatakan tua,namun  tidak juga muda. Dan yang paling penting adalah masa2 persahabatan ku dengan sulli, moment yang sangat luar biasa. bahkan sampai detik ini kami terus bersama. Hanya pada saat2 tertentu saja kami terpisah. Aku harap hubungan dekat ini terus berlangsung hingga maut memisahkan kami. Ia adalah wanita terpenting dalam hidupku setelah eomma, karena sulli pula lah aku bisa secepat ini meraih gelar S2. Padahal usiaku baru 23 tahun, dia memang keajaiban. Dia pelangkap sempurna dihidupku, dan jika boleh jujur perasaan ku padanya lebih tertuju pada rasa ingin memiliki, jika ia mengobrol atau bercanda dengan namja lain selain aku entah apa yang membuat hati ini seolah sakit telak di hantam palu godam. Apa kah mungkin ini yang dikatakan sahabat menjadi cin... ah ani,,, aku tidak boleh mengatakan itu. Karena mungkin berawal dari perasaan terlarang ini hubungan kami menjadi renggang, dia adalah sahabatku, sulli adalah best chingu ku. terus berada di dekatnya adalah kedamaian tersendiri yang tak bisa kujelaskan dengan ungkapan... kurasa itu sudah cukup meski hati kecilku berharap lebih...

“minho-shii” terdengar seseorang menyapa
“oh... myungso, sejak kapan kau datang” myungso adalah teman 1 angkatanku di sini
“baru saja... mana sulli? tumben sekali kkau jalan sendiri?” ia sangat tau hubungan dekat ku dengan sulli. kami berteman sejak memasuki kampus yang sama dengan jurusan yang sama pula, sementara sulli. ia memilih untuk mengambil pendidikan jurusan psikolog kesehatan. Ini adalah masa2 tersulit untuk kami, dulu sejak TK aku dan dia selalu bersama, dalam kelas yang sama, dan bangku yang berdekatan. Itu berlangsung dalam hitungan tahun. TK, SD,SMP, kemudian SMA, hingga pada akhirnya kami memilih untuk berpisah ruang belajar karena alasan perbedaan minat. Aku lebih suka dunia bisnis seperti yang dijalani appaku, berbeda dengan sulli yang memiliki hati peka hingga membuat keputusanya mantap memilih jurusan psikologi. Walau begitu kami tetap saling menyemangati, dan membuat perjanjian wajib bertemu  setiap hari seperti apapun kondisi dan keadaanya, meski hanya bertatap muka, saling sapa dalam waktu 2 menit saja kemudian berpisah lagi tak apa. Setidaknya ritual wajib untuk bertemu itu terus terlaksana.

“tidak untuk saat ini, aku sibuk menghadapi ujian proposal mendatang. Dia juga sibuk dengan jam terbangnya kelapangan”
“begitu ya, berbicara mengenaimu kau sungguh hebat. usia kita bahkan sama tapi kau akan segera meninggalkanku dengan gelar master mu itu. Secepat itukah”
“hahaha... kau harus segera menyusul ku, agar kita bisa bersaing dalam dunia bisnis” gumamku sambil menepuk hangat pundak bidangnya.
“baiklah aku harap kita bisa bekerja sama nantinya” ucapnya kemudian dan aku hanya mengangguk setuju dalam tawa renyah.

“sepertinya kau buru2” gumamnya kembali menyelidik
“ne... aku ada janji untuk bertemu kyu seongsangnim hari ini”
“setelah itu?”
“pergi mengunjungi sulli”
“hahaha sudah kutebak, apakah status kalian masih bersahabat?” myungso melemparku dengan pertanyaan yang aku sendiri gugup untuk menjawabnya,
“tentu saja, kau kira bagaimana?” tanyaku dengan nada akrab
“kukira kau sudah mengaku bahwa kau mencintainya” yatuhan apa kata bocah ini bagaimana dia tau situasi hati ku.
“kau gila?? Aishhhh jangan berbicara yang tidak2” anggap aku gugup saat ini. namun ekspresi myungso kembali membuatku kesal, ia memandang sambil menyipitkan mata seolah ada tekanan kata agar aku berucap jujur.

“aku bisa melihat pipimu memerah” gumamnya lagi dengan nada pelan
“terserah apa katamu, oh ini sudah waktunya aku betemu kyu saem. Sepertinya aku harus pergi, dan 1 lagi aku akan menunggu mu didunia perbisnisan” ucapku kemudian, ya terpaksa ku alihkan pembicaraan ini agar ia tak semangkin memojokan ku. jujur saja lidahku kelu untuk menjawab pertanyaan2 seperti tadi.

