SHE IS MINE (series) -chapter 7-

SHE IS MINE (series) -chapter 7-

Author: dhecy chyminh

main cast: -choi sulli

                  -choi minho

                  -kim jong in

                  -krystal jung

                  -etc

genre: sad, romance, comedy

PG      : temukan sendiri

title: she is mine (series) chapter 7

-summary-

ada jera menderu dalam kalap cintaku, yang telah memanaskan tungku di ujung penantian ini. hanya bisa mendesis panjang menyebut namamu, tapi tersia-sia. Luruh bersatu dengan tanah.

Haruskah aku menyerah pada keadaan?? aku bosan, sekarat dibatas mimpi semu yang tak punya kejelasan pasti. Menunggu jawaban tuhan akan takdir sesungguhnya. Mungkinkah harapanku menjadi nyata? Membawa mu kedalam hidup yang telah menjadi takdirku.

-author POV-

“JUNG KRYSTAL  BERKENCAN DENGAN PUTRA TUNGGAL HYUNDAI MOTOR”

Berita tersebut menjadi topik panas dipenjuru korea, seluruh media cetak, pertelevisian membahas skandal tersebut. Para netizien mulai mencari tau kebenaran sesungguhnya dengan mengorek informasi sebanyak mungkin. Hanya memakan waktu singkat, mereka menjadi trending topic setempat tersebut, pasalnya dua orang ini adalah sosok yang begitu dikenal masyarakat korea. Tak terkucali minho, walau bukan seorang aktor atau pun artis terkenal, statusnya sebagai putra pemilik hyundai motor  sudah tak asing lagi di pendengaran mereka.

“ya krystal-shi. Apakah rumor hubungan mu dengan choi minho ini benar?” seorang namja paruh baya begitu histeris membaca berita dari surat kabar yang ada ditanganya.

“apa katamu? Jangan sembarang berbicara. aku tak terlibat rumor dengan siapapun” saut krystal dingin. Mereka tengah berada diperjalanan hendak menuju hyundai motor untuk melakukan syuting promo selanjutnya.

“tapi gambar ini menunjukan kau dan minho mempunyai hubungan spesial” tukas lelaki bernama shindong itu lagi. krystal hanya melirik dengan wajah curiga. tatapan dingin yang membuat siapa saja enggan melihatnya. Dengan cepat ia menyambar surat kabar tersebut dari tangan sang manager.

“kau jangan asal bic....” mata krystal membulat seketika. Pada surat kabar itu terpampang jelas  dirinya tengah berada dalam pelukan minho, dan gambar kedua menunjukan mereka berjalan berdua dengan posisi minho menggendong tubuhnya. Krystal menutup mulut,  huruf kapital berukuran besar membentuk kalimat yang tak jelas kebenaranya, dan tulisan tersebut menjadi judul utama.

“bagaimana mungkin ditempat sesepi itu ada wartawan yang melihatku” batinya dalam hati sambil menggigit bibir.

“mengapa kau bisa bersama minho? apa kau benar berkencan denganya” tanya shindong lagi. krystal masih diam membisu.  ia tak tau harus memberi tanggapan apa tentang  skandal ini. walau dalam hati dirinya berharap, kabar ini benar adanya menjadi nyata.

-0-

Disisi lain, tampak seorang wanita memejamkan mata pada suatu tempat yang sepi dari keramaian. Dadanya sesak menahan sakit, ada gulana yang baru saja singgah. Ada luka yang menyerang hatinya. Bibirnya bergetar menahan tangis, namun tetap benteng air mata itu runtuh sekuat apapun ia bertahan. Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa yeoja cantik bernama sulli itu menangis? Tentu ada sebab. Ya,  ia telah mengetahui kabar itu, kabar tentang seseorang yang sangat dicintainya menjalin kasih  dengan model terkenal yang  terlibat kerja bersama perusahaan milik ayah lelaki yang sangat dicintainya tersebut.

Semua berawal karena pesan gambar yang dikirim mahasiswa setempat, sulli juga mendapatkanya. antara percaya dan tidak, namun  ia yakin bahwa dalam gambar tersebut benar minho.

“ haha mengapa aku menangis??” ucapnya tertawa getir sambil mengusap air mata yang terus mengalir.  Ia berusaha tenang walau hatinya tak bisa berbohong...

