FF MinSul : After a long Time, Chapter 4

Annyeong apa kabar, udah lama ya ngk jumpa sama author tae_nda

Hehehehe

Maaf ya kalau author hiatusnya kelamaan

Coz kemaren author lagi KUKERTA

Dan sibuk ngurus laporan-laporan KUKERTA

Sekarang author datang dengan FF gaje bin aneh selanjutnya dari FF yang berjudul After a long time.

Ada yang nunggu ?

“NGAAAAK”

Ehehehe

Oke de,, langsung aja ya di baca

BUT

Jangan LUPA KOMENTARNYA oke

Positif maupun negatif author terima Cuma

Kritikannya itu yang membangun yaaaaaaaa

GOMAWO

Tittle : After a long Time, Chapter 4

Author : taE_Nda

Genre : sad, hurt, drama

Rate : PG 16⁺

Length : Chaptered

Choi Sulli | Choi Minho | ParkChanyeol | Kwon Yuri | Jessica Jung

Note : mian ya kalau ceritanya gaje, and typo dimana-mana,, maaf juga kalau feelnya ngk dapet,,, author bener-bener lagi banyak problema ini,,, T,T

Minho pun berjalan menuju eunji, ia berjalan dengan santai dengan tangan yang terus terselip di saku celana jeansnya. Sulli menatap namja tersebut dengan senyum yang sangat ramah.

“Oppa,,, “ Eunji meraih tangan Minho. Namja itu melirik adiknya sekilas lalu kembali menatap Sulli.  Senyum Sulli perlahan menghilang saat Minho meliriknya dengan tatapan tidak suka. Minho menatap Sulli dengan tatapan tajam dan datar, seolah menggambarkan kalau minho tidak suka dengan kedatangan Sulli.

“Ada apa dengannya , apa ada yang salah dengan penampilan ku?” pikir Sulli. Mata Sulli pun meriksa penampilannya dari ujung kaki sampai rambut.

Sebenarnya tidak ada ang salah dengan Sulli. Hanya penampilan Sulli yang terlalu glamour dan berlebihan yang tidak disukai dengan Minho, karena Minho lebih menyukai penampilan wanita yang sederhana tidak seperti penampilan Sulli saat ini, glamor dan penuh kemewahan.

“Eunji ya, palli masuk kedalam, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi” ujar Minho tanpa ekspresi.

“Ne, oppa” Eunji tersenyum girang lalu menarik tangan Yun Woo, membuat Yun Woo pasrah dan berlari bersama Eunji dengan meninggalkan Sulli bersama Minho.

“Ann. . annyeong,,”

Hati Sulli berdebar tak karuan saat mata mereka bertemu. Minho menunduk sedikit lalu pergi meninggalkan sulli tanpa sepatah kata pun membuat senyum di bibir Sulli berubah menjadi sedikit cemberut.

----

“Yuri-ya”

“Eomma” Yuri yang sedang asik dengan pekerjaannya terkejut saat melihat eommanya, Jessica datang.

“Apa yang sedang kau lakukan sayang?” tanya Jessica

“Aku sedang membuat presentasi untuk rapat eomma,,” uajrnya sambil berjalan dan memeluk Jessica.

“Bagus, kau tau,, kaulah orang yang pantas menjadi presedir utama di perusahaan ini.. bukan anak sialan itu”

“Maksud eomma, Jinri?”

“Tentu saja,, eomma sangat menyesal karena gagal membunuh keduanya” Jessica berjalan kesamping jendela dan menatap keluar jendela dengan wajah sinisnya.

“Tenang saja eomma, kesempatan itu pasti datang lagi, dan kita bisa menyingkirkan parasit itu” tegas Yuri dengan rahang yang mengatup.

Keduanya saling menatap dan tersenyum evil, seolah keyakinan mereka bisa melenyapkan Jinri a.k.a Sulli itu bisa bisa terwujud dengan segera

---

“ Hah,,,, “ Sulli menghela nafas, entah kenapa saat ini dia sungguh merasa bosan untuk menerima materi kuliah dari dosennya. Padahal Sulli anak yang sangat rajin, dan pintar ia terkenal oleh kegeniusannya.

Setelah pelajaran selesai Sulli bergegas pulang kerumah, ia merasa sedikit pusing saat sampai diparkiran. Ia menatap gedung yang tepat bersebelahan dengan gedung kampusnya. Ia ingin sekali masuk dan belajar di gedung tersebut, gedung yang menampung mahasiswa kedokteran . Tapi hyung joon menyuruh Sulli untuk belajar ilmu bisnis di fakultas ekonomi. Jadi setiap hari Jinri hanya bisa menatap gedung impiannya itu dari parkiran mobilnya.

