Title : MIRRORS II chap 5 : Is it BOND?
cast : CHOI JINRI (f(x)) | CHOI MINHO (f(x)) | others
author : Devina Sandy
length : Chaptered
rating : PG-17 ;D
Genre : Fantasy, Romance, sad, hurt, crime
Jinri perlahan menghabiskan segelas penuh susu hangat dalam
genggamannya, meneguk minuman itu sampai habis dan tak tersisa hingga dasar
gelas. Pria bermata sipit dan mengenakan jas putih khas seorang dokter hanya
tersenyum sembari menggeleng-geleng kecil melihat tingkah lucu Jinri.
“Kau
baru saja menghabiskan makan siangmu, dan kau menghabiskan segelas penuh susu
full cream. Kau tidak takut gemuk?” tanya Siwon heran pada Jinri yang tengah
mengusap bibirnya dari cairan susu yang masih menempel.
“Aku
lapar sekali... sejak pagi aku tidak makan. Kau lihat porsi kecil makan siang
yang diberikan rumah sakit ini tidak cukup untuk mengisi perutku.”
“Kau
tidak makan sejak pagi? Kau seharusnya menjaga kesehatanmu... aku paling tidak
suka saat melihatmu berkali-kali masuk rumah sakit. Aku...m ” ceramah Siwon yang
membuat Jinri menatap sepasang mata kekhawatirnya.
“Ige
bwoya? Kau mengingatku sebagai Sulli? Ini pertama kalinya kita bertemu di rumah
sakit Siwon-Ssi.”
“Mianne...
ini terasa seperti bicara pada yeodongsaeng-ku
sendiri. Mianne, jeongmal mianne.” Jawab Siwon sembari mengusap tengkuknya
sedikit merasa malu.
“Gwenchana...
aku suka saat orang lain perhatian padaku. Aku sangat sangat sangat kurang
perhatian.” Sahut Jinri disambut senyum cerahnya.
Siwon
terpana memandang senyum itu, walau sedikit berbeda tapi senyum itu cukup untuk
menyembuhkan rasa kerinduan pada adiknya yang telah lama meninggal “Jadi... apa
hubungangmu dengan Sulli?”
Pertanyaan
yang terlontar dari mulut Siwon membuat Jinri mengerjap-ngerjapkan matanya,
bingung harus memberi jawaban seperti apa pada pria yang telah digandrungi jutaan
rasa penasaran itu. “Aku adalah... yeojachingu
dari mantan namjachingunya Sulli?
Aniy... aku akan menjadi mantan yeojachingu
dari mantan namjachingunya Sulli?” jawab
Jinri yang lebih mirip pada sebuah pertanyaan dibandingkan sebuah jawaban,
karena terdapat intonasi bertanya serta kebimbangan saat ia memberi jawaban
pada Siwon.
Siwon
menggaruk kecil pelipisnya. Ilmu kedokteran yang ia punya tidak cukup pandai
untuk mencerna jawaban Jinri. Walau begitu, ia dapat menangkap point dari
jawaban mengambang dari Jinri. “Sssss, Geure...
seingatku, mantan Namjachingu Sulli hanya ada satu. Nama namja itu adalah Choi
Minho. Kau adalah kekasihnya? Kekasih Choi Minho?”
Jinri dengan
wajah datar hanya mengangguk kecil. Sejujurnya ia bingung harus menyebut
dirinya apa, karena kurang dari satu jam lalu Minho terlihat marah besar
padanya. Ia takkan kaget, jika besok statusnya di mata Minho sudah berubah dari
Kekasih menjadi musuhnya.
Choi
Siwon membelalakkan sepasang mata sipitnya tak percaya. Orang macam apakah
pria bernama Choi Minho itu? Dulu adik kesayangannya jatuh dalam pesonanya,
sekarang seorang wanita yang mirip adiknya pun jatuh ke dalam pelukannya. Itu
sungguh terdengar mustahil, kejadian seperti ini lebih dapat dikatakan sebagai
Keajaiban.
“Waeyo
Siwon-ssi?” Tanya Jinri membuat Siwon
sadar dari berbagai pemikiran anehnya terhadap Minho.
“Ini
mustahil... Bagaimana ia bisa menjalin cinta bersama seorang yeoja yang mirip
dengan kekasihnya yang sudah meninggal? Jujur saja, itu sedikit membuatku
kecewa.”
“Kau
kecewa? Atas dasar apa? Siwon-ssi... kau takkan pernah menginginkan ada dalam
posisiku. Disini akulah yang paling kecewa dan tersakiti. Mencintai seorang Namja yang hanya menyukaiku
karena aku mirip mantan kekasihnya yang sudah meninggal. Keluarganya memanggilku dengan sebutan Sulli
dan kadang membandingkanku dengan yeodongsaeng-mu. Apa tidak terdengar menyedihkan?”
Sejenak
Siwon terdiam dan menatap sepasang mata yang hampir basah itu, tidak ada
kepalsuan, hanya ada kepahitan. Jinri pun bingung atas ucapannya sendiri, sejak
kapan dirinya begitu terbuka dan mengungkapkan seluruh kegundahannya yang ia
pendam selama dua tahun di hadapan seorang asing yang kini tengah menatapnya
iba.
