True Love in Makawanisy [Chapter 21]



 

Tittle : True Love in Makawanisy [Chap 21]

 

Author : Magnae Chyminh ( on FB )

 

Choi Minho | Choi Sulli | Kwon Yuri

 

Genre : Romance , Comedy

 

Lenght : Chaptered

 

Rate : 15

 

~AUTHOR POV~

 

Kini Minho dan Sulli hanya tinggal berdua di rumah megah bak istana yang tak lain adalah milik Choi Yun Gyeom, ayah kandung Minho. Lelaki paruh baya itu memutuskan untuk menghabiskan masa tua nya dengan pindah ke kampung halaman, Incheon.

 

Saat mengetahui isi dari surat yang di tulis Yun Gyeom, Minho sangat terkejut. Bagaimana tidak, ia harus hidup serumah dengan Sulli, wanita yang di nikahinya hanya demi status sementara saja. Pernikahan yang mereka laksanakan tanpa rasa cinta sedikit pun, kehidupan yang mereka lewati dengan segala macam jenis pertengkaran.

 

Namun semua itu sedikit berubah, ketika dua diantaranya saling berbagi cerita tentang kehidupan masa lalu mereka masing-masing yang ternyata serupa.

 

Kini namja pemilik nama lengkap Choi Minho itu sudah mulai berbicara dengan intonasi santai kepada Sulli, seolah berkomunikasi dengan sahabatnya sendiri. Begitu juga dengan yeoja tersebut. Peristiwa hina menghina, otot-ototan sudah sangat jarang terjadi, Minho dan Sulli lebih terkesan sebagai sepasang sahabat yang mulai menemukan titik kenyamanan pertama nya.

“Sulli-a... mulai sekarang kau pindah ke kamar tamu saja ne” ucap Minho , 2 jam setelah kepulangan mereka dari Perancis. Dengan tampang bingung yeoja bernama Sulli tersebut menatap lelaki di hadapannya itu menggunakan ekspresi datar.

 

“Kamar tamu?”

 

"Ne... kamar tamu.... !! Sekarang kita sudah tinggal berdua jadi untuk apa tidur dalam kamar yang sama. Lagipula nanti dalam kamar itu salah seorang dari kita harus mengalah untuk tidur di sofa jadi lebih baik sendiri-sendiri saja” lanjut namja itu lagi menjelaskan, Sulli pun mulai mengerti maksud dari ucapan Minho.

 

“Tapi Oppa... Aku takut, lihatlah rumah ini sangat besar... Dan kita hanya tinggal berdua saja. Lalu aku juga harus tidur sendiri, apakah itu tidak menyeramkan”

 

“tidak usah khawatir, kamar mu ada di sebelah kamarku. Jika ada sesuatu yang terjadi kan kau bisa langsung teriak, sudah pasti aku akan mendengar teriakan mu itu”

 

“Tapi Oppa... tetap saja aku takut” ucap Sulli lagi masih dengan ekspresi kaku. Minho pun mulai berfikir untuk mengeluarkan trik tepat yang bisa membangkitkan keberanian pada diri yeoja cantik tersebut.

 

“Sulli-ah....”

 

“Hmmm.....”

 

“Kau tahu tidak sebenarnya aku mempunyai penyakit yang sangat berbahaya” Minho mulai mengeluarkan trik pertamanya dengan serius.

 

“Hah... ppe-penyakit?? Maksud oppa?”

 

“ne penyakit...!! Penyakit ku ini akan kambuh pada sata-saat tertentu” jelas Minho lagi

 

"Maksudnya?”

 

“Aisssh... Pabo. Begini, jika aku kedinginan aku akan berubah agresif. Kau tau kan Korea akan menjadi sangat dingin di malam hari bahkan pada musim panas sekali pun” mendengar penjelasan namja tersebut Sulli hanya bisa mengernyitkan dahi pertanda belum paham.

 

“Lalu letak penyakit nya dimana oppa?” jawab yeoja bermarga Choi tersebut sambil memasang wajah polos.

