Something [Part 3]

 

Tittle : Something [Part 3]

 

Author : Tae_Nda

 

Choi Minho | Choi Sulli | Choi Minrin | Park Chanyeol

 

Lenght : Chaptered

 

Rated : 17

 

Genre : Sad, Romance, Comedy

 

 

Sulli POV

“oppa, kau mau ikut? aku ingin berkeliling ” tanyaku pada minho oppa yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya. Minho oppa mengangkat kepalanya sebentar , tersenyum lalu menggeleng.

“pergi saja sendiri chagi,,, ada yang ........”

“aku pergi” potongku begitu saja sebelum minho oppa melanjutkan kalimatanya, karena apa? Karena aku tau sekali pasti dia akan mengatakan kalau dia sedang SIBUK. Apakah waktunya akan ia habiskan dengan bekerja? Entahlah aku seperti kehilangan sesosok minho oppa yang dulu selalu menemaniku.

Tanganku mulai memutar knop pintu dan menariknya kedalam . “astaga” aku terkejut bukan main saat melihat tepat di depan mataku ada seorang namja berdiri dengan senyum yang sangat lebar.

“ini ada titipan untuk kamar anda nona” kata namja itu yang tak lain adalah pelayan pria di hotel ini. Ia menunjukanku bingkisan berukuran cukup besar dan aku menerimanya.

“aah, thanks” ucapku, ia tersenyum dan berlalu.

Aku berjalan mundur dan menutup pintu dengan menggunakan kakiku karena kedua tanganku sedang bertugas mengangkat bingkisan yang cukup besar ini.

“apa itu chagi?” tanya minho oppa.

“molla” kataku singkat sambil meletakan bingkisan itu diatas meja kecil dekat ranjang tidur kami.

“dari siapa?”

Aku menggeleng

“kalau tidak tau dari siapa kenapa menerimanya” minho oppa berdiri dan mengangkat bingkisan itu tapi buru-buru aku rebut.

“mungkin ini dari fans oppa” ujarku yang tak ingin kehilangan bingkisan itu.

“mwoya, tidak mungkin mereka tidak tau kita ada disini” minho oppa kembali ingin merebutnya tapi aku berbalik untuk menghindarinya

“aniya,, aniya,,, shireo” ucapku sambil terus mempertahankan bingkisan itu sedangkan minho oppa yang berdiri dibelakangku masih juga berusaha mencapai bingkisan yang ada di tanganku.

“sulli,, berikan pada oppa, kalau itu boom bagaimana?”

BRAAAK

Bingkisan itu terjatuh ketika minho oppa dengan sedikit kasar menarik tanganku. Bingkisan itu terhempas kelantai dan mengeluarkan isinya yang ternyata sebuah gaun yang sangat-sangat indah,

“omona” ucapku seraya mendekat dan berlutut untuk meraih gaun yang sangat indah ini.

 

Mataku juga menangkap sebuah kertas kecil yang berada tak jauh dari gaun itu. Aku meraihnya dan membacanya.

"chagiya, kau menyukainya? ini hadiah untukmu, maaf sering membuatmu marah.
Aku mencintaimu."

Aku tak percaya dengan apa yang sedang aku baca ini, apakah ini dari minho oppa? Minho oppa yang telah menyiapkan kejutan ini?. Aku menoleh menatap minho oppa, mataku berkaca-kaca aku sangat bahagia dan terharu.

“mwo,, mwoya” ucapnya

“oppaaaaa~~~~~~~~” aku berdiri dan memeluknya.

“yaaak ada apa denganmu chagiya” ia melepaskan pelukanku dan menatapku heran.

“igo,, kau menyiapkan gaun itu spesial buatku kan oppa, gomawooooo” aku menangis bahagia didalam pelukkannya.

“apa maksudmu sulli ya, gaun apa? Oppa tida mengerti”

Aku melepaskan pelukkan dan menatapnya bingung, wajah minho oppa memang seperti tidak bercanda.

