Tittle : White Love (2/?) Sekuel Stand By Me
Author : taE_Nda
Cast : Choi Sulli | Choi Minho | Lee Young Dae | Kang Jiyoung | Lee Jonghyun |Park Chanyeol | Park Jiyeon
"Sulli ya" jiyoung tersentak tangannya langsung terlepas dari lengan namja tersebut
Sulli mengepalkan tangannya dan berjalan menuju jiyoung, menarik jiyoung kearahnya. “kau gila, kau tau kan siapa namja ini” sulli terlihat sangat marah , wajahnya merah, bukan karena tersipu malu tapi karna menahan amarah.
“sulli,, ini.."
“apa?” bentak sulli pada jiyoung yang hendak bicara.
“sulli,,,”
“diam” sekarang sulli menatap marah kearah namja itu.
“sulli, jebal dengarkan aku dulu,, jonghyun oppa sudah berubah” jiyoung meraih tangan sulli dan menatap sulli dengan mata yang berkaca-kaca.
“CK, kau percaya saja dengan namja ini, seorang playboy tidak akan pernah berubah jiyoung” sulli menatap sinis kearah jonghyun, sedangkan jonghyun hanya tertunduk.
“sulli , jeballll,,, jangan seperti itu”
“sulli , miane tapi aku benar-benar mencintai jiyoung , aku tidak berniat mempermainkannya “ ujar jonghyung.
“kau pikir aku akan percaya pada kalian” .
kalian? apakah minho termasuk?
“sulli hentikan “ chanyeol berjalan kearah sulli. “kau tidak berhak menghujat orang seperti itu” lanjut chanyeol. “semua orang bisa berubah”
Sulli menarik napasnya dalam-dalam menatap jiyoung dan jonghyun secara bergantian. “Kesalahanku adalah kembali kekorea." Setelah itu Sulli pergi menuju mobil chanyeol.
“sulli,,, sulli,, “ panggil jiyoung.
“Sudahlah, aku yang akan bicara padanya. Mungkin ia belum bisa menerima ini , apalagi saat ia pergi ia tau image kau seorang playboy hyung. Sulli hanya tak ingin sahabatnya merasakan sakit yang sama dengan dirinya."
Chanyeol menepuk bahu jiyoung.
“ne, oppa gomawo..” ujar jiyoung.
“Aku tau chanyeol, gomawo. Tolong
yakinkan pada Sulli kalau aku benar-benar serius pada sahabatnya. “ jonghyung meraih tubuh jiyoung dan mendekapnya.
“aku paham,, aku pergi dulu”
Setelah berpamitan chanyeol menyusul sulli masuk kedalam mobil. Saat masuk kedalam mobil sulli terlihat menutup matanya , chanyeol tau kalau sulli hanya berpura-pura tidur . ia menghela napas dan menancapkan mobilnya kerumah sulli. Mungkin besok pagi chanyeol akan mulai bercerita apa yang sebenarnya terjadi saat ia tidak ada di korea.
--
“Pagi, putri salju” sulli menatap chanyeol yang baru masuk ke ruang makan rumahnya.
“hmmm,,, “ balasnya singkat lalu kembali melanjutkan kegiatannya melahap roti bakar buatan eommanya.
“Aishh, dongsaeng seperti apa kau ini, eoh,,, melihat oppanya datang, bukan tersenyum malah mendehem seperti itu”. Chanyeol menjitak kepala Sulli pelan membuat Chanyeol mendapat tatapan tajam dari sulli. “mwo,, mwo,,,” ujar chanyeol .
“Oppa menganggu moodku saja”
“Kalau begitu sini” Chanyeol meraih roti yang sulli pegang dan melahapnya.
“Yaaa, oppa, neo michoseo. Eoh." Sulli berdiri dengan langkah sebal ia meninggalkan chanyeol yang sedang terkekeh melihat sulli merajuk. Sudah lama ia tidak menjahili sulli.
--
Sekarang Sulli lebih memilih menyiram tanaman bunga milik ibunya, napsu makannya benar-benar hilang karena chanyeol.
“Bunga, ibumu tubuh subur ya, semakin lama semakin cantik." Sulli menghela napas saat mendengar suara chanyeol dari arah belakang.
“Kau ingin memuji bunga, atau aku oppa” kata sulli.
“Hehe, aku hanya ingin memberitahu saja, kalau semua itu bisa berubah , bunga saja bisa tubuh cantik apalagi perasaan seseorang, hanya benda mati yang tidak bisa berubah Sulli-ya.”
