True Love in Makawanisy [Chap 18]

 Tittle : True Love in Makawanisy [Chap 18]

Choi Minho | Choi Sulli | Choi Yun Gyeom | Cho Kyuhyun | Sulli's Family

Author : Dhecy Chyminh

Genre : Sad, Romance, Comedy

Lenght : Chaptered

Rate : 15

 ~AUTHOR POV~

Ketika membaca note kecil permintaan maaf Minho, Sulli hanya tersenyum simpul sekaligus mendengus kesal.

"Kenapa harus melalui kertas, kenapa tidak mengatakan langsung saja. Sebesar itu kah rasa gengsinya?” batin Sulli sambil menggeleng geleng kan kepala.

Setelah itu ia segera membersihkan tempat tidur mewah berukuran besar yang telah membuatnya nyenyak berbaring semalaman. Selesai membersihkan kamar, Sulli turun ke lantai bawah menuju dapur.

Walaupun di rumah itu terdapat banyak pembantu, tapi ia ingin menjadi menantu yang baik di hadapan Choi Yun Gyeom, apa lagi dalam note tadi, Minho memerintahnya untuk membuatkan sarapan.

~SULLI POV~

Baiklah walaupun tak selamanya aku menjadi bagian dari keluarga besar Choi Yun Gyeom, setidak nya aku bisa meninggalkan kesan manis di rumah ini. Berusaha untuk menjadi menantu yang baik, meski pun pernikahan ini atas dasar keterpaksaan toh tetap saja status ku istri Choi Minho. Aku ingin masalah ini cepat berakhir, agar suami ku di masa depan tidak terlalu menunggu lama.
Ku langkah kan kaki ku menuju dapur utama, lihatlah dapur nya saja semewah ini.

Ku buka perlahan kulkas raksasa yang lebih mirip seperti lemari baju 4 pintu itu perlahan, semua bahan makanan lengkap, untuk sarapan kali ini aku ingin membuat sup daging sapi dan kimchi.

“Nona muda.... ini tugas kami, nona tunggu di meja makan saja” seorang wanita menghampiriku dengan kepala menunduk, baru kali ini aku merasa di perlakukan layaknya tuan putri.

“Gwenchona ajjhuma, biarkan aku yang membuat sarapan setiap pagi mulai hari ini. Ajjuhma kerjakan saja tugas yang lain NE” jawabku dengan iringan senyum ramah.

"Tapi nanti kalau tuan besar marah bagaimana nona muda”

"Ini kan atas permintaan ku, jadi tenang saja aku yang bertanggung jawab”

"Nona muda benar-benar seperti malaikat, sudah cantik baik pula” ucapnya lagi yang sukses membuatku tersipu malu.

Selepas kepergian ajjhuma yang merupakan bagian dari pelayan di rumah ini, aku kembali melanjutkan aksi ku, mempersiapkan sarapan pagi sebelum monster jelek itu pulang.

#30 menit kemudian

Sarapan selesai, semua masakan aku hidangkan di atas meja makan dengan desain gaya eropa kuno.

"Sulli? kau yang menyiapkan semua ini?” sebuah suara sukses mengejutkan ku, ternyata itu adalah Yun gyeom ajjhushi, oh maksudku yun gyeom appa.

"NE appa, aku menyiapkan sarapan pagi ini” ucapku seramah mungkin dengan di iringi senyuman.

"Memangnya pelayan di rumah ini pada kemana? Seharusnya mereka yang menyiapkan sarapan”

“Ini semua atas permintaan ku appa, bukan salah mereka. Igo, aku buatkan sup panas. Cuaca hari ini kan lumayan dingin” mertuaku itu hanya tersenyum sambil menatap hidangan yang telah ku sajikan.

"Kau benar-benar menantu ideal Choi Sulli” rasanya senang bisa memuaskan hati seorang ayah, kini aku mulai merasakan bagaiman kehidupanku dulu sewaktu appa masih hidup.

“Oh mana suami mu?”

“Hah? Suami??” jawab ku bingung, namun lelaki paruh baya di hadapan ku ini lebih bingung lagi. Ya ampun aku lupa, aku kan sudah jadi istri anak nya.

“Eoh.... igo... Minho..... Minho oppa sedang jogging appa” ucapku terbata, dan apa tadi kata ku? Oppa? Ya tuhan kenapa lidah ku jadi salah ucap begini.