“Mi-mianhaee...
ini hanya terasa tidak adil saat kami semua benar-benar merasa kehilangan
Sulli, sedangkan ia dengan mudahnya menggantikan posisi Sulli dengan kehadiranmu.
Mianne...”
“Kau
salah. Di matanya, Sulli takkan pernah tergantikan.” Jinri menatap layar
ponselnya yang menyaala, mengusap lembut foto sosok pria yang menjadi wallpaper
di layar ponselnya, Choi Minho.
Siwon
mulai merasa canggung setelah membicarakan perihal Minho bersama Jinri. Ia
bahkan meraa begitu bersalah telah membuat gadis di hadapannya harus
mengungkapkan perasaannya agar Siwon dapat memahami rasa sakit yang dipendam
oleh Jinri.
“Mmm,
kau lahir tanggal berapa?” tanya Siwon jelas-jelas mengalihkan pembicaraan.
“24
April 1993. Waeyo?”
“Ah,
itu beda setahun dari Sulli. Kupikir jika kalian lahir di tanggal dan tahun
yang sama itu berarti kalian adalah saudara kembar. tapi itu tidak mungkin,
eomma-ku takkan mungkin membuang salah satu dari kalian. Eomma-ku orang yang
sangat baik. kau lihat? Putranya pun seorang dokter. Haha!” Siwonpun menertawai
pendapat garingnya sendiri, membuat Jinri menggeleng kecil melihat tingkah
dokter spesialis patology di hadapannya itu.
“Menyenangkan
punya keluarga lengkap Siwon-ssi?”
“Aniy,
Mereka semua sudah ada di tempat yang jauh lebih baik sekarang.” Ujar Siwon dan
Kini giliran Jinri yang terdiam dan menaikkan kedua alis matanya meminta Siwon
memperjelas ucapannya barusan.
“Eomma-ku,
Appa-ku, yeodongsaeng-ku semua sudah meninggal. Aku hanya memiliki seorang yeodongsaeng
angkat dan ia sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Kau tahu, ia pasti
speechless saat melihatmu, kau benar-benar mirip Sulli.”
“Ah,
Mianne... kau terlihat begitu normal, tidak seperti seseorang yang sedang
kesepian. Aku iri sekali dengan Sulli yang memiliki Oppa kandung sepertimu.”
Ekspresi
Siwon sedikit berubah. Kandung? Siwon tersenyum
“Aku dan Sulli adalah saudara tiri, ayahku menikah lagi dengan ibunya.
Aniy, Tidak sepenuhnya tiri, kami satu ayah.” Perjelas Siwon.
“Wow,
struktur keluarga yang sedikit... rumit.” Balas Jinri yang dibuat takjub dengan
riwayat keluarga Siwon yang seluruhnya terdengar unik. “Walaupun berbeda ibu,
tapi kau terlihat sangat menyayangi Sulli. Itu bahkan membuatku semakin iri.
Ikatan yang kuat.”
“Ikatan?
Ah, ne... tak ada yang bisa memisahkan ikatan darah. Kkkk~” Siwon terkekeh,
hingga tatapan matanya berlabuh pada jam dinding yang tergantung di dinding
kamar itu. “Aigoo, 15 menit lagi salah satu pasien kami akan melakukan operasi.
Aku harus bergegas.”
“Ah,
Mianhae sudah membuatmu menghabiskan waktu yang tidak berguna berbincang
bersamaku.” Ujar Jinri seraya menundukkan kepalanya memberi permohonan maaf
serta sebagai tanda hormat pada Siwon yang jauh lebih tua darinya.
“aniy! Aku sangat senang
berbincang denganmu. So, can i get your number?”
Jinri tersenyum manis, entah
mengapa ia begitu bahagia saat mengetahui
Siwon takkan membiarkan perbincangan mereka berakhir begitu saja di
tempat mengenaskan seperti rumah sakit ini. Jinri menyebutkan satu-persatu nomor
miliknya yang dapat Siwon hubungi, siwon dengan cekatan menuliskan nomor ponsel
Jinri di ponsel i-phone nya.
“Gamsa Hamnida... hubungi aku
saat kau perlu, aku dokter andalan disini kekeke~. Annyeong~.” Canda Siwon seraya tersenyum mempesona dan
melambaikan tangannya pada Jinri yang tengah membalasnya dengan senyuman
termanis miliknya. Senang sekali? Ya, Jinri sangat-sangat senang. Kenapa? Jinripun tidak memahami dirinya
sendiri, mungkin karena terlalu bahagia saat orang lain menaruh rasa peduli
terhadap dirinya yang mengenaskan.
Jinri terpengaruh Siwon dan
ikut-ikutan memperhatikan jam yang tergantung cantik di dinding “Seharusnya aku
bisa pulang sekarang. Tapi, aku harus pulang kemana?” Jinri yang sejenak
melupakan masalahnya bersama Minho akibat candaan kecil Siwon kini masalah itu
menguak lagi ke permukaan, membuat perut serta kepalanya sakit, gejala umum
dari rasa gugup yang berlebihan.