“bukankah ini kabar bahagia? jika minho oppa memang menjalin kasih dengan model itu aku harus senang. Ini berarti ia telah menemukan cintanya,,,  sebagai sahabat yang baik aku harus mengucapkan selamat” ucapnya lagi berusaha menghibur diri. Bibirnya tersenyum manis menutup sedih, namun beberapa detik kemudian gurat luka itu kembali terlihat, tubuhnya bergetar dengan suara sesenggukan.

“aku benci dengan diriku sendiri. aku benci dengan perasaan ini” isaknya pilu

“tuhan, ... aku tau kau sangat mengerti mahluk2 yang kau ciptakan.  Maka tolonglah aku. Tolong beri pengertian itu padaku” sulli memejamkan mata dengan air mata yang terus membekas, berita akan skandal minho dan krystal sungguh melukainya. Kabar  yg menjadi perbincangan utama di korea. Hampir setiap mahasiswa ditempat itu membahas hubungan keduanya. Dan orang yang paling tersakiti karena hal ini adalah sulli. wanita yang juga berstatus sebagai sahabat dekat choi minho lelaki spesial dalam hidupnya.

-0-

Korean university seperti tak pernah sepi dari manusia. Semua berlalu lalang dengan kesibukan masing2, sama halnya dengan minho lelaki tampan yang tak lama lagi akan segera lulus dengan menyandang gelar master. Langkahnya tertata dengan wibawa yang begitu kental, semua mata tertuju padanya. Hal biasa bagi minho, apa lagi jika ia tak bersama sulli. seoalah dirinya adalah malaikat yang patut menjadi sorotan, tapi tunggu dulu, tatapan ini terlihat berbeda dari biasa. Sorot mata mereka seolah menyelidik, dan tak sedikit menatap sendu seolah patah hati. Tidak ada lagi tatapan berbinar dengan penuh rasa kagum ingin memiliki. hal ini benar membuat minho bingung beserta  risih, sungguh tak seperti biasa. Ia mencari adakah sesuatu yang aneh dari penampilanya, atau tubuhnya yang bau? Ah tidak, semua tak ada yang berubah. Rapi, wangi, dan modis.

Hingga pada akhirnya minho tetap tak perduli, melangkah pasti seolah tak ada satu pun manusia disekitarnya.

“MINHO-shii” langkah namja bermarga choi tadi terhenti tatkala mendengar sebuah suara memanggil namanya.

“myungso...” minho tersenyum pada sosok familiar tersebut

“yaa... kau tak pernah bercerita dekat dengan wanita lain selain sulli” ucap namja bermarga kim itu langsung ketopik pembicaraan. Minho mengerenyit bingung.

“maksudmu?”

“kau tak pernah bercerita berhubungan dengan model cantik dan sexy itu, sekarang aku percaya kau dan sulli tak lebih dari sepasang sahabat” myungso menepuk hangat pundak minho. namja berwajah karakter komik manga itu semakin tak mengerti.

“aku tidak mengerti” ucap minho jujur. Myungso tertawa renyah,

“sudahlah, tak usah menyembunyikanya dariku. Lagi pula seluruh manusia ditempat ini tau tentang beritamu bersama wanita bernama jung krystal. Ternyata selera mu wanita sexy seperti itu ya. kau benar membuktikan untuk melawanku didunia percintaan” myungso menatap lekat mata minho yang telah membulat sempurna.

“dari mana kau mendapat kabar itu?” tebak minho dengan nada tegas. Sekarang gantian myungso yang bergerenyit bingung.  detik berikutnya ia memperlihatkan sebuah gambar   dalam layar galaxy tab miliknya menampilkan gambar minho bersama wanita yang dimaksud.

“dari sini? apa kau tak menyadari  kau menjadi topik perbincangan?” myungso kembali menggoda minho yang masih memasang wajah tak percaya. Ia diam tanpa sepatah katapun terucap.

“ya... kau kenapa?” myungso meninju pelan pundak bidang minho yang berdiri dihadapanya

“a-aku tak berhubungan denganya, aku hanya menolongnya, kau salah paham. Katakan, apakah berita ini sudah tersebar?” minho mulai panik dan menyerang teman satu angkatnya itu dengan berbagai pertanyaan.

“bukan hanya tersebar. Seluruh media meliput berita ini” jawab myungso jujur. Jawabanya tersebut semakin membuat minho frustasi dan terguncang.

“wae...?? apa yang kau takutkan?” tanya myungso penasaran. Minho tak menjawab dan berlalu begitu saja tanpa permisi.