 

“Ya di kedinginannya itu. Penyakit ku ini sangat mengancam mu jika kita terus berada dalam 1 kamar. Kau tidak takut menjadi korban kedinginan ku yang akan berubah agresif tadi eoh? Kalau aku sihhhhh tidak masalah. Tidur berdua dengan mu it’s oke bukan suatu problem serius”

“MWO? Bukan problem serius? Andwe andwe."

“Karena itu kau harus lebih sering berhati hati dengan ku ne. Aku takut hilang kendali, itu saja. Kau tidak mau mengkhiantai suami masa depan mu kan?”

 

“Ya tentu saja aku tidak mau mengkhianatinya. Kalau begitu mulai hari ini kita tidak boleh tidur sekamar lagi, oh jika kau kedinginan segeralah hangatkan tubuh mu dengan meminum teh panas agar penyakit itu bisa segera ternetralisir”

 

Minho hanya mengangguk angguk tanpa suara mendengar nasihat Sulli. Sebenarnya saat itu ia sangat ingin tertawa. Tetapi karena sedang menjalankan misi akting, akhirnya dengan susah payah ia menyimpan rasa ingin tertawanya itu semaksimal mungkin.

 

“Baiklah... malam ini aku pindah kamar” lanjut Sulli lagi sambil bergegas hendak memindahkan barang-barangnya dari kamar Minho ke kamar barunya yang akan ia huni mulai detik ini juga.

~MINHO POV~

 

Hahahaha.... Sulli sulli kenapa tahun 2014 masih ada yeoja sepolos mu. Sejak kapan ilmu kedokteran menemukan bahwa agresif pada saat kedinginan itu adalah suatu penyakit berbahaya, Daebak.

 

Geundae.... kau benar-benar membuat pengaruh di hidupku, jika dulu aku selalu mahal untuk tertawa, tapi sekarang aku harus mencuri-mencuri kesempatan agar tawa ku bisa terlaksana, siapapun orangnya akan merasakan hal yang serupa dengan apa yang sedang aku alami ini jika hidup serumah dengan mu, Hehehe...

 

Aku mulai melangkah menuju kamar ku, disana ku lihat Sulli tengah sibuk memindahkan baju-bajunya dari lemari ke koper untuk di pindahkan ke kamar sebelah, aku tau dia pasti lelah.

 

Tapi aku enggan membantu, rasanya malas. Ini semua di sebabkan rasa lapar ku yang teramat sangat. Mau makan apa? Pembantu sudah dibawa semua oleh Appa, kalau masak sendiri ya ampun bisa keracunan aku nanti. Menyuruh saiko ini, dia saja lagi sibuk. Atau aku pesan Pizza saja? Aniii, aku takut kejadian 10 tahun lalu terulang kembali, Diare selama 1 minggu.

 

 

Ya Tuhan demi apa pun ini namanya aku lapar. Haruskah aku pergi ke Restauran Rumyeon untuk membelinya? Tidaklah, saat ini saja rasanya aku lelah sekali lama dalam perjalanan Perancis-Korea. Oke keputusan terakhir, TIDUR.
Dengan gontai aku menuju King size ku. Segera kurebahkan tubuh ku yang selama ini selalu di bilang orang sangat ideal untuk ukuran seorang lelaki sesungguhnya.

 

“Oppa... apa yang sedang kau lakukan di sini?” ucap Sulli yang sedikit membuatku malas menjawab pertanyaannya yang tidak penting itu.

 

“Memangnya yang kau lihat sekarang aku sedang apa?”

 

“Tidur”

 

“ya sudah, kenapa harus di tanyakan. Jangan panggil aku lagi ya. Aku lelah, aku ingin istirahat beberapa jam. Besok aku harus kembali ke Makawanisy” ucapku panjang lebar dengan mata terpejam, tak ada jawaban darinya tapi aku yakin dia sedang mengangguk angguk saat itu.

