Author : Tae_Nda
Choi Minho | Choi Sulli | Lee yong dae | Park Chanyeol | Kang Jiyoung | Kim Jonghyun
Author POV
Sulli duduk melamun di teras rumahnya. Tak lama chanyeol dengan keisengannya datang dan melempar mainan cicak karet kepangkuan sulli. Setelah itu ia tertawa terbahak-bahak karena ia pikir sulli akan menjerit ketakutan karena ulahnya. Tapi sayangnya sulli sama sekali tak terkejut ia malah menatap malas kearah chanyeol membuat chanyeol menggentikan tawanya. “yaa, seorang yeoja harusnya menjerit “ protes chanyeol.
“BUG”
Namja yang menyentuh kaki sulli itu tumbang karena tendangan yang melayang tepat di batang hidungnya.
“jauhkan tangan kotormu itu darinya” ujar namja dengan suara penuh ancaman. Sulli membuka matanya yang sempat terpenjam dan melihat kalau minho tengan berdiri di hadapannya . “oppa,, hiksss” ujar sulli lirih. Minho menoleh dan menyamai posisinya dengan sulli. Minho tersenyum dan membuka jeketnya untuk menutupi tubuh sulli. “aku ada disini” ujar minho. Sulli mengangguk air matanya terus membasahi pipinya.
“BRENGSEK KAU, SIAPA KAU EOH,, YEOJA ITU MILIK KAMI” ujar namja yang barusan di tendang minho. Minho tersenyum pada sulli sebelum ia berdiri dan menatap garang kearah preman-preman tersebut.
“siapa yeoja yang kalian katakan “MILIK KAMI”” ujar minho dengan rahang yang mengeras.
“tentu saja yeoja cantik itu, kau jangan sok jadi pahlawan kalau kau mau , kau bisa ikut bersama kami . kita bisa bersama-sama bersenang-senang dengan yeoja itu”
Minho mengepalkan tangannya , emosi sudah berkumpul di tangannya, ia bisa saja membunuh semua preman itu kalau berani menyetuh sulli lebih dari sebelumnya. “ menyentuh sehelai rambutnya saja, kalian tidak pantas” ujar minho sambil berlari dan menghajar preman yang berjumlah 4 orang. Dengan penuh emosi minho memukul preman-preman itu tanpa ampun. Setelah semua tumbang minho kembali berjalan mendekati sulli yang masih terlihat sangat shock. Tapi ketika 2 langkah lagi minho mencapai sulli , mata sulli terbelalak saat melihat seoarang preman sedang mengarahkan sebuah balok kayu kearah kepala minho.
“ANDWEEEEEEEEEEEEEEE,,,, “ teriak sulli histeris
TBC
Lanjutkah ?
Sulli duduk melamun di teras rumahnya. Tak lama chanyeol dengan keisengannya datang dan melempar mainan cicak karet kepangkuan sulli. Setelah itu ia tertawa terbahak-bahak karena ia pikir sulli akan menjerit ketakutan karena ulahnya. Tapi sayangnya sulli sama sekali tak terkejut ia malah menatap malas kearah chanyeol membuat chanyeol menggentikan tawanya. “yaa, seorang yeoja harusnya menjerit “ protes chanyeol.
“oppa, bertingkah lah lebih dewasa." Sulli berdiri dan meleparkan kembali cicak mainan itu ke wajah chanyeol.
“aisssssh, yeoja ini “ ucap Chanyeol sambil menatap sebal kearah punggung sulli yang berjalan menjauh dari hadapannya.
--
Lagi-lagi sulli kembali melamun di atas ranjangnya. Entah apa yang sedang ia pikirkan author pun tak tau (abaikan).
“dreeeet,, dretttt”
Bahkan saat ponselnya berbunyi ia pun tak sadar, ia masih disibukkan dengan pemikirannya sendiri.
