Title : THE SOUL CONTROLLER
cast : CHOI SULLI (f(x)) | CHOI MINHO (SHINee) | others
author : Devina Sandy
length : Chaptered
rating : PG-17 ;D
Genre : Fantasy, supranatural, comedy, romantice
chap 1 : Tarot's Prediction
Sebuah
Mobil sport abu-abu memasuki pintu gerbang kampus. Puluhan bahkan ratusan mata
tak lepas memandang kehadiran seorang namja yang sedang mengendarai mobilnya
itu. Diparkirkannya mobilnya yang berkilau ditengah mobil mahasiswa lain. Kini
gadis2 berhenti melakukan aktivitas mereka entah itu berjalan, mengobrol, dan
bercanda, hanya untuk melihat kesempatan
ini. Choi Minho dengan ketampanannya yang akan keluar dari pintu mobilnya.
Pintu mobil
terbuka, menampakkan Minho yang dengan aura ketampanannya membuat gadis-gadis
terpesona, hingga ada yeoja yang
menggigit bibir, mengepalkan tangan gemas, bahkan ada yang kejang2(aigoooo xD).
Gadis-gadis itu mendapat bonus dengan kedatangan seorang namja tampan lainnya
yang menghampiri Minho. Alhasil, gadis-gadis yang melihat pemandangan itu pun
memekik, mimisan, dan tergelepar di tanah (ommooo xD).
“Choi Minho!”
“Oo’? Onew
Sunbae-nim?” Minho tersenyum melihat kehadiran sunbae-nya yang merupakan ketua
dari klub futsal kampus. Onew datang dihias senyuman lebar khas miliknya,ia menepuk
pundak Minho akrab.
“gomawo,
permainan mu saat pertandingan kemarin sangat bagus. Kita menghancurkan mereka
telak! 10-5! Hahaha!” Minho sempat kaget
dengan bunyi tawa Onew yang mengalahkan bunyi toak.
“Aniya...
itu semua karena kerjasama kita yang bagus. Gomawo, karena kerja keras kau juga,
tim kita bisa memenangkan pertandingan.”
Namja
tampan di hadapan Minho itu hanya menggosok-gosok tengkuknya dan tersenyum
tanpa melihatkan gigi-gigi besarnya. “Oo’, kau sudah ke basecamp kita?”
“Belum.
Waeyo?”
“Mereka
sedang merayakan kemenangan kecil-kecilan disana. Key sedang menunujukan
keahlian barunya. Kau harus datang sebelum Key mengamuk. Arachi?”
Minho malah
tersenyum mendengar ancaman Onew. Ia membayangkan bagaimana Key mengamuk
sekarang “araso... aku akan pergi
kesana.”
“Ne, aku
akan pergi. Annyeong!” Onew menjauh dan melambaikan tangannya pada Minho,
sebelum Onew benar2 jauh, matanya menanggkap sesuatu yang melekat di bagian
belakang mobil Minho. “Minho! Ada benda berwarna pink menempel di mobilmu!”
setelah meneriaki itu, Onew lalu pergi meninggalkan Minho.
Minho
membulatkan kedua mata besarnya, “Mwo? Benda pink? Jangan2...”
Minho
melangkahkan kakinya mendekati bagian belakang mobil lalu mencari benda pink
yang dimaksud oleh Onew.
Gotcha!
Minho mendengus kesal saat melihat
sebuah surat yang melekat di kaca mobil bagian belakangnya. Diraihnya surat
dengan amplop pink cerah itu dan dibacanya nama pengirim surat yang tertera di
pojok surat.
Minho memasang wajah malasnya dan mengeja nama
itu dengan nada kesal
“He-Llo Ki-tty! Berhentilah menggangguku,
jeball...”
Tanpa membuka isi surat dari Si Hello kitty,
Minho sudah meremas surat kecil itu dalam genggamannya dan membuangnya ke tempat
sampah.
Minho
tersenyum puas atas perbuatannya, ia melambaikan tangannya kesana-kemari, Ia
yakin yeoja pengirim surat itu sekarang sedang memperhatikannya dari kejauhan.
Itu benar,
sekarang seorang yeoja sedang mengamati Minho dari balik pohon akasia
yang besar dan rindang. Rasa sesak di dadanya muncul saat memperhatikan Minho
yang tanpa perasaan membuang surat cinta darinya dan sekarang malah melambikan
tangan tanda kemenangan. Yeoja itu hanya tersenyum masam “Ia membuang suratku
lagi...”
*****
Minho tiba
di depan pintu basecampnya yang tebuka lebar. Sebelum Minho masuk ia
mencelingukkan kepalanya di rongga pintu, melihat aktivitas apa yang sedang
dilakukan sunbae dan hoobaenya, kenapa begitu sunyi dan tak ada aura kehidupan
disana (mati semua dong Ming.. -_-) . Minho mengerutkan jidat saat melihat
aktivitas tidak wajar dihadapannya,
“Ige
Bwoya?!”
Suara
bariton Minho membuat semua orang dalam ruangan itu terperanjat kaget. Key yang
sedang memegang kartu ditangannya otomatis menghamburkan kartu-kartu itu karena
kaget, Jonghyun melotot seperti melihat hantu dan Taemin menutup wajah dengan
kedua telapak tangannya, menyembunyikan wajah cantiknya yang ketakutan dengan
kehadiran Minho. Seterkejut itukah? Apa wajah Minho benar-benar menakutkan?
“Yaaak! Minho-ya!!
Apa kau tidak bisa mengetuk pintu secara wajar!!!?” Minho menutup sebelah
matanya, hampir tidak dapat menerima gelombang suara Key yang mengalahkan suara
penyanyi rock papan atas.”
“Mi-mianne...
apa yang sedang kalian lakukan? Apa kalian bermain judi? Aku punya cukup uang
untuk membantu kekurangan konomi kalian.”
“Aish,
bocah ini. Perhatikan baik-baik kartu apa ini?!” Jonghyun mengambil salah satu
kartu dan menunujukannya pada Minho. Minho menaikkan sebelah alisnya mencoba
menebak kartu apa yang ia lihat “Itu... Tarot?”
*****
Minho tidak
tahu jelas kenapa ia duduk dihadapan Key yang sedang menyusun kartu-kartu aneh
yang mereka sebut dengan Tarot. “Hyung... sudah kubilang aku tidak percaya
dengan hal-hal seperti ini.”
“Kau tadi
mengacaukan kegiatanku meramal Jonghyun. Sekarang kau jadi kelinci
percobaanku.” Key bicara dengan tempo cepat masih berkonsentrasi dengan
kartu-kartunya.
Minho hanya mendengus dan
menundukkan kepala. Inikah yang dimkasud Onew dengan perayaan kecil-kecilan?
Jika ia tahu perayaan itu seperti ini, maka lebih baik ia tak mengenal
namja-namja aneh ini. Ia heran melihat Jonghyun dan Taemin yang memasang wajah
kaku karena terlalu serius dengan ritual aneh ini. Saat dilapangan futsal
mereka bertiga begitu keren tapi kenyataannya Mereka itu.... ehem, sedikit ANEH.
“Key
hyung... kau boleh meramalku, tapi bisakah kau lepas bando pink mu itu? Aku
benci pink. Dan kau terlihat seperti...”
“Yaaak!
Bisakah kau tidak cerewet? Bando ini membuatku konsentrasi! Diamlah!”
Minho hanya
menelan ludah. diteriaki oleh Key dengan jarak sedekat ini, sama dengan
mendapat radiasi yang dapat merusak organ-organ tubuhnya.
“pilih tiga
kartu yang kau suka!”
Minho
dengan ketidakrelaan hatinya malah cekatan memilih 3 kartu secara acak agar ia
dapat melalui kegiatan aneh ini dan dengan cepat pergi dari sini. Key mengambil
3 kartu yang dipilih oleh Minho dan mengamati kartu pertama.
“Wow, kau
seperti bintang... semua orang menyukaimu, kau jadi pusat perhatian. Untuk
seterusnya kau akan selalu bersinar terang seperti bintang.” Mata Taemin dan
Jonghyun kini melirik Minho seolah berkata ‘itu benar sekali’.
Key membuka
kartu kedua “Mmm. Ada seseorang yang tak terduga yang akan masuk dalam
kehidupanmu. Seorang dewi.”
“Nuguya?
Yuri ? Jiyeon? Suzy?” cerocos Jonghyun yang membuat Minho mengernyitkan jidat
saat mendengarmya.
“Hyung...
siapa sekarang yang sedang diramal? Apa kau bisa diam?” kata-kata pedas Minho
dibarengi suara baritonnya yang dapat membuat merinding cukup untuk membuat
Jonghyun menutup mulutnya untuk beberapa menit.
“Dewi
ini... ia datang dan dapat mengendalikan jiwamu Minho-ya. Your Soul Controller”
“MWO!?”
sahut Minho membuat kedua mata besarnya menjadi begitu menakutkan hingga Key
tak berani untuk menatapnya. “Yang benar
saja! Hidupku, nyawaku, hanya aku yang mengendalikannya. Catat itu!” Minho
beranjak dari posisinya semula, ia bergegas keluar dari basecamp klub
futsalnya. Ia benar2 tidak tahan jika orang lain mengurusi hidupnya sama sperti
apa yang telah dilakukan Key sekarang.
“Aish,
namja cool itu terlalu serius...” Jonghyun mencibir Minho yang pergi
meninggalkan mereka “Ah! Ia belum sempat melihat kartu ketiganya. Key, coba
bacalah!”
“Chakaman... ini dia...” Key
dengan perlahan membuka kartu ketiga Minho.