“Oppa, berhentilah bicara kalau kau ingin membahas tentang namja playboy itu, sampai kapan pun mereka tidak bisa berubah, egois dan selalu mementingkan perasaan mereka sendiri tanpa tau perasaan orang yang mencintai mereka."
“Mereka? Aku hanya bicara soal jonghyun,,,, “
Sulli terdiam, ia sadar saat ini perasaannya sedang terbawa dalam suasana hati 4 tahun yang lalu, saat ia benar-benar meninggalkan namja yang telah menyia-nyiakan cintanya yang bersih dan tulus.
“Sulli, gwenchana” kata chanyeol."
“Aku mau masuk oppa,,, “ Sulli mematikan keran airnya hendak masuk kedalam.
“Jiyoung dan Jonghyun saling mencintai, jonghyun hyung memang playboy, tapi itu dulu,, setelah kau pergi banyak sekali yang berubah sulli ah, hanya kau saja yang belum melihat semuanya.” Sulli menoleh.
“Aku yang tak ingin melihatnya lagi oppa” Sulli kembali melanjutkan langkahnya.
--
“Minho,,,,” Jonghyun memasuki sebuah ruang yang di desain khusus untuk presedir muda bernama minho, Choi Minho.
“oh, Hyeong,,, masuklah “ Terlihat Minho sedang sangat sibuk ia merapikan dokumen-dokumennya yang berserakan di atas mejanya.
“Berhentilah menyibukkan dirimu choi minho, sampai kapan kau hanya duduk di meja itu dengan laporan-laporan yang akan membuat rambutmu botak?”. Minho hanya tersenyum menanggapi komentar jonghyun. “Keluarlah, cari wanitamu." Minho masih tersenyum, tangannya masih sibuk menyusun berkas untuk rapatnya nanti.
“Aissssh, namja ini,,, Sulli sudah kembali." Akhirnya jonghyun mengeluarkan kalimat yang membuat Minho diam mematung.
“Aku bertemu dengannya di rumah jiyoung, sepertinya dia masih belum melupakan kejadian 4 tahun yang lalu, ia tidak suka aku berhubungan dengan sahabatnya jiyoung." Minho masih terdiam, tapi detik selanjutnya ia kembali menyibukan dirinya,
“Yaaaa, kau mendengarku?" Jonghyun yang merasa kesal di acuhkan mulai mendekat.
“aku dengar hyung” ujar minho.
“Kapan kau akan menemuinya?” tanya jonghyun, membuat minho diam menatap namja yang ia panggil hyung itu.
“aku tidak akan menemuinya”
“mwo?”
“aku tidak akan menemuinya hyung, sudahlah aku ada rapat dengan klien ku." minho berdiri dengan map coklat di tangannya.
“aisssh, kau ini. Bukannya kau menunggunya selama 4 tahun ini, jadi tunggu apa lagi.” Jonghyun menahan lengan minho membuat minho terhenti.
“aku tak ingin membuatnya menangis lagi hyung, sudah banyak aku membuat kesalahan dan,,,,,, karena aku juga dia pergi, aku tidak ingin dia menangis lagi karena diriku hyung, mengertilah”
Jonghyun menghela nafas. “Tapi kau sudah berubah Minho ya, kau tidak seperti dulu lagi. Ani,,, lebih tepatnya kita. Karena kejadian itu kau berubah dratis kau juga yang mengajariku untuk benar-benar mencintai seorang yeoja dengan tulus . Jadi,,,,,”
“Hyeong, aku tak ingin ia terluka." potong minho.
“Berhentilah menjadi pengecut Minho-ya."
“lebih baik seperti ini."
“Phabo, sampai kapan kau seperti ini, kalau kau ingin membiarkan Sulli dengan namja lain, kenapa kau tidak mencari yeoja lain , eoh?” Nada suara jonghyun mulai meninggi karena minho yang begitu keras kepala.
“aku hanya belum menemukan yang cocok” jawab minho santai.
“CK, bilang saja kau belum bisa melupakan sulli dan masih berharap sulli akan kembali lagi padamu , ya kan?” tebakan jonghyun yang 100 % benar.
“Tidak.” Minho mengeser tangan jonghyun dan keluar dari ruangannya, minho benar-benar tidak suka di introgasi seperti ini, apalagi kenyataan memang benar karena ia masih mengharapkan sulli kembali mengisi hari-harinya,
“Aisssh, namja ini” Jonghyun mengacak rambutnya frustasi.