“hey,,, sulli, apakah ada kesalahan dengan pendengaranmu?” chanyeol menyelipkan kepalanya dari balik pintu kamar sulli. Sulli terkesiap ia segera menoleh kearah ponselnya yang berbunyi.
“ne, aku belum tuli oppa”
“dasar,,, “ chanyeol menutup rapat pintu kamar sulli, sulli pun menarik napasny dalam dan mulai mengakat panggilan yang berasal dari Yong dae.
“yeoboseyo , oppa?” sulli membuat suara sedikit lebih terdengar riang tapi sayangnya yong dae sudah mengetahui apa yang terjadi pada sulli. Sulli mencoba menutupi suasana hatinya yang sedang tak karuan.
“miane, oppa tidak bisa datang kerumah, salam saja pada chanyeol, appa dan eomma, ne,, “
“wae, oppa?”
“oppa ada latihan mendadak dengan atlit dari jepang”
“eoh, ne,, gwenchana oppa,,”
“hmm,,, saranghae”
“na,, nado”
Sulli tersenyum pahit, sedetik kemudian yong dae memutuskan panggilannya. Ia menghela napas menatap ponselnya . apa yang akan dilakukannya malam ini? Meminta jiyoung menemaninya? Tidak mungkin , jiyoung sudah mempunyai jonghyun malam ini pasti mereka sedang berkencan. Meminta chanyeol menemaninya, itu lebih tidak mungkin karena chanyeol akan selalu membully nya kalau tidak chanyeol akan menceramahinya .
“Hufffft” sulli mengebuskan napasnya berat, malam ini ia akan sendirian.
“Mungkin arak beras bisa meringankan semua ini” sulli berbicara sendiri , “ ia arak beras” sulli mengulanginya lagi kemudian berdiri mengambil jeket, shall, dan tas sandangnya.
“aisssssh, yeoja ini “ ucap Chanyeol sambil menatap sebal kearah punggung sulli yang berjalan menjauh dari hadapannya.
--
Lagi-lagi sulli kembali melamun di atas ranjangnya. Entah apa yang sedang ia pikirkan author pun tak tau (abaikan).
“dreeeet,, dretttt”
Bahkan saat ponselnya berbunyi ia pun tak sadar, ia masih disibukkan dengan pemikirannya sendiri.
“hey,,, sulli, apakah ada kesalahan dengan pendengaranmu?” chanyeol menyelipkan kepalanya dari balik pintu kamar sulli. Sulli terkesiap ia segera menoleh kearah ponselnya yang berbunyi.
“ne, aku belum tuli oppa”
“dasar,,, “ chanyeol menutup rapat pintu kamar sulli, sulli pun menarik napasny dalam dan mulai mengakat panggilan yang berasal dari Yong dae.
“yeoboseyo , oppa?” sulli membuat suara sedikit lebih terdengar riang tapi sayangnya yong dae sudah mengetahui apa yang terjadi pada sulli. Sulli mencoba menutupi suasana hatinya yang sedang tak karuan.
“miane, oppa tidak bisa datang kerumah, salam saja pada chanyeol, appa dan eomma, ne,, “
“wae, oppa?”
“oppa ada latihan mendadak dengan atlit dari jepang”
“eoh, ne,, gwenchana oppa,,”
“hmm,,, saranghae”
“na,, nado”
Sulli tersenyum pahit, sedetik kemudian yong dae memutuskan panggilannya. Ia menghela napas menatap ponselnya . apa yang akan dilakukannya malam ini? Meminta jiyoung menemaninya? Tidak mungkin , jiyoung sudah mempunyai jonghyun malam ini pasti mereka sedang berkencan. Meminta chanyeol menemaninya, itu lebih tidak mungkin karena chanyeol akan selalu membully nya kalau tidak chanyeol akan menceramahinya .
“Hufffft” sulli mengebuskan napasnya berat, malam ini ia akan sendirian.