DEG
Nafas key
tercekat, ia berusaha menghirup nafas
dari mulutnya, tak percaya dengan kartu yang dilihatnya sekarang. Ia kembali menutup kartu
itu dengan tangan yang terlihat sedikit gemetar. “A-aku yakin Minho salah
mengambil kartu.”
Taemin
menggembungkan pipinya “Mwo? Walaupun ia salah mengambil kartu, tetap saja itu
adalah takdirnya. Memangnya kartu apa yang ia ambil?”
Key tidak
merespon pertanyaan Taemin. Ia sibuk menyusun dan merapikan kartu-kartu tarot
warisan neneknya yang merupakan seorang cenayang dan beberapa bulan lau telah
mengajarkannya cara membaca tarot.
Taemin yang
semakin penasaran melepas bando pink milik Key dari kepalanya. Membuat Key
melempar tatapan membunuh pada Taemin “Kembalikan bando-ku Lee Taemin.”
Taemin memakaikan bando pink
itu di kepalanya sendiri “aniya~~, sebelum kau bilang apa makna kartu ketiga
Minho hyung...”
Key terlihat berpikir, membuat Jonghyun dan Taemin
semakin heran apa arti kartu ketiga milik Minho.
“itu...
kuharap aku salah mengartikan. Kartu yang ia ambil tadi... adalah kartu yang
paling menyedihkan, dia akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam
hidupnya di waktu dekat.” Tutur Key membuat Taemin dan Jonghyun saling
bertatapan satu sama lain. “Taeminnie, kau lumayan dekat dengan Minho kan?
Kuharap kau sedikit memperingatinya untuk hati-hati.”
Mendengar
itu, Taemin melepaskan bando pink dikepalanya dan mengembalikannya pada Key “ne
hyung... dan kuharap Minho hyung salah mengambil kartu atau kau yang salah
membaca arti dari kartu itu.”
Key meraih
bando pink miliknya dari tangan taemin. Taemin dapat melihat tangan Key yang
sedikit gemetar “Ne Taeminnie... aku juga berharap begitu.”
*****
Minho
melangkahkan kaki jenjangnya dengan cepat. Mengikuti irama detak jantungnya
yang berdenyut keras karena perasaanya yang kacau hari ini. Semua orang terasa
mengusik hidupnya. Ia benci diganggu,sangat sangat benci. Kini matanya
menangkap sosok wanita berkuncir dua yang sedang menguntitnya. Ia kenal gadis
itu. Gadis yang 3 kali sehari mengirim surat beramplop pink dan berisi puisi
cinta selama hampir 6 tahun. Ya, surat itu selalu ia dapat sejak ia dibangku
SMA. Ia mendapat surat itu di lokernya, di dalam tasnya, disela bukunya, bahkan
pernah di dalam sandwichnya. (ajegile)
Minho
mengepal kedua telapak tangannya, ia merasa kepalanya akan meledak. Ia tidak tahan
lagi untuk membentak yeoja itu, perasaan kesal yang ia tahan selama 6 tahun
diganggu oleh surat cinta yang memuakkan dan ingin membuatnya muntah. Dengan
cepat Minho melangkahkan kakinya ke arah gadis yang sedang bersembunyi di balik
pohon besar hingga dapat dengan utuh
menutup tubuh langsingya.
GRAP
Minho
menarik dengan kasar tangan yeoja itu, membuatnya hampir jatuh karena
kehilangan keseimbangan. Yeoja itu hampir mati karena jantungan. Jantungan
karena takut dan karena gugup disentuh oleh namja pujaannya.
“annyeong Hello
Kitty alias gadis dungu.”
“a-a-annyeong...
”
Minho dapat
melihat wajah yeoja yang ia cengkram pergelangan tangannya itu menjadi sangat
pucat. Bibir tebalnya menjadi tak berwarna. Nafasnya menjadi tak beraturan. Itu
adalah pemandangan yang sangat menyenangkan untuk Minho. Minho menyunggingkan
senyum kemenangannya.
“Waeyo? Kau
gugup?” Minho memperkuat cengkraman tangannya.
Yeoja itu menunduk merasakan
sakit di pergelangan tangannya akibat cengraman dari tangan besar Minho .
“Mi-mianne.”
Suara lembut yang hampir terdengar seperti cicitan keluar dari mulut yeoja itu.
“Choi
Sulli, cukup! Ini sudah 6 tahun dan kau tak menyerah? Bukankah sudah kukatakan
menghilanglah dari pandanganku?! Aku tidak menyukaimu.”
“Mianne,
neomu mianne.”
Minho muak
mendengar kata maaf dari yeoja yang ia panggil Choi Sulli itu,Minho dibakar
perasaannya sendiri. Entah kenapa ia menjadi benar-benar ingin membunuh yeoja
dihadapannya.
“Ini
peringatan terakhir...” Minho menarik dengan kasar kacamata tebal milik Sulli
dan menjatuhkannya ke tanah.
Sulli
kaget, perasaannya menjadi tidak nyaman, “Mianne, Minho-Ssi...”
KRAAK.
“Minho-Ssi!”
Sulli meneriaki nama pria pujaannya saat mendengar suara benda yang terdengar
seperti kacamatanya yang hancur karena tekanan. Sulli yakin jika namja yang
sangat ia cintai itu telah menginjak hancur kacamatanya. Kini ia tak dapat melihat
dengan jelas. Ia hanya dapat memicingkan matanya untuk memfokuskan penglihatan dan menatap Minho yang masih berdiri
dihadapannya.
“jika kau
terus mengejar-ngejarku... bukan kacamata ini lagi yang akan hancur tapi
hidupmu. Arachi?” Minho mengancam dengan nada lembut seraya tersenyum manis,
walaupun ia tahu gadis berkuncir dua dihadapnnya tak dapat melihat pesona
senyumnya.
PROK PROK PROK...
Minho dan Sulli
terhenyak dan menoleh pada sumber suara. Betapa kagetnya Minho saat melihat
seorang yeoja dengan eyeliner tebalnya sedang bersandar di batang pohon besar
tak jauh dari keduanya. “Great News! Seorang yeoja culun menggangu kehidupan
Pangeran Minho selama 6 tahun? Wow.”
Minho
melepaskan cengkramannya pada pergelangan Sulli yang sudah memerah. Sulli dapat merasakan aliran darahnya mengalir
lagi di bagian pergelangan tangannya
“Jiyeon-ah?
Apa yang kau lakukan disini? Bisakah kau berhenti ikut campur urusan orang
lain?”
“Minho-ya...
aku sedang mengikutimu dan mendengar pembicaraan kalian. Ommo! Yeoja ini
benar-benar sampah!” Jiyeon kesal, ia melempar gelas plastik ditangannya ke
arah Sulli dan sukses mengenai kepala Sulli. Sulli hanya kaget tanpa tahu benda
apa yang membentur jidatnya.
Minho
menelan ludah, ia tahu persis peringai Jiyeon yang anarkis dan tanpa ampun “Berhenti.
Kau pergilah, anggap kau tak mendengar pembicaraan kami. Jika ada orang lain
yang tahu, kuanggap kaulah orang yang bertanggung jawab.”
“sampah itu
harus diberi pelajaran! Biar aku yang turun tangan!”
“Aniya,
kami berdua saling mengenal lebih dulu daripada kau mengenalku. Kau tak berhak
mengganggunya.” Sulli Menolehkan wajahnya pada suara Minho berasal, ia tak
percaya namja kejam yang berdiri di dekatnya itu sedang mencoba membelanya.
“kalian
berdua pergilah... anggap kejadian ini tak pernah terjadi.”
Sulli
menarik kecil ujung kemeja Minho yang mulai melangkah pergi meninggalkannya “Tapi,
aku tak bisa melihat dengan jelas...” Sulli dengan matanya yang sudah berair menahan semua
perasaannya yang berkecamuk.
Minho tanpa
memepedulikan keluhan Sulli hanya berlalu dan meninggalkan Sulli sendiri,
ditariknya tangan Jiyeon dan menyeret Jiyeon yang merengek ingin menghajar
Sulli untuk pergi dari tempat itu.
Sulli tidak
tahu apa yang harus ia lakukan, Angin berhembus membuat genangan air mata Sulli
jatuh membasahi pipinya. “Gomawo Minho-Ssi... saranghae...”
*****
Jam kuliah
yang bagi Minho sangat sangat membosankan itu akhirnya berakhir. Kelas yang
diikutinya kini riuh dengan suara-suara dari mahasiswa lain. Sebagian besar
tertawa senang dan memekik gembira. karena hari ini adalah hari terakhir mereka
masuk dan menerima materi kuliah. Karena besok hingga satu bulan berikutnya
mereka akan diliburkan. Libur akhir tahun, tapi saat masuk mereka harus
menghadapai ujian yang menyakitkan. Ironis.
Minho
keluar dari ruangan yang hanya menambah penatnya . Ia berjalan dengan rasa
malas di lorong kampus yang tumben-tumbennya menjadi sunyi, tanpa ada manusia
yang lalu lalang.
“Minho
Hyung!!” suara melengking seorang namja dengan suaranya yang biasa ia pakai
untuk menyanyi kini dipakainya untuk memanggil Minho yang berjalan tak jauh di depannya. Tak sia-sia,
suara melengking itu membuat Choi Minho itu menoleh padanya.
“Taemin?
Waeyo?!” sahut Minho setengah berteriak dari kejauhan .
Taemin
berlari cepat menghampiri Minho membuat nafasnya sedikit tersengal “Hyung! Rumor
gadis maniak itu sudah tersebar Apa kau tidak keterlaluan? Kau membuat yeoja
bernama Sulli itu dihina Mahasiwa lain sekarang!”
Minho
menutup mata besarnya, ia mengatup giginya kuat-kuat menahan marah “sekarang
apalagi? Kenapa hari ini menjadi hari sialku? Jiyeon-ah... ini pasti ulahnya.”
