Sabtu, 15 Juni 2013

Dream Girl Chap 8


SHINee Choi Minho | F(X) Choi Sulli | EXO-K Kim Jongin | Miss A Bae Suzy | SNSD Kwon Yuri | SM Member's

Author : Dhecy Chyminh

Genre : Comedy, Romance
 
Length : Chaptered
 
Rating : PG-13

Summary : 

1 hal yang tak bisa kubantah:
“aku selalu betah di dekat mu!”
Memasung jejak ku setia berdiam dalam napas mu

~AUTHOR POV~

Minho mebawa sulli kesalah satu boutiqe terkenal dikorea, botiqe langganan eommanya.
“kau tau tempat ini juga oppa?” tanya sulli sambil melihat botiqe yang juga merupakan langgananya itu. “hmm... ini tempat yang sering di kunjungi eomma ku” jawab minho lagi.
“ini juga tempat yang sering aku dan eomma ku kunjugi” ucap sulli kemudian turun dari mobil, minho hanya mengangguk angguk mengerti, ia tau sulli itu anak orang kaya makanya ia tidak terkejut.
Di dalam mereka di sambut ramah oleh pelayan2 wanitanya, “huaahhhh pasangan legendaris” ucap salah 1 pelayan wanita. “anyeong haseyo selamat datang sulli-shii, minho-shii” para pekerja botiqe itu sudah mengenal keduanya karena sering berkunjung ketempat itu. Minho sering diminta eommanya untuk mengantarnya membeli baju di sini. Keduanya hanya tersenyum ramah.

Setelah memilih beberapa gaun, sulli mencoba nya keruangan ganti. Minho menunggu diluar sebagai penilai, pada baju pertama sulli keluar. Minho menggelengkan kepalanya, “terlalu sexy” ucap minho. Kemudian sulli masuk kembali, 5 menit kemudian sulli keluar kembali. Reaksi minho tetap sama
“warnanya tidak cocok dengan kulit putihmu” kini sulli mulai kesal karena di protes terus. ia kembali memakai baju ke 3 ke 4 reaksi minho tetap sama. hingga baju ke 5 sulli keluar, kali ini minho merespon ia tersenyum memberikan 2 jempol pada sulli. gaun yang digunakan sulli adalah gaun pink panjang dan model bahunya sedikit terbuka, sulli menarik navas lega ketika minho menyetujui baju yang terakhir. Setelah membayar gaun itu mereka keluar dan menuju salon, salon langganan eomma minho juga.


“oppa sering kesini juga?” tanya sulli lagi minho hanya mengangguk
“kenapa apakah salon ini juga langganan mu” tanya minho, sulli mengiyakanya. Kemudian mereka masuk dan kembali disambut ramah oleh pemilik salon.
Sulli segera menuju meja rias, 3 orang ahli make-up profesional yang sibuk memolesnya. Minho sudah terkantuk kantuk menunggu, ia mencoba memainkan game pada i-phone nya sebagai penghilang kejenuhan. 1 jam berlalu sulli sudah selesai di make over, make-upnya sangat natural dan lebih meninggalkan kesan pink pada pipi dan bibir sulli. kemudian rambut nya di buat sedikit ikal, dan terakhir pita ukuran sedang berbentuk bunga sakura yang di taburi batu2 an cantik menghiasi rambut sulli.

“oppa kajjah...aku sudah selesai” ucap sulli yang melihat minho sedang duduk dan memainkan i-phone nya. “apakah sudah seleasai” tanya minho sambil mengangkat kepalanya. Mata minho seakan mau lepas melihat wanita di depanya kali ini, jantungnya berdetak hebat ketika sulli tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya. Tiba2 minho merasa tubuhnya panas, ia kembali tersadar seolah olah tidak terjadi apa-apa.
“oh... baiklah kali ini giliran ku” lanjut minho lagi dan duduk di salah 1 meja rias. Tidak banyak yang di lakukan oleh minho, hanya membersihkan wajah saja. Kemudian ia masuk kedalam untuk mengganti pakaianya dengan stelan jas hitam yang di bawanya dari botiqe tadi, tatanan rambut nya telah rapi kemudian ia menghampiri sulli yang gantian menunggu. Melihat kedatangan minho sulli memberikan 2 jempolnya.