--
Jiyoung berdiri di depan pintu kamar sulli, sudah 5 menit ia berdiri disana setelah chanyeol mengizinkanya masuk kedalam rumah. Jiyoung mengigit bibir bawahnya, bagaimana pun juga ia begitu merindukan sahabatnya itu, 4 tahun tidak bertemu dengan sahabat dekatnya lebih sulit dibandingkan tidak bertemu dengan pacarnya.
Kreeeek.
Pintu pun terbuka, sulli dan jiyoung sama-sama terkejut.
“aisssh jinjah, kau mengejutkanku
Jiyoung ah” ujar sulli sembari mengelus dadanya.
“sulli,,,, “ mata jiyoung kembali berkaca-kaca.
“mwo,, mwoya,, kenapa kau menangis,,, apa jonghyung oppa menyakitimu?” terka sulli asal,
Jiyoung menggeleng dan menghambur dalam pelukan sulli
.
“mian,,, miane,, pasti kau sangat marah dan benci padaku kan,, hiks,,”
“hmm, aku marah padamu?, tentu saja tidak” sulli melepaskan pelukan jiyoung. “kau sahabat terbaikku jiyoungie” .
“sulli,,, aku benar-benar merindukanmu” jiyoung kembali memeluk sulli. “hmm, kau masih marah soal hubunganku dengan jonghyun oppa?” tanya jiyoung hati-hati, membuat wajah sulli kembali cemberut.
“Itu yang membuatku tak suka." Sulli melepaskan pelukan jiyoung dan berjalan menjauh.
“Sulli, jebal,, jonghyun oppa sudah berubah 360 derajat, ia tidak sama seperti apa yang kita kenal dulu sulli ah." Jiyoung menyamai langkahnya dengan sulli, tapi sulli masih acuk tak acuh.
“Tapi dimataku, dia masih playboy kelas teri jiyoung ah,,, seorang playboy tidak akan mencintai seseorang dengan tulus, percayalah” ujar sulli.
“Tapi mereka benar-benar
berubah sulli, Minho oppa dan Jonghyun oppa mereka tidak seperti itu lagi, ayolah”
Sulli menghentikan langkahnya.
“Dulu, kau ingin aku pergi meninggalkan namja itu, tapi sekarang kenapa kau membelanya?” tanya sulli.
“Miane, aku pikir minho oppa tidak akan bisa berubah, tapi,,,, “
“Hentikan,, aku tidak ingin tau lebih banyak soal minho, jadi mengertilah” sulli melanjutkan langkahnya.
“baiklah, tapi aku mohon restui aku dengan jonghyun oppa” Sulli menoleh kebelakang menatap jiyoung yang sedang berdiri dengan tangan yang saling menggenggam seperti sedang memanjatkan doa.
“Sekarang kau baru mengertikan apa itu cinta, dimana seluruh orang mengatakan hal-hal jahat dan menghujut namja yang sangat kau cintai. Kau tak perduli yang kau inginkan hanya tinggal disisinya." Ujar sulli membuat jiyoung terdiam. “Begitulah aku dulu jiyoung ah, tapi setelah kau tau kenyataan sebenarnya kau akan lebih membenci namja itu dibandingkan orang-orang lain membencinya. Aku hanya tak ingin kau sepertiku."
Jiyoung berjalan mendekat dan memeluk Sulli.
“Aku tau, tapi percayalah padaku sulli”.
“Baiklah, kalau sudah tau apa resikonya, kau yang menjalani cerita ini. Tapi apapun yang terjadi jangan segan cerita padaku ne." akhirnya sulli merestui hubungan jiyoung dengan mantan playboy nomor 2 setelah Minho.
--
Sudah 1 minggu sulli menjalani hari-harinya di korea, sesekali ia jalan bersama jiyoung dan jonghyun. Awalnya sulit tapi lambat laun sulli telah benar-benar ikhlas sahabat terbaiknya berpacaran dengan jonghyun. Jonghyun pun terlihat sangat tulus mencintai jiyoung , itu yang membuat sulli akhirnya percaya kalau jonghyun benar-benar telah berubah. Mereka pun tak pernah sekali pun membahas atau menyebutkan nama minho, karena jiyoung dan jonghyun tau itu bisa membuat mood sulli menjadi jelek.
Pada suatu hari sulli dikejutkan oleh kedatangan yong dae. Setelah kejuaran bulu tangkis seluruh dunia dan menempatkan yong dae sebagai pemain terbaik no 2 perorang seluruh dunia. Yong dae kembali kekorea, ke negara asalnya dengan tujuan utamanya ialah melamar sulli, yeoja yang telah menjadi pacarnya 3 tahun yang lalu, cukup sulit bagi yong dae untuk menghapus nama minho dari hati sulli, tapi 1 tahun perjuangannya akhirnya membuahkan hasil. Sulli menerima yong dae menjadi namja chingunya.