“Mungkin arak beras bisa meringankan semua ini” sulli berbicara sendiri , “ ia arak beras” sulli mengulanginya lagi kemudian berdiri mengambil jeket, shall, dan tas sandangnya.
Keluar dari kamarnya perlahan agar chanyeol tidak menyadari kalau ia hendak keluar rumah pada jam yang telah menunjukan pukul 21:00.
Sudah larut untuk anak gadis kelaur pada malam hari. Tapi pikiran sulli yang kalut membuat dirinya tidak memikirkan bahaya kalau ia pergi sendirian pada jam yang rawan untuk anak gadis cantik seperti sulli. Yang sulli inginkan saat ini sesuatu yang bisa membuatnya melupakan masalah yang selalu berkecambuk pada otak dan pikirannya apa lagi kalau bukan minho. Untuk malam ini saja, ia ingin melupakan wajah minho yang terus mengentayangi pikirannya.
Sulli pergi dengan menggunakan taksi, tidak mungkin ia memakai mobilnya karena bisa saja suara berisik yang ditimbulkan mobilnya akan memancing kedatang chanyeol yang beberapa hari ini menginap dirumahnya. Bus yang sulli tumpangi berhenti di sebuah halte bus, setelah turun dari bus sulli memutarkan padangannya mencari kedai arak yang bisa ia kunjungi.
“ah , itu dia” sulli berlari kecil menuju kedai itu.
“ajumma, arak berasnya 5 botol ne” ujar sulli yang mendapat anggukan dan senyuman ramah dari ajumma penjual arak beras tersebut. Sulli duduk dengan nyaman di sebuah kursi panjang yang letakny disudut kedai. Ia melihat keseliling sangat ramai dan semuanya terlihat sedang kacau dan stres, mungkin kedatangan sulli untuk minum arak beras agar penatnya hilang benar-benar solusi yang cocok. Tapi 5 botol apakah tidak terlalu berlebihan?.
“ini gelasnya nona” ajumma membawa nampan yang berisi 5 botol arak beras dengan 1 gelas.
“ne,,,,” ujar sulli.
“nona, kau hanya sendiri?” tanya ajumma penjual arak beras tersebut. Sulli mengangguk
“anda terlalu cantik untuk minum sendirian, kalau aku boleh kasih saran,, jangan terlalu banyak minum itu tidak baik untuk kulitmu dan kesehatanmu nona” ujar sanga ajumma yang cukup ramah.
“tidak apa-apa ajumma, aku bisa mengatasinya, arak ini tidak akan membuatku mabuk” ujar sulli, seraya tersenyum pada ajumma itu, senyum sulli semakin membuat ajumma itu cemas karena wajahnya terlalu cantik dan polos untuk minum arak sebanyak ini.
“sebaiknya nona memanggil namjachingu nona,,,”
“ajumma, terimakasih telah mengkhawatirkanku, tapi sungguh aku tidak apa-apa “ kata sulli menyakinkan, sulli harus bersyukur karena dimana pun ia berada pasti selalu ada yang memperhatikannya.
“baiklah,, permisi” ajumma itu pamit pada sulli kemudian berjalan menuju tempatnya untuk melayani orang-orang yang memesan araknya.
“aisssh, yeoja itu terlalu cantik untuk minum sebanyak itu, pasti ia sedang mengalami masalah yang cukup rumit hingga ia ingin menghilangkan stresnya dengan mabuk-mabukan. ” keluh ajumma itu pada salah satu pegawainya.
“dimana, ajumma?” tanya pegawai itu.
“itu disudut kedai”.
Entah ini kebetulan atau rencana Tuhan saat itu juga Minho tengah duduk di meja yang berdekatan dengan ajumma tersebut, minho bukan tipe namja peminum tapi pikirannya yang sedang gundah mendorongnya untuk menghabiskan malam di kedai arak yang tak begitu jauh dari rumahnya. Karena penasaran minho menolehkan kepalanya kearah yeoja yang di maksud ajumma.
