Minggu, 22 Desember 2013

MIRRORS II Chap 2


Title : MIRRORS II chap 2 : Minho's feel

cast : CHOI JINRI (f(x))  |  CHOI MINHO  (f(x))  |  others

author : Devina Sandy

length : Chaptered

rating : PG-17 ;D

Genre : Fantasy, Romance, sad, hurt, crime


 

SUMMARY (MIRRORS I)




 Choi Minho adalan namja tampan, pintar, kaya dan dikenal sebagai playboy kelas kakap. Hingga suatu hari, teman-temannya yang tergabung dalam geng shinee membuat tantangan padanya apa dia dapat menaklukan hati seorang Choi Sulli yang kecantikannya seperti putri. Minho dengan segala cara mencari perhatian Sulli dan menyatakan perasaan padanya, namun sia-sia, Sulli tetap pada pendiriannya untuk menolak Minho. Tak hilang akal, Minho mengaku sebagai penderita tumor otak agar cintanya diterima oleh Choi Sulli. Sullipun menerima Cinta Minho. Dua bulan mereka menjalin cinta,dan 2 bulan Minho mendustai Sulli. Hingga terbongkarlah kebohongan Minho, dan disaat yang sama Minho baru mengetahui jika Sulli menderita Hemofilia. Namun karena cinta mereka yang kuat, mereka mempertahankan hubungan mereka hingga maut memisahkan. Sulli memeberitahu Minho tentang rahasia umur panjangnya yaitu sebuah cermin ajaib yang mengabulkan permintaannya. Minhopun melakukan hal yang sama dan meminta sebuah permohonan pada cermiitu untuk “mengembalikan pantulannya” yaitu Sulli. Namun Sang cermin malah mengirimkan Jinri yang wajahnya sangat mirip dengan Sulli. Apakah cermin ini membawa bencana? Bagaimanakah kehidupan Minho dan Jinri?


 CHOI JINRI


 CHOI MINHO



CHOI SULLI



Chap 2 : “Choi Minho’s feel”



 Dingin. Aku membuka mataku perlahan, mengerjap-ngerjapkannya berkali-kali. Kepalaku terasa berat, aku tak bisa bangun dari posisiku sekarang. Aku menatap langit-langit rumahku, ya ini rumahku dengan Jinri. Mwo? Aku di rumah? 


Sekuat tenaga kucoba memperhatikan sekitarku. Aku terkejut menemukan diriku tertidur dilantai, dan parahnya seorang yeoja tengah memelukku. Aigoo, Jinri! Apa yang kami lakukan di lantai sedingin ini? Memerlukan beberapa detik untuk mencerna semua ini, kepala berat, perut mual, bau alkohol, dan berada di tempat berbeda... ya,kesimpulannya aku mabuk. 


Aku duduk perlahan, agar yeoja cantik yang sedang memelukku tidak terbangun.  Aish, Dia tidur di lantai! bagaimana jika asma-nya kambuh? Ya dia penderita asma. Cukup akut kurasa. Oleh karena itu ia belajar untuk mengendalikan emosinya. Karena saat emosinya berlebih, asmanya akan kambuh.


Aku berusaha berdiri , beban seluruh badanku terasa tertumpu dikepala. Rasanya aku akan jatuh, karena kepalaku terasa lebih berat dari tubuhku. Minuman tadi terlalu keras, seharusnya aku tak meminum itu terlalu banyak. Kupijat perlahan jidat hingga puncak kepala, menepis walau sedikit rasa sakit yang bersarang, tak segan kupukul kepalaku sendiri untuk menghilangkan efek minuman keras tadi. Berhasil, sekarang penglihatanku semakin jelas.


Kuregangkan seluruh anggota badan, mengusir pegal dan kaku di beberapa bagian otot. Aku merunduk mendekati tubuh langsing Jinri yang masih tertidur dilantai, kuangkat badannya dan kurebahkan di atas ranjang. Apa ia sangat lelah? Ia bahkan tak terbangun sedikitpun. Ku ambil selimut dan menutupi tubuhnya, ia tidak boleh terkena flu. Kupandangi wajahnya, Tertidur pulas seperti ini membuat ia benar-benar mirip dengan tokoh kartun snow white dari disney itu, rambut pendek, kulit putih, bibir merah... Jinri juga mirip seseorang dari masa lalu, sangat mirip.


Ku kecup singkat dahinya. Berharap ia memimpikanku. aku beranjak dari posisi awal. Ya, Aku harus mandi dan mengganti baju kerjaku dengan baju tidur,  menyikat gigi dan minum obat penetral mabuk tentunya. Aku menuju dapur dengan sedikit terhuyung-hunyung. Berpegangan dengan dinding rumah agar tidak terjerembab ke lantai.