 

 

 ~AUTHOR~

 

“Dasar raja tidur >: (“ ucap Sulli dalam hati sambil menarik koper nya menuju kamar sebelah. Di kamar itu ia mulai memindahkan pakaian nya kedalam lemari besar.

 

“Sepertinya memang lebih nyaman di kamar sendiri, aku bebas melakukan apa pun tanpa harus waspada dengan kedatangan nya yang selalu muncul tiba-tiba” ucapnya lagi dengan pandangan menerawang menatap ruangan luas itu yang sangat mewah, rapi dan bersih. 30 menit kemudian ia sudah selesai menyusuni semua pakaian nya kedalam lemari.

 

“Buku catatan ku?” tanya Sulli sedikit panik. Ia mulai kembali melihat isi koper nya namun nihil, membuka lemari tetap tidak ada. Akhirnya ia memutuskan untuk melihat lagi catatannya itu ke kamar Minho. Tujuan pertama Sulli adalah lemari lelaki tampan tersebut.

“Aku meletakannya di mana??” ucapnya serius sambil membuka 1 persatu pintu lemari minho yang terdiri dari 5 bagian.

 

“Oh ini.... syukurlah, untung saja aku lebih dulu menemukannya. Kalau sampai yang menemukan nya adalah Minho oppa, OMO... bahaya tegangan tinggi” batinnya lagi sambil melirik namja yang tengah tertidur di atas king size besar itu.

 

Tak beberapa lama kemudian yeoja bermarga Choi tersebut mulai melangkah kembali kaluar.
Namun, langkahnya itu terhenti tatkala indra pendengarannya menangkap suatu suara aneh yang sudah tak asing lagi.

 

kruyyukkkkkkk kyurrrrkkkkkk kryuuukkkkk...

 

 

Sulli memasang tampang bingung saat mendengar irama tersebut, ia mencai cari sumber yang menimbulkan bunyi aneh seperti itu.

 

“Itu suara apa?” tanyanya penasaran sambil mendekat kearah Minho. Namun mendadak hening, suara aneh tersebut tak lagi terdengar. Sesaat setelah Sulli kembali ingin keluar, bunyi tersebut pun mulai timbul.

 

Kryukkkkkkkk... kryukkkkkkk....

 

“Minho Oppa?” tanya Sulli bingung dan semakin mendekat kan dirinya.

 

Kryukkkkk...kryukkkkk

 

Suara itu semakin jelas terdengar, Sulli pun sadar bahwa itu berasal dari perut minho.
“Kalau sudah ada bunyi seperti itu tandanya lapar. Kau lapar oppa?” tanyanya kepada tubuh Minho yang masih tertidur. Namun tak ada jawaban, yang terdengar hanya dengkuran halus efek tidur namja tersebut.

 

“Baiklah... aku akan menyiapkan sesuatu” setelah mengucapkan itu Sulli pun bergegas menuju dapur.

 

Sesampainya di dapur ia mulai menyiapkan bahan yang akan di masaknya. Sebuah kulkas raksasa di tempat itu sudah lengkap menyediakan segala jenis bahan pangan layaknya mini market.

 

 

“Wuaaaaah orang kaya. Semua persedian makanan saja lengkap dalam lemari es raksasa ini... DAEBAK”

 

“Tapi aku masak apa ya?” yeoja itu mulai berfikir untuk menu yang akan dibuatnya menjadi santapan hari itu, jujur ia juga lelah. Namun ketika mendengar suara berisik dari cacing-cacing di perut Minho, ada rasa kasihan dan prihatin di hatinya.

 

“Masakan yang enak, cepat, tapi mengenyangkan” batin nya lagi masih tetap berfikir. Tiba-tiba bibirnya menyunggingkan senyum seolah telah mendapatkan ide yang akan ia tuangkan.

 

“Rumyeon...!! Ne mie rumyeon” Sulli pun mulai mengambil bahan-bahan untuk memasak mi Rumyeon sebanyak 2 porsi.