“Sulli ya” gumam minho tak percaya melihat sulli dengan botol arak yang sangat banyak di mejanya. Minho seketika itu langsung berdiri dan menahan tangan sulli yang hendak meminum segelas arak dari botol pertamanya. Sulli tercekat saat melihat minho sedang berdiri dihadapnya.
“apa yang kau lakukan, lepaskan aku” sulli hendak menarik tangannya, tapi minho menggenggamnya dengan sangat erat.
“lepas” sulli mengentakan tangannya hingga gelas yang ia pegang terjatuh kelantai dan pecah. Minho menatapnya dengan tatapan nanar.
“ada apa denganmu, apa yang membuatmu seperti ini?” ujar minho lirih.
“jangan memperdulikan aku, ini bukan urusanmu” sulli berdiri dan berlari menjauh dari minho lagi. Minho mengela napas, ia menunduk dan menyadari kalau tas, jaket dan shall sulli tertinggal di mejanya. Minho mengangkat kepalanya lagi dan mendapati sulli berlari disebuah gang yang gelap dan minho tau daerah itu,, gang itu rawan kejahatan dan dengan cepat ia berlari mengejar sulli yang telah hilang dalam gang gelap itu, ia tidak akan memaafkan sulli kalau sesuatu terjadi padanya.
---
“kemana sulli?, kenapa tidak ada dimana-mana” ujar Chanyeol yang mencari sulli kepelosok rumah yang berukuran sangat luas itu." mobilnya ada, tapi kenapa orangnya tak ada” karena mulai putus asa, Chanyeol segera menghubungi yong dae.
“yaaak, hyung apakah kau menculik sulli kami lagi” ujar chanyeo tanpa basa-basi saat yong dae mengankat telponnya.
“apa yang kau katakan chanyeol, sulli tidak bersamaku”
“MWO, jadi kemana dia?” chanyeol mulai terlihat panik, begitu pula dengan yong dae.
“mwo,, mwo?, sulli tidak ada dirumah? Ini sudah pukul 10 malam”
“aku juga tidak tau hyung, dia tidak ada dirumah, aku sudah menghubunginya tapi ia tidak menjawab panggilanku”
Yong dae segera memutuskan panggilan chanyeol dan beringkas untuk mencari sulli. Ia tidak memikirkan lagi kalau saat ini ia sedang berlatih dengan atlit dari jepang.
“sulli dimana kau? ” ujar yong dae lirih, yong dae teringat kalau ia telah memasang GPS pada ponsel sulli dengan cepat ia melacak keberadaan sulli.
“dapat” ujar yong dae saat telah mengetahui keberadaan ponsel sulli. Dengan cepat ia menancapkan gasnya full menuju lokasi tersebut.
---
“hiks,, hiks” sulli terus berlari tanpa tujuan dan tanpa sadar ada beberapa pasang mata sedang memperhatikannya dan mengikutinya.
“brukkk “
“aaah,, appo” sulli meringis saat ia terjatuh karena tersandung batu yang cukup besar. Kaki kanannya terkilir , lututnya berdarah dan kening sebelah kirinya itu lecet karena hantaman aspal yang cukup kuat.
“hay cantik “ sulli terdiam , ia terkejut mendengar suara namja dengan iringan suara tawa yang membuat darahnya berhenti berdesir karena merasa terancam.
“nu,, nugu,,” sulli gemetaran , rasa sakit karena lukanya tak ia hiraukan lagi.
tampak yang berantakan dan sangat mengerikan itu.
“jangan mendekat,,,” ujar sulli saat melihat namja-namja itu mendekat.
