Selasa, 29 Oktober 2013

White Love Part 5/6



autor tAe_Nda

Cast : Choi Sulli | Choi Minho | Kang Jiyoung | Lee Young Dae | Park Chanyeol | Kim Jonghyun | Park Jiyeon


Minho mengangkat tangannya menahan hantaman kayu agar tidak menghantak kepalanya dan berbalik mengangkat sebelah kakinya, tepatnya menendang preman itu di bagian perutnya hingga sang preman terlumpuhkan. Minho kembali berbalik dan kembali melihat wajah sulli yang kembali shock. Minho merunduk dan mengangkat sulli ala bridal style menuju rumahnya yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan sulli hanya bisa diam, begitu juga dengan minho. 

Sesampainya di rumah minho membaringkan sulli di sofa panjangnya.Setelah itu ia pergi kedapur dengan kembali membawa alat p3k dan semangkuk air hangat untuk membersihkan luka sulli. Tak lupa dengan handuk putih di sisinya. Ia duduk di samping sulli, sebelum ia mengobati wajah dan tangan sulli yang terluka , minho berlutut tepat di depan sulli dan meraih kakinya yang terkilir. Sulli sempat menjerit kesakitan karena minho benar-benar menyentuh bagian yang terkilir. 

“tahanlah sedikit” kata minho dan kemudian 

“KREEEK” 

“hmmm” sulli menahan rasa sakitnya saat minho menarik kakinya. 

“setelah ini, akan baikkan” ujar minho singkat lalu kembali duduk di samping sulli. Meremas handuk yang ia rendam dengan hangat itu dan mengarahkan ke bagian luka yang ada di dahi sulli. 

“aaah” desah sulli pelan saat merasakan perih . 

Minho tak berhenti. Ia terus membersihkan luka yang ada di kening sulli dengan sangat lembut dan hati-hati tak ingin sulli merasakan sakit. Lagi. 

Mata minho sibuk memperhatikan gerakannya untuk memberiskan luka sulli sedangkan mata sulli sibuk menunduk kebawah tak ingin mata mereka bertemu, hingga mata sulli menatap lengan minho yang berdarah. Mungkin karena lengannya yang menahan hantaman kayu dari premen tadi. Sulli terkejut dan sekilas menatap wajah minho yang sangat dekat dengan wajahnya. 

Setelah membersihkan luka di kening sulli dan mengobatinya, minho beralih pada siku tangan sulli yang juga terluka. Dengan sangat hati-hati minho mulai membersihkan dan mengobatinya sehingga rasa perih tak begitu dirasa oleh sulli. Setelah selesai dengan itu minho segera merapikan alat p3k untuk di bawanya kembali kedapur tapi tangan sulli menghalangnya dengan menyentuh lengan minho. Minho menatap sulli 

“lukamu” ujar sulli lalu menatap luka minho. Minho pun mengikuti arah mata sulli. 

“tidak sakit, tidak apa-apa” kata minho lalu mengeser tangan sulli , tapi sulli tidak menyerah ia kembali menahan minho dan mengambil kotak p3k dan mulai mengobati luka minho. Minho terus saja memandang wajah sulli yang sedang sibuk mengobati lukanya , sesekali sulli sedikit meringis karena gerakannya yang membuat luka di siku tangannya sedikit perih.

“tidak apa-apa” ujar minho untuk lukanya, tapi sulli menggeleng ia terus mengobati lengan minho sampai selesai. 

Hening, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya, hingga 

“tidurlah, hari sudah malam besok pagi aku akan menghubungi jiyoung untuk menjemputmu” 

“aku ingin pulang sekarang, “ ujar sulli yang mendapat tatapan tak percaya dari minho. 

“yeoja keras kepala, ini sudah malam “ minho menghela napasnya berat lalu menatap sulli. 

“bagaimana kau mau berlari dariku kalau kakimu masih sakit” sekarang sulli ikut menatap minho, mata mereka bertemu. 