Setelah beberapa menit bergumul
dengan pemikirannya sendiri, Jinri pun mengambil keputusan “Di saat seperti
ini... hanya Victoria oenni yang bisa kumintai tolong.”
*****
Victoria
melangkah cepat di sepanjang koridor rumah sakit. Kaki jenjang dan mulusnya
bergerak dinamis, high hells merah menyala serta mini skirt hitamnya mebuat
wanita itu sesaat menjadi pusat perhatian orang-orang yang dilewatinya. Matanya
berhenti pada sebuah ruang kecil tanpa pintu yang hanya ditutupi gorden sebagai
pembatas antara pasien dengan pasien yang lainnya.
Victoria
mengintip melalui sela-sela gorden, dan tebakannya benar. Gadis yang sudah
dianggapnya adik sendiri itu sedang berbaring lemah menatap langit-langit rumah
sakit itu. Kedua pipi pucatnya basah dan mata kecilnya semakin terlihat kecil
karena membengkak.
“JINRI-YAA!!”
seru Victoria, membuat Jinri terkejut dan menoleh pada sumber suara. Jinri
tersenyum lega. Seseorang yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang menemuinya.
Melihat senyum kelegaan itu, bukannya membalas senyum Jinri, Victoria malah
terlihat emosi “Wae? Apa yang terjadi? Kau membuatku takut! Tiba-tiba
mengabariku keadaanmu yang seperti ini. kemana para perawat? Apa kau sudah dapat
penanganan khusus? Kenapa kau masih di ruang ini? kau mau pindah ke ruang VIP?”
tanya Victoria panjang lebar dan beruntun layaknya gerbong kereta api yang tak
kalah panjang.
“Oenni...
jangan khawatir. Asma-ku kambuh dan aku hanya pingsan. Aku tidak apa-apa.”
“Mwo? kau
bilang ini biasa? Lihatlah hal biasa itu sudah membawamu ke rumah sakit ini!
ommona...” omel Victoria seraya membelai lembut rambut kemerahan milik jinri.
Jinri tersentuh, rasa iba Victoria terhadap orang lain patut diancungi jempol.
Dan lihatlah responnya terhadap Jinri,
seolah Jinri adalah saudara kandungnya. “Kemana Minho? apa dia sudah tahu kau
ada disini?”
Jinri
membelalakan mata kaget. Dia tak menyiapkan jawaban dusta seperti apa yang akan
dia beri pada Victoria. Suara kecilnya tertahan di tenggorokan, ingin berbohong
sekaligus ingin menangis. Ia tidak bisa mengatakan bahwa Minho beberapa jam
lalu meninggalkannya begitu saja dalam keadaan seperti ini. ia tidak bisa.
“Apa yang
terjadi pada kalian berdua?” tanya wanita itu sekali lagi, menambah kegugupan
Jinri. Ia takkan pernah bisa sepenuhnya jujur pada orang lain. Ia memaingkan
wajahnya, menatap ke arah lain. Jinri tahu jelas wanita di hadapannya itu
seseorang yang lebih berpengalaman karena ia jauh lebih tua. Ia pasti tahu apa
yang sedang terjadi.
“Aku akan
menghubungi Minho.” ujar Vic seraya meraih ponsel dari tas merahnya.
“Andwe! A-aku
sudah putus dengannya. Ka-kami sudah berpisah.”
Victoria hampir
menjatuhkan ponselnya. Victoria menggeleng pelan. “Aku sudah menduganya. Bocah
tengik itu menyakitimu lagi?” Lagi?
Seolah Vic tahu benar apa yang telah dialami Jinri selama 2 tahun saat
mendampingi seorang minho.
“Oenni...”
panggil Jinri pelan. Victoria masih menatap gadis itu dengan raut wajah yang
sama, ujung alisnya sedikit tertaut. Jinri sangat mengerti ekspresi macam apa
itu. Ekspresi bingung khas milik sahabatnya. “Aku tak bisa menjelaskannya
padamu ini terlalu rumit untuk dijelaskan.” Sambung Jinri yang seketika membuat
Victoria bangkit dari posisi awalnya yang duduk di sisi ranjang Jinri.
“Kau tak
pernah mau menjelaskannya padaku. padahal aku sungguh-sungguh peduli. Aku ingin
mebantu menyelesaikan masalahmu. Lihatlah dirimu! Kau benar-benar...” Victoria menghela
nafas, bersiap untuk mengucapkan kata selanjutnya “Kau... Menyedihkan.”
Victoria
menyesal telah mengatakan hal itu. Ia melangkah mundur dan berjalan
meninggalkan Jinri yang merasa seperti orang bodoh sekarang. Air matanya
mengalir lagi, membiarkan tetesan air matanya membasahi blouse hitam yang ia
kenakan. Semuanya sudah berakhir, perjuangannya... berakhir.