“baiklah... dunia perbisnisan dan dunia percintaan” temanku yang 1 ini memang suka menggoda. Watak kami sama, tak banyak bicara, datar dan serius. Itu yang membuatku cocok setiap kali berbicara denganya.

-AUTHOR POV-
Seorang yeoja berkulit putih dengan rambut sebahu tergerai cantik tampak duduk tenang disebuah kursi taman korea university. Sesekali angin menampar halus helai2 rambutnya hingga membuat kesan manis yang tercipta. Ia sedang membaca buku saat itu, sembari menunggu minho yang masih  menyelesaikan urusan2 nya. Ya mereka berjanji untuk makan siang bersama hari ini.

“huhuhu.... hyeongi bolehkah aku ikut masuk kedalam. Aku ingin membuktikan kepada teman2 ku bahwa aku lebih dewasa dari mereka” terdengar jelas pada panca indra pendengaran sulli isakan anak kecil memohon dalam tangisnya.
“aigoooo...usiamu itu baru 8 tahun yong bin-ah, memangnya siapa yang menantangmu eoh” kali ini sulli mendengar suara bas seorang namja.

“ji-hoon, dia bilang bahwa ia berhubungan dengan anak senior anyang art school, dan mengaku sebagai orang paling dewasa disekolah karena Cuma dirinya yang berhasil menkalukan hati seorang nuna. Jadi aku ingin membuktikan padanya bahwa aku lebih dewasa, hyeongi izinkan aku masuk kedalam, aku ingin mencari seorang nuna yang mau berkencan dengan ku. jika ji-hoon memiliki hubungan dengan anak senior anyang art school maka aku ingin memiliki hubungan dengan nuna dari korean university. Jebalyo” anak kecil itu kembali berargumen dengan permohonan yang terkesan konyol. Itu terlalu jelas untuk didengar, karena jarak perbincangan mereka sekitar beberapa meter saja dari tempat sulli duduk, sontak yeoja bermarga choi tersebut terkekeh geli. Tak terbayang olehnya anak berusia 8 tahun ingin memacari wanita yang lebih pantas ia panggil eomma/ajjhuma. Lain halnya dengan sosok namja perawakan tinggi tegap di hadapan anak kecil itu, terlihat jelas raut wajahnya memasang ekspresi frustasi.

“hey... mana ada nuna dikampus ini yang mau berpacaran dengan anak kecil. Ayolah yong-bin, kenapa kau jadi nakal begini. Seharusnya kau sekolah tapi kau merengek tak mau dan lebih ingin ikut dengan hyeongi, dan sekarang kau memaksa untuk masuk. Jangan buat hyeong marah. Permintaan mu itu konyol sekali. Jinja, sudahlah lebih baik kau masuk kemobil dong sin  ajjhushi akan mengantarmu, kha” lelaki di hadapan anak kecil itu kembali menegaskan ucapanya, namun lihat anak bernama yong bin tadi  malah semakin menangis histeris.

“huhuhuhu.... hyeongi jahat.... hyeongi tidak mengerti perasaan ku sebagai pria sejati. Aku malu hyeongi, ini adalah masalah serius,  masalah anak usia 9 tahun kebawah huhuhu” rengeknya semakin menjadi.
“uljima... aku mau menjadi pacarmu” tangis anak kecil itu mendadak berhenti sembari menoleh pada sumber suara halus dan begitu lembut, sama halnya dengan sosok namja yang juga berstatus sebagai saudara laki2 anak tersebut. Ia memasang wajah lebih kaget lagi

“oh... nuna...nuna berbicara denganku?” tanyanya dengan suara khas anak2
“hm.. aku menawarkan diri untuk menajadi pacarmu”
“MWO??” sosok namja yang berusaha menenangkan yong bin tadi terlonjak hebat dengan apa yang baru saj ia dengar. Berbeda dengan yong bin... matanya berbinar menatap kecantikan sulli yang sangat natural, bak boneka barbie yang benar2 diciptakan untuk hidup sebagai manusia sempurna.

“jinjayo?? Nuna mau menjadi pacar yong bin?”
“ne... nuna mau menjadi pacar yong bin” sulli berjongkok menyatarakan tinggi badanya dengan anak kecil tadi sembari menatap lembut kedua bola mata bulat itu.
“ahhh aku senang sekali, ini kabar bahagia, jihoon pasti tak percaya aku menaklukan hati seorang nuna yang sangaaaatttt cantik dari korean university” oceh nya

“tapi ada 1 syarat...nuna mau jadi pacar yong bin, jika yong bin mau berangkat kesekolah” lanjut yeoja bermarga choi itu  sambil mencolek hidung yong bin. Si lelaki dengan postur tubuh tinggi ditempat itu hanya bisa menganga tak percaya.