“kalian ini sangat perfect. sulli-ah namja mu sangat tampan” kata seorang pekerja wanita sulli hanya tersenyum
“bolehkan kami meminta foto kalian berdua?” tanya manager di salon itu. Sulli mengangguk senang karena dia sangat suka di foto. Stelah mendapat kan foto minsul, mereka di persilahkan pergi tanpa harus membayar. Karena apa? Karena sang pemilik salon hendak memajang foto minho dan sulli sebagai gambar terbaru yang akan di pasangya di bagian luar untuk menarik pelanggan.

Tetapi minho dan sulli tidak tau akan hal itu, mereka keluar dan menuju rumah minho.
Di mobil sulli tengah asik dengan i-phone nya ia mengirimkan sebuah pesan singkat kepada siwon;

To: siwon oppa
                Oppa, hari ini aku pulang sedikit larut
                Aku ada acara dengan teman ku
                Oppa tidak usah khawatir NE. Aku bisa menjaga diri kok, i love you

Tak beberapa lama kemudian i-phone sulli bergetar menerima balasan dari siwon.

From: siwon oppa
                Kau hendak kencan dengan namjamu kan?
                Kekeeke oppa tau semalam kalian berpacaran di dalam rumah
                Sewaktu oppa lembur...
                Oppa percaya padamu. Jika namja itu menyakitimu
                Kau hubungi oppa NE. Love you to my princess

Sulli tersenyum senyum membaca balasan dari siwon, sedangkan minho merasa tidak senang karena di cuekin, ia curiga dengan apa yang ada di i-phone sulli sehingga membuatnya tersenyum seperti itu
“kau kenapa?” tanya minho sedikit sewot
“ani...” ucap sulli sambil tersenyum, glekkk minho menelan ludahnya melihat senyum itu

“berbahaya... kenapa aku jadi kepanasan gini melihat senyumnya” batin minho dalam hati

“lalu kenapa kau tersenyum senyum? Kau mendapat pesan dari siapa? KAI? TAEMIN? KEY? JONGHYUN ATAU ONEW?” tanya minho dengan nada sinis seperti orang cemburu.
“ani... pesan dari siwon oppa” jawab sulli kembali tersenyum.
“bahkan kalian tidak seperti oppa dongsaeng, terlalu romantis” cibir minho lagi dengan tampang kesal.
 “wae?? Oppa cemburu yaaaaaaaaaaaaaaa” sulli mencoba menggoda minho.

“ya... mana mungkin aku cemburu pada robot” jawab minho dengan nada santai
“AKU BILANGGG AKU INI BUKAN ROBOT. antar aku pulang sekarang” ucap sulli memenyunkan bibirnya. Minho lupa dengan kejadian tadi, ia langsung menyengir ala kuda.
“hehehe mianhae... yeojachingu pura2 ku” ungkap minho sambil memainkan sebelah mata, sulli
hanya mendengus kesal dengan sikap namja di sebelahnya ini yang sangat sangat menyebalkan.
Setelah hapir 1 jam dalam perjalanan mereka sampai pada tujuan, sulli melihat betapa megahnya rumah minho. Halamanya sangat  luas sekali,  terdapat banyak patung2 kuno dan taman yang asri di sisi kanan halaman tersebut.

“wahhhh rumah mu besar juga ya oppa” ucap sulli terkagum kagum
“apa bedanya dengan rumahmu?” jawab minho sambil melepas sabuk pengaman yang melindunginya.
“itu bukan rumah ku, itu rumah appa dan eomma ku. aku ini cuman menumpang” saut sulli lagi ikut melepas sabuk pengamanya.
“ya kalau begitu sama, aku juga cuman menumpang disini. Kajjah... kita turun. Oh ingat kau bersikaplah manis ne, jangan terlalu banyak bicara, dan jangan makan buru2” minho menasihati sulli seperti seorang ibu yang mengajari anaknya. “NE ARASEO” jawab sulli tersenyum. Kemudian mereka turun dari mobil. Waktu mereka untuk mempersiapkan semua ini cukup lama juga, tapi tepat. pukul 7:00 pm WKS minho dan sulli sampai ketujuan. Itu adalah waktu yang ideal untuk makan malam. Dengan langkah pasti sulli berdiri bak tuan putri, karena sudah terbiasa memakai high hels dan gaun2 seperti yang di kenakanya sekarang, ia telihat nyaman dan biasa saja.
“kajjah...” ucap minho sambil memberikan tanganya untuk di gandeng sulli, tapi sulli hanya melihat tangan itu sambil terdiam.