Betapa kagetnya aku melihat pemandangan di atas meja makan, sejenak kukira ini adalah fatamorgana, sampai  aku sadar jika aku tidak sedang berada di padang pasir. Efek mabuk. Kupicingkan kedua mata bulatku dan kusentuh sebuah piring yang penuh sphagetti dengan pasta itu. voila! Ini bukan fatamorgana. Ini benar-benar nyata. Jinri pasti sudah memasaknya. Kuedarkan pandangan lagi, memperhatikan meja makan yang terlihat bercahaya lebih terang dari sebelumnya. Oh, Jinri menyiapkan 3 buah Lilin yang masih menyala di dalam gelas kecil, ada sebotol wine kesukaanku, dan dua buah piring sphagetti dengan aroma keju. 


“aigooo” erangku dengan nada khas orang mabuk. Aku terduduk dikursi dan membiarkan jidatku terbentur di permukaan meja makan. “Mianne Jinri-ya.”  Aku mendongakkan kepalaku dan menatap sphagetti yang kelihatannya sudah menjadi dingin. “Selamat makan!” dan akupun melahap habis 2 piring sphahetti dingin di hadapanku. Aku pasti sudah mengecewakan Jinri malam ini. 


Setelah selesai dengan aktivitas memenuhi perut, aku bangkit dari kursi makan dan menuju kamar. Kupandangi gadis yang tengah menutup matanya dan semakin cantik di bawah cahaya remang kekuningan yang berasal dari lampu tidur. “Mianne... belakangan ini aku men jadi sedikit tak mempedulikanmu. Minggu depan kau akan terkejut dengan apa yang sudah kupersiapkan untukmu.” 


Aku tersenyum lembut seolah Jinri dapat melihat senyum ini. Senyum yang ingin mengatakan, seminggu lagi... kau akan terkejut dengan pesta lamaran yang kubuat dan pesta pernikahan yang kuatur sedemikian rupa. Selamat Choi Jinri, sebentar lagi, ya. Sebentar lagi...


****


Matahari pagi memunculkan wajahnya, sinar-sinar lembut masuk menembus kaca jendela. Tidak salah aku membeli apartemen ini, pemandangan dari tempat ini selalu indah. Aku suka menatap ke balik jendela, ini rasanya seperti aku terbang di atas kota Seoul.  Kuperhatikan tubuh yeoja dihadapnku yang masih tidur meringkuk memeluk gulingnya. Aku tidak keberatan mengganti posisiku sebagai guling itu. :3


“Chagiya~~ irreona~~”

“Hmm”

“Irreona~~”  aku membuat suara baritonku sedikit lebih seksi. Sekedar untuk menarik perhatiannya.

“Oppa?” yap, berhasil. Dia membuka matanya. Rambutnya yang sedikit kemerahan semakin bercahaya tertimpa sinar mentari pagi. Dia cantik sekali. “Oppa? Sebenarnya siapa yang mabuk? Kenapa kau bangun lebih awal dariku?”


“Mwo? Yang benar saja... aku tidak mabuk.”

“Malam tadi kau pulang dalam keadaan mabuk. Kau pingsan.”

“Aniya, itu karena aku terlalu lelah.”

“kau bau alkohol.”

“Itu karena....” aku sudah tidak dapat mengelak dari kenyataan bahwa aku memang mabuk.

“karena kau minum alkohol... right?”

“Aku tertumpah minuman seseorang.” Good, aku berhasil mengelak. Ia menghembuskan nafanya dan kembali membelakangiku. Kembali meringkuk dan memeluk bantalnya. Mengapa tak peluk aku saja?

“aku ini orang dewasa, kau tak bisa menipuku. Kau bicara aneh semalam.”

“Jinja? Aku bicara apa?” kedua mataku yang besar semakin kubulatkan, aku penasaran. aku benar-benar tak ingat jika aku bicara sesuatu.

“....” diam , ia tak menjawab. Apa ia kembali tidur?

“Chagiya... apa aku bicara sesuatu yang menyakitimu?” aku mulai bicara serius, duduk dari posisi rebahku dan menyentuh pundaknya lembut. Berharap ia menjawab pertanyaanku.

“kau mengatakan sesuatu.”

“Apa yang kukatakan?” dengan tenagaku, ku angkat pundaknya agar menoleh kearahku. Agar dia menatapku.

“Kau...” Jinri terlihat berpikir sejenak, jidatnya mengernyit. “Kau berteriak dengan nyaring bahwa kau adalah pria tertampan di dunia!”

“M-mwo?”

“Ne!” JinRi duduk dan menyilangkan kakinya, ia terlihat antusias untuk bercerita. “Oppa! Kau berteriak ‘Aku tampan! Aku choi Minho paling tampan di Dunia!’ kau terus mengatakan itu! Kau berteriak-teriak dan tertawa seperti orang gila! Aku yakin semua tetangga medengarmu! Kau mengerikan, bagaimana aku tidak tahu jika kau sedang mabuk....” Jinri mencibir dan mengolokku. Harga diri seorang Choi Minho hancur lagi hanya dalam 1 malam.


“Jinja?? Apa aku benar-benar melakukan itu?” tanyaku dengan sedikit lemas. Itu hal paling memalukan dalam hidupku.