“siappp... yong bin akan segera berangkat kesekolah, tapi nuna janji akan menjadi pacar yong bin. Janji?”

“tentu saja... sekarang masuklah kemobil dan belajar dengan rajin, nuna tidak mau punya pacar yang bodoh dan malas sekolah. Ara??”
“araseo... baiklah yong bin akan pergi, nuna saranghae...” yong bin berlari menuju mobilnya yang masih terparkir manis tak jauh dari tempat mereka berada.
“yaaa... kau benar2 menerima cintanya?” seseorang yang sejak tadi hanya menjadi penonton mulai mebuka suara. Sulli hanya menatap kemudian tersenyum

“setidaknya ini cara yang manis untuk membuat ia senang, seorang anak harus ditangani dengan sikap yang lembut, karena dengan bahasa seperti itu ia mengerti bahwa orang2 disekitarnya perduli”

“apakah kau dokter spesialis anak?” sulli menggeleng pelan.
“aku mahasiswa psikolog kesehatan” jawabnya mantap
“oh... pantas saja, geundae terimakasih atas bantuanmu. Aku adalah mahasiswa hukum disini, namaku jong in, kim jongin kau boleh memanggil  ku kai” lelaki bernama kai itu mengulurkan tanganya.
“choi sulli, panggil saja aku sulli” yeoja itu melemparkan senyum manis.

“sulli-ah kau sedang apa? Aku mencarimu sejak tadi” terdengar suara berat yang sangat sulli kenal. Nadanya datar dan ketus. Sorot mata namja itu mengarah sinis pada kai. sontak sulli melepaskan tautan tanganya pada namja bermarga kim tersebut

“oh... oppa, ne aku juga menunggumu” sulli tersenyum
“kajjah... aku sudah lapar” dengan cepat minho menarik pergelangan tangan sulli, namun sebelumnya ia melempar tatapan tak senang kearah kai yang dalam pandanganya tadi terlihat akrab bersama sulli.

“siapa namja ini? ada hubungan apa dengan sulli?? lalu kenapa aku tidak senang???”

-TBC-


~tinggalkan coment ya, jangan jadi pembaca gelap :D biar tau perlu dilanjutin gak ni ff hahaha makasih buat yang udah baca~
 


27 komentar:

  1. mino ama ssul pada ngebohongin diri sendiri tuh, padahal sama sama mengharapkan lebih :)
    tapi mereka masih megang janji persahabatan sejati
    daebakkk eonni :D next ya eonni :) :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheh makasi udah mampir. chapter 2 udah di post

      Hapus
  2. woahh . . . daebak. crta.y bgus.
    Kai siapa.y Sulli ? knpa Minho terlihat tidak senang ?
    apa ,jgn.jgn Minho suka sm Sulli ya .

    next.next ya :) pnasaran dgn klnjutan.y :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi ya. sil;ahkan baca chapter 2 nya :)

      Hapus
  3. nexttt
    aduh genrenyaaaa ngak enak bgt, sad,jeballl jgan sad donk
    minsul sama2 naksir tapi ngak mau ngaku

    BalasHapus
    Balasan
    1. sad ending gak ya??????????? ikutin aja eon :)

      Hapus
  4. aduh,,, minho phabo!!
    itu namax "cemburu" minho-ya.. ckck

    Lanjut min. :D

    BalasHapus
  5. Next minn, jd penasaran kelanjutannya gmn :D

    BalasHapus
  6. Lanjuuuuut thor...
    Kece niih ff nya.. bikin penasaran..
    =D

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. makasi :) silahkan baca chap 2 nya udah terbit

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. wahh daebbak chingu ^^,, part 2.y mna chingu??

    BalasHapus
  11. FF versi lain sudah datang...
    Suka sama jalan ceritanya.Penasaran kelanjutannya.
    Ditunggu chapter 2,secepatnya ya... ^^

    BalasHapus
  12. Magnaeeee . . Ciaaaaat Ciaaat Ciaaaat . . Wkwkwkw. . Eonn bacanya deg2an masa. . XD

    BalasHapus
  13. Thor,keren ceritanya :).Lanjut ya thor,,

    BalasHapus
  14. minsul jempol, mimin jempol (y) ^^

    BalasHapus
  15. omg, baru aja baca fanfic minsul ini.. i found it interesting.. :D

    BalasHapus
  16. FF nya daebak bgt. ku udah baca bberapa kali tpi ga bosen. & skarang baru ada ksempatan ngomen.... MIAN
    sahabat jadi cinta^-^ huuuaaaa ^_^

    BalasHapus
  17. huu sama sama punya perasaan nih ya :)

    BalasHapus
  18. ffnya keren
    Takut persahabatannya terputus...jdinya gk ungkapin perasaan... tpi malah jadi tersiksa...

    next

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template