“Hyung! Kau
harus menyelamatkan Sulli.”
“Dia bukan
tanggung jawabku.”
“Hyung...”
“aku sudah
memperingatinya berkali-kali untuk menjauhiku. Tapi ia terus melakukan hal-hal
aneh itu. Dan inilah hukuman yang ia terima.”
“Hyung...
dia hanyalah gadis lemah. Dan... jangan
sampai rasa gengsimu itu membuatmu kehilangan milikmu yang berharga.”
“Mwo? Apa
maksudmu yeoja culun itu berharga?”
“Itu
peringatan dari kartu tarot terakhir yang belum kau baca.”
Minho
menautkan kedua alisnya tak percaya “Lee Taemin!! Jika kau menemuiku hanya
untuk mengatakan ramalan omong kosong itu sebaiknya kau diam. Dan jangan
menghasutku untuk menerima cinta gadis aneh itu. Arachi?”
Minho
mengalihkan tatapannya dari Taemin sebelum ia menatap Taemin dengan tajam dan
benar-benar pergi meninggalkannya. Langkah Minho semakin cepat dan kini
punggung Minho hilang dari pandangan Taemin. Taemin hanya diam dan menatap keluar Jendela gedung,
hatinya sakit melihat pemandangan yang ia lihat. Sekerumunan mahasiswa sedang
menertawai yeoja berkuncir dua yang tengah menutup wajah dengan kedua telapak
tangan putihnya. Sesekali ia menerima lemparan sampah di tubuhnya.
Taemin
tidak dapat berkutik “Choi Sulli... bersabarlah jeball. Jika kau benar-benar
mencintainya, dia akan melihat sedikit saja dari ketulusanmu.”
*****
Hari pertama liburan, Sulli
dan Minho memilki aktivitasnya masing-masing
“Sulli-ya! Kau akan pergi kemana?” panggil ahjumma
yang tinggal di sebelah rumah kecil Sulli saat melihat tetangga kesayangannya itu menyiapkan sepeda pink
lengkap dengan goncengan dibelakangnya.
“aku akan pergi ke pasar ahjumma!”
“masak bersama ahjumma ne? Kita akan masak makanan
–makanan yang enak hari ini. Arachi?”
“Arasoooo.” Sulli dengan senyum cerahnya mengacungkan
jempol kanannya pada ahjumma itu tanda setuju. Ia
memasang headset ke telinganya, memperdengarkan lantunan nada dari lagu
favoritnya. Ia menaiki sepeda pinknya dan memutar pedal dengan kaki-kaki
putihnya.
“Hati-hati di jalan Sulli-ya...”
“Ne ahjumma...!” sahut Sulli yang masih dapat
mendengar suara ahjumma itu walau kini telinganya dijejali headset
“heaven
know what you’ve been through
So
much pain...
Even
though you can’t see
I’m
not far away”
****
“Minho-ya! Kau akan pergi kemana?” panggil eomma
Minho pada Minho yang sedang memasukan dengan penuh sandwichnya ke dalam mulut.
Minho mengunyah degan cepat dan menenggak segelas susu yang ia buat sendiri.
“ke rumah taemin eomma.”
“Bermain Playstation?”
“Aniya... aku sudah setua ini buat apa kami membuat
janji hanya untuk bermain playstation. Aku menjemputnya untuk berlatih futsal.”
“Ne, anak eomma hati-hati ne...”
“Ne eomma...” Minho melangkahkan kakinya ke garasi
dan membawa pergi mobil sport abu-abunya dari halaman rumah megah milik eomma
dan appanya.
Minho mengotak-atik tape di mobilnya. Hingga ia
memilih untuk mendengarkan musik dari radio yang ia setel. Jarinya berhenti
mengoatk-atik saat lantunan merdu nan melow dari penyanyi internasioal Eric
Benet bersenandung di telinganya.
“heaven
know what you’ve been through
So
much pain...
Even
though you can’t see,
I’m
not far away”
Minho menyanyi mengikuti lirik awalnya. Entah kenapa
tiba-tiba ia teringat pada seorang yeoja yang 1 hari lalu ia ancam untuk
menjauhinya. Hati Minho menjadi sedikit gelisah, ia khawatir dengan keadaan
Sulli.
“Apa ia
baik-baik saja? Hanya di bully seperti itu takkan membuatnya mati kan? Apalagi
dia adalah mahasiswa genius, aku yakin ia lebih sering di bully sebelumnya.
Aish, mola.”
Minho melaju kencang dengan mobilnya menuju rumah
Taemin. Agak jauh memang dari rumah Minho. Minho masuk ke gang yang lumayan
sempit tapi cukup untuk dilewati oleh mobilnya. Ia selalu kewalahan setiap
menyetir mobil menuju rumah Taemin, karena sisi-sisi jalan yang sempit, dan
bebrapa daerah rawan kecelakaan karena curam sehingga kendaraan akan melaju
cepat saat melewati persimpangan disana. Syukurnya jalanan disekitar rumah
taemin agak sepi, sehingga ia masih dapat memacu kencang mobil sportnya.
RING DING DONG RING DING DONG
Minho menataap ponselnya yang berdering dan
mengangkat panggilan dari taemin.
“Yeoboseyo
Taemin-ah... waeyo?”
“Hyung, kau
ada dimana? Kaenapa kau lama sekali? Kita bisa terlambat.”
“On my
way.”
KLIK Minho rasa itu bukan panggilan penting ia
mematikan panggilan dan menaruh handphonenya. Namun ban mobil Minho melalui
lubang besar di salah satu sisi jalan dan membuat ponselnya jatuh terlepas dari
tangannya. Minho menunduk mencoba meraih ponselnya dan mengambilnya kembali.
Saat Minho sudah menemui ponselnya dan hendak
menaruhnya ke tempat yang lebih aman sesuatu lewat di depan mobilnya. Minho
yang sangat kaget membanting setir mobilnya ke arah kanan dan tak menyadari
bahwa sisi kanan mobilnya adalah tembok beton yang tinggi dan besar.
BRAAKKK!!
Sisi depan dan sisi kanan mobil Minho menghantam
keras tembok. Dentuman keras itu menyebabkan kepala Minho membentur keras stir
mobilnya.
“Arrgh!” Minho mengerang
kesakitan. Kaca kaca jendela mobil bagian depan pecah karena dentuman yang
kuat. Sebagian pecahan kaca jatuh ke
tubuh Minho dan tertancap di kulitnya. Minho merasakan sakit yang luar biasa di
bagian kepala dan permukaan kulitnya. Ia tak mampu bergerak dan hanya
membiarkan kepalanya menimpa klakson mobil hingga menciptakan kebisingan di
komplek itu.
“TIIIIIIIIIITTT”
Bunyi
panjang dari klakson mobil menggema di gang sepi itu, tak ada satupun orang
muncul bahkan dengan suara sebising ini. Minho mencoba meraba dadanya, sudah ia
duga, ia lupa memasang safebelt. Dengan sekuat tenaga ia meraih ponselnya yang
ia simpan di laci mobil. Ia tak kuat, dadanya serasa akan meledak. Minho dapat
merasakan sesuatu mengalir di kepalanya, Minho mengusap cairan itu dan mencoba
menatapnya. Warna merah? itu darah...
‘Jika
cairan ini terus-menerus mengalir dari kepalaku, maka aku akan mati.’ Batin
Minho. Ia mencoba bergerak, tapi badannya semakin terasa remuk. Ia bahkan tak
bisa membuka pintu mobil disebelahnya karena terhimpit tembok besar.
‘Dan...
kelihatannya aku akan mati. Mianne eomma, oppa... mainne...’ Minho menutup
kedua kelopak matanya yang terasa semakin berat. Angin berhembus melalui
jendela mobil, menerpa wajahnya yang bersimbah darah.
“Minho-Ssi...”
suara lembut seorang yeoja menghampiri pendengaran Minho. ia mengingat suara
itu. Itu adalah suara lembut dari yeoja yang ia abaikan sehari lalu, Choi
Sulli. Minho tersenyum, apa karena rasa bersalah yang berlebihan membuat suara
Sulli muncul di detik-detik kematiannya.
“Minho-Ssi!
Ireonna!”
Minho
membuka kedua matanya, kali ini ia yakin suara itu nyata. Tidak salah lagi,
seorang yeoja tengah mengulurkan tangan putihnya kepada Minho melalui rongga
jendela mobil yang kacanya sudah pecah dan berserakan. Minho mengerjapkan
matanya pelan, air mata mulai mengalir dari mata besarnya.
“Choi Sulli...
itu kau? Kau sudah membeli kaca mata baru?” Minho bicara seraya mencoba
menggapai uluran tangan Sulli.
Sulli
mencondongkan tubuhnya lebih dalam ke pintu mobil, agar tangannya dapat
menggapai tangan Minho yang gemetar. “Minho-Ssi...” air mata membajiri wajah
putihnya, bibir tebalnya memucat dan keringat gugup mengalir dari pelipisnya.
“Minho-Ssi, bertahanlah jeball...hiks” Suara Sulli gemetar dan sesekali ia
tersedak. ia ketakutan melihat darah yang tak henti-hentinya mengalir dari
kepala pria yang ia cintai.
Minho
memandangi gadis berkuncir dua dan mengenakan kaca mata yang sedang menangis untuknya.
Ia memandang Sulli yang berusaha keras menggapai tangannya. ‘gadis ini...
bukankah sudah kukatakan jangan menemuiku lagi..? kenapa ia begitu bodoh?’
batin Minho terharu melihat ketulusan Sulli.
