SHINee Choi Minho | F(X) Choi Sulli | EXO-K Kim Jongin | Miss A Bae Suzy | SNSD Kwon Yuri | SM Member's
Author : Dhecy Chyminh
Genre : Comedy, Romance
Length : Chaptered
Rating : PG-13
Summary :
Satu detik melaju tanpa ku sadari...
~AUTHOR POV~
Matahari pagi itu kembali menerobos tirai pink kamar seorang yeoja bernama sulli, ia hanya bisa memicingkan matanya seperti biasa dan akhirnya terbangun.
“jeball Matahari ajjushi. jangan beri aku sinar yang berlebihan donk. Mataku ku tidak sanggup menerima sinarmu terus menerus, jinjahhh” omel sulli dengan nada parau, kemudian bangun dan melangkah gontai menuju kamar mandi. 15 menit kemudian ia selesai bersiap diri. Namun tiba2 sulli teringat sesuatu, “OMONA.... yah aksi ku harus di mulai hari ini. Eothokae??” ia mengacak rambutnya frustasi. Drttt drttttt..... tiba2 i-phone sulli bergetar.
#from: NAMJA HOROR(minho):
“Yakkkk.... chagiya gadungan....
Siapkan mentalmu untuk hari ini NE”
“Jinjah... seharusnya yang menyiapkan mental itu adalah kau oppa, lihat saja nanti. Aku hanya berpura pura mencintaimu, apa susahnya.” Batin sulli kesal membaca pesan singkat minho. kemudian ia turun kebawah. Sesampainya di lantai dasar is melihat siwon, oppanya yang tengah menikmati sarapan dengan serius. Namun sulli tidak melihat eomma dan appa nya di meja makan bergaya eropa modern itu. Tanpa banyak bicara sulli langsung mengambil posisi nyaman di seberang siwon, melihat kedatangan sulli yang tiba2, siwon pun tersedak.
“uhukkk.... uhukkk... yak princes kau anggap apa oppa mu ini?? datang tiba2 tanpa menyapa” ucap siwon kemudian meneguk segelas air mineral. Sulli hanya nyengir mendengar protesan siwon. Beberapa saat kemudian siwon tersenyum nakal pada sulli.
“oh ho.... kau bahkan sudah melangkahi ku princes” lanjut siwom disaat sulli mulai mengunyah samgyetang nya.
“ya oppa. dari tadi aku duduk manis di depan mu. Kapan aku melangkahi mu. Lagian mana bisa aku melangkahi namja yang tingginya menyaingi menara eifel” ucap sulli malas, hari ini moodnya benar2 berkurang mengingat peristiwa tadi malam. Mendengar ucapan sulli siwon Cuma memajukan bibir.
“kau tidak sadar aksi mu bersama namja chingumu itu. Hahaha dan aku dengar, namja mu itu meninggalkan seorang suzy hanya untuk mencintaimu. Hebat sekali princes ku” kini gantian sulli yang tersedak mendengar pernyataan siwon, ia lupa jika siwon sudah mengetahui berita itu dari semalam.
“yahh aku bahkan lebih berkwalitas dari suzy. CHOI SULLI putri dari choi minseok, pemilik choi group. Ha, suzy itu hanya aktor, keluarga nya tidak jelas seperti apa. Hanya saja dia populer. Geunde appa, apakah eomma appa sudah mengetahuinya?” sulli memasang wajah serius dan mendekatkan kepalanya ke siwon. Siwon hanya terkekeh melihat wajah lucu dongsaengnya saat itu.
“tentu saja sudah. Begitu aku tidak sengaja membaca sebuah berita, bahwa kau terlibat di kisah percintaan bae suzy, aktor muda yang tengah naik daun. Dan namja nya itu lebih memilihmu. BAHKANNNN..... mengambil frist kiss mu, aku langsung memberi taukan nya kepada appa dan eomma” siwon menjelaskan dengan nada santai, sedangkan sulli sudah spot jantung mendengar setiap kata yang keluar dari mulut siwon.
“JINJAYO.... yakkkk kenapa kau bocor sekali perut perumahan, lalu apa reaksi mereka” sulli panik takut jika masalah ini akan menjadi tambah rumit, siwon sangat terkekeh melihat wajah sulli saat itu.