“Hm!” Jinri menganggukkan kepalanya dengan kuat, sangat meyakinkan. Wajah semangatnya itu sangat berbeda dengan tadi. Apa ia menceritakan yang sesungguhnya? Aku benar-benar tak yakin aku bertingkah seperti itu semalam.

“Aishh... aku kehilangan wajahku. Mulai sekarang, kita harus memakai jaket tebal dan kaca mata hitam saat keluar rumah. Arachi?

“aniya~~ hanya kau saja oppa. Aku tidak merasa malu.”

“hsss! Yeoja ini, aku akan membuatmu asmamu kambuh!” aku menyerangnya dengan menggelitik pinggang kecilnya. Ia menggeliat dan tertawa nyaring.

“Hahaha! Oppa! Hentikkan! Ahahaha!” tawanya menggema diseluruh ruangan. Tawa khas yang membuat orang lain ikut tertawa saat mendengarnya. aku menghentikan aktivitas menggelitik pinggang Jinri, jika semakin lama kulakukan, asmanya akan benar-benar kambuh.

Ku tengok jam digital kecil yang terletak diatas meja disisi ranjang. Jam menunjukan pukul 10.35 am.

“Jinri-ya... aku ada janji jam 1 siang nanti. Sebelumnya aku ingin pergi ke sebuah tempat.”

“Oo’. Aku juga harus berangkat kerja, walaupun ini terlambat, setidaknya aku tetap datang.”

“Yaak... Yaak... yeoja ini. Ini hari Minggu. Apa kau bekerja juga di hari Minggu?” seketika ia memasang wajah ‘what-the-hell-miliknya’ apa benar ia tak tahu ini hari minggu? 


“Jinjja??” kemudian ia meringis dan menertawai dirinya sendiri. Aku heran, apa saja yang dipikirkannya sampai sampai ia tak tahu ini hari apa. “geurae... kalau begitu pergilah oppa, aku akan menunggumu di rumah ne?” lanjutnya seraya tersenyum dan menunjukkan deretan gigi besar nan rapi miliknya.

“Kau mau ikut?” entah apa yang ada dipikiranku. Aku tiba-tiba mengajaknya.

“eodikayo oppa?”

“Ke rumah abu, mengunjungi  abu Sulli.”

“.....”

Hening. Aku tahu itu adalah hal paling bodoh yang kukatakan padanya. Tapi aku memang dengan tulus mengajaknya untuk menghormati Sulli, dengan mengunjungi abu-nya.  Aku tahu, menyebut nama Sulli dihadapan Jinri adalah kesalahan besar, walaupun Jinri tak pernah mengatakan ia tak menyukai Sulli, tapi aku dapat melihat ekspresi wajahnya saat terakhir kali eomma-ku membandingkan dirinya dengan Sulli. Ekspresi kecewa.


“ne oppa, aku ikut.”

Jawaban itu seperti suara nyanyian dari surga. Aku tersenyum senang, Jinri tidak marah, ia memilih ikut. “Jinja? Okay, aku akan membuatkanmu sandwich dan kau mandilah. Kita akan berangkat jam 11. Arachi?” jelasku panjang lebar seraya mencubit pelan hidung mancungnya.


“Arasooo oppaaa.”

Aku beranjak dari tempat tidur dan meniggalkan Jinri yang masih duduk di tepi ranjang. Sejenak aku menoleh padanya. Aku menangkap matanya yang sedang menatap punggungku, tapi ia dengan cepat mengalihkan wajahnya. “Mandilah palli...” ingatku padanya. Ia hanya mengangguk. Akupun benar2 pergi meninggalkannya menuju dapur. Entah aku benar-benar melihatnya atau hanya perasaanku saja, aku melihat pantulan matahari  menyinari sesuatu yang mengalir di pipinya. 


****


Aku dan Jinri berada dalam gedung yang menyimpan abu Sulli. Gedung ini cukup besar dan mewah untuk sekedar menyimpan abu-abu kremasi orang yang telah meninggal. Karena aku telah datang ke tempat ini berkali-kali , Aku hafal betul dimana abu Sulli diletakkan. Jinri mengikutiku dari belakang, aku suka melihat pakaian yang ia kenakan hari ini. Sweater hitam tertutup dan celana jeans biru yang menutupi seluruh kaki jenjangnya. Pekerjaannya yang berhubungan dengan fashion membuat ia harus tampil modis dan sexy di setiap jam kerjanya, tampilan tertutup seperti ini membuat ia terlihat lebih baik.


Kami berdua tiba di hadapan sebuah guci yang menyimpan abu kremasi Sulli. Disana ada benda kesayangan Sulli  teddy bear dari appa-nya. Aku tersenyum saat melihat foto frame Sulli yang terpajang di hadapan guci itu. Ia tersenyum seolah tanpa beban. 


“Dia cantik sekali.” Suara Jinri membuatku sadar dari lamunanku karena terhanyut oleh musik instrumental yang dimainkan di dalam gedung ini. Ia membungkuk hormat kemudian meletakkan sebuket mawar putih yang kami beli di tepi jalan sewaktu perjalanan ke tempat ini di sisi Guci abu Sulli.