“oppa,, bagaimana kalau kita makan di cafe itu saja?” sulli menunjuk sebuah cafe yang bersebelahan dengan gedung kantor yang tinggi menjulang.
“siap, my princess” ujar yong dae sembari memutar setirnya menuju parkiran cafe tersebut, sedangkan sulli hanya terkekeh mendengar yong dae yang terus memanggilnya princess. Beberapa hari tak
bertemu denganmu, kau semakin cantik."
“mwoya,,, “ sulli memukul lengan yong dae pelan, keduanya pun tertawa bersama-sama.
“kajja” ujar yong dae , sulli hanya tersenyum dan mengangguk.
--
“jiyeon shi” panggil minho sesaat ia keluar dari ruangannya.
“ne, presedir choi” yang di panggil pun segera berdiri dan membungkuk hormat.
“hari ini aku ada janji makan siang diluar, kalau ada yang ingin menemuiku katakan saja aku sedang tidak berada di tempat” ujar minho .
“ne, presedir” lagi-lagi jiyeon membungkukan badannya. Minho pun meraih ponselnya mencoba menghubungi seseorang.
“yeoboseyo, jonghyun hyung” minho
melanjutkan langkahnya .
“aissssh, namja itu sudah 2 tahun aku mengincarnya, kenapa ia belum melihatku sih?, apa aku kurang sexy?” jiyeon mengerakan pinggulnya. “apa aku kurang cantik?” jiyeon meraih kaca kecilnya. “atau dia tidak suka wanita?” ujar jiyeon sambil bergidik. “ani,, ani,,ah, changkaman, aku pernah mendengar kalau presedir dulunya playboy , apakah dia bosan dengan yeoja dan beralih untuk menyukai namja?,,,, aissshhh,, mwoya , kenapa aku jadi seperti ini,,, “ jiyeon memukul-mukul pelan kepalanya. “aku tidak sanggup ,kalau namja setampan itu menyukai sesama jenis,, andwe,, andwe,, andwe” jiyeon buru-buru berlari menuju toilet, mungkin ingin mencuci mukanya sekaligus otaknya karena sudah berpikiran yang tidak-tidak.
--
“hyung, aku tidak bisa berlama-lama, bagaimana kalau kita bicara di cafe yang terdekat dari kantorku, eoh ?” minho mendorong pintu kaca anti peluru menuju luar kantor.
“,,,,,,”
“ne,,,, eoh di samping kantorku ada SM cafe, bagaimana kalau kita bicara disana.. “ minho berdiri menatap cafe itu.
“,,,,,”
“ne,araso,, palliwa” minho memutuskan sambungannya dan berjalan menuju cafe yang ia maksud.
--
Sulli dan yong dae telah memasuki cafe, tapi tiba-tiba sulli teringat sesuatu yang ia lupakan.
“omo,,,,” sulli menepuk jidatnya pelan.
“wae,,,chagi?” tanya yong dae
“oppa, oppa duduklah duluan, i-phoneku tertinggal di mobil, aku akan mengambilnya sebentar ne” setelah mendapatkan anggukan dari yong dae, sulli pun buru-buru berjalan menuju mobil, tapi karena ketidak hati-hatian sulli, ia tanpa sengaja menabrak pelanggan cafe yang ingin masuk.
BRUUUUKKK..
Karena tabrakan yang cukup keras, sulli hampir tersungkur kebelakang, tapi untuknya sebuah tangan menyelamatkannya.
“miane ,, miane” suara berat memulai minta maaf walaupun terbukti yang salah itu adalah sulli.
Sulli tidak menjawab ia seketika terdiam seribu bahasa saat melihat siapa yang sedang ada di hadapannya.
TBC
RCL JANGAN LUPA YAAA !!!!!
Author : taE_Nda
Cast : Choi Sulli | Choi Minho | Lee Young Dae | Kang Jiyoung | Lee Jonghyun |Park Chanyeol | Park Jiyeon
"Sulli ya" jiyoung tersentak tangannya langsung terlepas dari lengan namja tersebut
Sulli mengepalkan tangannya dan berjalan menuju jiyoung, menarik jiyoung kearahnya. “kau gila, kau tau kan siapa namja ini” sulli terlihat sangat marah , wajahnya merah, bukan karena tersipu malu tapi karna menahan amarah.
“sulli,, ini.."
“apa?” bentak sulli pada jiyoung yang hendak bicara.