“kami tepuk tangan” ucap siwon seketika. mendengarnya sulli semakin kaget.
“mwo?? ya kenapa tepuk tangan” tanya sulli lagi.
“karena ternyata princees kami sudah dewasa, sudah tau apa itu CINTA. Hahaha... !! chukae princes”
“jadi eomma appa merestui hubungan ku dengan namja horor eh namjachingu ku itu? Uahhhhhh ini namanya Keajaiban” gumam sulli pelan. “tapi ngomong2 kemana appa dan eomma?” tanya sulli mengganti topik pembicaraan.
“ke belanda” jawab siwon singkat dan kembali mengunyah makananya.
“MWOOOO????????? Yaaaaakkkk kenapa tidak pamit kepadaku” sulli terlihat kesal karena di tinggal begitu saja.
“haishhh princes, memangnya ilmu kedokteran mengajarimu untuk teriak2 ya? Appa akan mengadakan kerja sama dengan salah 1 perusahaan disana, ia kebelanda untuk menandatangani surat kontrak kerja sama itu, sedangkan eomma menemani appa kesana. Kelak kalau kau menikah dengan NAMJA CHINGU mu itu akan sama seperti yang eomma lakukan, mendampingi suami nya dengan tulus” siwon menjelaskan dengan baik. sulli mengangguk angguk antara paham dan tidak.
“lalu kenapa tidak ijin lebih dulu kepada princes nya ini” jawab sulli setengah merengut.
“ckckck apa kau tidak sadar dengan tidur keramat mu itu? Kalau misalnya ada gemuruh petir badai bahkan TSUNAMI. Kau pasti sudah menjadi korban, karena apa? Karena tidurmu itu seperti mayat” jawab siwon terkekeh. Sulli kini sangat manyun, bibirnya sudah maju 5 cm.
“dasar perut perumahan....” kata sulli kesal, siwon masih saja tertawa melihat wajah kesal sulli.
#Korean university#
Di antara ratusan gadis yang tengah patah hati, serta kegalauan yang di rasakan 2 namja beranama kai dan taemin itu. seorang lelaki yang menjadi topik pembicaraan tengah berjalan gagah melewati lorong2 kampusnya, semua yeoja yang melihat namja itu menatapnya dengan tatapan terpesona, nanar dan kecewa. sedangkan tatapan para namja hanya tersirat “cihh over perfect L”.
Lelaki yang tak lain bernama minho itu pura2 cuek seakan tidak terjadi apa-apa, karena dia sudah tau kejadian sebenarnya. Ketika minho memasuki ruang belajarnya, ia terlihat terkejut menatap 5 sahabatnya yang telah berdiri melipat tangan kedada dan menatapnya tajam. Oh tidak. Yang menatap nya tajam hanya kai dan taemin, sedangkan key, jonghyun dan onew menatapnya dengan tatapan nakal. minho masih berusaha cuek dan tidak perduli, ia hanya menyapa ke 5 sahabatnya yang seperti mafia itu, “anyeong haseyo” ucap minho singkat, kemudian ia duduk di salah 1 kursi dan membuka buku pemberian sulli tadi malam. Sejenak hening, tidak ada reaksi apapun namun tiba2
“YAKKKKKK..... choi minho” teriak key, minho hanya menatapnya sekilas kemudian asik dengan buku bacaanya kembali.
“wae....??” jawab minho singkat
“jinjahhhh kenapa kau merahasiakan ini semua dari kami” key mulai mengeluarkan aksi omelnya
“sejak kapan hyung berkencan dengan sulli? dan sejak kapan hyung mencintainya, bukanya kau bilang dia robot hyung” kai membeo dengan hatinya yang galau, sedangkan taemin hanya mengangguk angguk setuju mendengar ucapan kai.
“ternyata kau menyukai yeoja itu minho-sshi... kekeke, oh bagaimana rasanya setelah mendapatkan ciuman pertama mu? Hahahahaha omo aku benar2 terkejut mendengar kabar ini” jonghyun masih saja tertawa minho hanya mendengus kesal mendengar ocehan para sahabatnya itu.