“Choi
Sulli...” Minho mencoba meraih jari-jari Sulli yang semakin dekat tapi otot
minho tak kuat lagi menahan bobot tangannya . Tangan Minho tergelatak dengan
lemah, matanya kini meredup. Rasa sakit menguasai tubuhnya. Pandangannya
menjadi gelap. ‘Choi Sulli... Mianne’.
Sulli
melihat mata Minho yang mengatup perlahan, jantung Sulli berdebar kencang,
kakinya tak mampu lagi menahan bobot badannya “Minho-Ssi... jangan mati!!
MINHO-SSI!!!”
Ada
seseorang yang tak terduga yang akan masuk dalam kehidupanmu. Seorang dewi
Dewi
ini... ia datang dan dapat mengendalikan jiwamu Minho-ya. Your Soul Controller!
TO BE CONTINUED
anyyeoooooong!! apa ini??? author devina bikin ff baru tanpa menyelesaikan MirrorsII?! mianne... kalo jelek bilang yee, api kalo lumayan, tinggalin komen. arachi?? wkwk. byeee ^^
buahahah. ini author udah edit lagi, post pertama jelek banget! typo bertebaran dimana-man.wkwk. oke, comment yeee^^ gomawoo readerdeul *bow*
Sebuah
Mobil sport abu-abu memasuki pintu gerbang kampus. Puluhan bahkan ratusan mata
tak lepas memandang kehadiran seorang namja yang sedang mengendarai mobilnya
itu. Diparkirkannya mobilnya yang berkilau ditengah mobil mahasiswa lain. Kini
gadis2 berhenti melakukan aktivitas mereka entah itu berjalan, mengobrol, dan
bercanda, hanya untuk melihat kesempatan
ini. Choi Minho dengan ketampanannya yang akan keluar dari pintu mobilnya.
Pintu mobil
terbuka, menampakkan Minho yang dengan aura ketampanannya membuat gadis-gadis
terpesona, hingga ada yeoja yang
menggigit bibir, mengepalkan tangan gemas, bahkan ada yang kejang2(aigoooo xD).
Gadis-gadis itu mendapat bonus dengan kedatangan seorang namja tampan lainnya
yang menghampiri Minho. Alhasil, gadis-gadis yang melihat pemandangan itu pun
memekik, mimisan, dan tergelepar di tanah (ommooo xD).
“Choi Minho!”
“Oo’? Onew
Sunbae-nim?” Minho tersenyum melihat kehadiran sunbae-nya yang merupakan ketua
dari klub futsal kampus. Onew datang dihias senyuman lebar khas miliknya,ia menepuk
pundak Minho akrab.
“gomawo,
permainan mu saat pertandingan kemarin sangat bagus. Kita menghancurkan mereka
telak! 10-5! Hahaha!” Minho sempat kaget
dengan bunyi tawa Onew yang mengalahkan bunyi toak.
“Aniya...
itu semua karena kerjasama kita yang bagus. Gomawo, karena kerja keras kau juga,
tim kita bisa memenangkan pertandingan.”
Namja
tampan di hadapan Minho itu hanya menggosok-gosok tengkuknya dan tersenyum
tanpa melihatkan gigi-gigi besarnya. “Oo’, kau sudah ke basecamp kita?”
“Belum.
Waeyo?”
“Mereka
sedang merayakan kemenangan kecil-kecilan disana. Key sedang menunujukan
keahlian barunya. Kau harus datang sebelum Key mengamuk. Arachi?”
Minho malah
tersenyum mendengar ancaman Onew. Ia membayangkan bagaimana Key mengamuk
sekarang “araso... aku akan pergi
kesana.”
“Ne, aku
akan pergi. Annyeong!” Onew menjauh dan melambaikan tangannya pada Minho,
sebelum Onew benar2 jauh, matanya menanggkap sesuatu yang melekat di bagian
belakang mobil Minho. “Minho! Ada benda berwarna pink menempel di mobilmu!”
setelah meneriaki itu, Onew lalu pergi meninggalkan Minho.
Minho
membulatkan kedua mata besarnya, “Mwo? Benda pink? Jangan2...”
Minho
melangkahkan kakinya mendekati bagian belakang mobil lalu mencari benda pink
yang dimaksud oleh Onew.
Gotcha!
Minho mendengus kesal saat melihat
sebuah surat yang melekat di kaca mobil bagian belakangnya. Diraihnya surat
dengan amplop pink cerah itu dan dibacanya nama pengirim surat yang tertera di
pojok surat.
Minho memasang wajah malasnya dan mengeja nama
itu dengan nada kesal
“He-Llo Ki-tty! Berhentilah menggangguku,
jeball...”
Tanpa membuka isi surat dari Si Hello kitty,
Minho sudah meremas surat kecil itu dalam genggamannya dan membuangnya ke tempat
sampah.
Minho
tersenyum puas atas perbuatannya, ia melambaikan tangannya kesana-kemari, Ia
yakin yeoja pengirim surat itu sekarang sedang memperhatikannya dari kejauhan.
Itu benar,
sekarang seorang yeoja sedang mengamati Minho dari balik pohon akasia
yang besar dan rindang. Rasa sesak di dadanya muncul saat memperhatikan Minho
yang tanpa perasaan membuang surat cinta darinya dan sekarang malah melambikan
tangan tanda kemenangan. Yeoja itu hanya tersenyum masam “Ia membuang suratku
lagi...”
*****
Minho tiba
di depan pintu basecampnya yang tebuka lebar. Sebelum Minho masuk ia
mencelingukkan kepalanya di rongga pintu, melihat aktivitas apa yang sedang
dilakukan sunbae dan hoobaenya, kenapa begitu sunyi dan tak ada aura kehidupan
disana (mati semua dong Ming.. -_-) . Minho mengerutkan jidat saat melihat
aktivitas tidak wajar dihadapannya,
“Ige
Bwoya?!”
Suara
bariton Minho membuat semua orang dalam ruangan itu terperanjat kaget. Key yang
sedang memegang kartu ditangannya otomatis menghamburkan kartu-kartu itu karena
kaget, Jonghyun melotot seperti melihat hantu dan Taemin menutup wajah dengan
kedua telapak tangannya, menyembunyikan wajah cantiknya yang ketakutan dengan
kehadiran Minho. Seterkejut itukah? Apa wajah Minho benar-benar menakutkan?
“Yaaak! Minho-ya!!
Apa kau tidak bisa mengetuk pintu secara wajar!!!?” Minho menutup sebelah
matanya, hampir tidak dapat menerima gelombang suara Key yang mengalahkan suara
penyanyi rock papan atas.”
“Mi-mianne...
apa yang sedang kalian lakukan? Apa kalian bermain judi? Aku punya cukup uang
untuk membantu kekurangan konomi kalian.”
“Aish,
bocah ini. Perhatikan baik-baik kartu apa ini?!” Jonghyun mengambil salah satu
kartu dan menunujukannya pada Minho. Minho menaikkan sebelah alisnya mencoba
menebak kartu apa yang ia lihat “Itu... Tarot?”
*****
Minho tidak
tahu jelas kenapa ia duduk dihadapan Key yang sedang menyusun kartu-kartu aneh
yang mereka sebut dengan Tarot. “Hyung... sudah kubilang aku tidak percaya
dengan hal-hal seperti ini.”
“Kau tadi
mengacaukan kegiatanku meramal Jonghyun. Sekarang kau jadi kelinci
percobaanku.” Key bicara dengan tempo cepat masih berkonsentrasi dengan
kartu-kartunya.
Minho hanya mendengus dan
menundukkan kepala. Inikah yang dimkasud Onew dengan perayaan kecil-kecilan?
Jika ia tahu perayaan itu seperti ini, maka lebih baik ia tak mengenal
namja-namja aneh ini. Ia heran melihat Jonghyun dan Taemin yang memasang wajah
kaku karena terlalu serius dengan ritual aneh ini. Saat dilapangan futsal
mereka bertiga begitu keren tapi kenyataannya Mereka itu.... ehem, sedikit ANEH.
“Key
hyung... kau boleh meramalku, tapi bisakah kau lepas bando pink mu itu? Aku
benci pink. Dan kau terlihat seperti...”
“Yaaak!
Bisakah kau tidak cerewet? Bando ini membuatku konsentrasi! Diamlah!”
Minho hanya
menelan ludah. diteriaki oleh Key dengan jarak sedekat ini, sama dengan
mendapat radiasi yang dapat merusak organ-organ tubuhnya.
“pilih tiga
kartu yang kau suka!”
Minho
dengan ketidakrelaan hatinya malah cekatan memilih 3 kartu secara acak agar ia
dapat melalui kegiatan aneh ini dan dengan cepat pergi dari sini. Key mengambil
3 kartu yang dipilih oleh Minho dan mengamati kartu pertama.
“Wow, kau
seperti bintang... semua orang menyukaimu, kau jadi pusat perhatian. Untuk
seterusnya kau akan selalu bersinar terang seperti bintang.” Mata Taemin dan
Jonghyun kini melirik Minho seolah berkata ‘itu benar sekali’.
Key membuka
kartu kedua “Mmm. Ada seseorang yang tak terduga yang akan masuk dalam
kehidupanmu. Seorang dewi.”
“Nuguya?
Yuri ? Jiyeon? Suzy?” cerocos Jonghyun yang membuat Minho mengernyitkan jidat
saat mendengarmya.
“Hyung...
siapa sekarang yang sedang diramal? Apa kau bisa diam?” kata-kata pedas Minho
dibarengi suara baritonnya yang dapat membuat merinding cukup untuk membuat
Jonghyun menutup mulutnya untuk beberapa menit.