“Jinri ya” Sulli menoleh, mungkin hampir 70 % nama Jinri sudah melekat didalam dirinya.

“Sehunie” Sulli terenyum saat ia tau , Sehun, namja yang beberapa hari ini dekat dengannya dan satu fakultas dengannya datang.

"Kau mau kerumah menemui Yun woo?” lanjutnya, mereka bisa dekat karena Sehun yang hampir setiap hari datang kerumah keluarga Kwon untuk bermain bersama Yun Woo. Meskipun ada alasan tambahan Sehun untuk selalu berkunjung kerumah keluarga Kwon tersebut.

“Tenti, aku ikut bersamamu,,, ne. Mobilku sedang di perbaiki ada masalah dengan mesinnya” Sebenarnya itu hanya alasan Sehun. Sehun bukanlah tergolong namja yang sederhana, ia sangat kaya raya. Walaupun mobilnya satu yang rusak, tapi ia masih mempunyai 10 mobil yang bisa ia gunakan. Dan Sulli tau itu, tapi Sulli hanya tidak ingin memperdebatkannya.

--

“Maaf bos, aku ingin mengundurkan diri”

“Chanyeol shi, kenapa tiba-tiba kau ingin berhenti kerja , apakah gaji disini kurang ?” tanya sang bos,.

“Aniya,,, aku hanya ingin mencari seseorang bos”

“Apakah Sulli shi”

Chanyeol hanya tersenyum mendengar jawaban dari sang bos,, sang bos pun hanya menghela nafas. Chanyeol adalah karyawan yang sangat gesit , cekatan dan rajin,, jadi ia sangat merasa rugi kehilangan karyawan seperti Chanyeol, tapi apa mau dikata, ini tak bisa dipaksakan. Sang bos pun dapat melihat seminggu belakangan ini Chanyeol kebanyakan diam karena Sulli yang tak di ketahui keberadaannya.

“Baiklah” sang bos mengeluarkan beberapa uang dari sakunya.

“Ambillah ini gajimu, dan pesangon buatmu, pergunakan dengan baik. Aku harap setelah kau menemukan Sulli, Kau bisa kembali dan bekerja direstoran ini. NE”

Chanyeol meraih uang itu dan membungkuk hormat

“khamshamnida bos,, tentu saja”

Sang bos pun menepuk-nepuk pundak chanyeol dan berlalu meninggalkan chanyeol.

“Sulli ya,,, tunggu,, aku akan menemukanmu”

----

“Minho ya”

“Ne hyung,, “ Minho menghampiri hyung pertamanya, Choi Siwon.

“Hari ini, aku akan berangkat ke LA. Ada seminar disana. Jadi semua pekerjaan hyung disini kau yang menanganinya ya. Pasien hyung tau, kau adalah dokter lulusan terbaik dikampus kita. Bahkan nilai-nilaimu memecahakan rekor yang pernah hyung ciptakan, jadi kau tak diragukan lagi”

“Kau terlalu banyak bicara hyung”

“Hey, seorang dokter harus banyak tersenyum, angkat sedikit bibirmu itu. Mengerti”

“Arasho” ujar Minho, yang sedikit mengangkat bibirnya untuk tersenyum.

“Baiklah. Hyung pergi. Jaga Taemin, katakan jangan terlalu banyak bermain game dan antar Eunji pergi sekolah selama hyung tidak ada dikorea ,,,, arachi”

“Arasho hyung, pergilah” Minho yang bosan mendengarkan ocehan hyungnya berkali-kali mendorong tubuh Siwon untuk pergi. Setelah Siwon terdorong hingga keluar rumah, Minho segera menutup pintu rumah mereka dengan kasar.

“Apa-apaan itu, adik macam apa yang aku punya ini,, haish,, jinjja”

Siwon menarik kopernya menuju taksi yang telah ia sewa untuk mengantarnya kebandara.

--

Minho sedang asik dengan buku-buku anatomi tubuhnya, tiba-tiba telpon rumahnya berbunyi. Dengan cepat ia menghampirinya.

“yeoboseyo,, “

“apakah dokter Choi ada? Ini dari keluarga Kwon. Nona muda kami sedang tidak enak badan. Dan dokter Choi diminta untuk segera datang kemari terimakasih”

Tuuuuuut

Telpon terputus, belum lagi sempat Minho menjawab. Minho menatap gagang telpon itu dan menggeleng.

"Apakah seluruh orang kaya seperti ini?” ujarnya. Keluarganya adalah dokter pribadi dari keluarga Kwon, jadi apapun yang menyangkut kesehatan keluara Kwon,  keluarganya lah yang bertanggung jawab. Tapi karena appanya sudah pesiun, dan Siwon yang sedang keluar  negeri , jadi pekerjaan itu sekarang di bebankan pada Choi Minho.