“benci jadi cinta, itu tema asmara seorang icon korean university. HA HA HA HA, Ah.... bagaimana nasib suzy ne?” ucap onew ikut ikutan meledek. Terlihat jelas sudah tampang kai dan taemin di lipat 8 mendengar godaan para hyung2 nya kepada minho.
“mollayo...” ucap minho sambil membolak balik buku bacaanya.
“apa kau benar mencintainya hyung” kini taemin membuka pertanyaan dengan nada pasrah, taemin juga merasa aneh atas kecemburuanya. Namun ia tidak bisa menyangkal bahwa sulli benar2 mencuri hati nya.
“NE.... dan semua yang kalian dengar itu benar adanya. Aku dan sulli adalah sepasang kekasih, bahkan aku mengakui hal itu di depan suzy” Jawab minho malas dengan nada tegas dan santai, awal kebohongan pertamanya di mulai.
“JEONGMAL? Aku bisa membayangkan hati suzy sekarang” jonghyun mendongkan kepalanya keatas seolah2 terlihat olehnya wajah suzy yang frustasi tingkat dewa, kemudian jonghyun kembali terkekeh. Kai yang sudah tidak tahan atas kecemburuanya memilih untuk ke keluar dan kembali keruangan belajarnya. Taemin ikut menyusul kepergian kai. 4 orang namja yang ada di ruangan itu hanya menatap bingung kepergian 2 namja sepupuan yang terlihat lebih pantas menjadi anak kembar.
“kenapa 2 kepala panci itu?” ucap minho bingung, jonghyun, onew, dan key hanya menaikan bahunya pemberi isyarat tidak tau.
~SULLI POV~
Aku berjalalan menelusuri lorong kampus, namun pandangan para mahasiswa yeoja menatap ku dengan tatapan mematikan. Terima hidup mu yang akan berubah 180 derajat mulai hari ini choi sulli, batinku pasrah. Sesampainya di ruangan belajar, ku lihat kai sedang duduk manis sambil memainkan i-phone nya, senyum ku mengembang melihat sahabat baik ku tersebut.
“anyeong kepala panci” ucapku ramah. Tapi kai tidak merespon sama sekali. Jangankan menjawab melihat ku saja dia tidak mau, ada apa dengan dia. Ah mungkin kai tidak mendengar,
“anyeong haseyooooooooooooooo.....” ucap ku lagi tapi kai masih tidak merespon. Kenapa bocah ini? batin ku kesal. Biasanya dia yang selalu menyapaku lebih dulu, biasanya dia selalu ramah padaku, tapi tidak untuk hari ini.
“yaaaa... kenapa kau tidak menjawab ku?” aku pura2 merajuk, kai hanya menatap ku sekilas. Kemudian dia pergi, rasanya aku tidak melakukan kesalahan apa pun kepadanya. Tapi kenapa dia seperti marah. Ah mungkin kai lagi ada masalah, aku mencoba positive thinking.
Baru beberapa menit duduk dan hendak meneruskan proposal ku, seorang namja menghampiriku kemudian memegang pundak ku.
“oh... minho oppa wae?” tanyaku sedikit terkejut atas kemunculanya.
“kajjah ikut aku. Susun semua barang2 mu itu” perintahnya. Aku menurut dan kembali measukan laptopku kedalam tas. Setelah itu ia menggenggam lembut tangan ku keluar, omo semua pandangan tertuju kepada kami. Minho ooppa melangkaah dengan pasti tanpa menghiraukan perhatian para yeoja2 yang menatap seperti ingin membunuhku.
“oppa.... kita mau kemana?” tanyaku di sela langkah2 kami.
“lab.. “ ucapnya singkat “untuk apa?” tanyaku lagi
“beli bibimbap” jawabnya, aku bingung dengan jawabanya kenapa beli bibimbap harus di lab. Lab itu kan tempat untuk belajar dan meneliti.
“yah... oppa, memangnya penjual bibimbap yang kemarin pindah ke lab ya?” tanyaku polos, karena aku masih bingung atas jawabanya.
“haishhhhh kau ini banyak bicara, tentu saja belajar. Mempersiapkan segala sesuatu untuk penampilan kita besok. Kau mau menampilkan karya yang buruk di hadapan guru2 besar nanti, eoh?”