“Dewi
ini... ia datang dan dapat mengendalikan jiwamu Minho-ya. Your Soul Controller”
“MWO!?”
sahut Minho membuat kedua mata besarnya menjadi begitu menakutkan hingga Key
tak berani untuk menatapnya. “Yang benar
saja! Hidupku, nyawaku, hanya aku yang mengendalikannya. Catat itu!” Minho
beranjak dari posisinya semula, ia bergegas keluar dari basecamp klub
futsalnya. Ia benar2 tidak tahan jika orang lain mengurusi hidupnya sama sperti
apa yang telah dilakukan Key sekarang.
“Aish,
namja cool itu terlalu serius...” Jonghyun mencibir Minho yang pergi
meninggalkan mereka “Ah! Ia belum sempat melihat kartu ketiganya. Key, coba
bacalah!”
“Chakaman... ini dia...” Key
dengan perlahan membuka kartu ketiga Minho.
DEG
Nafas key
tercekat, ia berusaha menghirup nafas
dari mulutnya, tak percaya dengan kartu yang dilihatnya sekarang. Ia kembali menutup kartu
itu dengan tangan yang terlihat sedikit gemetar. “A-aku yakin Minho salah
mengambil kartu.”
Taemin
menggembungkan pipinya “Mwo? Walaupun ia salah mengambil kartu, tetap saja itu
adalah takdirnya. Memangnya kartu apa yang ia ambil?”
Key tidak
merespon pertanyaan Taemin. Ia sibuk menyusun dan merapikan kartu-kartu tarot
warisan neneknya yang merupakan seorang cenayang dan beberapa bulan lau telah
mengajarkannya cara membaca tarot.
Taemin yang
semakin penasaran melepas bando pink milik Key dari kepalanya. Membuat Key
melempar tatapan membunuh pada Taemin “Kembalikan bando-ku Lee Taemin.”
Taemin memakaikan bando pink
itu di kepalanya sendiri “aniya~~, sebelum kau bilang apa makna kartu ketiga
Minho hyung...”
Key terlihat berpikir, membuat Jonghyun dan Taemin
semakin heran apa arti kartu ketiga milik Minho.
“itu...
kuharap aku salah mengartikan. Kartu yang ia ambil tadi... adalah kartu yang
paling menyedihkan, dia akan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam
hidupnya di waktu dekat.” Tutur Key membuat Taemin dan Jonghyun saling
bertatapan satu sama lain. “Taeminnie, kau lumayan dekat dengan Minho kan?
Kuharap kau sedikit memperingatinya untuk hati-hati.”
Mendengar
itu, Taemin melepaskan bando pink dikepalanya dan mengembalikannya pada Key “ne
hyung... dan kuharap Minho hyung salah mengambil kartu atau kau yang salah
membaca arti dari kartu itu.”
Key meraih
bando pink miliknya dari tangan taemin. Taemin dapat melihat tangan Key yang
sedikit gemetar “Ne Taeminnie... aku juga berharap begitu.”
*****
Minho
melangkahkan kaki jenjangnya dengan cepat. Mengikuti irama detak jantungnya
yang berdenyut keras karena perasaanya yang kacau hari ini. Semua orang terasa
mengusik hidupnya. Ia benci diganggu,sangat sangat benci. Kini matanya
menangkap sosok wanita berkuncir dua yang sedang menguntitnya. Ia kenal gadis
itu. Gadis yang 3 kali sehari mengirim surat beramplop pink dan berisi puisi
cinta selama hampir 6 tahun. Ya, surat itu selalu ia dapat sejak ia dibangku
SMA. Ia mendapat surat itu di lokernya, di dalam tasnya, disela bukunya, bahkan
pernah di dalam sandwichnya. (ajegile)
Minho
mengepal kedua telapak tangannya, ia merasa kepalanya akan meledak. Ia tidak tahan
lagi untuk membentak yeoja itu, perasaan kesal yang ia tahan selama 6 tahun
diganggu oleh surat cinta yang memuakkan dan ingin membuatnya muntah. Dengan
cepat Minho melangkahkan kakinya ke arah gadis yang sedang bersembunyi di balik
pohon besar hingga dapat dengan utuh
menutup tubuh langsingya.
GRAP
Minho
menarik dengan kasar tangan yeoja itu, membuatnya hampir jatuh karena
kehilangan keseimbangan. Yeoja itu hampir mati karena jantungan. Jantungan
karena takut dan karena gugup disentuh oleh namja pujaannya.
“annyeong Hello
Kitty alias gadis dungu.”
“a-a-annyeong...
”
Minho dapat
melihat wajah yeoja yang ia cengkram pergelangan tangannya itu menjadi sangat
pucat. Bibir tebalnya menjadi tak berwarna. Nafasnya menjadi tak beraturan. Itu
adalah pemandangan yang sangat menyenangkan untuk Minho. Minho menyunggingkan
senyum kemenangannya.
“Waeyo? Kau
gugup?” Minho memperkuat cengkraman tangannya.
Yeoja itu menunduk merasakan
sakit di pergelangan tangannya akibat cengraman dari tangan besar Minho .
“Mi-mianne.”
Suara lembut yang hampir terdengar seperti cicitan keluar dari mulut yeoja itu.
“Choi
Sulli, cukup! Ini sudah 6 tahun dan kau tak menyerah? Bukankah sudah kukatakan
menghilanglah dari pandanganku?! Aku tidak menyukaimu.”
“Mianne,
neomu mianne.”
Minho muak
mendengar kata maaf dari yeoja yang ia panggil Choi Sulli itu,Minho dibakar
perasaannya sendiri. Entah kenapa ia menjadi benar-benar ingin membunuh yeoja
dihadapannya.
“Ini
peringatan terakhir...” Minho menarik dengan kasar kacamata tebal milik Sulli
dan menjatuhkannya ke tanah.
Sulli
kaget, perasaannya menjadi tidak nyaman, “Mianne, Minho-Ssi...”
KRAAK.
“Minho-Ssi!”
Sulli meneriaki nama pria pujaannya saat mendengar suara benda yang terdengar
seperti kacamatanya yang hancur karena tekanan. Sulli yakin jika namja yang
sangat ia cintai itu telah menginjak hancur kacamatanya. Kini ia tak dapat melihat
dengan jelas. Ia hanya dapat memicingkan matanya untuk memfokuskan penglihatan dan menatap Minho yang masih berdiri
dihadapannya.
“jika kau
terus mengejar-ngejarku... bukan kacamata ini lagi yang akan hancur tapi
hidupmu. Arachi?” Minho mengancam dengan nada lembut seraya tersenyum manis,
walaupun ia tahu gadis berkuncir dua dihadapnnya tak dapat melihat pesona
senyumnya.
PROK PROK PROK...
Minho dan Sulli
terhenyak dan menoleh pada sumber suara. Betapa kagetnya Minho saat melihat
seorang yeoja dengan eyeliner tebalnya sedang bersandar di batang pohon besar
tak jauh dari keduanya. “Great News! Seorang yeoja culun menggangu kehidupan
Pangeran Minho selama 6 tahun? Wow.”
Minho
melepaskan cengkramannya pada pergelangan Sulli yang sudah memerah. Sulli dapat merasakan aliran darahnya mengalir
lagi di bagian pergelangan tangannya
“Jiyeon-ah?
Apa yang kau lakukan disini? Bisakah kau berhenti ikut campur urusan orang
lain?”
“Minho-ya...
aku sedang mengikutimu dan mendengar pembicaraan kalian. Ommo! Yeoja ini
benar-benar sampah!” Jiyeon kesal, ia melempar gelas plastik ditangannya ke
arah Sulli dan sukses mengenai kepala Sulli. Sulli hanya kaget tanpa tahu benda
apa yang membentur jidatnya.
Minho
menelan ludah, ia tahu persis peringai Jiyeon yang anarkis dan tanpa ampun “Berhenti.
Kau pergilah, anggap kau tak mendengar pembicaraan kami. Jika ada orang lain
yang tahu, kuanggap kaulah orang yang bertanggung jawab.”
“sampah itu
harus diberi pelajaran! Biar aku yang turun tangan!”
“Aniya,
kami berdua saling mengenal lebih dulu daripada kau mengenalku. Kau tak berhak
mengganggunya.” Sulli Menolehkan wajahnya pada suara Minho berasal, ia tak
percaya namja kejam yang berdiri di dekatnya itu sedang mencoba membelanya.
“kalian
berdua pergilah... anggap kejadian ini tak pernah terjadi.”
Sulli
menarik kecil ujung kemeja Minho yang mulai melangkah pergi meninggalkannya “Tapi,
aku tak bisa melihat dengan jelas...” Sulli dengan matanya yang sudah berair menahan semua
perasaannya yang berkecamuk.
Minho tanpa
memepedulikan keluhan Sulli hanya berlalu dan meninggalkan Sulli sendiri,
ditariknya tangan Jiyeon dan menyeret Jiyeon yang merengek ingin menghajar
Sulli untuk pergi dari tempat itu.
Sulli tidak
tahu apa yang harus ia lakukan, Angin berhembus membuat genangan air mata Sulli
jatuh membasahi pipinya. “Gomawo Minho-Ssi... saranghae...”
*****
Jam kuliah
yang bagi Minho sangat sangat membosankan itu akhirnya berakhir. Kelas yang
diikutinya kini riuh dengan suara-suara dari mahasiswa lain. Sebagian besar
tertawa senang dan memekik gembira. karena hari ini adalah hari terakhir mereka
masuk dan menerima materi kuliah. Karena besok hingga satu bulan berikutnya
mereka akan diliburkan. Libur akhir tahun, tapi saat masuk mereka harus
menghadapai ujian yang menyakitkan. Ironis.
Minho
keluar dari ruangan yang hanya menambah penatnya . Ia berjalan dengan rasa
malas di lorong kampus yang tumben-tumbennya menjadi sunyi, tanpa ada manusia
yang lalu lalang.