“Anak itu memang susah di beri tahu, baru saja menikah semalam pagi nya sudah lari pagi lagi” aku hanya tersenyum simpul sedikit kaku merespon nya.

“Lari pagi itu bagus untuk kesehatan jasmani appa, bukannya appa yang mengajariku untuk menyukai dunia olah raga” suara itu berasal dari seorang namja yang aku kenal, kapan dia muncul nya?

Ia melangkah menuju meja makan dan mengambil posisi untuk duduk. Tak bisa di pungkiri, dalam keadaan berkeringat dan menggunakan celana pendek serta jaket training seperti itu benar-benar membuatnya terlihat manly. Wajahnya sangat segar sekali, pantes saja monster ini bisa mempunyai body atletis... dia selalu menyempatkan diri untuk berolah raga, omo apa yang aku pikirkan.

“Yeobo... kenapa kau diam, aku lapar ayo tuangkan sup panas dan nasi itu untuk ku” ucapnya memelas seperti anak kecil, apa katanya? yeobo? Berani sekali dia bersikap manja padaku.

"Aku senang melihat kalian seperti ini” sahut Yun gyeom appa sambil tersenyum manis. Tubuhku menjadi kaku seketika, saat itu aku hanya menghidangkan sarapan untuk minho dan mengambil posisi duduk di sebelahnya.
Kami pun memulai sarapan kami, tak ada suara yang keluar selama kami menyantap makanan yang baru ku masak itu.

“Emmmmm.... kau sangat pandai memasak menantuku” ucap Yun gyeom appa tiba-tiba, aku hanya tersenyum malu mendengar pujiannya.

“Yaaa namja Choi, kenapa kau diam saja. Seharusnya kau mengucapkan pujian untuk masakan istrimu ini”

“Aku terlalu menikmati nya appa. Geureumyon... masakan mu sangat enak chagi, gomawo” tingggg ia memain kan sebelah matanya padaku, apa ini kenapa darah ku tiba-tiba mengalir cepat mendapat pujian darinya. Padahal aku tau ini bagian dari akting monster jelek bernama Choi Minho itu, tapi kenapa respon tubuhku seperti ini.

“Oh... hehe gomawo. Ayo appa, tambah sarapannya supaya cadangan stamina mu semakin banyak” ucapku dengan nada lembut.

“Oh ne... appa sudah kenyang Sulli-ya” jawab mertuaku itu lagi, Minho hanya diam sibuk mengunyah makanan nya, untung saja dulu eomma sering mengajari ku masak. Setidaknya ini menjadi bekal utama untuk ku sebagai menantu Choi Yun Gyeom.

“Kapan kalian memberikan ku cucu?"

“Uhuuuuuk.... uhukkkkkkkkkk......” sontak aku tersedak, ani bukan hanya aku. Monster barnama Minho itu juga ikut tersedak, sepertinya ia juga terkejut mendengar pertanyaan Yun Gyeom appa. Pertanyaan yang menurutku lebih mengerikan di banding dengan pertanyaan seorang mafia yang ingin membunuh.

“Wae? Kalian terkejut? Aku kan hanya bertanya”

“Ah appa.. aku harus segera ke Makawanisy pagi ini, ada rapat penting” sahut Minho mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Aku juga, aku ingin kembali ke apartement untuk menjenguk eomma” sahutku ikut mengelak dari pertanyaan tema cucu tadi.
Yun Gyeom appa sontak membenarkan posisi duduknya, memperlihatkam ekspresi tegas dari wajahnya.

“Kau mau ke Makawanisy namja Choi??? Mau gila hah. Baru kemarin kau menikah sudah kembali ingin bekerja. Tidak bisa, kau tidak boleh pergi kerja selama 2 minggu kedepan. Makawanisy ku ambil alih. Minggu depan, kalian berangkat ke Paris. Aku sudah menyiapkan paket bulan madu selama 1 minggu di sana untuk kalian."

Lagi-lagi aku terkejut mendengar pernyataan mertua ku ini, haruskah aku menjalani semua ini Tuhan????? Aku ingin semua ini cepat berakhir sebelum dosa ku semakin banyak karena pura-pura senang dengan pernikahan ini.

“Tapi appa”

“Tidak ada alasan, sebaiknya hari ini kau mengantar Sulli ke apartement, karena mertua mu ada disana”

“Iya.... tapi aku tidak ingin ke Paris, itu terlalu jauh appa, aku rasa kami tidak perlu berbulan madu segala” kali ini ucapan namja itu kudukung dengan menganggukan kepala 3 kali.