“kau harus cepat sembuh , supaya kau bisa terus berlari saat melihatku” tanpa aba-aba dan meminta izin dari sulli, minho kembali mengendong sulli ala bridal style menuju sebuah kamar yang sering di gunakan sulli saat ia menginap dirumah minho dulu. Saat pintu terbuka sulli megidarkan padangannya dan melihat kalau kamarnya itu tidak ada yang berubah dari warna cat , meja, lemari kasur tapi ada sedikit membuat sulli kecewa, foto-foto dirinya bersama minho tidak ada, tidak ada di meja, ataupun dinding , sulli menatap minho “apakah dia sudah melupakanku” ujar sulli dalam hati. Sulli seperti mengharapkan sesuatu, cinta?. Mungkin. 

Minho menurunkan sulli di ranjangnya. “tidurlah” kata minho sebelum ia berlalu meninggalkan sulli sendirian. Saat pintu tertutup air mata sulli menetes tanpa di perintah. Cukup lama sulli memandangi pintu berwarna coklat tersebut. Apakah sulli berharap minho akan kembali dari balik pintu tersebut?. 

-- 

Yong dae berlari kesebuah kedai, ia pun sedikit bingung kenapa GPS menunjukan sulli berada disana yang ia tau sulli bukan seoarang peminum. Saat ia sampai ia segera mejadi keberadaan sulli dan menemukan jaket dan tas sulli berada di sebuah meja di sudut kedai, dengan cepat ia segera menanyakan kepada seoarang ajjuma si pemilik kedai. 

“ajjumma, kemana pemilik tas dan jeket ini?” Tanya yong dae to the point. 

“eoh, tadi ia berlari saat kekasihnya memergoki dia sedang minum arak tuan” 

. Yong dae mengerutkan dahinya?, kekasih? Siapa? Akulah kekasihnya ! pikir yong dae. Sesaat kemudian dia kembali berjalan keluar dari kedai , masih berpikir siapa yang dimaksud “ kekasih sulli”. 

--- 

Jiyoung menangis dikamar sulli, ia datang ketika chanyeol menghubunginya dan bertanya apakah sulli ada disana karna sulli tiba-tiba menghilang. “jiyoung-ya,, tenanglah sulli bukan anak kecil , dia pasti akan baik-baik saja” ujar jonghyun yang sedang duduk disebelahnya, jonghyun datang bersama jiyoung karena kebetulan saat itu jiyoung sedang bersamanya. 

Jiyoung mengangguk patuh dan menyeka air matanya. Chanyeol bersandar di dinding kamar sulli, apa yanga harus ia katakan pada orang tua sulli yang baru tadi siang berangkat keluar kota, pasti ia kena marah habis-habisan karena tidak bisa menjaga sulli. 

Dreeeeettt. Dreeeet.. 

Telpon jiyoung berbunyi, jiyoung sempat bingung saat melihat panggilan itu berasal dari minho .

“nugu?” Tanya jonghyun karena jiyoung belum juga mengangkat telponnya. 

“minho oppa “ ujar jiyoung, 

“angkat saja” jiyoung mengangguk dan mengangkatnya. 

“yeoboseyo, minho oppa” kata jiyoung. 

“jiyoung ya, besok pagi kau bisa menjemput sulli dirumahku?” ujar minho tanpa ragu. 

Jiyoung yang mendengar itu langsung berdiri dengan membuka matanya lebar-lebar,semua orang pun terkejut melihat tindakan jiyoung yang tiba-tiba itu dan mulai mendekat. “wae?” Tanya jonghyun. 

“sulli berada dirumah oppa? Bagaimana bisa?” Tanya jiyoung, chanyeol dan jonghyun pun semakin mendekat penasaran. 

“panjang ceritanya, yang penting besok pagi kau bisa kan menjemputnya” ujar minho yang di balas anggukan dari jiyoung. 

“bailklah kami akan menjemputnya besok pagi-pagi sekali” kata jiyoung sebelum minho memutuskan panggilan minho. 