Victoria
terduduk di salah satu bangku panjang di halaman rumah sakit. Dadanya sesak
hanya karena memikirkan perasaan Jinri. Berlebihan? Tidak untuk seorang
Victoria yang dulunya memiliki seorang adik sakit-sakitan dan berakhir dengan
kematian di usia dini. Ia melihat diri adiknya di dalam jinri. Oleh sebab itu
ia memperhatikan Jinri seolah Jinri adalah adik kandungnya. “Bagaimana anak itu
tetap mempertahankan cintanya selama dua tahun dengan pria yang terus-menerus
menyakitinya? Choi Minho... kau akan menyesal telah melepaskan orang yang
paling mencintaimu...” Victoria menatap langit biru tenang yang bernaung di
atasnya, memperhatikan bagaimana awan-awan putih itu berjalan dan tertiup angin. “Ini belum berakhir, ia akan kembali pada
Jinri. Ia pasti kembali, seperti awan dan langit... Walaupun awan menghilang,
ia akan muncul kembali di langit. Kita lihat saja.”
****
3 hari berlalu
sejak hari tersulit bagi Jinri itu terjadi padanya. Selama dua hari juga Jinri
dan Minho tidak pernah bertatap muka satu sama lain bahkan untuk berhubungan
melalui ponsel. Minho tak pernah mencoba menghubungi Jinri begitu juga
senaliknya. Butuh waktu untuk menenangkan diri bagi minho dan mencoba
menjernihkan pikirannya sebelum ia mengambil keputusan yang salah untuk
kelnajutan hubungannya dengan Jinri.
Jinri kini
tengah bertopang dagu di hadapan meja kerjanya. Matanya menatap kosong ke
depan. Victoria yang sejak beberapa detik sudah ada di ruangan kerjanya pun
tidak ia sadari. Vic menghela nafas saat memperhatikan Jinri yang sejak keluar
dari rumah sakit selalu saja nampak melamun dan konsentrasinya menurun. Vic
berjalan mendekati meja kerja Jinri, melambaikan tangan tepat di hadapan wajah
gadis berambut sebahu itu. “Aegy...”
Jinri
tersadar “ Eoh? Oenni... waeyo?”
“Ini
sudah jam makan siang. Kita makan siang bersama kajja.” Ajak Victoria yang
disambut dengan wajah bengong Jinri saat melihat jam tangan elegan yang
melingkar di lengan langsingnya.
“Ini
jam makan siang? Tapi Aku tidak merasa lapar...” Ujar Jinri seraya
mengusap-usap perut ratanya. “Geure, aku akan bersiap-siap.”
“Ne.
Aku tunggu di mobilku.” Balas Vic yang kemudian meninggalkan Jinri sendirian di
ruangan kerjanya. Jinri menggembungkan kedua pipinya. Bukannya tidak suka
menghabiskan waktu makan siang bersama Victoria. Hanya saja, calon suami
eonninya itu selalu ikut makan siang bersama. Jinri selalu merasa iri melihat
kemesraan natural pasangan itu. Selain itu, ia juga semakin merindukan Minho.
Drrrrt....
Drrrt...
Ponsel
Jinri bergetar di dalam tas hitamnya. Perhatiannya teralih menatap layar ponsel
dan membaca nama penelepon. Jidat Jinri mengernyit, nomor tidak dikenal
menghubunginya. Jinri bimbang ingin menerima panggilan itu atau mengabaikannya.
Bukannya berlebihan, Jinri masih khawatir terhadap terror yang terjadi beberapa
hari lalu pada Kim Heechul dan dirinya.
Drrrt... Drrrtt.....
Ponselnya bergetar lagi. Jinri dengan ragu menggeser green
button dan kemudian mengangkat panggilan “Yeoboseyo...”
“Yeoboseyo
Choi Jinri...” Sahut suara bariton seorang pria dari seberang dengan
ramah.
Jinri merasa
ia pernah mendengar suara itu. Tapi dimana? “Nuguya?”
“Choi Siwon...
kau mengingatku bukan?”
Senyum Jinri
mengembang. Entah mengapa, Ini menjadi sebuah kejutan baginya. “Aigoo... aku
hampir mengira hal yang bukan-bukan.”
“Wae? Kau
mengira aku adalah penipu yang akan mengirimimu sebuah kulkas dua pintu?”
jawaban Siwon lagi-lagi membuat Jinri tersenyum manis yang tentunya tak dapat
dilihat oleh kedua mata sipit milik Siwon. “Apa kau sibuk?” Sambung Siwon?”
“Aniy...
aku sedang istirahat, ini jam makan siang.”
“Kebetulan
sekali! Aku juga sedang istirahat. Makan sianglah bersamaku, jeball...” rayu
Siwon dengan nada manja. Memang terdengar aneh saat permohonan dengan nada
manja itu diucapkan oleh seorang Siwon yang notabennya adalah dokter paling
tampan dan cool di rumah sakit tempat ia bekerja.
Jinri tak
pernah berhenti tersenyum sejak ia bicara dengan Siwon. “Aku sudah membuat
janji dnegan sahabatku. Alasan kuat apa yang harus membuatku membatalkan janji
dan makan siang bersamamu?”