“Kau sedang memuji dirimu sendiri eoh?” balasku membuat ia terkekeh malu mendengarnya. Sulli dan Jinri sangat mirip. Sperti yeoja dengan eonninya. Jinri memang setahun lebih tua dari Sulli itu terlihat seperti Jinri adalah eonni-nya Sulli.


“Aniyaa... coba kau perhatikan baik2 foto itu. Kau lihat? Ia cantik alami, aura kebahagiaan memancar dari senyumnya. Rambut panjang yang bagus, poni yang imut, eye-smilenya... dia terlihat sangat berbeda denganku.”


“Cantik itu relatif chagi-ya, kau tak bisa dengan seenak hatimu mengatakan jika Sulli lebih cantik. Semua wanita itu cantik, tergantung bagaimana cara kau menunjukkannya pada orang lain.” Ia hanya tersenyum menanggapi komentarku. Sejenak kami hanyut dalam pemikiran kami masing2, instrumen2 indah yang terlantun dan sampai ke indra pendengaran kami seolah ingin menjadi penyatu bagi kami bertiga. Aku, Sulli, dan Jinri.


Aku melirik jam tangan yang terpasang rapi di lenganku “Jinri-ya, ayo ikut denganku setelah ini.” Ajakku. Tak ada jawaban. Kupehatikan tingkahnya, Ia sedang melihat sesuatu dan ia tak mendengarkanku. “Jinri-ya?” tegurku sekali lagi seraya melambaikan tanganku ke wajahnya mencoba mengalihkan perhatian Jinri.

“Waeyo oppa?”

“apa yang sedang kau lihat?”

“a-aniya... aku tadi sedang menangkap basah seseorang yang sedang memperhatikan kita. Pria itu... rasanya aku pernah melihat dia di suatu tempat.”

“Nugu?” tanyaku penasaran sambil mengedarkan penglihatan jeli ke seluruh ruangan.

“Dia sudah pergi oppa.”

“Mungkin pria itu tertarik padamu. Karena kau cantik.” Godaku membuat jidatnya mengkerut, sepertinya idak lucu. “setelah dari tempat ini, kau mau ikut denganku?” tanyaku mengalihkan pembicaraan.

“kemana oppa?”

“bertemu 4 teman lamaku. Kau akan menyukai mereka. Kajja.”




*****


Aku dan Jinri melewati pintu restaurant. Aku memutar pandangan. Mencari beberapa sosok yang sangat kurindukan. Mereka yang kunamakan sahabat. Setahun terakhir kami benar-benar sibuk dengan urusan kami masing2. Sekarang adalah waktu yang tepat Untuk bertemu dengan jumlah anggota yang lengkap, 5 orang. Itu kami, Shinee.


“Hyung!!” seseorang pemuda cantik dengan bibir tebalnya melambaikan tangan ke arahku. Matanya berbinar saat ia bahagia. Aku tersenyum lebar membuat mata besarku juga terbuka lebar. Aku menggenggam lembut jemari Jinri dan membimbingnya menemui Taemin.

“Taemin-ah... apa kabar?” sapaku, walaupun aku menyadari Taemin sedang menacuhkanku. Kini matanya terhipnotis dan hanya tertuju pada Jinri. Sekilas aku melihat Taemin menelan ludahnya. Sama persis dengan ekspresiku saat pertama kali bertemu Jinri.

“Ka-kau...” ucap Taemin terbata. Matanya membelalak menatap Jinri.

Jinri sedikit risih dengan ekspresi Taemin. Tapi ia tetap membungkuk hormat dan menyapanya dengan manis “annyeong haseyo. Jinri Imnida.”

Taemin masih tetap pada ekspresinya semula.aku sangat yakin ketiga sahabatku yang lain akan menunjukkan ekspresi seperti Taemin juga saat melihat Jinri.

“Dia kekasihku, Choi Jinri. Mereka memang mirip.”


Mendengar itu Taemin membuang nafasnya yang ia tahan sedari tadi. “Aku kira kau membangkitkan Sulli dengan Ilmu hitam.” Ujar taemin lebih terdengar seperti bisikan.


“mianne sudah membuatmu bingung.” Jinri meminta maaf dengan tulus.

“Yaak... untuk apa meminta maaf? Disini akulah yang salah. Oo’ perkenalkan, Lee Taemin imnida.” 
Taemin membungkuk dan Aku tak hentinya tersenyum melihatnya yang salah tingkah di hadapan Jinri.

Sesuai tebakanku, tak lama kemudian Onew hyung datang dan ekspresinya sama persis dengan Taemin. Aniya, Tidak sama persis, ia seperti melihat hantu dan mungkin jika Taemin tak menjelaskan siapa sebenarnya Jinri, Onew mungkin akan meneriaki Jinri dengan sebutan hantu.