“wae... cepat satukan tangan mu disini, kita kan sepasang kekasih” minho menyadarkan sulli.
“walau kekasih pura2” lanjutnya lagi, entah mengapa mendengar itu sulli menjadi sedih. Dia tidak tau apa yang membuatnya terpicu untuk sedih, yang jelas sulli merasa nyaman berada di dekat minho akhir2 ini, walau pun minho menyebalkan dan sering membuatnya kesal, tapi ia tetap merasa senang bisa dekat dengan minho. Akhirnya sulli menyatukan tanganya pada tangan minho, dan mereka melangkah menuju pintu masuk.

~SULLI POV~
 Aku tidak tau apa yang terjadi dengan ku, yang aku tau aku sedih jika minho oppa tidak menganggap ku yeoja, aku sedih jika minho oppa mengatakan aku yeojachingu sementaranya, itu memang benar. Tapi setiap kali aku mendengar ia mengatakan itu, rasanya dadaku sesak, apa aku terlalu menghayati peran ini. Kenapa harus aku yang terlibat dalam urusanya, walau tidak bisa dipungkiri aku senang dan bangga bisa sangat dekat dengan namja tampan yang mempunyai banyak fangirl di kampus. Semoga ini hanya pikiran kacau ku saja, aku tidak akan membiarkan hatiku jatuh cinta pada seseorang yang hanya menganggapku sahabatnya. Fighthing sulli ah, kau itu princess yang kuat, seperti yang dikatan siwon oppa. Setelah kuraih uluran tangan minho oppa, kami melangkah masuk menuju rumah mewahnya. Setibanya di teras rumah itu, minho oppa mengetuk pintu rumahnya. Tak ada 20 detik pintu itu sudah terbuka, dan yang membukanya adalah seorang wanita paruh baya. Sebaya dengan eomma ku, orangnya cantik. ia tersenyum kepada kami ,senyum yang sangat lepas. Dan aku kenal senyum itu, ya senyum itu sangat mirirp dengan senyum minho oppa.

“aigooooo aigooooo.... jagoan ku sudah datang, eoh ini calon menantuku itu. Omo jeongmal yepotaa...” ucap wanita itu lagi, aku malu mendengarnya. Aku yakin pipiku pasti sudah merona. Minho oppa hanya tersenyum pada wanita itu.
“anyeong haseyo ajhuma” ucapku sambil membungkukan badan.
“NE eomma, aku membawa yeojaku. Apakah makan malamnya sudah siap? Mana appa?” ucap minho oppa, dia mengatakan kata “YEOJA KU” ya tuhan jangan buat aku terlena dengan sandiwara ini. Ingat sulli ini hanya pura2, dan bersivat sementara. benar dugaanku, kalau wanita ini adalah eommanya minho oppa.

“appa mu sudah menunggu di dalam, bahkan dia sudah sangat menanti calon menantunya” goda ajhuma itu lagi, minho oppa hanya tersenyum kecut membalas ucapan eommanya itu.
“kalau memang begitu, kajjah kita masuk...” ucap minho oppa, dan ajjhuma yang tak lain eomma dari minho oppa itu segera menggandengku seolah olah aku ini calon menantunya sungguhan, aku jadi merasa bersalah.
“pantes saja minho menyukaimu, ternyata wujudmu seperti bidadari” kata ajhuma itu sambil tersenyum padaku. “oh gomawo ajhuma” jawabku ramah dan tersipu malu.

Sesampainya di ruangan makan yang mewahnya bisa dikatakan sama dengan ruangan makan di rumahku, terlihat seorang ajjshusi sedang duduk manis di salah 1 kursi meja makan, ia sangat berwibawa. Postur tubuhnya mirip sekali dengan minho oppa, “appa.... bogoshipo” ucap minho oppa sambil menghampiri appanya itu.