“Oh, ayolah...
apa kau tidak menaruh belas kasihan pada pria tua kesepian ini? ia tak memiliki
teman lagi utnuk diajak makan siang. Semua yeodongsaengnya pergi
meninggalkannya. Ayolah... jeball.”
Jinri menutup
mulutnya menahan tawa. Entah kenapa, tapi permohonan itu terdengar sangat lucu dan
manis di telinga Jinri. “Geure... aku akan menemanimu makan siang mewakili
semua yeodongsaengmu. Aku menaruh belas kasihan pada pria tua ini.”
“Jinjaaa??!
Gomawoo... aku akan mentraktirmu, kau tenang saja.”
“Haha. Geure,
kau ingin aku menemuimu dimana?”
“Green leaf
Resto. Tidak jauh dari rumah sakit tempatku bekerja.” Tearng Siwon yang membuat
Jinri mengangguk mengerti
“Baiklah, aku
akan kesana. Annyeong”
“Annyeong~~~~”.
KLIK
Jinri tersenyum kecil, dari dalam
hatinya ia yakin ia sedang merasa bahagia. Kenapa? Entahlah, yang ia tahu ia
hanya sedang bahagia. Jinri menulis pesan baru utnuk Victoria.
To :
Vic Oenni
Oenni,
Mianne... neomu Mianne... aku tidak bisa makan siang bersamamu hari ini.
maafkan aku sudah membuatmu menunggu. Neomu mianne oenni. Makan sianglah dengan
baik bersama Changmin oppa^^. Saranghae eonni <3
Jinri
menghela nafas, ia yakin ia telah membuat Victoria mendumel kecil dalam
mobilnya. “Mianne oenni... entahlah gadis macam apa aku ini yang membatalkan
janji makan siang dengan sahabatnya demi makan siang bersama pria asing yang
baru dikenal 3 hari lalu. Aigoo... Jinriya...” ucap Jinri pada dirinya sendiri
seraya melangkah keluar dari ruang kerjanya yang menjenuhkan.
****
Jinri melangkah melalui sebuah pintu resto
yang terbuka secara otomatis. Ini kali pertamanya Jinri makan siang di tempat
ini. nuansa elegant coklat tua yang dipadu padankan dengan hijau gelap membuat
mata terasa lebih dimanjakan setelah melewati siang hari yang panas dan
melelahkan ini. Jinri mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan hingga matanya
tertuju pada seorang pria yang tengah tersenyum dan melambaikan tangan padanya,
choi Siwon. Jinri membalas senyum itu dan segera menghampiri Siwon.
“Kau
sudah lama menunggu?” tanya Jinri membuka obrolan.
“Aniy...
baru bebrapa menit aku menghangatkan kursi ini. pesanlah makanan yang kau suka,
jangan sungkan. Aku pasti mampu membayarnya.”
“Yaak~~
Siwon-ssi. Berhentilah membuatku ingin tertawa.”
Keduanyapun
terkekeh bersama. Jinri tidak mengerti mengapa ia merasa telah lama akrab
dengan pria di hadapannya. ia nyaman, dan tak merasa asing di hadapan Siwon.
“Karena kau yang traktir, kumohon kau yang memesankan makanan untukku.”
“Jeongmal?
Geure...”
Siwon
pun memesankan beberapa makanan untuk mereka berdua. Mereka berduapun menungggu
pesanan sambil mengobrol santai membicarakan pekerjaan serta kegiatan
masing-masing. Tanpa ada membicarakan Minho maupun tanpa membicarakan Sulli.
Jinri menikmati moment ini, melepas rasa stressnya setelah tersiksa memikirkan
minho, Minho dan Minho. Siwon seperti angin yang menyegarkan. Ia lucu dan tidak
membosankan. Membuat Jinri sejenak melupakan dunia yang selalu menyeretnya
dalam perasaan yang tak menentu. Perasaan macam apa yang dirasakan Jinri?
“Kau
lahir diamana?”
Jinri
tersedak dan sedikit terbatuk lalu kembali mendongak pada Siwon yang menatapnya
khawatir “Aku lahir di Korea... besar di Jepang?”
“Jepang??” sahut Siwon membulatkan sepasang mata sipitnya.
“Ne...
waeyo?”
“Ah,
aniy... “ jawab Siwon sembari melanjutkan menyuap ke dalam mulutnya makanan yang
telah diantar pelayan beberapa menit lalu. Jinri memeperhatikan wajah Siwon
yang terlihat masih berpikir. Apa seorang gadis yang besar di Jepang terdengar
aneh?
Beberapa
menit berlalu, Siwon dan Jinri telah menghabiskan makan siang mereka. Jinri
akan berkunjung lebih sering ke restoran pilihan Siwon ini, bumbu yang pas dan
rasa hidanganya yang menggugah selera membuat Jinri yang awalnya tak memiliki
selera makan selama 3 hari ini dapat menghabiskan santapannya tanpa tersisa
sedikitpun di atas piringnya. Setelah beberapa menit mengobrol, akhirnya
kebiasaan Siwon untuk melirik jam dinding itu terulang kembali. Membuatnya tersadar
ia harus segera kembali ke rumah sakit. Sungguh seorang dokter yang bertanggung
jawab.