Ucap minho oppa lagi, aku hanya mengangguk angguk mengerti.
“tapi oppa aku lapar.... kau belikan aku bibimbap donk. Aku tunggu di lab” terlihat jelas kini wajah minho oppa sedikit kesal.
“MWO YA.... kita ini har...”
“TURUTI SEMUA PERINTAH KU ne...., palli palli... cacing2 ku sudah konser di dalam” aku memotong ucapanya yang hendak menolak.
“haishhhh jinjah. Araseo, kau duluanlah aku akan kembali”
“15 menit NE” lanjut ku dengan wajah santai.
“YAKKKK itu terlalu cepat....”
“oppa.... ingat. Patuhi semua perintah ku... cha... palli” aku tersenyum menang dalam hati karena berhasil membalas perbuatan yang pernah ia lakukan padaku sewaktu masa orientasi.
“ohhh... chakaman. Jangan lupa jus jeruk nya, kalau tidak nanti aku tersedak makan tanpa air” lanjutku lagi, ia hanya memanyunkan wajahnya dan melangkah gontai untuk membeli pesanan ku.
“YAAA oppa... pallli wa, berlari lah kau itu terlalu santai” teriaku melihatnya yang berjalan gontai menuju tujuan
“NE.... ARASEO, dasar cerewet” teriaknya lagi kemudian berlari. Aku terkekeh melihatnya, mungkin aku orang pertama di kampus ini yang mendapat kesempatan emas untuk membuat seorang i-con korean university menjadi pesuruh pribadi.
Sesaat kemudian aku masih mentapnya yang mulai hilang dari pandangan, setelah itu aku berjalan menuju lab. Tapi di tengah jalan aku bertemu taemin oppa, dengan penuh hormat aku menyapanya.
“eoh... taemin oppa, anyeong haseyo” ucap ku ramah sambil merendahkan badan. Namun dia lewat begitu saja, tanpa melihat ku, tanpa senyum, tanpa membalas sapa. aku tidak tau ada apa denganya. Tadi kai sekarang taemin oppa. Apakah hari ini aku terlihat mengerikan, kenapa 2 orang yang dekat dengan ku itu jadi cuek dan seolah tidak mengenal. Tidak mau ambil pusing Akhirnya aku kembali pada tujuan utama ku, lab kampus.
~MINHO POV~
“Oppa aku lapar belikan aku bibimbap, 15 menit dari sekarang. Pali wa jalan mu terlalu santai” aku mencoba mengikuti ucapanya tadi dengan ekspresi wanita cerewet. dasar yeoja, apakah mulutnya itu memang seperti itu, Sabarrrr minho ini cobaan, anggap saja ini pengalaman mu menjadi budak seorang robot. Namanya saja robot, robot jadi jadian, so terima kenyataan sementara ini dengan ikhlas NE. Demi kelangsungan hidup mu, agar terbebas dari suzy.
Aku mencoba menyemangati diriku sendiri, akhirnya setelah memberi 2 buah bibimbap dan 2 gelas jus jeruk aku kembali ketempat semula, lab kampus. Namun di perjalanan onew dan jonghyun menghampiriku. 2 mahluk ini selalu muncul tiba2, mana keadaan ku saat ini sedang membawa makanan. Apa lagi yang akan mereka tanyakan padaku? Aku pura2 tidak melihat 2 namja yang tak lain adalah sahabat ku tersebut, tapi sial. Mereka sudah melihat ku lebih dulu.
“YAKKKK..... minho? Odiga?” tanya jonghyun hyung.
“oh apa yang kau bawa itu?” tanyanya lagi sambil melihat pelastik yang ku pegang. Onew hyung ingin meraihnya namun segera ku halau. “YAKKK....” ucap ku kasar
“wae??” tanya jonghyun lagi. “oh... makanan? Ya minho apa kau ingin memberikanya pada sulli?” onew hyung menatap ku penuh selidik.
“bukan urusan mu” aku meninggalkan mereka. Hah bencana, ini baru hari pertama belum lagi hari2 berikutnya. Terdengar oleh ku 2 hyung sialan itu tertawa di tempat tadi...