“kenapa dia?” tanya namja bermarga kim tadi dengan raut bingung tak mengerti.

-minho POV-

Ya tuhan.... apa lagi ini? aku hanya membantunya, mengapa kabar yang tersebar itu sangat menyimpang dari berita sesungguhnya. Apa kau sedang mengujiku? Apa yang harus ku katakan jika banyak pihak bertanya nanti. jawaban apa yang harus kuberi pada eomma, pada aboji, dan pada sulli. masalah hatiku belum selesai, sekarang muncul masalah baru yang sangat tak kuingin hadirnya.

“oppa...” sebuah suara lembut mengejutkan lamunku. Suara imut bernada khas anak2, suara yang selalu kurindukan, suara yang membuat jantungku berdegup melewati batas kenormalan, benar dia datang, dia menghampiriku.

“sulli” jawabku mencoba tersenyum seolah tak terjadi apa2, jujur saat ini aku bersumpah agar sulli tak mengetahui kabar buruk tersebut. Ia mendekat dengan wajah yang tak lepas dari senyum manis.

“kau sudah sampai? Aku kira kau tak kekampus hari ini” ia membuka percakapan. Sepertinya sulli tak tau apa2 mengenai skandalku bersama model bernama krystal itu.

“aku ada janji untuk bertemu kyu saem hari ini, dan kau harus tau minggu depan aku akan sidang. Skripsiku sudah selesai” ucapku sembari mengusap puncak kepalanya dengan penuh rasa sayang, ia terkekeh lembut dengan eye smile yang begitu indah.

“kau pasti sangat bahagia sekali, sepertinya krystal benar2 menjadi semangat baru untuk mu” DEG... DEG... jantungku seolah berhenti berdetak, dia berbicara seperti itu, apakah ia sudah tau.

“maskudmu?”

“ckk.. chukaanda, kau beruntung sekali bisa mendapatkanya. Seorang model terkenal yang menjadi sorotan dunia, sahabatku memang pemikat hati seluruh wanita haha. Kau harus mengurangi kadar tampanmu itu oppa, untung saja aku tak jatuh cinta kepadamu. Jika ya, pasti aku sangat tersiksa mencintai lelaki yang menjadi idola seluruh wanita” ia kembali tersenyum dengan argumen yang terdengar panjang sekaligus menyakitkan, ini adalah jawaban atas semua pertanyaanku. jadi cintaku hanya sepihak, jadi  benar  ia hanya menganggapku sahabat .

“kau merestui jika aku bersamanya?” tanyaku bersikap biasa dan berusaha menyembunyikan kecewa yang terpahat jelas dalam hati. Ia mengangguk mantap dengan kedua tangan menangkup pipiku.

“sangat setuju, apapun itu yang membuat sahabat terdekatku bahagia aku menyetujinya. Walaupun kau menyembunyikan ini semua. Mengapa tak cerita dari awal?” sulli kembali menyerang dengan pertanyaan2 yang enggan kujawab.

“karena semua terjadi dengan tiba2”

“aku tak mengerti”

“aku tiba2 ingin memilikinya, aku tiba2 ingin mengenalnya lebih dekat” bohong, aku berbohong. Bukan ini yang ingin kusampaikan,  sungguh menyakitkan. Kurasa tuhan mulai mempermainkan takdir kami. Ralat, bukan takdir kami tapi takdirku.

“benarkah?? Kalau begitu.... aku harus menabung mulai saat ini, sepertinya kau akan menjadi pemenang taruhan itu” ia kembali tersenyum namun dapat kulihat sorot matanya berbicara lain, tatapan itu menggambarkan sendu yang begitu kental.

“kau sangat berlebihan”

“ah.... 5 menit lagi jam kuliah ku dimulai, aku harus pergi.  jika kau butuh konsultasi sesuatu, hubungi aku ne” ia mulai bergegas meninggalkanku. Namun sebelum langkah itu semakin jauh bibirku kembali memanggil namanya.

“sulli”...

“wae??” ia membalik dengan senyum manis, matanya terlihat sedikit memerah. Mungkin ini pengaruh cahaya matahari.