“ini
saatnya aku kembali ke rumah sakit. Kau belum ingin kembali ke kantormu?”
“Oh,
aku masih punya waktu 20 menit lagi... jika kau ingin kembali ke rumah sakit,
aku tidak apa-apa Siwon-Ssi”
“Geure...
mianhae meninggalkanmu. Lain kali aku akan mentraktirmu makan lagi. Kau tidak
membenciku karena ini kan?”
Pertanyaan
tersebut sukses membuat Jinri terkekeh pelan. “Aku bisa aja membencimu jika kau
selalub memberiku segelas susu setiap kali aku makan siang.” Ujar Jinri seraya
menunujuk sebuah gelas kosong yang tadinya penuh dengan susu vanilla.
“Tapi
kau menghabiskannya...”
“Tapi
aku bisa menjadi gemuk...”
“Itu
untuk kesehatanmu juga. Wanita karir sepertimu biasanya akan kerja lembur
hingga larut malam. Susu baik untuk kesehatanmu.”
“Yak...
Siwon-ssi kau cerewet sekali.” Ujar
Jinri dengan jidatnya yang sudah mengkerut heran dengan pria itu. Ya, jinri
tahu... pria ini sedang menganggap dirinya adalah Sulli, adiknya. “Kau pikir aku Choi Sulli?”
Siwon
diam tak bergeming menatap sepasang mata yang persis dengan yang dimiliki
adiknya yang sudah lama meninggal. “Kau bukan Choi Sulli. Kau Choi Jinri... kau
akan tetap menjadi Choi Jinri. Aku bukan menganggapmu sebagai Choi Sulli tapi
sebagai yeo-dongsaengku.”
Kali
ini Jinri yang dibuat terdiam dan tak bisa menyahut apa-apa. Ini berlebihan!! Terlalu
berlebihan!! Mereka berdua baru mengenal satu sama lain sejak 3 hari lalu dan Siwon sudah menganggap
Jinri sebagai adiknya perempuannya? Yang benar saja! Jika dia bukan Siwon, Jinri
pasti sudah menertawai pria dewasa ini dan pergi meninggalkannya sendirian di
restoran itu. Tapi... kenapa Jinri tak melakukannya? Keduanya saling
bertatapan, mencoba membaca pikiran masing-masing.
‘Bond... it’s a bond. Ada ikatan di
antara kita berdua. Tapi ikatan semacam apa? Kita bukan saudara, bukan sahabat,
bahkan kita baru mengenal satu sama lain. Apa kita saling jatuh cinta?’
TO BE CONTINUED
HOLAAAAAA!!! (Berisik
woy!! *dilemparin reader pake sapu ijuk*) ada yang masih ingat ff ini? FF
yang tidak jelas jalan ceritanya dan tidak jelas bagaimana kelanjutannya sama
seperti nasib authornya?? *dor*
3 chap lagi!!! 3 chap
lagi dan Mirrors II akan tamat-mat-mat-mat...
Mianhae ya
pengetikannya aspal asal dan abal
serta typo yang bertaburan layaknya pasir di pantai dan layaknya dedaunan di
musim gugur (-_-) semoga pembaca tidak kabur karena jalan ceritanya sedikit
agak ngawur , eh, eh, kenapa jadi dalang OVJ guwee?! xD
Sekali lagi, Sorry
for my late update... dan selamat datang untuk angga oppa *peyuk* Miraclenya jangan lupa dilanjutin... juga
untuk author talita... drabblenya cetaaarrr!!! *reader : muncrat woy!!!* selamat datang yaa... aku seneng loh liat
authornya makin banyak. Dan admin... bagaimana kabar ff anda?? Saya jadi
jangkit oenni loh... malas buka MS word. Kekeke~~~
Eh, guwe kebanyakan bacok
bacot ye? Yaudah, notice : jangan lupa
tinggalin comment buat authornya. Wajib bagi yang baca maupun tidak *loh*
Sedemikian bacot
saya, sampai jumpa di TSC part berapa, author lupa... Bye~~~ peyuk catu-catu
reader. Hidup MINSULIANS!!!
hah! siwon oppa jatuh cinta ma jinri? ANDWE!!!!
BalasHapusminsul tetap MINSUL!!
lnjut ya thor.. :)
So glad see ur update authornim :)
BalasHapusSekarang Minho dan Jinri berpisah! Oh tidak.. :( kesalapahaman yang terjadi harus diselesaikan. Dan sekarang hadir seorang Choi Siwon yang kini menjadi penghiburnya, namun satu hal pasti bila Siwon peduli dengan Jinri ini mungkin karena manipulasi wajahn Jinri dan Sulli yang mirip. sangat berharap Siwon tidak akan dilema dengan perasaannya, dan mungkin Jinri menganggap ini ikatan karena tidak ada orang selain Heechul dan Victoria yang memperhatikannya, dan kemunculan Siwon tepat pada saat Minho dan Jinri sedang dalam badai... Siwon disini bagai secercah angin hangat yang menghangatkan Jinri karena masalahnya dengan Minho.