“bagaimana bisa sulli bersama minho, apakah sulli diam-diam bertemu dengan minho,, apakah mereka sudah berbaikan ?” Tanya chanyeol , jiyoung dan jonghyun hanya menggeleng, tapi setidaknya malam ini mereka bisa tidur dengan tenang karena suli berada pada orang yang tepat. 

Chanyeol menuju kamarnya dan teringat pada yong dae. Ia pun mengabarkan kalau sulli baik-baik saja tapi chanyeol tak memberitahu kalau sulli malam ini menginap dirumah minho, karena situasinya akan bertambah buruk, bisa saja yong dae memaksanya untuk menjemput sulli mala mini juga, namja mana yang tidak akan marah kalau mengetahui yeojanya bermalam di rumah namja lain. 

-- 

Minho mengeliatkan tubuhnya , hidungnya menangkap sesuatu yang sangat lezat , ia membuka mata dan bergegas menuju dapur, saat ia didapur ia menemukan sulli sedang memasak sesuatu. Sulli yang menyadari kedatangan minho segera menoleh . 

“apa yang kau lakukan ?” Tanya minho. 

“aku lapar” ujar sulli singkat kemudian melanjutkan aktifitasnya. 

“kakimu, sudah baikkan?” Tanya minho seraya mendekat, sulli mengangguk. 

“apakah lukamu tidak sakit lagi?” Tanya minho dengan nada sedikit datar tapi masih bisa terlihat kalau ia masih sangat mengkhawatirkan sulli. 

“ne, tenang saja setelah ini aku akan pulang” 

“aku tidak mengusirmu” 

“aku yang mengusir diriku sendiri” 

Minho terdiam, ia tidak ingin ada perdebatan pagi-pagi seperti ini. 

“jiyoung akan menjemputmu, tunggulah” kata minho sambil berbalik. 

“awwww” sulli meringis saat pisau tajam yang ia gunakan unutk mengiris sayuran mengenai jari telunjukknya, minho segera berlari kearah sulli. 

“kenapa bisa seceroboh ini eoh” ujar minho sambil memegang telujuk tangan sulli yang berdarah. 

“tak apa,, aku,, bi,,,, “ 

Sulli menghentikan ucapannya ketika minho menghisap jarinya yang berdarah. Bukan menarik tangannya sulli hanya bisa terpaku melihat tindakan minho. Hatinya berdetak sangat cepat , sulli mengira pasti pipinya saat ini sedang memerah karena menerima perlakukan manis dari minho. Tidak – tidak boleh seperti ini. Sulli menggeleng kuat sehingga minho menghentikan kegiatannya dan menatap sulli, mata mereka bertemu,,, mereka mematung. Entah apa yang terjadi minho semakin mendekat kewajah sulli, dan sulli hanya diam menatap minho seolah kembali terhipnotis oleh mata coklat minho untuk yang kesekian kalinya. Apakah rasa rindu mereka akan menghapus ego mereka? 

Dan apakah minho akan mencium sulli???? 

TBC 

15 komentar:

  1. Ahhhh,,thor ciuman aja deh :D....Lanjut ya thor,,jangan kelamaan lagi :)

    BalasHapus
  2. lanjut thor ;u; satu chapter lagi, semangat! happy ending pleaseee kkk

    BalasHapus
  3. next min!!! jangan lma2 yaa ^^

    BalasHapus
  4. yuk visit juga ke choiminsulcouple.blogspot.com ff minsul juga tapi yang pasti gak yadong

    BalasHapus
  5. LanjuT thor daebak jgn lama2 ya

    BalasHapus
  6. alur nya seruu thoorr!! lanjuut dongg ff nyaakepo nh hahah

    BalasHapus
  7. akhirnyaaa bisa berduaan juga... ciee ciee bermalam bersama ya... #ekhhemmm
    Keep Minsul!!!

    BalasHapus
  8. sulli masih ngarep juga nih ye wkwkk
    ayolah minsul balikan aja, itu langsung ciuman aja lama bgt haha

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template