“sulli,,,”
“diam” sekarang sulli menatap marah kearah namja itu.
“sulli, jebal dengarkan aku dulu,, jonghyun oppa sudah berubah” jiyoung meraih tangan sulli dan menatap sulli dengan mata yang berkaca-kaca.
“CK, kau percaya saja dengan namja ini, seorang playboy tidak akan pernah berubah jiyoung” sulli menatap sinis kearah jonghyun, sedangkan jonghyun hanya tertunduk.
“sulli , jeballll,,, jangan seperti itu”
“sulli , miane tapi aku benar-benar mencintai jiyoung , aku tidak berniat mempermainkannya “ ujar jonghyung.
“kau pikir aku akan percaya pada kalian” .
kalian? apakah minho termasuk?
“sulli hentikan “ chanyeol berjalan kearah sulli. “kau tidak berhak menghujat orang seperti itu” lanjut chanyeol. “semua orang bisa berubah”
Sulli menarik napasnya dalam-dalam menatap jiyoung dan jonghyun secara bergantian. “Kesalahanku adalah kembali kekorea." Setelah itu Sulli pergi menuju mobil chanyeol.
“sulli,,, sulli,, “ panggil jiyoung.
“Sudahlah, aku yang akan bicara padanya. Mungkin ia belum bisa menerima ini , apalagi saat ia pergi ia tau image kau seorang playboy hyung. Sulli hanya tak ingin sahabatnya merasakan sakit yang sama dengan dirinya."
Chanyeol menepuk bahu jiyoung.
“ne, oppa gomawo..” ujar jiyoung.
“Aku tau chanyeol, gomawo. Tolong
yakinkan pada Sulli kalau aku benar-benar serius pada sahabatnya. “ jonghyung meraih tubuh jiyoung dan mendekapnya.
“aku paham,, aku pergi dulu”
Setelah berpamitan chanyeol menyusul sulli masuk kedalam mobil. Saat masuk kedalam mobil sulli terlihat menutup matanya , chanyeol tau kalau sulli hanya berpura-pura tidur . ia menghela napas dan menancapkan mobilnya kerumah sulli. Mungkin besok pagi chanyeol akan mulai bercerita apa yang sebenarnya terjadi saat ia tidak ada di korea.
--
“Pagi, putri salju” sulli menatap chanyeol yang baru masuk ke ruang makan rumahnya.
“hmmm,,, “ balasnya singkat lalu kembali melanjutkan kegiatannya melahap roti bakar buatan eommanya.
“Aishh, dongsaeng seperti apa kau ini, eoh,,, melihat oppanya datang, bukan tersenyum malah mendehem seperti itu”. Chanyeol menjitak kepala Sulli pelan membuat Chanyeol mendapat tatapan tajam dari sulli. “mwo,, mwo,,,” ujar chanyeol .
“Oppa menganggu moodku saja”
“Kalau begitu sini” Chanyeol meraih roti yang sulli pegang dan melahapnya.
“Yaaa, oppa, neo michoseo. Eoh." Sulli berdiri dengan langkah sebal ia meninggalkan chanyeol yang sedang terkekeh melihat sulli merajuk. Sudah lama ia tidak menjahili sulli.
--
Sekarang Sulli lebih memilih menyiram tanaman bunga milik ibunya, napsu makannya benar-benar hilang karena chanyeol.
“Bunga, ibumu tubuh subur ya, semakin lama semakin cantik." Sulli menghela napas saat mendengar suara chanyeol dari arah belakang.
“Kau ingin memuji bunga, atau aku oppa” kata sulli.
“Hehe, aku hanya ingin memberitahu saja, kalau semua itu bisa berubah , bunga saja bisa tubuh cantik apalagi perasaan seseorang, hanya benda mati yang tidak bisa berubah Sulli-ya.”
“Oppa, berhentilah bicara kalau kau ingin membahas tentang namja playboy itu, sampai kapan pun mereka tidak bisa berubah, egois dan selalu mementingkan perasaan mereka sendiri tanpa tau perasaan orang yang mencintai mereka."
“Mereka? Aku hanya bicara soal jonghyun,,,, “
Sulli terdiam, ia sadar saat ini perasaannya sedang terbawa dalam suasana hati 4 tahun yang lalu, saat ia benar-benar meninggalkan namja yang telah menyia-nyiakan cintanya yang bersih dan tulus.
“Sulli, gwenchana” kata chanyeol."
“Aku mau masuk oppa,,, “ Sulli mematikan keran airnya hendak masuk kedalam.