Big hoping MinJi will be together again :) and I will believe with Victoria words... "Minho will be with Jinri again" Fated will bring them together^^
NIce chapter :) and I want s'more authornim kekeke. Update soon and Fighting!!!! Take Care!!!
Males ganti akun ahhhhhh. . Holaaaaa devina. . Admin iswarii Here . .
BalasHapusDoooh, nih part cuma ada Siwon ama Jinri aja. Kemana Minho ??? #NyemplungKeLautMungkin. .
Ewwww. . Jepang ??? Ada apa dengan jepang ??? Kok Wonie mikir waktu Jinri bilang Jepang ??
Dan seperti biasa. . Saaayaaaaa Meweeeeek. . #LapIngus. . Knapa begitu menyentuh hati weeeeh ini cerita. Hiks. . Hiksss.
Babang Hee juga tiba2 raib. . Doooh. . Tante Vic. . Baek banget sih kamu itu. Pantaslah om Chang klepek2. . Dooooor.
Abis ini TSC yaaak ??? Okeeeeh ditunggu next part nya devinaaaaaaa. . XD
Jgan2 mereka bersaudaraan lg,,,, wah klu ya daeak bget tuh hehe.....
BalasHapusDan minho kmna tuh ko ga muncul2,,, d tggu lanjutanya ne...
hemennnnn (-_-)
BalasHapusada apa dengan jepang? siwon jinri kyak punya ikatan batin juga, bener2 deh ni author horor, ngeselin bgt, bkin orang penasaran aja,
eh ia, tuh minho ngilang dari peradapan, mana dia LOL
NEXT PALLI JUSEYO (:P)
Masih ingat thor sama ff ini soalnya ditunggu2 juga hhii
BalasHapusAduh di chapt ini tak ade moment minsul
Jangan smpai siwon jatuh cinta sama ssul :'' oh no!
Tetap minsul jjang
Ehh thor pnasaran loh, ada apa dngan jepang? Yang buat siwon smpai kayak kaget gitu ihhh
Wait thor next chap
Jgn lama2 ne :*
Oh minho knpa cba mrah sma jinri ayolah maafin ya jeball hihihi
BalasHapusSiwon oppa suka sma jinri ? Nggak kan eon ? Siwon oppa cma nganggp yeodongsaeng aja kan eon ? Klo bner jinri yeodongsaenya siwon oppa asik dong jinri pnya kakak kekeke , ada dengan jepang eon ? Penasaran hehe
Next ne eon :)
yah yah yah. .
BalasHapuspenasaran akhirnya thor, lanjut lah. tapi jngan lama2. . :)
Akhirnya di post jg, jinri kasian ɪ̣̝̇ÿ̲̣̣̣̥Ω̶̣̣̥̇̊ , siwon jgn suka ma jinri kasian minho nya. Nex jgn lama2 ɪ̣̝̇ÿ̲̣̣̣̥Ω̶̣̣̥̇̊ min
BalasHapusWah wah wah kenapa end nya jadi menjurus sama om siwon =_= next next next!! *gebrak meja* ff ini gak pernah gak ngebuat gua sakit hati(?) Dua jempol kaki deh buat authornya! /eh. TSC-nya cepet diupdate thor, lumutan lumutan dah gua nunggunya-_,-
BalasHapusHidup minsullians!!!!!!smangat 45
BalasHapusKok minhonya kaga ada thor.....pnasaran nih sbenernya apa yg dirasain siwon and jinri apa mreka jtuh cnta??????????
Nih klanjutanya mau brpa blan lg thor...:-)
Msih 3 chap,,,ayolah jgn lma"
FIGHTING author dev
Aaaaaa...
BalasHapusMinji pisah >_<
Knp si minong gag mau denger penjelasan si jinri...
Untung msh ada vic eonnie...
Dan mmg ini partnya siwon ama jinri...
Mereka pnya ikatan batin?
Dan knp siwon kaget dgn jinri yg besar di jepang???
Apakah sbnarnya yg terjadi???
Ahhh...msh horror ini...misteri...
Si devina emg suka bikin org pnasaran >_<
Partnya sedih ini
Lanjut dev..
Ming nya kemana eon? udah main pergi begitu aja ninggalin jinri, sekarang malah hilang ditelan bumi -_- terus pula lagi enak enak baca tau tau ada bacaan TBC -_-
BalasHapusokedeh ditunggu chapter selanjutnya eon :D fighting nee ^_^9
Hahh??maksudnya apa thor saling jatuh cinta?jinri haruusss sama minhoo. Tapi kenapa rasanya semuanya kaya berhubungan ya thoor??penasarann. Lanjut ya thoor,chap selanjutnya banyakin minsul nya :D. Ditunggu
BalasHapusLanjut yaa thoor chap selanjutnya banyakin minsul ya :)нáàª;)нàâª:pнà᪪>:O:Dнàâ㪪:p#:-s
BalasHapusmwooo?? pliss jangan ampe jinri ama siwon jatuh cinta! andwee!! kyaa ming kemana?? kok gak muncul di part ini, jadinya kebanyakan momentsnya jinri ama siwon. T^T ming juga sih, makanya jangan lama2 marahnya nnti jinri-nya direbut ama siwon baru nyesel-_-!