                Selang berapa menit, Jonghyun  datang bersama Key. Dan ekspresi Jonghyun menunujukan respon yang sama dengan Onew. Hampir meneriaki Jinri dengan sebutan Hantu. Lain halnya dengan Key yang mencermati Jinri dengan seksama dan menyadari bahwa Jinri dan Sulli adalah yeoja yang berbeda.


                “Nice to meet and know you Jinri-Sii” ucap Key tenang dan santai.

                “me too Kibum-Sii. I loved your design. You are really talented and creative.” Ucap Jinri membuat kami berlima sedikit kaget. Tapi tidak dengan Onew yang sangat2 kaget.


“Mwo? Jinri-Sii... kau mengenal yeoja ini?” celetuk Onew yang membuat Key ingin melemparkan gelas berisi orange juice miliknya ke kepala onew. Untungnya ada Jonghyun yang menenangkan Key. Taemin hanya memperhatikan dan tertawa sendiri seperti oarang gila. Kami sudah setua ini, tapi sifat kami tak berubah sedikitpun. Masih konyol dn kekanak-kanakan persis seperti saat kami kuliah. Tak ada yang berubah dengan perasaan kami satu sama lain. Kami tetap satu, Shinee.


“aku bekerja sebagai kepala editor di sebuah perusahaan majalah fashion. Tim kami mengenal Kibum-Sii dengan baik. Karya dan design-nya sangat terkenal. Artikel tentang dirinya beberap kali dimuat dalam majalah kami.” Jawab Jinri memberi kami pencerahan dan membuka mata batin kami bahwa sesungguhnya Key memang orang yang luar biasa.


“Wah... Wah... aku iri.” Sahut Jonghyun diikuti anggukan Onew, Taemin dan aku sendiri tanda setuju.

“See? Bahkan gadisnya Minhopun mengenalku. Kalian masih meragukan kemampuanku eoh? Hahahahaha!” suara tawa menggelegar Key memenuhi ruangan restaurant. Beberapa orang menoleh ke arah kami. Aku segera menutup wajahku dengan tas pink bermerk milik Jinri. -_-


“Hyung jangan sombong dulu. Lihatlah namja menawan di sebelahmu itu. Lagu ciptaannya sekarang menguasi chart musik di korea selatan. Ia komposer handal!” seruku seketika membuat Key menaikan sebelah alisnya dan menatap Jonghyun.


“ne... lagu yang berjudul Selene 6.23 itu sangat enak didengar. Aku suka boyband yang melantunkan lagu itu. Mereka sangat menghayatinya, aku merasa akan menangis saat medengar mereka bernnyanyi. Jong! Kau daebak!” Puji Onew pada Jonghyun yang membuat Jonghyun tersenyum malu.


“bagaimana dengan pekerjaanmu hyung? Kau semakin tua ya... semua rambutmu memutih.” akhirnya taemin berhenti hanya tersenyum dan mulai angkat bicara dan bertanya pada Onew.


“begitulah, masih seperti biasa... benda ini memutih karena pekerjaanku yang terlalu banyak memikirkan wanita.” jawab Onew seraya memegang kepalanya seketika membuat kami terkekeh kecuali Jinri yang berbisik pelan di telingaku.


“Oppa... apa ada pekerjaan yang hanya memikirkan wanita?”

Aku membalas berbisik di telinganya “ia seorang dokter spesialis kandungan Jinri-ya.” Jawabanku membuat Jinri membelalak. Ia tak menyangka pria konyol yang kelihatannya masih muda itu adalah dokter kandungan.


“Taemin-ah... bagaimana kuliahmu?” kini giliran Key yang penasaran terhadap Taemin.

“semuanya lancar hyung. Tahun ini aku akan meghadapi skripsiku.”

“jika kau mengalami kesusahan datanglah padaku.” Ujar Jonghhyun menyombongkan diri. Mereka berdua kuliah di jurusan yang sama. Jurusan musik. Hanya saja Jonghyun lebih duluan lulus bahkan ia mengambil S2.


Aku melirik pada Jinri. Ia terus-terusan tersenyum mendengar dengan cermat obrolan kami. Entah itu hanya pura-pura atau ia benar-benar tertarik. Kami mengobrol agak lama sambil menghabiskan mekanan yang kami pesan. Kali ini Onew hyung yang membayar semua pesanan. Ia loyal dan aku suka itu. :D


Onew, Jonghyun, Key dan Taemin terus-terusan bertanya ini dan itu padaku dan Jinri. Mereka benar-benar perhatian pada Jinri. Inilah kehangatan yang mereka miliki. Aku berani bertaruh, Jinri bangga dapat berbagi cerita bersama namja-namja ini. Mereka adalah namja-namja sukses dan berpendidikan, itu membuat mereka bersinar di mata semua orang.


Tiba-tiba bunyi dering handphone Jinri terdengar dari dalam tas pink-nya. Ia merogohkan tangannya ke dalam tas dan menemukan i-phonenya yang berdering. Ia sejenak mebaca nama penelepon di layar dan ia pamit padaku untuk bicara penting pada orang yang menghubunginya. Ia berdiri  dengan i-phone yang masih menempel dikupingnya. Dari jarak ini, aku masih dapat mendengar suara ocehan pria di seberang panggilan milik Jinri. 