 

Dengan lihai tangannya meracik berbagai jenis bahan dan bumbu yang telah ia siapkan untuk di campurkan kedalam rumyeon nanti.
20 menit berlalu, masakan Sulli telah siap saji. Ia membawa 2 mangkuk rumyeon itu ke atas meja makan, setelah itu dengan langkah pasti kakinya mengarah kelantai atas menuju kamar minho.

= > SKIPP

 

 

“Wae Sulli-a... aku masih ngantuk” ucap Minho dengan nada parau sambil sedikit menggeliat di atas tempat tidur nya.

 

“Oppa.... Palli ireona... kita makan dulu. Lagipula ini sudah sore, kau bahkan belum mandi” yeoja itu masih berusaha membangun kan minho.

 

“Ani... aku masih ngan... MWO MAKAAAAN?” ucap Minho tiba-tiba sambil terduduk di atas king size nya. Respon yang di berikan namja pemilik wajah berkarakter komik manga itu sukses membuat Sulli terkejut dan tersentak

 

“Oh my God kau mengejutkanku. Ne makan, bukannya oppa lapar. Kajjah palli palli” Sulli menarik tangan Minho dengan lembut, si pemilik tangan hanya bisa tersenyum kemudian memarkan giginya yang tersusun rapi sambil beranjak berdiri.

 

“Kajja... aku sudah sangatttttt lapar” sahut Minho lagi gantian menarik lengan kecil Sulli menuju lantai bawah. Yeoja tersebut hanya bisa mengeluarkan langkah cepat mengimbangi jalan Minho.

 

“Wuaaaaah... kau beli dimana rumyeon ini Sulli-a? Apakah ada penjual rumyeon keliling tadi?” tanya Minho dengan tampang datar sambil mengambil posisi duduk di depan semangkuk rumyeon yang telah di sajikan. Mendengar pertanyaan itu Sulli hanya bisa mendengus kesal.

 

“Enak saja... ini aku yang masak. Memang sejak kapan ada penjual rumyeon keliling di Korea."

“Oh iya aku lupa. Kita kan di korea... baiklah aku makan NE” Minho seolah meminta izin dengan tampang berbinar, dengan cepat pula yeoja bernama Sulli itu mengangguk setuju.

 

“Mashitaaa..... gomawoyo” lanjut Minho lagi di sela-sela kunyahannya sambil menyunggingkan senyum termanis kearah yeoja bermarga Choi tersebut. senyum yang tulus dan lebih mengisyaratkan makna tersendiri, senyum yang pada detik itu juga sukses membuat detak jantung Sulli berkontraksi 10 kali lebih cepat.

 

“Kenapa kau diam? Nanti rumyeon mu itu tidak enak lagi” celetuk Minho dengan mulut yang penuh. Sadar akan ucapan yang di terimanya, yeoja itu pun mulai menyesuaikan diri seolah tak terjadi apa-apa.

 

Bahkan ia sendiri tak tau mengapa akhir-akhir ini sering gugup saat berhadapan langsung dengan namja yang telah berstatus menjadi suaminya beberapa minggu terakhir ini.

= > SKIPP

 

Hari ini Minho akan menjalankan kewajibannya kembali sebagai seorang Presdir di sebuah perusahaan besar Korea Selatan, Choi Group MAKAWANISY OF THE LITARY WORKS. Sudah cukup lama ia absen dari jabatan itu karena prosesi pernikahan dan bulan madu yang harus di laksanakan nya bersama Sulli, mantan office girl di perusahaan tersebut.

 

“Aku pergi...” ucap Minho yang tiba-tiba muncul sambil membenarkan dasi nya di hadapan Sulli. Pada saat itu yeoja tersebut tengah sibuk mengurusi pekerjaan rumah. Ia hanya tersenyum memamerkan gigi-gigi putih yang berderet cantik.

 

“Kau sangat rapi oppa”

 

“Memangnya selama ini aku tidak rapi?” tanya Minho dengan nada datar.