“bingkisan itu dari oppa kan?” tanyaku.

“bingkisan apa, tidak ada”

Aku berdiri menjauh darinya, ia terlihat tidak berbohong wajahnya sangat serius, apakah minho oppa tidak tau apa-apa dengan bingkisan dan gaun ini.

Tok,, tok,, tok,,,
Aku menoleh saat pintu kamar hotel kami diketuk, perasaanku tidak enak.

---

“HUAAAAAAAH,,,, HUAAAAAAAA,,, HUAAAAAA,,,”

“sulli oppa mohon berhentilah menangis”

Aku menggeleng dan semakin berteriak dalam tangisanku.

“sulli, jebal” minho oppa meraih tanganku dan aku menepisnya.

“KHA,,, KHA” ucapku. “kenapa kau sangat jahat padaku OPPAAAAAAAA”

“sulli ah, kau harus mengikhlaskannya gaun itu bukan milikmu, bingkisan itu milik orang lain dan pelayan itu salah mengantarkannya kepada kita” aku semakin membesarkan tangisanku hingga minho oppa menutup telinganya , aku tau dan karena itu aku sangat malu sekali.

 

Gaun yang aku kira kejutan dari minho oppa ternyata salah, itu bukan dari minho oppa. Ternyata bingkisan itu milik penghuni kamar sebelah. Suaminya yang megirimkannya khusus untuk istrinya itu. Aku sangat malu sekali bahkan aku tidak sanggup menatap pelayan yang kembali menjemput bingkisan itu. Seharusnya aku memang tidak perlu malu karena itu bukan kesalahanku, tapi rasa keinginanku yang teramat sangat untuk mendapatkan sesuatu dari minho oppa itu yang membuat hatiku benar-benar,,,, benar-benar.

“HUAAAAAAAAAAAAAHHHHH”

“sulli ah,, sudahlah,, sudah” aku mendelik kesal kearahnya.

“aku benar-benar tidak ingin melihatmu oppa” aku mendorong tubuh minho oppa kasar dan berjalan keranjang, menutup seluruh tubuhku dengan selimut hatiku sedang tidak baik saat ini.

“chagiya, oppa mohon jangan berbicara seperti itu”

Walaupun suaranya terdengar lirih, karena mungkin ia merasa bersalah telah membuatku menangis seperti iti. Tapi Aku tidak memperdulikan ucapanya, aku terus membungkus tubuhku tak mau mendengar dan melihat wajah minho oppa. Hingga tanpa sadar aku begitu saja tertidur dalam kesedihan.

--

“sulli ya,, sulli ya”

“ehmm” sayup-sayup terdengar suara yang yeoja mencoba membangunkanku.

“sulli ya” sekali lagi suara itu terdengar dan membuatku membuka mata. Aaah itu minrin eonni. Eonni sepupuku. Aku tersenyum dan membenarkan posisiku menjadi duduk.

“eonni wasseo?”. Aku baru ingat kalau minrin eonni dengan tunangannya memutuskan untuk menetap di paris, seandaanya aku ingat lebih awal, aku pasti akan meninggalkan minho oppa dan berkunjung ke apartemennya.

“ne, kenapa tidak memberitahuku kalau kalian ada di paris? ” minrin eonni menatapku dan minho oppa secara bergantian. Tapi aku dengan sengaja memalingkan wajahku sebal.

“sulli ya, apa yang terjadi . kalian marahan ya?” tiba-tiba namja tinggi yang aku kenal karena ia tunangan minrin eonni datang menghampri kami, aku bisa melihat dari ekor mataku ia sedang berdiri di sebelah minho oppa. Chanyeol nama namja itu. Ia lebih tua satu tahun dari minrin eonni. umur minrin eonni 24 dan chanyeol oppa 25. kalau umurku 23 dan minho oppa 26 tahun.

“sudahlah,, sudah.. sulli ah bisa kau bantu eonni?”