PRAAK!


Suara benda terjatuh. Kami otomatis menghentikan kegiatan makan kami dan menoleh pada sumber suara yang sepertinya tak jauh dari kami. Betapa terkejutnya aku melihat Jinri dan i-phonenya yang sudah jatuh dan  berserakan di lantai.  Terakhir kali aku melihat Jinri menjatuhkan ponselny adalah saat ia mendapat informasi bahwa eomma-nya pingsan dan masuk rumah sakit. Apa ini kebiasaanya? Selalu menjatuhkan handphone-nya saat ia kaget dan khawatir?


Aku bergegas menemui Jinri dan mengambil ponsel serta beterainya yang terlepas karena benturan keras pada lantai. “Chagi-ya? Waeyo? Apa ini tentang ibumu?”

Jinri menoleh padaku, aku khawatir melihat butiran keringat yang dengan cepat muncul di keningnya.

“A-a-aniya... oppa, aku harus pergi sekarang.”

“baiklah, kita pulang sekarang.”

“Aniya! Kau tetap disini oppa. A-aku harus pergi. Mianne.” 


Jinri dengan cepat berbalik untuk mengambil tas jinjingnya. Membungkuk hormat pada teman2ku untuk pamit pergi. Langkahnya sangat cepat. Hingga aku tak menyadari ia sudah keluar restaurant dan memanggil taksi kemudian benar-benar hilang dari pandanganku. Aku masih berdiri di posisi semula, kebingungan dengan apa yang sudah terjadi. Tanpa mengatakan apa yang ia tahu padaku, Jinri hanya membuatku semakin khawatir padanya.

Sebenarnya Apa yang  sedang terjadi??

TO BE CONTINUED





anyyeong readerdeul yang saya cintai dan yang saya kasihi... (-_-). author balik bawa mirrorsII chap 2. nih, author udah kasih summary mirrorsI nya biar pada ngerti juga ama alurnya gak tanggunng2, ama foto castnya juga! wkwk... oke, kalo gitu, author minta komennya ya... komen yang membangun. jangan lupa komen ya... *civook* gomawooo^^

71 komentar:

  1. Aaa cerita nya bikin penasaraaannn, ada apa itu sama jinri?? Next ya minn, jgn kelamaan yaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. gomawo for reading and leaving comment^^ ditunggu ya next chapnya :D

      Hapus
  2. Wah....wahh.... apa yang dibilang sama namja yang ada ditelepon Jinri eonnie sampai-sampai Sulli eonnie menjatuhkan hpnya
    kekekeke Taemin, Onew, Jonghyun oppa lucu sampai-sampai onew sama jonghyun oppa bilang ke Jinri kalau dia hantu hahaha ngakak pas baca ini sambil ngebayanginnya XD
    Hufftt..... gak sabar buat baca kelanjutannya memangnya apa yang terjadi dengan Jinri eonnie
    Next Partnya yang tidak cepat dan juga tidak lambat ne Thor *LOH?* ani maksudnya ya seterah author aja kalau author punya waktu buat membuat kelanjutan ffnya langsung diposting tapi jangan kelamaan juga *jangan diikuti sesat Thor!!* #LOL XD
    Ya Sudah HWAITING Thor.... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kkkk~~ iya febriyana... gomawo ya udah baca n komen. tgu aja ya next chapnya yang tidak lambat dan tidak cepat.^^

      Hapus
  3. Mkin pnasaran sma prasaan minho dan jinri lnjut thor jgn lma2 ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip anna. thanks for reading and leaving comment. :D

      Hapus
  4. Ceritanya bikin penasaran nih.. Eonni, lanjutin ya tapi sebelumnua pengen ksih tanggapan nih, itu namanya yg bicara siapa ya sulli atau jinri? Soanya banyakan sulli tulisannya, padahal tokohnya jinri....next ya eonni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ommo Ditaaa.... jeongmal gomawo atas ketelitiannya. oenni waktu ngetik ngebayanginnya Jinri itu sulli. jadi typo deh. oenni udah baikin, sekali lagi gomawo buat koreksinya.^^

      Hapus
  5. lanjut terus cpetan eon penasaran tingkat dewa

    BalasHapus
    Balasan
    1. araso tian. thanks udah baca ama komen ya^^

      Hapus
  6. Apa yang terjadi ya? Penasaran...
    Next secepatnya ya... :D lagi libur panjang paling enak baca FF...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ne anniasa. author juga punya banyak waktu senggang nih. thanks 4 read and comment.^^