 

“Tentu saja rapi. Tapi hari ini lebih rapi lagi... hehe” mendengar ucapan Sulli, Minho hanya tersenyum simpul. Dihampirinya yeoja tinggi tersebut dengan tatapan bersahabat.

 

“Jika aku pulang nanti harus sudah tersedia semangkuk rumyeon sebagai menu wajib NE”
“oppa suka mie rumyeon buatan ku?” tanya Sulli dengan mata berbinar.

 

“Euuum... rumyeon buatan mu mengingatkan ku dengan rumyeon buatan eomma ku. Baiklah ini sudah siang, aku pergi” Minho mengusap pelan kepala Sulli kemudian berlalu dan menghilang di balik pintu. Mendapat perlakuan seperti itu sontak membuat nya kaku tak bergerak.

 

“Untuk kesekian kalinya jantungku bekerja tidak normal lagi” batin Sulli dengan nafas tertahan, tangannya memegang kembali puncak kepala bekas usapan tangan Minho. Saat itu ia hanya bisa tersenyum, senyum yang sulit di artikan. Ia tak menyadari jika perasaan yang sedang di alaminya itu adalah tanda-tanda seseorang jatuh cinta.

 

= > SKIPP

 

Minho telah sampai di Makawanisy, ia tak menyangka jika akan di sambut dengan sangat istimewa. Begitu sampai di depan pintu perusahaan, seseorang datang mengalungkan nya sebuah rangkaian bunga.

 

 “SELAMAT DATANG KEMBALI SEOJANGNIM” ucap mereka bersamaan, Minho hanya bisa tersenyum kepada para karyawan nya. Senyum yang bisa membuat siapa pun terpesona.

 

“Terimakasih... senang bisa berkumpul lagi

dengan kalian” jawab Minho sambil membungkukan sedikit badannya.

 

 Suatu tindakan yang belum pernah ia perlihatkan di depan para karyawan Makawanisy. Senyum yang ia sunggingkan saat itu adalah senyum pertama yang mereka lihat. Semua yang ada di tempat itu membatin “Minho berubah karena Sulli”. Benar memang , namun namja tampan tersebut belum menyadarinya. Sebagian besar pegawai wanita Makawanisy hanya bisa tersenyum getir ketika menyaksikan tawa manis pimpinan tampan mereka itu telah menjadi milik seorang wanita beruntung bermarga Choi.

 

Di tempat yang sama, terlihat seorang yeoja dengan perawakan lumayan tinggi. Yeoja itu adalah Kwon Yuri, sekretaris Minho. Ia satu-satu nya orang yang sangat terlihat tidak bahagia hari itu, rasa bencinya kepada Sulli semakin membesar. Niat dalam hatinya untuk memisahkan pasangan baru itu pun semakin bulat.

 

Kembali pada topik awal, Minho yang merasa diperhatikan dengan sambutan para karyawannya pun memutuskan permisi untuk menuju ruang kerja nya. Ketika memasuki ruanganya itu, Yuri sudah berdiri tersenyum manis sambil merendahkan badan, tentu saja dengan fashion sexy. Itu merupakan ciri khas yang ia unggulkan.

 

“Annyeong Minho-shii.... selamat datang kembali di Makawanisy” ucapnya seramah mungkin, karena suasana hati yang sedang bahagia minho pun menaggapi sapaan yeoja itu dengan ramah pula.

 

“Ne... gomawo Yuri-shii, senang bisa kembali bekerja sama dengan mu” sahut Minho kemudian berlalu memasuki ruang utama. Saat mendengar jawaban itu, perasaan Yuri untuk memisahkan Sulli dari hidup Minho semakin besar.

 

"Dia bahkan bisa menjadi ramah seperti itu” dengusnya dalam hati.

 

Sementara itu di tempat lain Sulli tengah sibuk menyiapkan masakan untuk Minho, dimana waktu sudah menunjukan hampir kearah jam 12:00 KST...