“wahh, neomu,, neomu yeppo, baru kali ini aku melihat yeoja secantik dirimu, bahkan kau lebih terlihat cantik dari yuri SNSD , idol kesukaanku,, dan kau,,,,, terlihat sangat menarik “ namja dengan codet di pipi itu melihat sulli dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan padangan penuh nafsu membuat sulli semakin ketakutan.
sulli mulai terisak , ia sungguh takut saat ini berharap ada seseorang yang menyelamatkannya,
“jangan menangis cantik , bagaimana kalu kita bersenang-senang? Hahahahaha” namja bertubuh gemuk dengan pakaian yang lusuh itu menyentuh kaki mulus sulli membuat sulli berteriak ketakutan dan
Sulli pergi dengan menggunakan taksi, tidak mungkin ia memakai mobilnya karena bisa saja suara berisik yang ditimbulkan mobilnya akan memancing kedatang chanyeol yang beberapa hari ini menginap dirumahnya. Bus yang sulli tumpangi berhenti di sebuah halte bus, setelah turun dari bus sulli memutarkan padangannya mencari kedai arak yang bisa ia kunjungi.
“ah , itu dia” sulli berlari kecil menuju kedai itu.
“ajumma, arak berasnya 5 botol ne” ujar sulli yang mendapat anggukan dan senyuman ramah dari ajumma penjual arak beras tersebut. Sulli duduk dengan nyaman di sebuah kursi panjang yang letakny disudut kedai. Ia melihat keseliling sangat ramai dan semuanya terlihat sedang kacau dan stres, mungkin kedatangan sulli untuk minum arak beras agar penatnya hilang benar-benar solusi yang cocok. Tapi 5 botol apakah tidak terlalu berlebihan?.
“ini gelasnya nona” ajumma membawa nampan yang berisi 5 botol arak beras dengan 1 gelas.
“ne,,,,” ujar sulli.
“nona, kau hanya sendiri?” tanya ajumma penjual arak beras tersebut. Sulli mengangguk
“anda terlalu cantik untuk minum sendirian, kalau aku boleh kasih saran,, jangan terlalu banyak minum itu tidak baik untuk kulitmu dan kesehatanmu nona” ujar sanga ajumma yang cukup ramah.
“tidak apa-apa ajumma, aku bisa mengatasinya, arak ini tidak akan membuatku mabuk” ujar sulli, seraya tersenyum pada ajumma itu, senyum sulli semakin membuat ajumma itu cemas karena wajahnya terlalu cantik dan polos untuk minum arak sebanyak ini.
“sebaiknya nona memanggil namjachingu nona,,,”
“ajumma, terimakasih telah mengkhawatirkanku, tapi sungguh aku tidak apa-apa “ kata sulli menyakinkan, sulli harus bersyukur karena dimana pun ia berada pasti selalu ada yang memperhatikannya.
“baiklah,, permisi” ajumma itu pamit pada sulli kemudian berjalan menuju tempatnya untuk melayani orang-orang yang memesan araknya.
“aisssh, yeoja itu terlalu cantik untuk minum sebanyak itu, pasti ia sedang mengalami masalah yang cukup rumit hingga ia ingin menghilangkan stresnya dengan mabuk-mabukan. ” keluh ajumma itu pada salah satu pegawainya.
“dimana, ajumma?” tanya pegawai itu.
“itu disudut kedai”.
Entah ini kebetulan atau rencana Tuhan saat itu juga Minho tengah duduk di meja yang berdekatan dengan ajumma tersebut, minho bukan tipe namja peminum tapi pikirannya yang sedang gundah mendorongnya untuk menghabiskan malam di kedai arak yang tak begitu jauh dari rumahnya. Karena penasaran minho menolehkan kepalanya kearah yeoja yang di maksud ajumma.
“Sulli ya” gumam minho tak percaya melihat sulli dengan botol arak yang sangat banyak di mejanya. Minho seketika itu langsung berdiri dan menahan tangan sulli yang hendak meminum segelas arak dari botol pertamanya. Sulli tercekat saat melihat minho sedang berdiri dihadapnya.