“Minho
Hyung!!” suara melengking seorang namja dengan suaranya yang biasa ia pakai
untuk menyanyi kini dipakainya untuk memanggil Minho yang berjalan tak jauh di depannya. Tak sia-sia,
suara melengking itu membuat Choi Minho itu menoleh padanya.
“Taemin?
Waeyo?!” sahut Minho setengah berteriak dari kejauhan .
Taemin
berlari cepat menghampiri Minho membuat nafasnya sedikit tersengal “Hyung! Rumor
gadis maniak itu sudah tersebar Apa kau tidak keterlaluan? Kau membuat yeoja
bernama Sulli itu dihina Mahasiwa lain sekarang!”
Minho
menutup mata besarnya, ia mengatup giginya kuat-kuat menahan marah “sekarang
apalagi? Kenapa hari ini menjadi hari sialku? Jiyeon-ah... ini pasti ulahnya.”
“Hyung! Kau
harus menyelamatkan Sulli.”
“Dia bukan
tanggung jawabku.”
“Hyung...”
“aku sudah
memperingatinya berkali-kali untuk menjauhiku. Tapi ia terus melakukan hal-hal
aneh itu. Dan inilah hukuman yang ia terima.”
“Hyung...
dia hanyalah gadis lemah. Dan... jangan
sampai rasa gengsimu itu membuatmu kehilangan milikmu yang berharga.”
“Mwo? Apa
maksudmu yeoja culun itu berharga?”
“Itu
peringatan dari kartu tarot terakhir yang belum kau baca.”
Minho
menautkan kedua alisnya tak percaya “Lee Taemin!! Jika kau menemuiku hanya
untuk mengatakan ramalan omong kosong itu sebaiknya kau diam. Dan jangan
menghasutku untuk menerima cinta gadis aneh itu. Arachi?”
Minho
mengalihkan tatapannya dari Taemin sebelum ia menatap Taemin dengan tajam dan
benar-benar pergi meninggalkannya. Langkah Minho semakin cepat dan kini
punggung Minho hilang dari pandangan Taemin. Taemin hanya diam dan menatap keluar Jendela gedung,
hatinya sakit melihat pemandangan yang ia lihat. Sekerumunan mahasiswa sedang
menertawai yeoja berkuncir dua yang tengah menutup wajah dengan kedua telapak
tangan putihnya. Sesekali ia menerima lemparan sampah di tubuhnya.
Taemin
tidak dapat berkutik “Choi Sulli... bersabarlah jeball. Jika kau benar-benar
mencintainya, dia akan melihat sedikit saja dari ketulusanmu.”
*****
Hari pertama liburan, Sulli
dan Minho memilki aktivitasnya masing-masing
“Sulli-ya! Kau akan pergi kemana?” panggil ahjumma
yang tinggal di sebelah rumah kecil Sulli saat melihat tetangga kesayangannya itu menyiapkan sepeda pink
lengkap dengan goncengan dibelakangnya.
“aku akan pergi ke pasar ahjumma!”
“masak bersama ahjumma ne? Kita akan masak makanan
–makanan yang enak hari ini. Arachi?”
“Arasoooo.” Sulli dengan senyum cerahnya mengacungkan
jempol kanannya pada ahjumma itu tanda setuju. Ia
memasang headset ke telinganya, memperdengarkan lantunan nada dari lagu
favoritnya. Ia menaiki sepeda pinknya dan memutar pedal dengan kaki-kaki
putihnya.
“Hati-hati di jalan Sulli-ya...”
“Ne ahjumma...!” sahut Sulli yang masih dapat
mendengar suara ahjumma itu walau kini telinganya dijejali headset
“heaven
know what you’ve been through
So
much pain...
Even
though you can’t see
I’m
not far away”
****
“Minho-ya! Kau akan pergi kemana?” panggil eomma
Minho pada Minho yang sedang memasukan dengan penuh sandwichnya ke dalam mulut.
Minho mengunyah degan cepat dan menenggak segelas susu yang ia buat sendiri.
“ke rumah taemin eomma.”
“Bermain Playstation?”
“Aniya... aku sudah setua ini buat apa kami membuat
janji hanya untuk bermain playstation. Aku menjemputnya untuk berlatih futsal.”
“Ne, anak eomma hati-hati ne...”
“Ne eomma...” Minho melangkahkan kakinya ke garasi
dan membawa pergi mobil sport abu-abunya dari halaman rumah megah milik eomma
dan appanya.
Minho mengotak-atik tape di mobilnya. Hingga ia
memilih untuk mendengarkan musik dari radio yang ia setel. Jarinya berhenti
mengoatk-atik saat lantunan merdu nan melow dari penyanyi internasioal Eric
Benet bersenandung di telinganya.
“heaven
know what you’ve been through
So
much pain...
Even
though you can’t see,
I’m
not far away”
Minho menyanyi mengikuti lirik awalnya. Entah kenapa
tiba-tiba ia teringat pada seorang yeoja yang 1 hari lalu ia ancam untuk
menjauhinya. Hati Minho menjadi sedikit gelisah, ia khawatir dengan keadaan
Sulli.
“Apa ia
baik-baik saja? Hanya di bully seperti itu takkan membuatnya mati kan? Apalagi
dia adalah mahasiswa genius, aku yakin ia lebih sering di bully sebelumnya.
Aish, mola.”
Minho melaju kencang dengan mobilnya menuju rumah
Taemin. Agak jauh memang dari rumah Minho. Minho masuk ke gang yang lumayan
sempit tapi cukup untuk dilewati oleh mobilnya. Ia selalu kewalahan setiap
menyetir mobil menuju rumah Taemin, karena sisi-sisi jalan yang sempit, dan
bebrapa daerah rawan kecelakaan karena curam sehingga kendaraan akan melaju
cepat saat melewati persimpangan disana. Syukurnya jalanan disekitar rumah
taemin agak sepi, sehingga ia masih dapat memacu kencang mobil sportnya.
RING DING DONG RING DING DONG
Minho menataap ponselnya yang berdering dan
mengangkat panggilan dari taemin.
“Yeoboseyo
Taemin-ah... waeyo?”
“Hyung, kau
ada dimana? Kaenapa kau lama sekali? Kita bisa terlambat.”
“On my
way.”
KLIK Minho rasa itu bukan panggilan penting ia
mematikan panggilan dan menaruh handphonenya. Namun ban mobil Minho melalui
lubang besar di salah satu sisi jalan dan membuat ponselnya jatuh terlepas dari
tangannya. Minho menunduk mencoba meraih ponselnya dan mengambilnya kembali.
Saat Minho sudah menemui ponselnya dan hendak
menaruhnya ke tempat yang lebih aman sesuatu lewat di depan mobilnya. Minho
yang sangat kaget membanting setir mobilnya ke arah kanan dan tak menyadari
bahwa sisi kanan mobilnya adalah tembok beton yang tinggi dan besar.
BRAAKKK!!
Sisi depan dan sisi kanan mobil Minho menghantam
keras tembok. Dentuman keras itu menyebabkan kepala Minho membentur keras stir
mobilnya.
“Arrgh!” Minho mengerang
kesakitan. Kaca kaca jendela mobil bagian depan pecah karena dentuman yang
kuat. Sebagian pecahan kaca jatuh ke
tubuh Minho dan tertancap di kulitnya. Minho merasakan sakit yang luar biasa di
bagian kepala dan permukaan kulitnya. Ia tak mampu bergerak dan hanya
membiarkan kepalanya menimpa klakson mobil hingga menciptakan kebisingan di
komplek itu.
“TIIIIIIIIIITTT”
Bunyi
panjang dari klakson mobil menggema di gang sepi itu, tak ada satupun orang
muncul bahkan dengan suara sebising ini. Minho mencoba meraba dadanya, sudah ia
duga, ia lupa memasang safebelt. Dengan sekuat tenaga ia meraih ponselnya yang
ia simpan di laci mobil. Ia tak kuat, dadanya serasa akan meledak. Minho dapat
merasakan sesuatu mengalir di kepalanya, Minho mengusap cairan itu dan mencoba
menatapnya. Warna merah? itu darah...
‘Jika
cairan ini terus-menerus mengalir dari kepalaku, maka aku akan mati.’ Batin
Minho. Ia mencoba bergerak, tapi badannya semakin terasa remuk. Ia bahkan tak
bisa membuka pintu mobil disebelahnya karena terhimpit tembok besar.
‘Dan...
kelihatannya aku akan mati. Mianne eomma, oppa... mainne...’ Minho menutup
kedua kelopak matanya yang terasa semakin berat. Angin berhembus melalui
jendela mobil, menerpa wajahnya yang bersimbah darah.
“Minho-Ssi...”
suara lembut seorang yeoja menghampiri pendengaran Minho. ia mengingat suara
itu. Itu adalah suara lembut dari yeoja yang ia abaikan sehari lalu, Choi
Sulli. Minho tersenyum, apa karena rasa bersalah yang berlebihan membuat suara
Sulli muncul di detik-detik kematiannya.
“Minho-Ssi!
Ireonna!”
Minho
membuka kedua matanya, kali ini ia yakin suara itu nyata. Tidak salah lagi,
seorang yeoja tengah mengulurkan tangan putihnya kepada Minho melalui rongga
jendela mobil yang kacanya sudah pecah dan berserakan. Minho mengerjapkan
matanya pelan, air mata mulai mengalir dari mata besarnya.
“Choi Sulli...
itu kau? Kau sudah membeli kaca mata baru?” Minho bicara seraya mencoba
menggapai uluran tangan Sulli.
Sulli
mencondongkan tubuhnya lebih dalam ke pintu mobil, agar tangannya dapat
menggapai tangan Minho yang gemetar. “Minho-Ssi...” air mata membajiri wajah
putihnya, bibir tebalnya memucat dan keringat gugup mengalir dari pelipisnya.