BalasHapuspliss jinri ttep harus ama minhoooo... TITIK! #maksa *biarin :p*
yaa allah! thor ni ff aku tunggu2 lanjutannya baru nongol-_-! keke~ #peace# :3 lanjut ne, jangan lama2 ok. #maksa'again'! *ditabokpakesendal*
ceritanya keren!!! uda lama banget nunggunya ini
BalasHapusjinri sama siwon aja. minho sama sulli yang hidup lagi karena ada orang yang mohon sulli hidup lagi di kaca ajaib, pasti minho seneng kalau sulli hidup lagi walau aneh tapi terdengar lebih ajaib sama keren.
rasanya jinri itu beda banget sama sulli walau mirip tapi serasa bukan tentang minsul, jinri juga terlalu dewasa gak seimut dan sepolos sulli jadi hidupin aja lagi sullinya hehehehe
Astagaaa, 3 chapter lg mirrors II bakal tamatt, tp di chapter ini, minho masih belom nunjukkin batang hidung nyaa. Kemana aja nih si ming?? Ga mungkin kann kalo jinri jatuh cinta sm siwon?? Aahh penasarann. Nextt minnnn (y)
BalasHapusAaahhh ikatan cinta !!! TIDAKKK siwon tidak boleh cinta sama sulli .. Sulli punya minho .. Hehehe
BalasHapusSiwon sama aku ajaa #plak .. Hihihihihi
Lanjutt min penasaran ni ..
nah nggak ada momen minsulnya di sini :(
BalasHapuskasian sih si jinri, minho juga kasian sih tapi harusnya dia minta penjelasan lengkap dulu sama sulli eh jinri maksudnya hehe
seneng sih siwon deket sama jinri wkwkk mereka lucu kalo jadi kakak-adek :D yakin bgt deh siwon cuma anggep sulli jadi adeknya hehe
btw thor cepet dilanjut yaa, penasaran maksimal nih sama ff ini :( hehe pengen liat momen minsul a.k.a minri lainnya hehe
Yahh minsul nya dikit disini, tapi seru thor hidupnya sulli susah bgt kayaknya. Siwon sm sulli ada apa ini wah wah wah ditunggu kelajutannya thorr
BalasHapusada hubungan apa jinri sm siwon pas di "Jepang"?
BalasHapusminho kemana ihh, beneran ngmbek yah ampe ga nghubungin berhari2 gitu :(
thor jgn sad ending yah bisi dilempar pake ijuk!!
min, kok jinri mulu yg diceritain, Minho oppa nya mana ? :(
BalasHapushmm, sedikit membingungkan alurnya, dan makin susah ketebak endingnya, habis Minho oppa sama sekali gk ada muncul dalam cerita di chapter ini :(
biar bagaimanapun, saya akan tetap menanti dengan setia untuk setiap update-an chapternya, coz saya udah penasaran abis. hhe ..
ditunggu next chapternya ya min :)
jangan" sulli dan jinri saudara kembar lagi jadi siwon oppa merasa ada ikatan dekat gitu... yaudah ga usah nebak dulu bikin pusing ....
BalasHapuslanjut thor chapter selanjutnya ....
waahh.. aku agak heran dan penasaran nih..
BalasHapusmungkin gak yah klo jinri tuh ada sesuatu dengan kel. sulli..
ato mungkin aja pada jaman dulu nya sulli dan jinri tuh ada kaitan yang belum ter-ceritakan.. hoohoo
daebak deh..
suerrrrrr penasaran..
jd jgn lama2 ya thoorr..
huhhhft bt... knpa galau galau gitusih minsul.
BalasHapushmmm
ko sull di cuekin ming sih.
yayayya... siwon oppa juga ngerasa kalo jinri tuh mirip suli.. serasa adiknya gituu,, yyaa meski bukan
gimana yaaa kalo amber ngeliat jinri, #pasti nyangkanya reinkarnasi nya sulli eonni... huuuuaaa
minsull.... keep smile
part ini minsul lagi ga akur ya ahhhhhhh -_-
BalasHapusminho oppa kemana T_T
aku mikirnya jinri sm siwon satu ibu gitu makanya ada ikatan batin wkwkwk ini msh pendapat sih :D
BalasHapusthor lanjutin dong
BalasHapusjinri sama siwon aja
minho sama sulli yang hidup lagi hehehehe
biar minsul tetap ada, kalau sama jinri rasanya aneh
Daebak eonni , next ne. Jangan sad end. :D hehe
BalasHapusmereka saudara? Jinri saudara angkatnya siwon? :O sekali lagi daebak! :) mianhae baru bisa baca :D
apa kmungkinan jinri m sulli sodaaan ea?? lw gk sodara npa bsa miriiip..ea kn???
BalasHapussiwon oppa meras jinri mirip dg adiknya klanjutanny dgn miho oppa gmn thor!
BalasHapus