      Hapus
  7. akhirnya di post juga :-D, penasaran bgt ming udah cinta bgt ama jinri apa blm???soalnya minho udh nyadar kalo dia salah,
    si jinri keren bgt, mau di ajak nemuin abu sulli, padahal minho keliatan gag enak bgt ma dia,
    elaaahhh si dubu tiap hr mikirin wanita, tapi tetep si le min joo #saya di hatinya :-* jangan ksih kopel dubu ya dev -_-
    seneng bgt baca pas sulli ktemu si KeyJjongOnTaem,
    aku curiga kayaknya ssul dpt telpon dr ecul ato ecung,
    jawab dev -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya ga mau masukin SHINEE lagi kaya MirrorsI. tapi kangen ama kekonyolan mereka kalo lagi bareng.^^ ne oenni syang, Dubu ga aku kopelin kaya MirrorsI. ntar dubu aku kopelin ama Ital di ff lain. wkwkwkwwk
      yang nelpon Ssul? Jinri kali oenn. wkwkwk. ngebayangin muka Sulli kan? xD
      tgu next chap aja ye oenni.. *civok*

      Hapus
    2. onew ma kristal
      lallalallallala
      #kaburrrrr

      Hapus
    3. hahhaaa.. iya eh jinri, jgn lah ff onstal T_T

      Hapus
  8. Sulli a waeeee km bkin aku penasaran....hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha. biar penasarannya hilang, panggil mbah dukun.*loh.
      thanks udah baca and komen.:D

      Hapus
  9. Siapa ya yg nelpon Jinri? Next thor.. *Fighting :)

    BalasHapus
  10. jinri ..waeyo??? >:-/
    aku tunggu chapter selanjutnya

    BalasHapus
  11. Akhirnya rilis juga, Jinri kenapa itu Minho kejar jinri ayooo apa dia dpet tlpon kalo ssul idup lg hehehe next eonn :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ssul hidup lg? genrenya horror dong entar xD
      gomawo udah baca^^

      Hapus
  12. kira-kira siapa yaa yg nelpon jinri,, tambah penasaran ni thor. lanjut thor!! fighting ^^

    BalasHapus
  13. Baaaah . . Beneran Ming udah move on dari Sulli ??? Aduuuh, itu si Jinri pake mewek lagi pas di ajak kerumah abu ??? Mao tau komentar nyokapnya Ming waktu ngebandingin Jinri ama Sulli . . Itu yg ngeliatin Minho Jinri siapa lagi dirumah abu ?? Suruhan musuhnya eechul kah ??? Aisssh, punya penyakit lagi si Jinri. :3
    Masih blom tau gmana perasaan Ming yg asli buat Jinri, lanjut yaak dev. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. gemes loh ama dhea oenni yg hobinya nebak alur ama ending. wkwk
      gomawo udah baca^^

      Hapus
  14. yaaa saya telat masa bacanyta
    huaaa kasian pasti itu si jinri, di banding3in sama sulli terus, tapi keren mau ngehormatin sulli dia, ayp minho , lamar secepatnya,
    yg liat mereka anggota genk musuh si heechul ya? yang ngintai jinri, yg nelpon apa heechulm, ada masalah giru #gw Sotoy
    jinri sakt asma , ya author HOROR jangan sampe ada yg mati lagi ya , gw demo besar2an ntar, gila ntar minho, 2 cwe'nya meninggal semua, kan kasian abg gw
    NEXTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
    PALLLLLLLLLLIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asma ga sampai mati juga kalee dha. Ga ada yg mati dha. Cuma hati gw aja. #eeeaaak

      Hapus
  15. Ini kerennn thorr,,tapi jangan dibuat jinrinya meninggal kaya sulli yaa. Lanjut deh,,jangan lama : D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenang aja,ga ada yg mati kok. Wkwk
      tks udah baca ama komen^^

      Hapus
  16. Lanjut eon , mkn penasaran sma crtany :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gomawo irma udh baca n komen. Tgu next chap nya ye^^

      Hapus
  17. wiiiihhh jinri eonni keren mau menghormati ssul eonni :D
    apa yang terjadi sama jinri eonni ??? siapa yg nelpon jinri eonni juga ???
    penasaran banget nih eon :)

    next chapternya ditunggu ya eon :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa ya. . . Kekeke~~ gomawo udah baca n komen.tgu next chapter yo^^

      Hapus
  18. akhir.y chap 2 dipost juga.
    aah, ini ff.y makin keren aja eon ^^
    Jinri eonni jga pnya pnyakit yah :(
    pnasaran sm Minho oppa, dia bneran udah bsa move on dri Sulli eonni ya?