“Minho-Ssi, bertahanlah jeball...hiks” Suara Sulli gemetar dan sesekali ia
tersedak. ia ketakutan melihat darah yang tak henti-hentinya mengalir dari
kepala pria yang ia cintai.
Minho
memandangi gadis berkuncir dua dan mengenakan kaca mata yang sedang menangis untuknya.
Ia memandang Sulli yang berusaha keras menggapai tangannya. ‘gadis ini...
bukankah sudah kukatakan jangan menemuiku lagi..? kenapa ia begitu bodoh?’
batin Minho terharu melihat ketulusan Sulli.
“Choi
Sulli...” Minho mencoba meraih jari-jari Sulli yang semakin dekat tapi otot
minho tak kuat lagi menahan bobot tangannya . Tangan Minho tergelatak dengan
lemah, matanya kini meredup. Rasa sakit menguasai tubuhnya. Pandangannya
menjadi gelap. ‘Choi Sulli... Mianne’.
Sulli
melihat mata Minho yang mengatup perlahan, jantung Sulli berdebar kencang,
kakinya tak mampu lagi menahan bobot badannya “Minho-Ssi... jangan mati!!
MINHO-SSI!!!”
Ada
seseorang yang tak terduga yang akan masuk dalam kehidupanmu. Seorang dewi
Dewi
ini... ia datang dan dapat mengendalikan jiwamu Minho-ya. Your Soul Controller!
anyyeoooooong!! apa ini??? author devina bikin ff baru tanpa menyelesaikan MirrorsII?! mianne... kalo jelek bilang yee, api kalo lumayan, tinggalin komen. arachi?? wkwk. byeee ^^
buahahah. ini author udah edit lagi, post pertama jelek banget! typo bertebaran dimana-man.wkwk. oke, comment yeee^^ gomawoo readerdeul *bow*
waa... smoga minho tak napa2.. o:)
BalasHapusne... *praying* gomawo udah bacaa. *civok
Hapusaku baru baca bagus ceritanya thor
HapusWah bagus kok ceritanya..
BalasHapuslanjut ya? ditunggu
jinjaa?? gomawo. thanks udah baca ama komen ya^^
Hapushuhahahahahhaa mau ganti nama ni aithor, dari author horor kee?? ah ntar gw pikirin dulju lol
BalasHapusciahhh gendrenya supranatural lagi,fantasi lagi? hahha ngak sbar gw. jangan smpoe ntar ada yg matio lagi ya di endnya , gw demo besar2an lu, di fbm tw, ama sms
#nGancemCeritanya huahhahaha,
huhuhukasian kakak gw di buli, trus key pake bando pink? OMO
bext ditungguin, oh ya jgan lupa MIROR KAPAN DI LANJUTINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
#MatiinVapslock
Typo dimana mana. . Hemeeh. .wkwkwkw
Hapustypo dah baguian dari dumay saya :P
Hapushahahah. miss typo, ini ff terakhir di tahun ini. ff berikutnya di pubilsh di tahn depan. wwkwk
Hapusnamanya juga miss typo :-p #mehrong
Hapusitu yg minho sulli siapa yg koment?? kebanyakan sih adminnye :P
Hapusapaan sih lee min joo NGAKU2 istru onew :P
eon benerin dikit dev, judulnya tadi. Hehe. Aduh Ming, jaat bingit sih. . 6 tahun ming, 6 tahun. Hiks. Kasian si dedek Ssul. Hiks. Dan seperti biasa, SHINee deul selalu konyol. Minhon doang yg kliatan normal. Wakakka. Bayangin Key pake bando pink, direbut pula ama Taem. Itu sumpah bikin ngaka. Tapi makin kebawah, kasian ama Ssulnya. Hiks. Oiaaa, itu knpa Taem bilang :"Sabar ssul. . Adaapakaaaah???"
BalasHapusLanjuuut dev. :3
Aigooo oen, gomawooo. gara2 baca komen oenni, aku baca ulang ff nya, beeeeerantakan pake banget! jadi aku ketik ulang oen, typo dimana-mana *jangki idha*
Hapusthanks oenni udah baca *civok
komen elu juga ada yg typo kok ncom :-p #kaboooooooorrr
Hapusknapa saya dibawa2 lagi sih -_-
HapusDi tunggu eon kelanjutannya :)
BalasHapusneee, ditunggu yaa^^
HapusKKEEERRREEENNN!!!!!! =))
BalasHapusmemang tampang key cocok banget jadi yang begituan
jinja? gomawoo. begituan?ahaha. iya deh, iya.^^
HapusHahahah si key horror bangett , smpe pakee Bandoo pink :p
BalasHapusKerennnn thorrr,keren nya emg harusa pale bangettt
Lanjut Thor jangan" lama"
kekeke~~ SHINee selalu jadi pemanis di tiap ff yang oenni bikin. tingkah konyol mereka itu jadi inspirasi.^^ gomawo udah baca^^
HapusOh nooo bang minho semoga km baik2 aja,, sulli yg sabar yah...
BalasHapus:'( Culli halus sabal . hehe^^
Hapusgomawo udah baca^^
Sulli ceritanya culun ya disini...
BalasHapusMinho tega banget sama Sulli
Itu suara spion apa klakson?
Ditunggu kelanjutannya...
Kelanjutann mirrors juga ditunggu
gomawooo anisa... udah oenni ganti jadi klakson. wkwk
Hapus6Tahuuuuuun 6tahuuuuun astagaa Minho lu kejam amaaat yaaak >.< Sulli semangaaat :( next eonni
BalasHapus:'( sulli semangat!!
Hapusgomawo ridha, udah baca :*
Wahhh....
BalasHapusBgus eon...
Deabak..deabakk..!!
Minho oppa kejam, dia gk menghargai cnta tlus sulli eonni..
Dan jgn lama2..ok?:D
Lnjut ya eon..
eonni update chap 2 nya tgl 14 ne... soalnya oenni ujian dari tgl 6-13. ditunggu yaa...:')
HapusAhh,,iji kerennn banget thor. Minho semoga selamat deh dan buka hatinya untuk sulli :). Lanjut yaaa,,jangan lama
BalasHapuskeren? jinja? gomawoo udah baca ya... :*
Hapusdaebbak.. ssul jdi stalkernya ming ampe 6 tahun!! ming kasar banget ama ssul ampe kacamata ssul diancurin, #poor ssul T.T moga setelah kecelakaan itu ming sadar n' gak kasar lagi ama ssul. aminnn!!
BalasHapuslanjut chingu, jangan lupa Mirrors II part 3nya ama lanjutan ff yg lainnya aku tunggu ne ^^
eonni update chap 2 nya tgl 14 ne mirrors tgl 16... soalnya oenni ujian dari tgl 6-13. ditunggu yaa...:')
Hapusgomawooo
ming jan gitu kenapa kek -____,-
BalasHapus*tabok Ming*
Hapuscie dedek devinaaa,, ep ep baru nih yeee,,,
BalasHapussudah saya duga si ssul jadi stalkernya minong >_<
sumpah deh minong jahat banget, 6 tahun ming 6 tahun coba O_O
bayangin perasaan dek ssul, aiiissshhhh jinjaaa...
btw si SHINee di bikin yg aneh2 ama si depi -_-
masih penuh misteri ni ep ep, kira2 si ssul berhasil nylametin ming kagak yaaa?????
di tunggu lanjutannya ini :-)
Ada penyebabnya oen,knapa sulli jadi stalkernya mino.
HapusGomawo oenni udah baca^^
iyaaaa adek, makanya cepet di lanjut, mirror jgn lupa juga :-p
Hapusauthor penuh misteru lu emang ,
Hapus:3 sudah jadi genre ff saya itu *devina ini*
Hapusffnya lucu terus keren juga, SHINee emang absurd banget wkwk semoga ssul berhasil nyelametin ming >_< next ya eon ditunggu lho :B
BalasHapuskeren? jinja?? gomawo ya udah baca.
Hapustunggu next chapnya yaa.. :*
Next eon jangn lana" ne crta bgus :)
BalasHapusaraso irma... gomawoo :*
HapusNext ya , jangan lama lama :)
BalasHapusarasooo... gomawo udah baca^^
HapusMinho jahat bgt sm sulli, nnti jg klepek" sm si sulli. Bagus ada sulli tuh yg nylamatin minho. Next yaa minn(y)
BalasHapuseonni update chap 2 nya tgl 14 ne... soalnya oenni ujian dari tgl 6-13. ditunggu yaa...:')
HapusDlanjut thor jgn lma"
BalasHapusMpe ktemu taun dpan...
araso. gomawo udah baca n komen^^
HapusKereen lanjut ceritanya
BalasHapusjinja? gomawooo
HapusKyaa.....
BalasHapusSulli eonnie kasihan dibuly sama murid sekolahan hanya karena itu hedehh... yang sabar ne Sulli eonnie ^^
Aku yakin kalau Sulli eonnie mengubah gayanya pasti sangat.... cantik melebihi cantiknya Jiyeon, Suzy dan lain-lain kekeke ^^
Minho oppa sebal sama Sulli eonnie tapi lama-kelamaan akan ada benih cinta dihatinya Minho oppa
Taemin oppa kasihan sama Sulli eonnie tapi gak berani buat nolongin, apa mungkin Taemin oppa suka sama Sulli eonnie???
Gak sabar buat baca kelanjutannya
HWAITING THOR... DITUNGGU ^.^
gomawo febryana udah baca n komen. Baca next chapternya yaaa.
HapusKereeeenn, cerita bagus, daebak !
BalasHapusUpdate soon ne~
jinja? Gomawo udah baca^^
HapusOhh. Di sini ceritanya sulli jadi org cupu , ming oppa jadi org yg sombong..