Aku memiringkan kepalaku menatapnya bingung. “apa itu?”

----

“sulli ya bisa kau pilihkan gedung atau tempat yang sangat baik dan bagus untuk acara repsesi pernikahan eonni dan chanyeol oppa?” . mereka benar-benar datang dalam suasana yang sangat tidak pas.

Aku menghela nafas dan meraih album foto yang sangat tebal, disana banyak plilihan gedung dan riasan yang dipergunakan dalam acara pernikahan.

“hyung, kapan kau dan sulli menilkah?”

DEG, aku sedikit mencuri padang pada dua namja yang tengah duduk dihadapanku. Minho oppa tidak menjawab. Aku ingin sekali menarik bibirnya yang selalu menciumku itu. Arrrrgghhhhh.


“sulli ?” tangan minrin eonni menyentuh bahuku. Ia menyadarkanku

“ne,, eonni “ aku kembali fokus dan mataku mencari pilihan yang benar-benar aku pikir terbaik untuk pernikahan minrin eonni, bahkan terkadang aku menjerit bahagia dan terpukai melihat keindahan tempat-tempat pernikahan itu. Aku sangat ingin menikah di tempat seperti ini. Apakah mungkin?. Lupakan saja.

“eonni, ini yang aku pikir sangat indah,, pernikahan di sebuah taman bunga yang terbuka dengan dipenuhi bunga-bunga berwana keunguan , ini sangat cantik apakah gaun pernikahan eonni senada dengan tema taman pernikahan ini?” tanyaku. Aku melihat minrin eonni sedikit berpikir dan mengangguk tapi selanjutnya ia terlihat sangat kecewa.

“igo,,, “ tiba-tiba eonni menunjukaku sebuah tas plastik berwarna pink. Aku menatapnya bingung.

“kau tahu, dulu eonni dan taemin pernah berkencan tapi setelah kami putus eonni benar-benar sangat suka makan.” Taemin adalah mantan kekasih minrin eonni sebelum ia bertemu dengan chanyeol oppa. Dan itu membuat pukulan terbesar bagi minrin eonni hingga membuat minrin eonni sangat doyan makan. Dan untungnya kehadiran chanyeol oppa membuatnya move on walaupun hubungan mereka baru 1 tahun tapi mreka memutuskan untuk meneruskannya kenjenjang yang lebih serius.

“gaun ini baru selesai 2 minggu yang lalu tapi sekarang sudah sempit ditubuh eonni. Lihatlah “ aku meraih tas itu dan mengeluarkannya.

“HUAAAAAAH, ,,,omona” aku terkejut gaun yang sedang aku pegang ini adalah gaun impianku, gaun ini yang sangat aku inginkan aku pernah menunjukan contoh gambar gaun ini pada minho oppa tapi dia hanya diam dan dalam diamnya itu aku tau dia tidak setuju karena harga yang waw

“cobalah, kalau itu pas denganmu kau bisa memakainya untuk datang dalam upacara pernikahan eonni”

Aku membelalakan mataku, kalian tau itu seperti kabar yang aku dapat dari surga.”HYAAAAAAAA, eonni gomawo ini pasti pas ditubuhku, aku menyayangimu aku tidak tau harus berkata apa padamu, gomawo eonni,, gomawo chanyeol oppa” aku memeluk mereka secara bergantin dan menatap minho oppa dengan tatapan mengejek, lihat dia tidak bisa berkata apa-apa pasti saat ini dia sedang kesal karena aku mendapatkan baju yang selama ini aku inginkan dalam hidupku.

“eonni akan menerima rekomendasimu soal lokasi pernikahan eonni, acara pernikahan eonni 3 hari lagi “

“3 hari? Apa tidak terlalu cepat?”