“oh... kau sudah datang, mana menantu ku?” jawab ajjhushi itu, dengan segera ajjhuma yang menggandengku menyaut “ini calon menantu kita” rasanya jantung ku mau lepas mendengar ini semua. “yakkkk aku ini kan anak kandung mu appa, kenapa kau tidak memeluku? Apa kau tidak rindu padaku?” ckckckck ternyata sisi lain dari minho oppa adalah MANJA. Hah selama ini orang2 selalu menganggapnya manly, “kau itu laki2, kau tidak mau appa peluk di depan calon menantuku?” jawab ajjhusi itu lagi.
“kemarilah... kau sungguh cantik, kenapa kau bisa jatuh cinta dengan minho nak? Lihat lah sikapnya itu” ajjushi itu menyapaku denga senyum ramahnya. Matanya bundar seperti mata minho oppa.
“tentu saja karena aku tampan, chagiya duduklah disebelah ku. ayo kita makan kau pasti lapar kan” ucap minho oppa kepadaku, kurang ajar berani sekali dia membuat ku menjadi kaku tidak berdaya seperti ini. Kendalikan dirimu choi sulli, ini hanya sandiwara jangan terbawa suasana nyata NE.

~AUTHOR POV~
Akhirnya mereka menyantap makanan bersama, sulli seberusaha mungkin bersikap anggun di depan kedua orang tua minho. Bahkan minho terkejut mendengar jawaban2 sulli yang terdengar sangat dewasa jika di tanyai oleh appa dan eommanya, sangat berbanding jauh dengan sikapnya selama ini kepada minho.
“apa ini kau yang sebenarnya?”  batin minho dalam hati sambil melihat sulli sekilas yang tengah tertawa mendengar cerita dari appanya.
“oh kalau boleh tau siapa nama orang tua mu?” tanya ayah minho kepada sulli
“nama appa ku choi minseok, nama ibuku park hee gi” ucap sulli sambil tersenyum ramah.

“choi minseok?? Choi minseok pemilik choi group itu?” mendengar apa yang diucapkan ayahnya minho tersedak, ia terbatuk batuk. Sulli membantu nya dengan memberi segelas air mineral.
“yah appa, choi group apa. Appa ini bercanda saja” ucap minho masih terkejut, ia tau betul seperti apa terkenalnya perusahaan choi group. Walaupun minho tau sulli orang kaya, tapi ia tidak percaya jika choi group milik ayahnya.
“NE... choi group itu perusahaan appaku, apakah ajjushi mengenal appaku?” jawab sulli jujur, minho benar2 terkejut mendengar pengakuan sulli. ia benar2 tidak menyangka.
“tentu saja..... dia itu sahabat lama ku, ini namanya rencana tuhan. benar2 peristiwa istimewa. Anaku menjalin hubungan dengan anak sahabatku, beruntung sekali aku jika bisa berbesanan dengan appa mu. aku sangat senang sekali mendengar kenyataan ini, oh ya bagaimana appa mu sekarang? Apakah dia masih sibuk dengan urusanya? Lalu oppa mu yang pertama itu apa kabarnya, siapa namanya aku bahkan lupa” ayah minho mengeluarkan aksi nya dengan sejumlah pertanyaan, sedangkan minho dan sulli sudah spot jantung mengetahui jika appa mereka adalah sahabat baik.

“ah..eoh masih appa ku sekarang bahkan sedang di belanda, nama oppa ku itu choi siwon. Ya siwon oppa hehe” sulli sangat terlihat gugup sama halnya dengan minho.
“aku juga kenal eomma mu, bahkan bulan lalu kami bertemu di salon yang sama.  yah nae nampyon kapan kita berkunjung kerumah calon menantu kita ini? untuk lebih mendekat kan diri sebagai calon besan” tanya eomma minho kepada suaminya. Sulli sudah terlihat pucat sekarang, begitu juga dengan minho mereka tidak menyangka kejadianya akan seperti ini.
“sudah malam chagiya aku sepertinya harus mengantar mu, apa kau sudah selesai?” tanya minho memotong pembicaraan eommanya. Sulli merasa ini adalah kesempatan bagus untuknya bernavas dan menenangkan diri.
“yaa... ini baru jam 8:30. Kenapa cepat sekali” ucap eomma minho sedikit menghalangi.
“mianhae ajjhuma, aku juga ada janji dengan oppa ku. jadi harus pulang lebih awal” sulli mencoba untuk berbohong.
“sudahlah eomma, kapan2 aku akan membawa sulli kesini lagi”  lanjut minho lagi.
“jangan kapan kapan, sering2 lah membawa dia kemari”  ucap eomma minho tersenyum
“titip salam dengan choi minseok ya calon menantuku, bilang sudah lama tidak pergi memancing ikan bersama” Ungkap ayah minho dengan senyum khas nya.