 

Setelah menyelesaikan semuanya Sulli pun mulai bergegas menyiapkan makanan tersebut di meja makan. Pikirnya sebentar lagi minho akan pulang, entah apa yang terjadi pada dirinya saat itu. Mau mempersiapkan segala sesuatunya dengan penuh semangat, layaknya seorang istri yang benar-benar mengabdi untuk melayani suaminya seistimewa mungkin.

 

Dalam setiap langkah Sulli menghidangkan makanan-makanan tersebut, tak sekalipun senyum lepas dari bibir mungil nya. Mie rumyeon yang telah di buat nya se spesial mungkin ia hidangkan di atas mangkuk keramik bewarna hitam.

 

“SELESAIII....” ucap Sulli dengan nada puas sambil tersenyum bangga, matanya kemudian melirik ke arah jam yang telah menunjukan pukul 1:00 pm KST. Lagi-lagi senyum terbentuk dari bibir manisnya. Ketika hendak kembali kedapur, sebuah panggilan terdengar dari telepon rumah,

 

KRINGGGG.... KRINGGGGG.....

 

Dengan segera pula Sulli menghampiri meja telepon itu.

 

“Yeoboseyo?”

 

"Sulli-ah... aku mungkin akan pulang terlambat hari ini, ada rapat penting yang harus ku laksanakan. Jadi mungkin siang ini aku tidak bisa makan di rumah” ucap seseorang di seberang telepon sana yang tak lain adalah Choi Minho. Terlihat raut wajah Sulli menggambarkan kekecewaan. Namun seberusaha mungkin ia menutupinya.

 

“Ne oppa gwenchona, Oppa fighthing” ucap Sulli sambil tersenyum senang. Minho juga menyunggingkan senyum mendengar kata-kata semangat dari istrinya itu. Panggilan pun terputus, kini sangat jelas terlihat raut kekecewaan pada wajah yeoja bermarga Choi tersebut.

 

 “Bagaimana dengan makanan-makanan ini? Jika untuk nanti malam tentu sudah tidak enak lagi” ucapnya dengan nada sedih.

 

Sulli menatap makanan yang telah disajikan itu dengan tatapan sendu, tapi tak lama kemudian tatapannya berubah menjadi tatapan yang berbinar seolah menemukan sebuah ide.

 

“Aaah kenapa tidak aku antar saja ke Makawanisy.... daripada aku buang” ucapnya riang.

 

“Tapi... nanti Minho oppa marah jika aku datang mengganggu” lanjutnya lagi kembali ragu, sejenak ia berfikir. Akhirnya keputusan untuk mengantar langsung ke Makawanisy pun semakin bulat. Dengan segera Sulli menyiapkan sebuah wadah makanan.

 

Dipindahkannya mie rumyeon itu

kedalam wadah makanan tersebut serapi mungkin. Setelah itu ia bergegas mengganti baju nya dengan dress lengan panjang hingga bawah lutut bewarna cream. Semua selesai, Sulli mulai mencari sebuah taxi untuk mengantarnya ke Makawanisy.

= >SKIPP

 

 

Sesampainya di Makawanisy, semua mata mengarah kepada nya, sedikit canggung itu yang Sulli rasakan. Semua orang terlihat sangat menghormati, padahal dulu ia merupakan bagian dari office girl perusahaan itu.

 

"Bora shi...” teriak Sulli saat melihat seorang office girl yang tengah sibuk.

 

“Ah... Annyeong nona muda” ucap wanita yang di panggil itu sambil merendahkan tubuh 90 derajat.

 

“Yaaaa kenapa kau begitu

formal padaku” sahut Sulli dengan nada kesal.
“Sulli-a kau tidak malu berteman dengan office girl?”

 

“Kenapa harus malu, aku sedih jika kau bersikap seperti itu. Tetaplah jadi Bora yang ku kenal, jangan sungkan untuk menyapaku. Jangan terlalu formal terhadapku, kita tetap bersahabat kan ?” yeoja bermarga Choi meyunggingkan senyum termanisnya sambil memegang lembut bahu Bora.