“YAAAAAAA MINHO KAU SUNGGUHH SO SWEETTT” itu pasti suara jonghyun, kemudian mereka tertawa kembali. Jinjah, sulli harga diriku turun karena bibimbap mu. sebelumnya aku tidak pernah seperti ini, jika aku lapar selapar laparnya aku akan menunggu waktu jam kuliah selesai dan memilih makan di luar. Namun sekarang, aku harus membelikan makanan langsung untuk mu di universitas ini juga. Aku benar2 kacau hari ini. Kulangkahkan kaki ku dengan cepat menuju lab, aku takut jika nanti bertemu kai,taemin atau key. Mereka akan lebih parah mengintrogasiku.
Sesampainya di lab, kulihat ia tengah meneliti sesuatu pada mikroskop.
“igo.... pesanan mu” ucapku sambil merengut, ia tidak merespon. wajahnya tampak muram. Kenapa gadis ini bisa berubah rubah sih, benar2 mirp power ranger.
“gomawo oppa....” jawabnya singkat kemudian menghampri ku.
“apa yang kau lakukan?”
“sedang melihat sel saraf pada jaringan selaput otak yang terserang bibit kanker” jawabnya dengan suara bergetar,
“yah kau menangis?” tanyaku ketika melihat matanya yang berkaca kaca.
“ani....” aku tau dia bohong. “oh kau beli 2 oppa, kau tau sekali aku lapar gomawo NE” bahkan sekarng dia tertawa. Kadang aku ngeri sendiri melihat yeoja ini,
“yang 1 itu punya ku. dasar rakus, memangnya 1 buah bibimbap tidak bisa mengenyangkan perutmu” ucapku kesal, ia hanya tertawa.
“emmmm mashitaaaaa” katanya dengan mulut penuh
“apakah proposal kemarin sudah selesai?”
“sedikit lagi” yeoja itu masih asik dengan bibimbapnya, caranya mengunyah lucu sekali seperti anak kecil. Aku ingin tertawa melihatnya, tapi rasa gengsi ku lebih besar untuk menjaga image cool yang di warisi ayah ku sejak kecil.
“oppa... sampai kapan kita belajar di lab ini terus. barang2 disini kan sangat berbahaya, apakah tidak lebih baik dirumah saja?” aku tidak merespon ucapan nya itu. Aku sibuk dengan buku bacaan ku sambil mengunyah bibimbap.
“oppa datanglah kerumahku, kita belajar bersama di rumahku saja NE. Itu jauh lebih aman, dan aku bisa tenang karena tidak ada zat berbahaya di sekeliling kita” lanjutnya lag sambil meneguk jus jeruk yang ku beli tadi.
“terserah mu saja” jawab ku singkat.
“baiklah kita selesaikan penelitian ini, nanti oppa datang kerumah ku jam 5 NE”
“hmmm”
~AUTHOR POV~
Tepat pukul 5 sore minho datang kerumah sulli yang besarnya luar biasa itu. minho sudah mengetahui rumah sulli karena tempo hari ia mengantar sulli pulang, walau hanya sampai luar gerbang saja. Kali ini minho memarkirkan mobilnya di halaman rumah besar itu, kemewahanya tidak kalah dengan rumah nya yang terkenal seperti istana.
“sepertinya dia anak orang sukses” batin minho melihat bangunan besar di depan matanya.
minho melangkah menuju pintu masuk dan mengetuk pintu.
“chogiyoooo….” Ucap minho dengan nada suara beratnya.
“neeeee…….. chakaman” sebuah suara menyaut dari dalam, suara itu adalah suara sulli, kemudian ia membuka pintu.
“ohh oppa kajjah aku sudah menunggumu dari tadi. kau bahkan telat setengah jam” aksi cerewet sulli kembali di mulai. Minho hanya mendengus kesal mendengarnya kemudian masuk.
“Kita keatas saja NE, biar lebih dekat dengan ruang belajar ku” ucap sulli lagi, minho hanya diam tapi ia melangkah juga mengikuti intruksi sulli. “kenapa aku jadi nurut begini” batin minho dalam hati.
“kenapa rumah mu sepi?” tanya minho menatap sekeliling rumah sulli yang sangat luas itu.