“Sudah terlanjur. Paket bulan madu kalian sudah ku pesan, jadi tak ada alasan untuk menolak” akhirnya kami pun mengalah dan menyetujui keputusan Yun Gyeom appa.

= > SKIPP

~AUTHOR POV~

Minho dan Sulli kali ini tengah berada dalam perjalanan menuju apartement untuk mengunjungi keluarga Sulli, selama perjalanan keduanya tak bersuara sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Minho-shii, apakah kita harus benar-benar bulan madu” Sulli membuka suara dengan hati-hati.

“Menurutmu?”

“Iya” jawab Sulli singkat.

“Yasudah kalau sudah tau” Sulli hanya mendengus kesal dengan ucapan Minho yang terlampau cuek.

“Minho-shii...” ucap sulli lagi.

“WAE??”

“Ani” Sulli menyembunyikan pertanyaanya.

“Geundae... tadi pagi di depan appa kau memanggil ku Minho oppa. Sekarang minho-shii, sebaiknya mulai hari ini dan seterusnya kau panggil aku dengan awalan oppa” ucap Minho sambil tetap fokus menyetir, Sulli hanya menatap bingung sekaligus jijik.

“Shireo, Aku risih memanggil mu dengan awalan oppa. Kalau awalan monster aku mau."

“Aku tidak mau berdebat, semua ini demi kebaikan kita juga. Jika kau memanggilku dengan kata Minho-shii orang-orang akan curiga dengan pernikahan ini, tapi terserah mu lah” ucap Minho dengan nada datar dan serius, Sulli hanya menatapnya dengan perasaan bimbang. Namun seketika ia tertunduk.

“Baiklah... Minho oppa” ucap nya pelan. Minho segera menoleh kearah Sulli.
“Apa?”

“Kalau tidak dengar ya sudah” jawab Sulli kesal.

“Ulangi ucapan mu atau kau ku turunkan di jalan ini”

“NE NE ARASEO.... MIN-HO... OPPA....” ucap Sulli kesal, sementara Minho tersenyum menang dalam hati.

= > SKIPP

Mereka telah sampai di apartement, Sulli segera mendapat pelukan hangat dari ibu nya.
“Kau datang chagi...” ucap wanita paruh baya itu kemudian berganti menatap Minho. Merasa sedang di perhatikan, Minho segera membungkuk memberi hormat.

“Annyeong si-eomeoni” ucap nya disela sela memberi hormat.

“Ne menantuku, aku senang kau datang kemari” sahut wanita paruh baya itu lagi sambil tersenyum.

“Hyungboo.... kemarilah aku ingin berkenalan dengan mu” sahut seorang anak yang tak lain adalah Choi Min Seok adik kandung Sulli. Mendengar itu Minho hanya menatap bingung.

“Oppa... adik ku ingin mengenal mu” Sulli menjelaskan, Minho pun mengerti dan melangkah mendekat ke arah Minseok yang sedang duduk manis di samping Cho Kyuhyun.

“Eomm kapan kembali ke Jerman?”
“Besok aegi, kasian sungmo dan sukbu mu tak ada yang membantu melayani pelanggan di restaurant ramen mereka” Sulli hanya mengangguk sedih mendengar pernyataan ibu nya.

Di tempat yang sama, Minho telah bergabung duduk bersama Choi minseok dan Cho Kyuhyun.

“Hyeong kau tampan sekali” ucap Minseok takjub memandangi Minho. Namja yang merasa dirinya di puji itu hanya bisa tersenyum ramah.

“Kau juga tampan” jawab Minho balas memuji.

“Oh tentu, jika di bandingkan dengan ku ketampanan mu tidak ada artinya hyung” Minho hanya nelan ludah mendengar pernyataan adik ipar nya itu.

“Aku menyesal memuji bocah ini” umpat nya dalam hati.

“Kau sudah menjadi suami sepupu kesayangan ku” Kyuhyun yang sejak awal diam sibuk dengan buku bacaan nya kini mulai membuka suara sambil menatap minho.

“Kenalkan,  aku Cho Kyuhyun” namja bermarga cho itu mengulurkan tangan nya untuk berjabat. Minho membalas uluran tangan itu. Sedikit takut dalam hatinya mengingat ucapan Sulli bahwa ia memiliki seorang oppa bernama Cho Kyuhyun yang telah meraih sabuk hitam dalam urusan bela diri.