“pulang bersamaku” ucapku ragu dan ia tampak berfikir

“sepertinya tidak bisa, aku akan pergi menemani eomma belanja nanti, oppa pulang lebih dulu saja”

“baiklah” jawabku sedikit kecewa,  ia kembali melangkah jauh. Tubuh ramping itu masih bisa terlihat jelas sekarang, dan dadaku terasa lebih ngilu dari sebelumnya

“Kau harus mengurangi kadar tampanmu itu oppa, untung saja aku tak jatuh cinta kepadamu. Jika ya, pasti aku sangat tersiksa karena mencintai lelaki yang menjadi idola seluruh wanita”  kata2nya barusan kembali terngiang. Sekarang aku sadar, aku hanya lelaki bodoh yang sangat tak beruntung dalam urusan cinta.

-author pov-

Sesak dan sakit, tak tau harus berbuat apa, tak tau harus melimpahkan bebanya pada siapa. Wanita itu, ya wanita bernama sulli tadi meringkuk di atap kampus dengan suasana hati yang sangat buruk. Sandiwara turut bersuka cintanya dihadapan minho  tadi benar membuat pilu, sulli menangis dalam diam, suaranya tercekat tak dapat keluar.ia menatap langit biru yang terbentang luas diatas sana, hembusan angin dengan anggun menampar halus rambut  yang tergerai indah sebahu. Bibirnya masih bergetar, sulli tak mengikuti jam kuliah hari ini. ia ingin sendiri, ia ingin menyembuhkan luka dalam hatinya, ia ingin beradaptasi pada kisah baru yang telah datang menghampirinya.

“jadi benar” desisnya pelan dengan nada bergetar. Matanya menatap lurus kedepan, menyaksikan gedung2 pencakar langit yang menjadi saksi bisu kepedihan hatinya.

“hei....” sebuah suara mengejutkan. Gadis bermarga choi tadi terkejut dan segera mengahapus air mata.

“apakah kau manusia??” tanya orang itu lagi, sulli mendengus kesal tentu saja ia manusia.

“ss-sulli??”

“kai??” gadis cantik itu tak percaya bahwa kai mengetahui keberadaanya.

“apa yang kau lakukan disini” keduanya berucap dengan nada, kata dan intonasi yang sama, hingga keheningan tercipta dan detik berikutnya mereka tertawa geli. Kai menghampiri sulli, dan duduk disebelahnya. Ia ikut menatap lurus kedepan.

“mengapa kau ada disini?” ucap kai membuka suara. Sulli meliriknya sekilas kemudian tersenyum.

“langkahku yang membawa kesini”  sulli menjawab singkat, namja bermarga kim tadi menoleh  dengan wajah bertanya.

“ini tempat favoritku, aku akan selalu kesini jika hatiku bermasalah” kai berucap jujur.

“benarkah?” kai mengangguk.

“berarti hatimu sedang bermasalah?” tanya sulli lagi dan kai kembali menangguk.

Selanjutnya mereka diam dengan fikiran masing2, hanya deru angin yang dapat terdengar jelas, seolah membisik bahasa2 kesedihan.

“apa kau pernah sakit karena cinta?” tanya sulli kemudian, kai meliriknya penuh arti.

“hmmm... aku pernah merasakanya”

“apakah rasanya sakit?” sulli kembali bertanya. Dengan mantap kai menangguk

“sangat, sangat sakit” jawab namja bermarga kim itu lagi.

“aku sering bertanya, seperti apa cinta itu, seperti apa dicintai itu,  Bagaimawa wujudnya? Dan bagaimana rasanya. kadang hidup ini tidak adil. Ketika cinta mulai tumbuh dengan pesat, ketika itu pula keadaan menjawab bahwa cintanya sepihak” kai menoleh kearah sulli yang masih menerawang lurus kedepan.

“tidak.... itu persepsimu, menurutku ketika seseorang jatuh cinta, ketika itu ia sedang diuji. Bagaimana cara ia memepertahankan cintanya, bagaimana cara ia menanggapi cinta itu dengan nalar yang sehat, bagai mana cara ia mewujudkan bahwa cinta itu akan sejati”

Sulli terpaku dengan ucapan lelaki disebalahnya itu, bibirnya terkatup rapat tanpa sepatah katapun yang keluar.