“Jiyoung dan Jonghyun saling mencintai, jonghyun hyung memang playboy, tapi itu dulu,, setelah kau pergi banyak sekali yang berubah sulli ah, hanya kau saja yang belum melihat semuanya.” Sulli menoleh.
“Aku yang tak ingin melihatnya lagi oppa” Sulli kembali melanjutkan langkahnya.
--
“Minho,,,,” Jonghyun memasuki sebuah ruang yang di desain khusus untuk presedir muda bernama minho, Choi Minho.
“oh, Hyeong,,, masuklah “ Terlihat Minho sedang sangat sibuk ia merapikan dokumen-dokumennya yang berserakan di atas mejanya.
“Berhentilah menyibukkan dirimu choi minho, sampai kapan kau hanya duduk di meja itu dengan laporan-laporan yang akan membuat rambutmu botak?”. Minho hanya tersenyum menanggapi komentar jonghyun. “Keluarlah, cari wanitamu." Minho masih tersenyum, tangannya masih sibuk menyusun berkas untuk rapatnya nanti.
“Aissssh, namja ini,,, Sulli sudah kembali." Akhirnya jonghyun mengeluarkan kalimat yang membuat Minho diam mematung.
“Aku bertemu dengannya di rumah jiyoung, sepertinya dia masih belum melupakan kejadian 4 tahun yang lalu, ia tidak suka aku berhubungan dengan sahabatnya jiyoung." Minho masih terdiam, tapi detik selanjutnya ia kembali menyibukan dirinya,
“Yaaaa, kau mendengarku?" Jonghyun yang merasa kesal di acuhkan mulai mendekat.
“aku dengar hyung” ujar minho.
“Kapan kau akan menemuinya?” tanya jonghyun, membuat minho diam menatap namja yang ia panggil hyung itu.
“aku tidak akan menemuinya”
“mwo?”
“aku tidak akan menemuinya hyung, sudahlah aku ada rapat dengan klien ku." minho berdiri dengan map coklat di tangannya.
“aisssh, kau ini. Bukannya kau menunggunya selama 4 tahun ini, jadi tunggu apa lagi.” Jonghyun menahan lengan minho membuat minho terhenti.
“aku tak ingin membuatnya menangis lagi hyung, sudah banyak aku membuat kesalahan dan,,,,,, karena aku juga dia pergi, aku tidak ingin dia menangis lagi karena diriku hyung, mengertilah”
Jonghyun menghela nafas. “Tapi kau sudah berubah Minho ya, kau tidak seperti dulu lagi. Ani,,, lebih tepatnya kita. Karena kejadian itu kau berubah dratis kau juga yang mengajariku untuk benar-benar mencintai seorang yeoja dengan tulus . Jadi,,,,,”
“Hyeong, aku tak ingin ia terluka." potong minho.
“Berhentilah menjadi pengecut Minho-ya."
“lebih baik seperti ini."
“Phabo, sampai kapan kau seperti ini, kalau kau ingin membiarkan Sulli dengan namja lain, kenapa kau tidak mencari yeoja lain , eoh?” Nada suara jonghyun mulai meninggi karena minho yang begitu keras kepala.
“aku hanya belum menemukan yang cocok” jawab minho santai.
“CK, bilang saja kau belum bisa melupakan sulli dan masih berharap sulli akan kembali lagi padamu , ya kan?” tebakan jonghyun yang 100 % benar.
“Tidak.” Minho mengeser tangan jonghyun dan keluar dari ruangannya, minho benar-benar tidak suka di introgasi seperti ini, apalagi kenyataan memang benar karena ia masih mengharapkan sulli kembali mengisi hari-harinya,
“Aisssh, namja ini” Jonghyun mengacak rambutnya frustasi.
--
Jiyoung berdiri di depan pintu kamar sulli, sudah 5 menit ia berdiri disana setelah chanyeol mengizinkanya masuk kedalam rumah. Jiyoung mengigit bibir bawahnya, bagaimana pun juga ia begitu merindukan sahabatnya itu, 4 tahun tidak bertemu dengan sahabat dekatnya lebih sulit dibandingkan tidak bertemu dengan pacarnya.
Kreeeek.
Pintu pun terbuka, sulli dan jiyoung sama-sama terkejut.
“aisssh jinjah, kau mengejutkanku
Jiyoung ah” ujar sulli sembari mengelus dadanya.
“sulli,,,, “ mata jiyoung kembali berkaca-kaca.
“mwo,, mwoya,, kenapa kau menangis,,, apa jonghyung oppa menyakitimu?” terka sulli asal,
Jiyoung menggeleng dan menghambur dalam pelukan sulli
.