    SHINee kocak abis :D
    pnasaran lgi nih, siapa ya yg nelfon Jinri eonni, kok dia jdi kget gtu ampe jatuhin ponsel.y ? mdah2n gak ada hal yg buruk.

    eonni, next chap.y jgn lama2 ya :) pnasaran nih ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ne maya. . .gomawo udah baca trus komen. Tungguin chap brikutnya ya. ^p^

      Hapus
  19. eonni, lanjuttannya kapan nih ? tambah penasaran aja, hehehehee oh ya eon, yg nelfon jinri td, apa ad hubungannya sama mafia gituh.. ? aduh tambah penasaran deh mikirinnya.
    ditunggu next chap nya ya thor.. jeball,

    BalasHapus
    Balasan
    1. oenni update tiap sabtu saeng. dibaca ya entar next chapnya.^^

      Hapus
  20. kereeen.. aah bersambungnya kok bikin penasaran banget seeeeh??
    lanjut ya thor, ff nya tambah keren. tapi kasian jinri jadi bayangan sulli bagi minho.. :')

    BalasHapus
  21. Yahh..
    Kok udah TBC sch eon.. #kcewa berat..:(
    Serius2nya bca, eh tak taunya TBC..#gubrak

    Pnsaran bgt ama jinri, dia terima tlfon dr siapa ya ? Pasti heechul it #sok tau

    SHINee kocak abis, aku smpek ktwa2 yg bcanya..#wkwkwk

    eon..jgn lma2 ya chap slnjutnya..
    Fighting..!!

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  24. Waw daebak. Jinri eon mau ngehormati sulli eon :)
    Wae? Nuguya ? Siapa yg nelfon jinri ? Penasaraannn.. Wkwk :)
    Next ne eon :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok saengie^^
      gomawo sudah baca en komen di sini ya.^^

      Hapus
  25. Lagi asikasik baca eh malah TBc :'(
    Penasaran banget,jinri kenapa yaa ???
    Lanjut saeng :)
    Ffnya daebaaaaak (y)

    BalasHapus
  26. Mianheee jeongmall mianheee aku gak pernah komen
    pas baca ff2 yang ∂ɪ̇ sini soalnya Gɑ̤̈ •ț a Ʊ
    =-?• Cara komennya email ku kata sandinya lupa
    jadi Gɑ̤̈ ßɪ̣̇sªâ komennnn mianhe jeongmallllll......... ∂ɪ̇ season 1 jugaaa mianhe jeongmallll

    BalasHapus
    Balasan
    1. gapapa kok raya.. gomawo udah baca ama komen yaa^^

      Hapus
  27. Minho sungguh sungguh kah sama Jinri? Masih salut sama Jinri yg jadi strong lady, bahkan sampe dia pun mau di ajak kerumah abu sulli.
    Yg ngeliatin jinri di rumah abu orang suruhan musuh bang henim kah? Dan telepon itu ngabarin ada sesuatu yg terjadi sama henim?

    BalasHapus
  28. niceeee
    next dong, lagi liburan niii
    lagi pengen hunting ff
    devina bagus banget ffnya

    BalasHapus
  29. Waduh.. jinri knp tuh.. hiihii konflik baru, haseeekkk..

    Ehh waktu ditempat abu sulli, kebayang wajah murung jinri yg sedih karna bgmn pun cinta yg besar ia berikan buat ming, ttp wajah sulli yg menghiasi hati ming..
    Aaahhhh.. pokoknya kebayang dan kerasa bgt nyawa ceritanyaaa..

    Lanjut thor..

    BalasHapus
  30. akhirnya ketemu juga chap 2 nya setelah aku cari2 .... dan ternyata ceritanya memang bagus banget ....

    BalasHapus
  31. Chapter two....

    Jadi.. apa kira" kejutan Minho? this good chapter.. bisa terlihat jelas bahwa Jinri cemburu pada Sull, itu kenyataan yg harus dia terima.. dan setidaknya Jinri bisa mengerti atau mencari untuk mengerti kenapa Minho sampaibegitu mencintai Sulli.

    Siapa pria yang menguntit mereka? apa mungkin itu musuhnya heecul.. kalaw betul ini sangat bahaya, akan lebih baik jika Jinri bisa menceritakannya pada Minho.. dan Jinri meet shinee.. ahhh lucuuuu :D sekarang semua sudah sukses.. Taemin nanti nyusul katanya XD..

    and yang menelopon Jinri.. kayaknya orang itu Heecul. hope its not bad news.. sooo lets continue chapter 3... :)

    and.. again.. Authornimmm hwaiting^^~

    BalasHapus
  32. Ceritanya bgs
    Nisa ngebayangin Suli jinri itu.bedasulli dpt tlf dr siapa? Penasaran

    BalasHapus
  33. waaahh jinri trnyata mantan'a heecul oppa,,, ^parah lah heecul, yesung jadi mafia,, huaaa ada" aja :D

    jinri kasiann,, takut mino jdi sasaran korban mafia ya..-_-

    BalasHapus
  34. Minho kasian masih inget terus ​ɪ̣̝̇ÿ̲̣̣̣̥Ω̶̣̣̥̇̊ ma sulli, jinri sabar ​ɪ̣̝̇ÿ̲̣̣̣̥Ω̶̣̣̥̇̊ .

    BalasHapus
  35. sory aku telat baca n telat komen...
    tapi ceritanya keren kok thor....

    BalasHapus
  36. nyusahin ni nantinya heechul oppa buat jinri ni!

    BalasHapus
  37. bagus,tpi aku kok lebih suka sama karakternya sulli ketimbang jinri

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template