“kau akan mengerti setelah kau merasakan bagai mana sakitnya” kai melemparkan senyum manis kepada yeoja cantik yang keadaanya tampak tidak baik. detik berikutnya mereka kembali terdiam, hingga sesuatu menyentuh pundak bidang lelaki bermarga kim tadi. ia terkejut melihat sulli menyenderkan kepala kebahunya dengan isakan2 kecil terdengar pilu

“kalau begitu, tolong ajarkan aku arti mencintai dan dicintai” sulli mendesis sangat pelan namun tetap terdengar jelas. Jantung kai berpacu hebat, ia dapat melihat raut wajah cantik bidadari disebalahnya itu dengan sangat jelas. Dan kata2nya barusan, apakah maknanya? Jujur ia mencintai sulli, menyukainya sejak awal mereka bertemu. Namun tetap bungkam tak ada keberanian untuk mengungkapkan, dan ucapan sulli barusan membuat keberanianya muncul seketika. Ia tersenyum manis dan menyatukan kepalanya kepada sulli yang tengah bersender dengan  mata terpejam.

#skipp

Hari ini minho ditugaskan untuk menghendel pembuatan iklan hyundai motor, sekaligus menjalankan promo pertamnya secara besar2an. Gedung  hyundai motor telah dipenuhi oleh wartawan, sudah diduga, mereka adalah orang2 haus berita yang menghalakan segal cara untuk mendapat informasi sejelas jelasnya demi uang. Minho tak perduli. Ia melangkah masuk kedalam dengan pengawasan ketat dari para pengawal, yun gyeom dan sungmi selaku orang tuanya belum mengetahui skandal itu. Karena mereka berkunjung keluar negri untuk menghadiri pesta seorang kerabat bagian dari hyundai motor.

“minho-shi minho-shi... bisa kau jelasakan hubunganmu dengan jung krystal’

“dimana kalian bertemu”

“apa malam itu kalian berkencan?”

“sudah berapa lama kalian berhubungan”

Macam2 pertanyaan dilayangkan kepada minho, ia tetap bungkam tak menjawab. Hatinya kalut, dan kepalanya mulai pusing dengan serangan para wartawan yang haus informasi tersebut.

Hingga akhirnya ia sampai kedalam perusahaan besar itu, tanpa menunggu aba2 minho melangkah menuju lokasi pembuatan iklan. Seluruh mata mengarah padanya sembari membungkukan badan. Minho tak perduli, matanya sibuk menelusur  seolah mencari seseorang. Hingga pandanganya mengarah pada 1 sosok.

“kau....kemarilah” minho menunjuk krystal yang tengah melakukan pemotretan. Wanita itu mendadak kaku, wajahnya memucat dengan berulang ulang meneguk saliva,

“aku bilang kemarilah” tukas minho lagi, krystal mendekat. Dengan cepat minho menyambar pergelangan tangan yeoja bermarga jung  tersebut dan membawanya ketempat yang jauh dari keramaian, seluruh mata setempat menatap mereka dengan penuh tanda tanya.

“aku akan menjelaskan pada mereka, aku tau kabar itu merugikanmu, apa kau diserang oleh wartawan? Aku akan menemuinya, dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi” krystal berbicara tanpa jeda sedetikpun, minho mentapnya dengat sorot tajam. Tatapan menusuk yang membuat siapa saja meleleh

“ya kau harus katakan pada mereka, katakan bahwa kau adalah kekasihku” ucap minho tegas, krystal membulatkan mata tak percaya, jantungnya seoalah berhenti berdetak. Apakah minho bercanda, tidak minho benar mengatakanya barusan.

“katakan pada mereka, kau kekasihku dan malam itu benar kita pulang berkencan”

“ta-tapi”

“katakan seperti itu, karena aku ingin kau menjadi kekasihku” krystal tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, bibirnya kelu tak bisa berucap apapun selain mengangguk. Hatinya berlonjak hebat, minho sang casanova ingin menjadikanya kekasih sungguhan. Seperti mimpi yang benar2 terjadi

-minho POV-

Ini inginmu kan sulli? aku mewujudkanya. Kau setuju jika aku menjalin hubungan denganya, aku wujudkan itu menjadi nyata. Aku tidak marah, dan aku lakukan ini atas dasar cinta padamu. Cinta sepihak yang sangat menyakitkan. Kendati Aku masih terus Berharap takdir itu adalah kau, tapi entahlah biar tuhan yang menjawab kepastianya.

-TBC to chap 8-

(huaaaaaaaaa huaaaaaaa gak enak dibaca ya? miris gak? Kalau banyak typo luruskan sendiri ok. dan komen tetap dibutuhkan, mungkin 3 atau 4 chapter lagi ceritanya end. Komen kalian menentukan kelanjutan cerita, happy ending kah? Atau sad ending. terimakasih ^^)