“omma appa ku kebelanda, oppa ku masih di kantor. Tapi rumah ini tidak sepi kok, di bawah ada 8 orang pelayan wanita dan 6 pekerja lelaki” jawab sulli sambil menaiki anak tangga.
“jinjah…. Kalau begitu aku salah mengucapkan. Rumah mu ramai sekali” jawab minho lagi sulli hanya tertawa mendengarnya.Mereka kemudian mulai menyelesaikan bahan2 yang akan di tampilkan pada bulan yang akan datang. Sulli dan minho tampak serius, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.
Keduanya sibuk dengan urusanya masing-masing, 3 jam berlalu kini waktu telah menunjukan 8:30 pm WKS, i-phone sulli bergetar.
“oh siwon oppa, YEOBSEYO” ucap ulli sambil tetap memperhatikan layar laptopnya. Minho hanya melirik sulli sekilas, kemudian acuh kembali dan fokus pada urusanya.
“…..”
“wae? Kenapa harus besok?”
“.....”
“o ho… Lalu oppa tidur dimana?” sulli masih sibuk berbicara dengan orng di seberang telepon.
“…..”
“ne araseo… jangan terlalu lelah. papaiiiii” sulli menutup i-phone nya tersebut.
“oppa ku tidak pulang, dia lembur. Dia itu kalau sudah bekerja pasti lupa waktu” ucap sulli singkat minho hanya melihatnya sekilas namun tetap diam. Mereka kembali menyelesaikan pelajaranya, kali ini suasana semakin hening. Rumah sulli memang banyak terdapat pelayan, tapi para pelayanya itu seperti tidak ada karena sibuk dengan pekerjaanya masing2. Kali ini jarum jam telah mengarah ke angka 10:00 pm WKS. , kini minho sudah menyelesaikan karya tulis pertamanya, dilihatnya sulli yang telah tertidur dengan laptop yang masih menyala.
“ckckck bisa2 nya dia tertidur pulas, bahkan aku dari tadi sengaja menaahan kantuk ku. Sekarang dengan gampangya dia tidur begitu saja” minho mengomel dengan nada pelan, di raihnya laptop sulli kemudian ia mnyimpan berkas2 penting pekerjaan sulli tadi. Minho mulai membereskan peralatan belajar nya. Ketika hendak melangkah untuk pulang, ia kembali menatap sulli. Ada rasa kasihan dalam hatinya melihat sulli tertidur denga posisi duduk seperti itu. Dengan berani akhirnya minho mengangkat sulli ALA BRIDLE STYLE *aw aw aw haha* matanya mencari2 letak kamar sulli, dalam keadaan mengangkat sulli ia melangkah pada setiap pintu di lantai atas itu. Hingga pandanganya tertuju di sebuah pintu putih dengan tulisan “PRINCESS ROOM” minho pun melangkah kearah pintu kamar tersebut.
“dasarrrr robot, norak sekali sampai harus memasang pamlpet nama di pintu kamarnya” minho membuka pintu itu, dan hatinya sedikit terkejut ketika melihat kamar sulli yang hampir seluruhnya bewarna pink. akhirnya ia meletakan sulli di atas king size nya. “kau sungguh berat nona” ucap minho sambil menatap sulli yang telah terjun kedunia mimpi.
“sekarang aku percaya kau itu yeoja, lihatlah kamar mu ini. PINK PINK DAN PINK” minho kemudian meraih selimut dan menutupi tubuh sulli. Setelah itu ia melangkah keluar dan menutup pintu kamar yeoja bernama sulli itu dengan hati2 agar tidak menimbulkan suara. kemudian minho turun dan pulang menuju rumah nya kembali.
~TBC to chapter 7~
keren chingu , di tunggu ya next chapternya , oiya chapter 7 nya kapan nih chingu :D ?......
BalasHapuswah makasih udah baca dan koment. Chap 7 nya secepatnya di post. Sabar yah. ^^
HapusTambah bgs aj ceritanya. Next capt nya ya
BalasHapusnext thor
BalasHapuswahh minsul makin deket aja
BalasHapussepertinya mereka semakin dekat, tapi baguslah. suka-suka-suka
BalasHapusaku suka ceritanya :D
BalasHapus