“Kau pasti sangat kaya ya” ucap Kyuhyun sambil tersenyum evil. Sebenarnya tidak evil, tapi senyumnya memang sudah terprogram untuk kelihatan evil sejak lahir.

“Ani... yang kaya adalah appa ku, bukan aku”

“Tapi kan kau pewaris tunggal nya hyung” saut Minseok yang langsung mendapat anggukan kepala dari Kyuhyun.

“Oh... kalau yang itu lain lagi ceritanya” ungkap Minho.

“Minseok-ya... ambilkan kami minum” Kyuhyun memerintah Minseok, namja yang masih di bawah umur itu pun menurut melangkah menuju kulkas untuk mengambil air.
Selepas kepergian Minseok, Kyuhyun langsung merubah posisi duduknya.

“Bagaimana tadi malam?” tanya Kyuhyun serius, perasaan Minho mulai tidak enak.
“Maksudnya hyung?”

“Malam pengantin mu” glek Minho menelan ludahnya.

“Oh... tentu saja rahasia” ucapnya dengan nada santai menutupi kebohongan.

“kau tau,,,, Sulli itu seumur hidupnya belum pernah berpacaran, jadi bisa di bilang kau itu pacar pertama sekaligus suami terakhirnya."
"Jinja....??” Kyuhyun hanya menganggukan kepala.

“Wah... aku tidak menyangka. Tapi wajar juga sih, siapa coba namja yang mau kencan dengan yeoja saiko seperti dia” batin Minho dalam hati.

“Tadi malam pasti sangat indah ya” tanya Kyuhyun lagi. Minho hanya nyegir kuda.

“Ternyata Sulli juga mempunyai sepupu yang watak yadong nya sama dengan sepupuku, Onew” dengus Minho dalam hati.

“Kalau Sulli hamil nanti, kau ingin yang pertama itu namja atau yeoja?” Kyuhyun masih menyerbu Minho dengan pertanyaan-pertanyaan ekstrim. Diam, kaku, bingung itu yang sedang Minho rasakan.

“Apakah harus di jawab?”

“Tentu saja harus. Semua pertanyaan itu umumnya memang harus di jawab....” lagi-lagi namja bermarga Choi itu menelan ludahnya.

“Aku ingin.... ingin,.....”

"Igo hyung minumnya” ucap Minseok yang datang tiba-tiba. Minho pun  merasa terselamatkan.

~MINHO POV~

Hohhhhhhhhhh terimakasih Tuhan, terimakasih adik ipar kau datang di waktu yang tepat.

Bagaimana mungkin aku bisa menjawab pertanyaan seperti itu, benar-benar mengerikan. Ku teguk habis segelas anggur pemberian minseok.

“Oppa... ayo pulang” Sulli datang menghampiriku, aku kembali bersorak dalam hati penyelamat kedua datang.

“Eoh... NE yeobo” ucapku sambil beranjak dari posisi duduk.

“Kau belum menjawab pertanyaan ku” Kyuhyun berusaha mencegah.

“Oh... aku juga masih bingung hyung. Nanti akan ku beri tau jika keputusan ku sudah mantap” ucapku lagi berusaha mengelak dari pertanyaan konyolnya, Sulli hanya memandang kami bingung.

“Hyung boo.... besok kau harus ikut mengantar kami kebandara NE” ucapan itu berasal dari Minseok. Aku hanya tersenyum sekaligus mengangguk pelan.

Setelah itu kami pergi namun sebelumnya aku pamit lebih dulu kepada eomma Sulli yang telah resmi menjadi ibu mertua ku mulai semalam.

= > SKIPP

Di perjalanan aku memasang wajah kesal sekaligus lega, aku tau saat ini Sulli sedang menatapku.

“Wae?” ucapnya dengan nada bertanya, mungkin dia penasaran dengan ekspresiku saat ini. Kulirik Sulli sekilas, setelah itu pandangan ku kembali mengarah kedepan fokus pada jalan

“Oppa mu itu sangat kritis. Dia menyerangku dengan pertanyaan-pertanyaa ekstrimnya”
“Hmmmm maksudnya? Aku tdak paham”

“Dia menanyakan tentang malam pengantin ku dengan mu”

“Hanya itu??” tanya nya dengan tampang inoncent, kuanggukkan kepala ku 3 kali.