---

“Aku sudah menelpon dokter” Sehun menghampiri Sulli yang sekarang terbaring lemah di sofa kamarnya.

“Hyeonv, bukannya tadi noona tidak apa-apa, kenapa jadi seperti ini?”

“Hyeong juga tidak tau Yun woo, tadi di mobil memang Jinri tidak banyak bicara seperti biasanya”

“Aku hanya sedikit pusing, kalian berdua jangan berlebihan seperti itu” Sulli tersenyum geli melihat raut wajah Sehun dan Yun Woo yang begitu cemas  terhadap dirinya.

“Aiiiish kenapa dokter lama sekali”  gerutu Sehun yang melihat wajah Sulli semakin pucat.

“Sehunie,, kau baru menelponnya satu menit yang lalu. Aku tidak sedang sekarat saat ini jadi bersikaplah biasa saja, hahahha”

“Jeyyy, kau masih bisa tersenyum disaat kau sedang sakit seperti ini..”

“Hyeong,, diam lah”

“Heyy,,, kenapa kalian jadi memarahiku eoh “ protes Sehun.

Sulli hanya terkekeh di buat mereka, hingga ia tertidur disofa. Sehun menatap lekat wajah cantik Sulli. Dan entah kenapa jantungnya berdegup sangat kencang saat itu apalagi ketika sulli tersenyum padanya serasa jantungnya ingin lepas.

“Hyung, sudah 15 menit kau menatap noonaku seperti itu” ujar Yun woo yang baru datang dari makan siangnya.

“Hey anak kecil, kenapa cepat sekali makannya”

“Apa? Kau mau berbuat jahat pada noonaku yang sedang tidur eoh “ ujar yun woo sambil menaikan alis dan melipat tangannya di depan dada, berlaga seolah pahlawan.

“Aissssh,, anak,, ini” Sehun hendak berdiri untuk menjitak Yun woo, tapi langkahnya terhenti saat melihat pelayan rumah datang bersama pemuda tinggi berkulit eksotis.

“Maaf, tuan ini dokter Choi” ujar sang pelayan. Tak lama Dr Choi, yang tak lain tak bukan bernama Choi Minho itu masuk dengan gagahnya. Ia membungkuk hormat pada Sehun yang ikut membungkuk juga.

“Saya Dr. Choi Minho, adik dari Choi Siwon, hyungku sedang ada seminar di LA jadi untuk saat ini dan sampai ia pulang, aku lah yang bertanggung jawab atas kesehatan keluarga Kwon” ujar Minho dengan nada tegas dan pasti.

“eoh, neo,, oppanya Eunji bukan,, hyung kau ingat aku? “ ujar Yun Woo girang sambil menghampiri Minho dan menarik jari telunjuk Minho.

“Tentu saja” Minho tersenyum karena mengingat nasehat hyungnya yang menyuruhnya untuk tersenyum.

“Baiklah, aku juga sudah tau soal dirimu Choi Minho, aku Oh Sehun, kita satu universitas tapi berbeda fakultas. “ ujar Sehun ramah.

"Yun woo, ayo kita keluar, noonamu akan di periksa oleh Pak dokter” lanjut Sehun sambil menyeret Yun woo yang tak mau lepas dari Minho.

Minho menggeleng saat mereka keluar tinggalkah dirinya dan Sulli yang masih tertidur lelap di sofa empuk berwarna coklat muda kamarnya. Namja itu mendekat dengan tas yang berisikan peralatan dokternya.

Minho baru lulus beberapa hari yang lalu sebagai dokter termuda sepanjang sejarah korea selatan. Tidak ada yang meragukan kecerdasannya. Itu lah yang membuat dirinya langsung bekerja di rumah sakit milik orang tuanya sendiri.

Minho berlutut dengan satu kaki, matanya menatap wajah Sulli untuk beberapa saat dan tangannya tiba-tiba menyentuh pipi Sulli yang sedikit pucat. Mata Minho menjelajahi setiap inci wajah Sulli, bibirnya yang merah, eyeliner hitam pekat yang tergaris jelas di kelopak mata, dan make up yang sangat mencolok di bagian-bagian wajah sulli.

“Make up tidak cocok dengan karekter wajahmu” itu kata-kata spontan yang keluar dari mulut seorang Choi Minho.

Perlahan mata Sulli terbuka, tapi Minho tetap pada posisinya hingga dengan jelas Sulli dapat melihat dari dekat wajah Minho yang hanya beberapa senti darinya.

TBC