“mian,,, miane,, pasti kau sangat marah dan benci padaku kan,, hiks,,”
“hmm, aku marah padamu?, tentu saja tidak” sulli melepaskan pelukan jiyoung. “kau sahabat terbaikku jiyoungie” .
“sulli,,, aku benar-benar merindukanmu” jiyoung kembali memeluk sulli. “hmm, kau masih marah soal hubunganku dengan jonghyun oppa?” tanya jiyoung hati-hati, membuat wajah sulli kembali cemberut.
“Itu yang membuatku tak suka." Sulli melepaskan pelukan jiyoung dan berjalan menjauh.
“Sulli, jebal,, jonghyun oppa sudah berubah 360 derajat, ia tidak sama seperti apa yang kita kenal dulu sulli ah." Jiyoung menyamai langkahnya dengan sulli, tapi sulli masih acuk tak acuh.
“Tapi dimataku, dia masih playboy kelas teri jiyoung ah,,, seorang playboy tidak akan mencintai seseorang dengan tulus, percayalah” ujar sulli.
“Tapi mereka benar-benar
berubah sulli, Minho oppa dan Jonghyun oppa mereka tidak seperti itu lagi, ayolah”
Sulli menghentikan langkahnya.
“Dulu, kau ingin aku pergi meninggalkan namja itu, tapi sekarang kenapa kau membelanya?” tanya sulli.
“Miane, aku pikir minho oppa tidak akan bisa berubah, tapi,,,, “
“Hentikan,, aku tidak ingin tau lebih banyak soal minho, jadi mengertilah” sulli melanjutkan langkahnya.
“baiklah, tapi aku mohon restui aku dengan jonghyun oppa” Sulli menoleh kebelakang menatap jiyoung yang sedang berdiri dengan tangan yang saling menggenggam seperti sedang memanjatkan doa.
“Sekarang kau baru mengertikan apa itu cinta, dimana seluruh orang mengatakan hal-hal jahat dan menghujut namja yang sangat kau cintai. Kau tak perduli yang kau inginkan hanya tinggal disisinya." Ujar sulli membuat jiyoung terdiam. “Begitulah aku dulu jiyoung ah, tapi setelah kau tau kenyataan sebenarnya kau akan lebih membenci namja itu dibandingkan orang-orang lain membencinya. Aku hanya tak ingin kau sepertiku."
Jiyoung berjalan mendekat dan memeluk Sulli.
“Aku tau, tapi percayalah padaku sulli”.
“Baiklah, kalau sudah tau apa resikonya, kau yang menjalani cerita ini. Tapi apapun yang terjadi jangan segan cerita padaku ne." akhirnya sulli merestui hubungan jiyoung dengan mantan playboy nomor 2 setelah Minho.
--
Sudah 1 minggu sulli menjalani hari-harinya di korea, sesekali ia jalan bersama jiyoung dan jonghyun. Awalnya sulit tapi lambat laun sulli telah benar-benar ikhlas sahabat terbaiknya berpacaran dengan jonghyun. Jonghyun pun terlihat sangat tulus mencintai jiyoung , itu yang membuat sulli akhirnya percaya kalau jonghyun benar-benar telah berubah. Mereka pun tak pernah sekali pun membahas atau menyebutkan nama minho, karena jiyoung dan jonghyun tau itu bisa membuat mood sulli menjadi jelek.
Pada suatu hari sulli dikejutkan oleh kedatangan yong dae. Setelah kejuaran bulu tangkis seluruh dunia dan menempatkan yong dae sebagai pemain terbaik no 2 perorang seluruh dunia. Yong dae kembali kekorea, ke negara asalnya dengan tujuan utamanya ialah melamar sulli, yeoja yang telah menjadi pacarnya 3 tahun yang lalu, cukup sulit bagi yong dae untuk menghapus nama minho dari hati sulli, tapi 1 tahun perjuangannya akhirnya membuahkan hasil. Sulli menerima yong dae menjadi namja chingunya.
“oppa,, bagaimana kalau kita makan di cafe itu saja?” sulli menunjuk sebuah cafe yang bersebelahan dengan gedung kantor yang tinggi menjulang.
“siap, my princess” ujar yong dae sembari memutar setirnya menuju parkiran cafe tersebut, sedangkan sulli hanya terkekeh mendengar yong dae yang terus memanggilnya princess. Beberapa hari tak
bertemu denganmu, kau semakin cantik."
“mwoya,,, “ sulli memukul lengan yong dae pelan, keduanya pun tertawa bersama-sama.