“tidak, persiapannya sudah semua hanya tempatnya saja. Dan dari sini kami akan memboking tempat itu” kata chanyeol oppa

“tapi bukannya kalau mendadak seperti ini harga sewa akan lebih mahal dan bisa saja taman itu sudah disewa dengan orang lain”

“tenang saja, berapapun harga sewanya, taman itu akan kami dapatkan” chanyeol oppa berpindah kesebelah minrin eonni dan merangkulnya.. tuhan betapa bahagianya minrin eonni mendapatkan chanyeol oppa yang selalu menomor satukan dirinya dan melakukan apa saja yang minrin eonni inginkan. Dan yang paling penting chanyeol oppa tidak segan-segan mengelurakan berapapun uanganya untuk kebahagiaan minrin eonni,, HUAAAAAAh, beruntungnya.

--

3 hari kemudian, ini adalah hari H buat minrin eonni. Huaaaah kalian tau betapa cantiknya aku hari ini. Apalagi gaun yang diberikan minrin eonni sangat pas dengan tubuhku. Seandainya aku bisa menggunakan gaun ini di saat hari pernikahanku yang tidak tau kapan akan terjadi itu.

Aku tersenyum cerah dicermin tak bosannya aku memutar-mutar tubuhku di depan cermin. Aku harus terlihat bahagia karena hari ini salah satu keluargaku akan melangsukan hari yang begitu skral dalam hidupnya, tentu saja aku harus turut bahagia bukan. Dan aku akan berusaha melupakan kekesalan hatiku pada minho oppa.

“chagiya, mobil yang akan mengantarmu sudah datang,, palliwa”

Aku menatap minho oppa. “mengantar?” ulangku.

“ia, oppa akan terlambat keacara itu, dan katakan penyesalan dan permohonan maaf oppa pada minrin dan chanyeol” minho oppa mendekat kearahku tapi aku memundurkan langkahku.

“oppa yang menikah itu eonniku, bisakah kau menghargainya” mataku terasa perih seolah air mata ini akan jatuh dari mataku.

“sulli, oppa....”

“aku tau pekerjaanmu lebih penting , aku dan keluargaku adalah bagian terkecil dalam hidupmu, aku tau “ .

aku berjalan melewati minho oppa, aku tidak bisa berlama-lama disana karena aku tak ingin make up ku hancur karena air mataku. Tuhan aku mohon kuatkan hatiku. Aku pikir minho oppa benar-benar sudah keterlaluan.

--

Supir yang mengantarku membukakan aku pintu dan aku mengangkat sedikit bagian bawah gaunku agar kakiku bisa melangkah keluar dari mobil.

“chagi”

“hah, appa?” aku terkejut melihat appaku, jelas saja appaku datang, minrin eonni adalah anak adik dari appaku. tapi yang membuatku takut hingga terkejut itu adalah saat appaku menanyakan kehadiran minho oppa. Apa yang harus aku katakan kalau appaku menanyakan minho oppa?, oh god aku mohon kirim jin aladin untuk membawaku terbang dari tempat ini.

“ayo” appa mengulurkan tangannya , mungkin saat didalam ia akan menanyakan kemana minho oppa.

“ne, appa” aku meraih tangannya dan berjalan memasuki lingkungan taman pernikahan, taman ini benar-benar seperti surga sangat indah dan... dan apa yang mereka lakukan disana? Aku melihatsepasang kekasih tengah tersenyum kearahku. Bukannya itu minrin eonni dan chanyeol oppa kenapa mereka berdua duduk di bangku tamu dan apa ini?. Aku melihat appaku yang terus mengandengku kesebuah tempat yang seharusnya bukan jadi tempatku saat ini.

Aku terkejut saat semua orang berdiri dan tersenyum kearahku. Apakah aku sedang berkhayal ?. aku seperti mempelai wanita saat ini. Hatiku semakin berdebar kencang saat aku melihat minho oppa tengah tersenyum kearahku . aku sepertinya sedang bermimpi.

“aku titipkan anakku choi sulli padamu choi minho” . jantungku seakan mau lepas. “ada apa ini?” tanyaku bingung, minho oppa meraih tanganku dan menaruhnya di lengannya. Ia tersenyum “bukankah ini yang kita inginkan chagi?” tanyanya yang semakin membuatku tam mengerti.