“apa yang kau lakukan, lepaskan aku” sulli hendak menarik tangannya, tapi minho menggenggamnya dengan sangat erat.
“lepas” sulli mengentakan tangannya hingga gelas yang ia pegang terjatuh kelantai dan pecah. Minho menatapnya dengan tatapan nanar.
“ada apa denganmu, apa yang membuatmu seperti ini?” ujar minho lirih.
“jangan memperdulikan aku, ini bukan urusanmu” sulli berdiri dan berlari menjauh dari minho lagi. Minho mengela napas, ia menunduk dan menyadari kalau tas, jaket dan shall sulli tertinggal di mejanya. Minho mengangkat kepalanya lagi dan mendapati sulli berlari disebuah gang yang gelap dan minho tau daerah itu,, gang itu rawan kejahatan dan dengan cepat ia berlari mengejar sulli yang telah hilang dalam gang gelap itu, ia tidak akan memaafkan sulli kalau sesuatu terjadi padanya.
---
“kemana sulli?, kenapa tidak ada dimana-mana” ujar Chanyeol yang mencari sulli kepelosok rumah yang berukuran sangat luas itu." mobilnya ada, tapi kenapa orangnya tak ada” karena mulai putus asa, Chanyeol segera menghubungi yong dae.
“yaaak, hyung apakah kau menculik sulli kami lagi” ujar chanyeo tanpa basa-basi saat yong dae mengankat telponnya.
“apa yang kau katakan chanyeol, sulli tidak bersamaku”
“MWO, jadi kemana dia?” chanyeol mulai terlihat panik, begitu pula dengan yong dae.
“mwo,, mwo?, sulli tidak ada dirumah? Ini sudah pukul 10 malam”
“aku juga tidak tau hyung, dia tidak ada dirumah, aku sudah menghubunginya tapi ia tidak menjawab panggilanku”
Yong dae segera memutuskan panggilan chanyeol dan beringkas untuk mencari sulli. Ia tidak memikirkan lagi kalau saat ini ia sedang berlatih dengan atlit dari jepang.
“sulli dimana kau? ” ujar yong dae lirih, yong dae teringat kalau ia telah memasang GPS pada ponsel sulli dengan cepat ia melacak keberadaan sulli.
“dapat” ujar yong dae saat telah mengetahui keberadaan ponsel sulli. Dengan cepat ia menancapkan gasnya full menuju lokasi tersebut.
---
“hiks,, hiks” sulli terus berlari tanpa tujuan dan tanpa sadar ada beberapa pasang mata sedang memperhatikannya dan mengikutinya.
“brukkk “
“aaah,, appo” sulli meringis saat ia terjatuh karena tersandung batu yang cukup besar. Kaki kanannya terkilir , lututnya berdarah dan kening sebelah kirinya itu lecet karena hantaman aspal yang cukup kuat.
“hay cantik “ sulli terdiam , ia terkejut mendengar suara namja dengan iringan suara tawa yang membuat darahnya berhenti berdesir karena merasa terancam.
“nu,, nugu,,” sulli gemetaran , rasa sakit karena lukanya tak ia hiraukan lagi.
tampak yang berantakan dan sangat mengerikan itu.
“jangan mendekat,,,” ujar sulli saat melihat namja-namja itu mendekat.
“wahh, neomu,, neomu yeppo, baru kali ini aku melihat yeoja secantik dirimu, bahkan kau lebih terlihat cantik dari yuri SNSD , idol kesukaanku,, dan kau,,,,, terlihat sangat menarik “ namja dengan codet di pipi itu melihat sulli dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan padangan penuh nafsu membuat sulli semakin ketakutan.
sulli mulai terisak , ia sungguh takut saat ini berharap ada seseorang yang menyelamatkannya,
“jangan menangis cantik , bagaimana kalu kita bersenang-senang? Hahahahaha” namja bertubuh gemuk dengan pakaian yang lusuh itu menyentuh kaki mulus sulli membuat sulli berteriak ketakutan dan
“BUG”
Namja yang menyentuh kaki sulli itu tumbang karena tendangan yang melayang tepat di batang hidungnya.