“kajja” ujar yong dae , sulli hanya tersenyum dan mengangguk.
--
“jiyeon shi” panggil minho sesaat ia keluar dari ruangannya.
“ne, presedir choi” yang di panggil pun segera berdiri dan membungkuk hormat.
“hari ini aku ada janji makan siang diluar, kalau ada yang ingin menemuiku katakan saja aku sedang tidak berada di tempat” ujar minho .
“ne, presedir” lagi-lagi jiyeon membungkukan badannya. Minho pun meraih ponselnya mencoba menghubungi seseorang.
“yeoboseyo, jonghyun hyung” minho
melanjutkan langkahnya .
“aissssh, namja itu sudah 2 tahun aku mengincarnya, kenapa ia belum melihatku sih?, apa aku kurang sexy?” jiyeon mengerakan pinggulnya. “apa aku kurang cantik?” jiyeon meraih kaca kecilnya. “atau dia tidak suka wanita?” ujar jiyeon sambil bergidik. “ani,, ani,,ah, changkaman, aku pernah mendengar kalau presedir dulunya playboy , apakah dia bosan dengan yeoja dan beralih untuk menyukai namja?,,,, aissshhh,, mwoya , kenapa aku jadi seperti ini,,, “ jiyeon memukul-mukul pelan kepalanya. “aku tidak sanggup ,kalau namja setampan itu menyukai sesama jenis,, andwe,, andwe,, andwe” jiyeon buru-buru berlari menuju toilet, mungkin ingin mencuci mukanya sekaligus otaknya karena sudah berpikiran yang tidak-tidak.
--
“hyung, aku tidak bisa berlama-lama, bagaimana kalau kita bicara di cafe yang terdekat dari kantorku, eoh ?” minho mendorong pintu kaca anti peluru menuju luar kantor.
“,,,,,,”
“ne,,,, eoh di samping kantorku ada SM cafe, bagaimana kalau kita bicara disana.. “ minho berdiri menatap cafe itu.
“,,,,,”
“ne,araso,, palliwa” minho memutuskan sambungannya dan berjalan menuju cafe yang ia maksud.
--
Sulli dan yong dae telah memasuki cafe, tapi tiba-tiba sulli teringat sesuatu yang ia lupakan.
“omo,,,,” sulli menepuk jidatnya pelan.
“wae,,,chagi?” tanya yong dae
“oppa, oppa duduklah duluan, i-phoneku tertinggal di mobil, aku akan mengambilnya sebentar ne” setelah mendapatkan anggukan dari yong dae, sulli pun buru-buru berjalan menuju mobil, tapi karena ketidak hati-hatian sulli, ia tanpa sengaja menabrak pelanggan cafe yang ingin masuk.
BRUUUUKKK..
Karena tabrakan yang cukup keras, sulli hampir tersungkur kebelakang, tapi untuknya sebuah tangan menyelamatkannya.
“miane ,, miane” suara berat memulai minta maaf walaupun terbukti yang salah itu adalah sulli.
Sulli tidak menjawab ia seketika terdiam seribu bahasa saat melihat siapa yang sedang ada di hadapannya.
TBC
RCL JANGAN LUPA YAAA !!!!!
Lanjut thor jgn lma"
BalasHapusIya gak lama2 . . Nunggu sinyal idup dulu paling. :D
HapusThor,lanjut yaaaa!bikin gregetan deh
BalasHapusJangan lama lagi ya thor :)
Sinyalnya ngajak ribut nih, jadi mimin rada susah ngepostnya. Di tunggu yaaa. . ^^
HapusLanjut thor (ˊ•_•ˋ)
BalasHapusiyaaaa . . Sabaar yaaa . . ^^
HapusLanjut thor (ˊ•_•ˋ)
BalasHapusLanjuttt !!!!
BalasHapusokeeeeee !!!!
Hapus:D
lanjut eonn...... ditunggu ya .........
BalasHapuslanjut thor ,
BalasHapushoror ny juga dilanjut ama dont touch her , itu thor
nanggung ceritaa nya thor
lanjuuutttt!... ^^
BalasHapusttep kan,,, kalo cinta mau di bilang apapun tetep cinta,,, Love Minsul
BalasHapusiuuuuu young dae nyebelin
woaah akhirnya minho ketemu sulli hahaha
BalasHapustapi sulli sama yongdae mau tunangan? :( andwae!!!
pasti minho cie next thor :)
BalasHapusPertemuan pertama, derama di mulai, sulli pasti masih suka ma minho
BalasHapus