Something

Tittle : Something

Author : Tae_Nda

MainCast : Choi Sulli & Choi Minho

Genre : Romance, Sad

Rating : 17 +

Catatan : Ini FF terakhir nya Author Tae_Nda sebelum berangkat KKn. Udah pernah di publish di FB nya emang. Cuma bagi yang belum baca, atau mau baca lagi, selamat menikmati. Yang suka atau mau lanjut, jangan lupa komen. Oiaa, inget ratingnya ituu yaa readerdeul. hehe. Happy Reading.







Sulli POV

Hay aku sulli, bisa dibilang aku gadis yang sangat beruntung bisa menjadi seorang tunangan dari seorang namja bernama choi minho, namja yang sukses dalam dunia bisnis, aktris, model atau penyanyi. Semua yeoja akan berteriak saat melihatnya mereka seperti kerasukan saat melihat namja yang telah berstatus tunagan ku itu tersenyum. Bahkan ada yang sampai pingsan saat kekasihku itu melambaikan tangannya kepada mereka.

Sudah 4 tahun aku menjalani hubungan spesial dengannya dan itu bukan waktu yang sebentar bukan. Ya kalian juga pasti tau tidak mudah bagiku menjadi seorang tunangan dari namja yang digila-gilai oleh setiap yeoja. Tiap malam selalu diteror bahkan aku sering diikuti dari fans fanatiknya minho oppa. Tapi rasa cinta kami tidak semudah itu dipisahkan bahkan semakin banyak yang menginginkan aku menjauhi minho oppa, cinta kami semakin kuat.

Minho memiliki apa yang tidak dimiliki oleh namja lain, seperti yang aku bilang tadi . bahkan wajahnya sangat tampan, apa yang dimilikinya begitu sempurna tapi setiap orang juga pastinya punya kekurangan bukan?, ya, minho oppa mempunyai kekurangan yang terkadang membuatku sedikit jenuh dan kesal.

Apa itu, kalian mau tau?. Hmmmm ia mempunyai semuanya bahkan uangan yang ia hasilkan akan sangat disulit dihitung apapun yang ia lakukan dan yang ia kerjakan selalu menghasilkan uang TAPI, kenapa ia sangat sulit untuk mengeluarkan apa yang telah ia hasilkan. Minho oppa sangat perhitung dengan apa yang ia beli, ia tidak akan membeli barang kalau barang itu tidak terlalu penting.

2 bulan lagi rencananya kami akan melangsungkan pernikahan kami, tapi sampai sekarang kami belum merencanakan gedung mana yang akan kami pergunakan, atau menyuruh desainer terkenal untuk mengukur dan membuat gaun dan jas pernikahan kami. Untuk minho oppa pasti itu tidak sulit tapi entahlah ia yang membuat semua ini jadi sedikit sulit walaupun aku mencoba protes ia selalu saja tersenyum dan pergi tanpa berkata apa-apa. Kadang terbesit dipikiranku apakah ia benar-benar ingin serius menikah denganku?.

“oppa” panggilku, saat ini aku dan minho oppa sedang berada dikamar minho oppa. Aku terus menatapnya ia sedang sibuk dengan laptopnya dengan posisi duduk dan bersender dibesi ranjang dan laptop yang ia pangku dengan bantal berwarna putih sebagai alasnya.

“hmm” itu saja yang ia keluarkan. Aku berdiri dengan majalah fashion khusus gaun pernikahan dari desainer terkenal di tanganku dan berjalan keranjang lalu duduk disampingnya.

“oppa” panggilku lagi, aku menatap wajah tampannya.

“ne, chagi” katanya , tapi matanya masih sibuk dengan laptopnya. Karena kesal aku menutup laptopnya dan berhasil menarik perhatiannya. sekarang ia menatap wajahku dengan menyatukan alisnya.

“wae?”

“oppa, igo ,,, “ aku membuka lembar majalah yang tadi ku pegang dan menunjukan sebuah gaun pengantin yang berwarna biru shappire. Itu adalah gaun yang untuk sekian kali aku pertimbangkan harganya masih dibilang standar. kalau aku menunjukan sebuah gaun yang cantik dan harganya fantastik pasti minho oppa akan menolaknya meskipun minho oppa sangat mampu 1000 kali untuk membelinya untukku. Aku bukan tidak punya uang untuk membelinya tapi minho oppa melarangku dan terus memaksa agar gaun pengantin kami, gedung ataupun persiapan yang lainnya ia yang membayar. Tapi kalau seperti itu kenapa sampai sekarang minho oppa belum menyiapkannya juga 2 bulan itu bukan waktu yang lama, itu sangat sebentar bagi calon pengantin baru.

“mwoya igo?” tanyanya yang membuatku mendesah kesal.

“ini gaun pengantin oppa” ujarku sedikit kesal.

“ne, oppa tau, terus?” tanyanya tanpa dosa.

“aku menginginkan ini”

“apakah ada yang lain, aku tidak suka dengan modelnya” katanya

“igo,, igo” aku akhirnya membuka lembar majalah yang menunjukan sebuah gaun yang sangat-sangat aku inginkan, tapi harganya juga begitu WAW. Minho oppa memiringkan wajahnya dan tangannya menunjuk sebuah tulisan yang menerangkan harga dari gaun itu dan aku tau apa artinya minho oppa keberatan dengan harganya.

“aku tau pasti oppa tidak setuju” aku berdiri dalam diam dan berjalan keluar pintu dengan suasana hati yang benar-benar sangat buruk. Apakah seluruh hartanya akan dia bawa sampai keliang kubur. Minho benar-benar. Aku membuka pintu dan menoleh kearahnya.