BalasHapusEmmm... Daebak eon. Next ne :)
Ming oppa kenapa? Gak mati kan? :'( sulli harus sabar yakk :'(
kalo Ming mati tamat dong entar.. wkwkw
Hapusditunggu yaa.
Penasaran lanjutannyaaa~ :D
BalasHapusNext.. nextt jangan lama2 eon :D
Maaf yaah.. saya belom pernah komen di FF "Mirrors II"
hehehe xD Keep writing, eon :D
ne Bella.. gomawo udah baca ff oenni yaa. ^^ *civok
HapusWah baru pertama kali buka blog ini eh tauny ada ff yg genre kusukai ..
BalasHapusbaru part 1 tapi keren ceritanya
lanjutkan ne ^^
jinja? Gomawo ya udah baca . . . ^^
Hapusff.y keren eon :)
BalasHapuskasian Sulli eonni di bully :( dan mudah-mudahan Minho oppa baik-baik aja
next eonni :) Mirror II juga di next ya
thank you maya... ditunggu ya next chapnya *hug
HapusFf nya keren eonni... Semoga minhonya ngak knapa2 ya. Lanjutin ya eonni, ditunngu sama kelanjutan mirror II-nya. Gomawo :)
BalasHapuskeren? gomawoo... ditunggu ya next chapnya :*
HapusDaebak thor
BalasHapusburuan lanjut thor jgn kelamaan postnya, pnasaran minho khilangan suli yg brharga dlm hdupnya atau apa?
Daebak thor
BalasHapusburuan lanjut thor jgn kelamaan postnya, pnasaran minho khilangan suli yg brharga dlm hdupnya atau apa?
eonni update chap 2 nya tgl 14 ne... soalnya oenni ujian dari tgl 6-13. ditunggu yaa...:')
Hapusnext thor.
BalasHapuskeren ceritanya.
ne, ditunggu ya next chapnya.^^
Hapusgomawoo :*
BalasHapuslanjut eon....
BalasHapuscerita'ny krennn
Daebakkkk.. 6 tahuuuuun broooh -_-kekeke. Jahat amat si minhoo ampun, gakuat kalo aku jadi sulli -__-wk, sabar yaa sull, jodoh gakan kemana :3. Lanjutt yaa thor/min, penasaran >< . Jangan lama2 yaaa hehe, fighting! :D
BalasHapusAaaa ceritanya buat geregetan loh u,u minho jahat bgt sih sama eonni ku wkwk
BalasHapusSampai ngakak baca si key oppa pkai bando pink gak kuat bayangin mukanya ^^
Deabak thor lanjut ya jgn lama2 trus mirror II chap 3 jg ditunggu hhi
4 jempol buat ff nya (y) (y) (y) (y)
Aaaah seruuuuuu... Next......
BalasHapusAnnyeong haseyo yeorobun… :)
BalasHapusI'm new here.. kekeke! Salam kenal yaa^^
Well... Minho benar" deh *huft* kasian Sull, tak sangka selama 6 tahun setia sama Minho..
Minho... kau tak tahu Sull.. kau tak bisa mengerti walau sedikit pun? Sull, yang akan menjadi wanita yang selalu ada untukmu.. :)
and.. Soul Controller.. hmmm. siapa gadis itu? mungkin itu Sull? apa taemin ada hubungannya dengan itu atau dia menyukai Sull..? this mysterious!! and hmmm.. Key! yes.. him! aku selalu suka karakternya dalam setiap fanfic.. Key seperti Pahlawan bagi Minsul :D
Update soon.. authornim^^ i'm sooo curious what will be happened to Minho.
and.. Thankyou :):)
Good ff
BalasHapusLove ff
The best ff
Debaek!!♡♥
keren,,, next chap donk,,, jngan lma-lama dh pnasaran
BalasHapusNyesek sama perlakuan Minho ke Sulli :(
BalasHapusChap ini masih misteri, belum mengerti dan masih ga kebayang kelanjutan dari cerita ini..
Ditunggu chap 2nya
Deuuuhh.. segitunya bgt sulli, perlu berapa tahuuuuuuunn lg untuk mebuktikan sama ming..
BalasHapusTenang sulli, ming jg punya perasaan, jd pasti lama2 peka deh sama apa yg selalu sulli lakukan untuk ming..
Fighting..
Waduh 6 th lama bener kasian nanget sulli.mana pake di bully.semoga ramalan Kay terbukti
BalasHapusWaduh 6 th lama bener kasian nanget sulli.mana pake di bully.semoga ramalan Kay terbukti
BalasHapusWaduh 6 th lama bener kasian nanget sulli.mana pake di bully.semoga ramalan Kay terbukti
BalasHapusyaelah sul, kasihan amat, 6 thn coba... T.T
BalasHapusdan minong selalu deh, jual mahaaalll..
liat aja ntar kalo sulli udah dipermak (?) lu pasti bakal jatuh cinta...
FF ini bikin aku kepooo bgt!! pngn tauuu..
BalasHapuswa,, dsni sull jdi culun & aneh ya #tpi ttp cuuaaantik lah
mino ksel nih sma kamu, udah tu kn dia ga suka wrna pink,, mlah di kasih helo kity yg pink lagi,, ngakak bgt bca'a
mino jgn gitu donkm sull, kasian tauu..
baru baca langsung suka, gimanapun karakter mereka pasti keliatan imut imut keren gimana gitu di bayangan otakku ..
BalasHapusSull jadi gadis culun ?? coba deh saya bayangin bentar ...............
kacamata besar, rambut kucir dua, pake behel gak min ???
ah, mau digimanain juga ttep aja cantik, orang emang udah cetakannya begitu :)
kalo minho oppa mah gak dimana juga ceritanya pasti jadi lelaki tampan pujaan para wanita, udah gak terkejut saya ;)
jempol deh min, baru chap 1 aja udah bikin saya dahsyat keponya, (y)
next chap .....
Minho oppa jahat banget sm sulli eonni, tp sulli masih baik aja sm minho oppa. gimana itu keadaan minho oppa? penasaran...
BalasHapusdaebakk thor
fighting ne ^^
Pagi2 bangun tidur langsung cari chap 1 nya buat baca ℓåƍi memang ceritanya bngus banget gaa bosen aku bacanya ...
BalasHapusUdh baca chap 2 dan 3 nya bikin aku ketawa2 sendiri ..
Ayoooo donk kpn ni chap berikutnya dibuat ditunggu ni cerita chap berikutnya ..
Hehehe ..
Gomawo .. And FAITHING ..
next yuhuuuu :)
BalasHapusi really like this blog, kece kece ff,y
BalasHapusbgus kok min
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbagus ko....lanjutkan aja....suka
BalasHapusceritanya bagus thor .next
BalasHapusbaru baca ....
BalasHapusbagus ceritanya....
bagus bangeeetn ini . . . lanjut . . :)
BalasHapuscerita baru lucu ni sulli jdi cewek ngk populer gtu...tp semangatnya itu ku suka
BalasHapusJinja jinja chuae ... ^^
BalasHapuskocak .. sulli eonni pakai kacamata ?
#Wahh gk kebayang gimana penampilannya :D
annyeong eon
BalasHapusaku reader bru,jadi baru coment
hehe
eon,daebbak bener ini ff!
Kasian sulli
yakkkk minho jahat bgt..kasian sulli tuh di bully dan diacuhin....ampun minho kena kecelakaan..omo sulli yg nyelametin minho...hemmmm akan menarik nih jadinya
BalasHapusmiam authornim , aku baru baca ff yg ini ,,
BalasHapusini ff keren banget ,, aku ngakak ngakak bacanya ,, pas banget sama genre nya ,
tapi kasian sulli , dia di tolak mentah mentah ama minho selama 6 tahun tapi tetep aja mengejar minho, semoga dewi itu adalah sulli, dan minho bisa sadar akan ketulusan sulli padanya ,,,
Kasian Sulli ditolak dan diabaikan
BalasHapusKey bener2 deh di sini. masa kamu pake bando warna pink lagi >.<
Apa minho mati ? ini genrenya ada supranaturalnya kan ya...
Dipart ini agak ilfeel sama shinee, apalagi key tapi tetep kocak
BalasHapusMinho jahat banget sih sama sulli, kasihan sulli
minho kecelakaan?! Ya anpun semoga aja dia gak luka parah
Good job authornim and keep fighing
ga inget udh comment apa blom di part ini . ffnya daebak thorr!!! minho disini jahat bgt sama sulli
BalasHapusyaampun minho jahat banget
BalasHapushooaa... kok akhirnya Minho kecelakaan sih? :( terus, jangan2 yang ditabrak itu Sulli.. tapi mana mungki, kan Sulli yang nolongin.. aahh.. penasaran...><
BalasHapusBagus bgt ih :*******
BalasHapusKasian sulli kaya nda ada harganya dimata minho
BalasHapusminho jahat bgt sihh
Aduh oppa jahat banget sihhh..
BalasHapus😱oppa kecelakaan, dan sulli ada situ???
Duuh nyesel banget baru baca :'(
BalasHapusYa ampuun sulli mencintai minho selama 6tahun dan selalu mengirimkan surat sehari 3x kyk minum obat aja hehe
minhonya jahat banget ngomong kyk gitu sama sulli,sampe2 pecahin kaca mata sulli..napeeeuunn..
Omg minho kecelakaan,untung ada sulli yg menyelamatkannya,semoga tidak terlalu parah lukanya :(
Kereen ffnya..
Waaah Daebak eooni...
BalasHapusSulli jadi stalkernya minho sampai 6 tahun???
Waaah Sulli sabar banget....
Hahahahaha,kebayang deh key pakai bando,warnanya pink lagi....wkwkwkwkwk...
Semangat ya eon