“jauhkan tangan kotormu itu darinya” ujar namja dengan suara penuh ancaman. Sulli membuka matanya yang sempat terpenjam dan melihat kalau minho tengan berdiri di hadapannya . “oppa,, hiksss” ujar sulli lirih. Minho menoleh dan menyamai posisinya dengan sulli. Minho tersenyum dan membuka jeketnya untuk menutupi tubuh sulli. “aku ada disini” ujar minho. Sulli mengangguk air matanya terus membasahi pipinya.
“BRENGSEK KAU, SIAPA KAU EOH,, YEOJA ITU MILIK KAMI” ujar namja yang barusan di tendang minho. Minho tersenyum pada sulli sebelum ia berdiri dan menatap garang kearah preman-preman tersebut.
“siapa yeoja yang kalian katakan “MILIK KAMI”” ujar minho dengan rahang yang mengeras.
“tentu saja yeoja cantik itu, kau jangan sok jadi pahlawan kalau kau mau , kau bisa ikut bersama kami . kita bisa bersama-sama bersenang-senang dengan yeoja itu”
Minho mengepalkan tangannya , emosi sudah berkumpul di tangannya, ia bisa saja membunuh semua preman itu kalau berani menyetuh sulli lebih dari sebelumnya. “ menyentuh sehelai rambutnya saja, kalian tidak pantas” ujar minho sambil berlari dan menghajar preman yang berjumlah 4 orang. Dengan penuh emosi minho memukul preman-preman itu tanpa ampun. Setelah semua tumbang minho kembali berjalan mendekati sulli yang masih terlihat sangat shock. Tapi ketika 2 langkah lagi minho mencapai sulli , mata sulli terbelalak saat melihat seoarang preman sedang mengarahkan sebuah balok kayu kearah kepala minho.
“ANDWEEEEEEEEEEEEEEE,,,, “ teriak sulli histeris
“BRUKKK”
TBC
Lanjutkah ?
RCL & Gomawo ^^
lanjuuutt min...
BalasHapusjgn lama, menunggu itu sngt membosankan. -_-
iya, menunggu itu membosankan. #eh
Hapusnanti mimin update yaa. . gomawo ^^
Lanjutt min jangan lama"
BalasHapusLike ^^
waah, makasih udah suka. #bow
Hapusgomawo udah mampir dan komen ne. ^^
Thor,lanjut!!!sampe teriak baca yg terakhirnyaa
BalasHapusbwoo, teriak?? seterkejut itu kah?? haha
Hapuslanjut min ,
BalasHapusokee. . ^^
Hapusannyeong, aq reader baru,.*siapayangnanya. mianhae aq bru comment skrg pdhal uda bca dri part 1.. daebbak ceritanya, jangan lma2 lanjutan yaa thor,.!!
BalasHapusudah baca yg stand by me nya belum?? makasih yaa udah mampir dan komen. #bow
Hapuslanjut juseyo =]] semangat thor
BalasHapusauthor nya udah semangat, tinggal miminnya nih. haha. gomawo dah mampir dan komen. :D
HapusSeru! Yongdae jgn ganguu/?
BalasHapusiyaaa, yongdae jangan ganggu minsul, ganggu mimin aja. #eh #plakplok XD
HapusAduhhh, tanggung bgt authorniiimm. Penasaran nih, update soon ne~
BalasHapusudaaah yaaa, , :D
Hapussilahkan di cek. ^^
wawaah.. ternyata itu MINHO yg nolongin sul,, waaaahhh mino jgn sampe *________*..
BalasHapusminho adalah penyelamat sulli, ini awal kedekatan minsul nih pasti kkk~
BalasHapuswahh minho kena pukul ga ya ? :(
BalasHapus