“ne ajjushi aku akan menyampaikanya, aku pamit dulu. Mari ajjhuma” ucap sulli sambil membungkukan badan.
“aku antar sulli dulu appa eomma. Anyeong....”
“ne... hati2, jangan terlalu laju minho-ya. Jaga calon menantu kami itu” saut ayah minho lagi yang sukses membuat 2 bulatan pink meyembul dari pipi sulli.
“araseo....” jawab minho singkat.

Minsul pun segera menuju mobil, tujuan mereka kali ini adalah mengatar sulli pulang. Di sepanjang jalan keduanya diam saja, tidak ada berbicara sepatah katapun. Seolah-olah perkataan orang tua minho tadi masi terngiang ngiang di pikiran mereka.
“oppa... sepertinya masalah ini tambah rumit” ucap sulli tiba2
“mianhae... semua karena ku. tapi kau tak usah kawatir, aku akan mengurus segalanya. Orang tua kita tidak akan berbesanan. Jadi kau tidak usah takut. Belajarlah dengan giat, karena 2 minggu lagi kita akan menampilkan hasil penelitian kita” jawab minho dengan nada lembut. Sulli sedih sekali mendengarnya, lagi2 ia terbawa suasana dan menganggap semua sandiwara ini menjadi kenyataan.

“apa aku sudah jatuh cinta sama namja horor ini??”  ucap sulli dalam hati.
Beberapa saat mereka kembali diam, dan akhirnya sampai pada tujuan. Sulli segera turun dan mengucapkan terimakasih kepada minho.
“gomawo oppa, hati2 di jalan ne”
“ne... soal tadi tidak usah kau pikirkan. Aku pergi dulu anyeong” minho memutar balik sport putihnya dan berlalu dari pandangan sulli.

~MINHO POV~
Demi apa pun ini namanya, aku tidak menyangka choi sulli putri dari choi minseok pemilik choi group, parahnya lagi appa ku itu bershabat baik dengan appanya. Eomma ku dan eommanya bahkan sering kesalon bersama. Ya tuhan kenapa masalahnya jadi begini. Seandainya kami di jodohkan bagaimana dengan sulli, apa dia siap?
Jinjah rasanya aku mau gila membayangkan semua itu. Tapi jujur, malam ini aku melihat sisi lain dari sulli, aku melihat sisi dewasanya, dan aku baru menyadari bahwa dia benar2 cantik. Sangat cantik. Bahkan dari sekian yeoja yang ku temui, dia lah yang menurutku paling cantik.
Yah minho... apa yang kau pikirkan? buka matamu, jangan terbawa suasana sandiwara. Ini hanya rekayasa HANYA   RE-KA-YA-SA.

~TBC to chapter 9~

6 komentar:

  1. woaah , makin seruu , ditunggu next chapternya *jgn lama2 ya dan sepertinya ceritanya Kurang pjg ni author :D

    BalasHapus
  2. nah loh.. makin ruyam aja nih..
    aaaahh.. sukaaa..
    minho beneran ama sulli aja, nggak usah pura" gitu.. :D

    BalasHapus
  3. Authorrr!!! Lanjutinn ceritanyaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus
  4. Aseeekkk minho sulli dah mulai suka, lanjut min

    BalasHapus
  5. sebenarnya hati minho telah memihak ke sulli :) aku suka kalau mereka bersatu:)

    BalasHapus

 
Choi Minho & Choi Sulli Couple FanFiction Blogger Template by Ipietoon Blogger Template