 

“Kau memang benar-benar wanita berhati mulia Sulli-a, wajar jika Presdir tampan menaruh hati padamu” Sulli tersenyum simpul mendengar ucapan wanita di hadapanya itu.

 

| Semua ini tidak akan berlangsung lama Bora-shii, hubungan kami sekarang memang membaik. Namun itu bukan berarti aku akan menjadi istri nya seumur hidup. Suatu saat nanti kau akan mendengar kabar perceraian kami” batin Sulli dalam hati. |

 

“Kenapa aku jadi sedih” ungkapnya lagi tersadar dari lamunan.

 

“Bora shii aku permisi dulu. Aku

hendak mengantar makanan ini ke ruangan Minho oppa” ucapnya permisi, mendegar itu Bora hanya bisa tersenyum nakal.

 

“Ne.... kalian memang sangat serasi” celetuknya menggoda, dan sukses membuat pipi Sulli merona pink.
 

= > SKIPP

 

 

“Sulli-shii” ucap Yuri tak percaya dengan kehadiran saingan terberat nya itu.

 

“Annyeong Yuri-shii” sapa Sulli sambil tersenyum manis, kemudian kembali melangkah menuju ruangan Minho, Ia membuka pintu ruangan utama itu dengan perlahan. Hingga terlihat olehnya sesosok namja tampan, tengah sibuk di dunia pekerjaan.

 

“Annyeong oppa” .... (Terkejut) Itu yang Minho rasakan saat menyadari kehadiran wanita yang telah berstatus menjadi istri nya itu berdiri di hadapannya.

 

“Sulli-a ...” ucap Minho tak percaya...

 

“Aku ingin mengantar ini” ungkap Sulli tanpa basa basi sambil menyodorkan sebuah tas merah tempat wadah makanan.

 

“Ige mwoya?”

 

“Buka saja”

 

Minho pun mulai membuka tas kecil itu, kemudian di buka nya lagi wadah makanan yang ada di dalam nya.

 

“Mie rumyeon??” ucapnya tak percaya.

 

“Ne makan lah, aku sudah terlanjur membuatnya. Akan sangat sayang jika tidak di makan” jelasnya, kata-kata Sulli barusan sukses membuat namja tampan itu tertegun.

 

“Aku bahkan merasa ini benar-benar pernikahan sungguhan, begini kah rasanya menjadi sesosok suami yang di perhatikan. kenapa rasanya bahagia sekali, MWO?? apa kata ku tadi. Haisssh It's danger, Minho DANGER. Geundae, mulai sekarang aku tidak akan lagi menyia-nyiakan kebersamaan ku dengan mu saiko. Sebelum nantinya kita benar-benar bercerai, menjalankan keputusan yang telah di sepakati dari awal” batin namja tampan tersebut sambil menatap Sulli dengan pandangan penuh arti. Ia berharap nantinya tidak ada yang tersakiti atas pernikahan ini.

 

 

 ~TBC~to chapter 22~

 

 

Mian ngepost nya telat ^^. Seperti yang udah-udah, Mimin selalu nyuruh readerdeul buat komen di tiap part untuk jalan lancar menuju chap end. Dan Mimin juga gak lupa bilangin kan kalo misalnya reader gak bisa komen disini silahkan komen tiap part nya ke fb mimin ama authornya ??? Sekali lagi diingetin. Mumpung Authornya abis buat FB baru, yang gak bisa komen disini, langsung komen di fb authornya aja yaaa. . MAGNAE CHYMINH. Disearch di pencarian pasti ada. Komenin tiap partnya. Karena mungkin aja mimin bakalan ngepost chap akhir nya di FB Authornya dan GAK AKAN DIPUBLIKASI. Yang Rajin komen disini aja yang bakalan di tag in ke FB nya masing2. Okelah banyakan cincong, mimin pamit, selamat menunggu next Chapnya. ^^Gomawo. Bow.