“aku tidak yakin kita bisa menikah dalam 2 bulan kedepan” mungkin itu sedikit keterlaluan, tapi aku sudah jengkel dengan minho oppa, benar-benar jengkel.

BRAAKK

Aku menutup pintu kamarnya dengan kesal dan berjalan menuruni tangga , menghempaskan tubuhku kesofa empung ruang tamu dan memejamkan mataku. Kepalaku sangat pusing

Tap tap tap

Aku mendengar langkah kaki yang terus mendekat , itu pasti minho oppa ia yang berusaha membujukku agar tidak marah. Aku sudah hafal betul.

“chagi”

Aku masih diam dan tidak membuka mataku. “chagi, kau tidur?”

Aku merasakan hembusan nafasnya diwajahku.

CHU~~~

Aku segera melebarkan mataku dan melihat wajah minho oppa yang sangat denkat dengan wajahku, ia menciumku dengan mata yang tertutup berani sekali ia menciumku saat aku sedang sangat marah seperti ini.

“iihh” aku mendorong minho oppa, ia tersenyum kearahku. Aku tidak boleh terhipnotis pada senyuman itu, karena aku sedang MARAH.

“saranghae” lanjutnya yang kemudian duduk disebelahku dan merangkul ku mesra. Aku kembali mendorongnya.

“antar aku pulang” kataku ketus.

“kau terlihat sangat cantik kalau sedang marah”

Aku mendengus kesal dan mendelik kearahnya. “jadi karena itu oppa suka membuatku marah?”

“tentu saja tidak” minho oppa menarikku dan mulai menciumi bahuku yang sedikit terbuka.

“oppa hentikan” aku berdiri menjauh darinya.

“wae.., kau tunanganku dan calon istriku, “ katanya sambil tersenyum menggoda.

“oppa, aku benar-benar marah ini”

“hahahah, arasho, ayo aku antar pulang” dia selalu saja begini, tetawa seperti tidak ada yang salah.

Aku mengikutinya dari belakang selama dalam perjalan aku hanya diam, aku tau minho oppa berulang kali melirikku sambil tersenyum. Tapi aku bukan fans gilanya yang akan pingsan saat melihat senyum itu.

--

“1 bulan kedepan aku akan sibuk dengan album terbaruku dan beberapa variety showku, jadi oppa harap kau bisa mengerti dan memakhluminya, ne” itulah kata-kata yang ia ucapkan saat mobilnya telah berhenti di depan rumahku.

“tapi 2 bulan lagi kita akan menikah dan kita sama sekali belum menyiapkan............”

“aku mohon” aku menggigit bibir bawahku saat minho oppa memotong ucapanku. “kau bisa melihatku di TV , soal pernikahan kita , biar aku yang mengaturnya” aku memutar bola mataku kesal.

“terserah oppa, aku masuk” ucapku sambil membuka pintu mobil minho oppa, membantingnya dan berjalan menuju pintu utama.

“kau tidak mengajakku masuk” kata minho oppa dari belakang, aku berbalik “pulanglah dan istirahat bukannya oppa akan sibuk dengan comeback oppa sebagai penyanyi. Aku doakan semuanya sukses, bye” jawabku seadanya dan masuk kedalam rumah.

---

Dan benar saja minho oppa benar-benar sibuk dan kami tidak pernah membahas soal pernikahan kami, tinggal 1 bulan tersisa apakah semuanya bisa diatur , dan kenapa minho oppa lebih mementingkan pekerjaannya dari pada aku. Sangat menyedihkan.

“minho shi, aku dengar kau dan sulli shi akan melangsungkan pernikahan kalian pada akhir bulan depan?” aku menonton talk show minho oppa di salah satu stasiun televisi. Ini lah pekerjaanku selalu duduk di depan TV selama sebulan ini untuk melihat wajah namja yang akan menjadi suamiku. SUAMI ? entahlah aku sekarang tidak begitu yakin.

“ne, aku harap akan berjalan dengan lancar. Mohon doanya” minho oppa membungkuk didepan kamra sambil tersenyum, pasti saat ini para fans nya sedang mengutukku.

“dimana kalian akan melangsungkan bulan madu kalian?” . apa-apaan itu, pertanyaan apa itu?, seharusnya MC bertanya , dimana kalian akan melangsungkan pernikahan kalian dan apakah kalian sudah menyiapkan baju pengantin kalian?, itu yang harusnya kau tanyakan,

“sulli shi sangat mencintai korea , sepertinya negara sendiri bukannya hal buruk untuk honeymoon”

Aisssh aku memang mencintai tanah kelahiranku, tapi aku juga ingin berkeliling dunia untuk honeymoon bersamamu, dasar minho oppa pelit.

Klik
Aku mematikan TV ku dan membanting remot dengan kasar keatas sofa. Banyak namja lain kenapa aku sangat mencintai namja bernama choi minho itu, ya tuhaaaaaaaaaaaaaaaaaan .

---

“sulli sepertinya pernikahan kita harus ditunda, oppa harus berangkat ke eropa ada acara yang sangat penting disana”

Aku terdiam tanpa kata saat mendengar pernyataan pahit itu, 1 minggu lagi pernikahan kami, tapi minho oppa malah menundanya, jadi alasan inikah minho oppa selalu menunda-nunda persiapan kami, jadi minho oppa sudah merencakan ini semua?.

“sullia,” minho oppa meraih tanganku, ingin sekali aku menjerit tapi mengingat kami sedang berada direstoran ternama , aku mengurungkan niatku, aku tak ingin reputasi minho oppa hancur karena diriku.

“hampir 2 bulan kita tidak bertemu dan saat bertemu ucapan itu yang aku dengar, apakah kau masih punya hati oppa?”

TBC