“Letak ekstrimnya dimana? itu pertanyaan biasa saja... kan dia bertanya. Seharusnya kau jawab, di malam pengantin kita tadi malam itu ada seorang ajjushi mengantarkan troli yang penuh kado, lalu seseorang memberikan hadiah dress mini transparan, setelah itu kau menyuruhku tidur dilantai, balkon atau sofa karena tempat tidur telah kau kuasai. Kemudian aku memilih tidur di sofa. Kita tidur nyenyak, paginya aku sudah di tempat tidur, dengan sebuah apel dan note permintaan maaf dari mu, namun sebelumnya kau telah menghilang untuk pergi lari pagi. Nah... apa susahnya menjawab malam pengantin kita” ucapnya dengan cepat seolah-olah tengah berpidato, ckckckck.... bagaimana mungkin ada yeoja sesaiko ini.

“PA to the BO.... PABOOOOOO. Bukan malam pengantin seperti itu bodoh, sudahlah percuma bicara dengan yeoja saiko seperti mu” jawabku kesal, ia hanya mempoutkan bibirnya mendengar ucapan ku.

= > SKIPP

~AUTHOR POV~

Hari ini Minho dan Sulli telah berada di bandara Incheon, melepas keberangkatan keluarga Sulli kembali ke Jerman.

“Minho-shii, eomma titip Sulli NE. Jaga dia dengan baik, aku percaya kau adalah suami yang tepat pilihan Tuhan untuk anak ku” ucap wanita paruh baya itu sambil menatap dalam mata Minho.

“NE.. si-eommani”

“Aku meminta tolong pada orang yang salah eomma. Aku bisa menjaga diri sendiri kok, itu jauh labih baik dari pada harus namja monster ini yang manjaga ku” batin Sulli dalam hati.

“Hyungboo... kalau keponakan ku sudah jadi beri tau aku ya”

“YAAAA....” Sulli berteriak kesal atas ucapan adik semata wayangnya itu. Kyuhyun hanya terkekeh dalam hati, sementara Minho hanya bisa membulatkan mata.

"Hyungboo, jika eonni ku cerewet atau pun suka mengomeli mu kau maklumi saja, karena cuman itu bakatnya yang paling menonjol” lagi-lagi Sulli memasang wajah garang mendengar ucapan adiknya.

"MINSEOKKKKK”

“Sudahlah... kalian ini selalu seperti itu, tidak pernah lepas dari berkelahi. Pesawatnya akan segera take off, eomma berangkat dulu ya aegi, jaga dirimu baik2, dan kalau ada waktu berkunjunglah ke Jerman, sukbu dan sungmo mu ingin melihat siapa namja yang telah menjadi suami mu saat ini”

Sulli hanya tersenyum getir saat kembali melepas kepergian ibu nya ke Jerman. Dengan sigap ia memeluk wanita paruh baya itu.
“Saranghae eomma...” cairan bening kini telah membasahi pipi yeoja pemilik nama lengkap Choi Sulli itu.

“Minho-shii FIGHTHING” Kyuhyun mengepalkan tangan keudara, tau akan maksud dari sepupu Sulli itu Minho hanya nyengir tak jelas.

= > SKIPP

“Sudahlah.... kau itu berlebihan sekali, bukannya selama ini kau di tinggal sendiri tak apa. Kenapa sekarang kau menangis seperti itu” Minho berusaha menenangkan Sulli yang terisak di mobil selepas mengantar keluarganya kembali ke Jerman.

“Hey.... nanti stok air di matamu itu habis loh. Kau mau buta?” namja itu menakut nakuti dengan ucapan konyol.

“Hiks... eoh? Memangnya bisa ya?” tanya Sulli di sela-sela tangis nya.

“Tentu saja bisa. Makanya kau jangan menangis lagi” tapi ucapan Minho yang menakut nakuti itu tak berpengaruh, Sulli masih saja menangis sambil memegang kotak tisu.

“Sudah jangan nangis. Ah bagaimana kalau kita makan ice cream?”
“Ice cream?... mau mau” sahutnya dengan seulas senyum yang masih basah terkena air mata.

“Giliran ice cream langsung diam, dasar saiko” ucap Minho pelan namun samar-samar masih terdengar oleh Sulli.
“MWO??” teriak yeoja itu kesal.

“Ani... kita beli banyak ice cream untuk mu” Minho mengeluarkan senyum palsunya, Sulli pun mengangguk angguk seperti anak kecil sambil tersenyum inoncent.

Tbc

Anneyeong, Mian Mimin telat ngepost. #Dikroyok. XD seperti biasa, jangan lupa komen ne. Gomawo. #Bow