“choi sulli bersediakah kau menjadi istri sah dari choi minho, hidup bersamanya dalam suka dan duka” nafasku tercekat saat melihat penghulu (?) mengatakan sebuah pertanyaan yang biasanya dilontarkan untuk pernikahan.

“chagiya, ayo jawab” bisik minho oppa.

“hah?” . aku tercenga masih belum percaya dengan apa yang terjadi benarkah saat ini aku sedang bersama minho oppa mengikat janji suci sehidup semati kami ?

“awwwww, appo” minho oppa mencubit tanganku hingga aku merasakan sakit sekaligus menyadarkan aku kalau aku tidak bermimpi dan ini benar-benar nyata.

“aku bersedia” jawabku langsung, tanpa terasa air mataku menetes ini adalah air mata bahagia, apalagi saat janji suci yang diucapakan minho oppa benar-benar sesuatu yang membuat diriku sebagai wanita yang sangat bahagia saat ini.

---

“kau bahagia?” aku menoleh saat minho oppa berbisik tetap ditelingaku. “ayo ikut aku” minho oppa menarikku dari keramaian dan membawaku kesebuah tempat yang sepi.

“wae, oppa?” tanyaku penuh senyuman yang menghiasi wajahku.

“masih marah tentang bingkisan yang ternyata bukan dariku?” tanyanya

Aku tak menjawab, aku malah memeluknya. “kau tau oppa ini lebih dari segalanya”. Aku merasakan tangan minho oppa menyentuh punggungku.

“kau taukan sekarang, apa yang oppa kerjakan dan oppa hasilkan semuanya adalah untukmu,, hanya untukmu. Oppa ingin memberikan yang terbaik untukku, oppa ingin memberikan apa yang oppa punya padamu. Jangankan harta , nyawapun akan oppa berikan kalau kau menginginkannya sulli ah” . tangan minho oppa membelai wajahku, tatapannya sangat teduh membuat hatiku damai sekaligus bersalah dengan prasangka-prasangka buruk yang sering aku tuduhkan padanya, padahal ia melakukan semua itu hanya untukku. Pernikahan ini semuanya telah ia persiapkan untukku.

“oppa, jebal maafkan aku,, aku,, aku tidak tau selama ini ,,,,,”

“syuuuuuuuuuuut” . ucapanku terhenti saat jari telunjuknya menyentuh bibirku.

“aku mohon jangan menangis lagi ne,, ayo sekarang ikut oppa ada yang ingin oppa tunjukkan padamu” . tangan kekar minho oppa kembali menarikku tapi kini kesebuah gedung kecil yang terlihat sangat cantik karena dindingnya dirambati bunga-bunga yang menjalar.

“oppa, tempat apa ini?” tanyaku

“bukalah” ia tersenyum, aku pun berjalan perlahan dan membukanya.

“hah” mulutku seakan tidak bisa tertutup saat melihat apa isi dari gudang kecil itu.


“oppa?” tangaku bergetar hebat, minho oppa datang dan memelukku dari belakang.

“kau ingat gaun-gaun yang pernah kau tunjukan pada oppa?”. Aku mengangguk

“semuanya ada disini, semuanya untukmu”. Aku berbalik dan memeluknya.

“oppa tak seharusnya melakukan itu, cukup gaun ini saja sudah membuatku sangat bahagia”

“aniya,apapun yang keluar dari mulutmu adalah sebuah kewajiban yang harus aku laksanakan dan aku wujudkan”. Sungguh sekarang aku tarik seluruh ucapanku, dan sekarang aku tidak perlu lagi meragukan cinta dan ketulusan minho oppa, karena semua terlihat sangat jelas , ia begitu mencintaiku dan aku pun sangat mencintainya.

“oppa saranghae, gomawo atas semua yang telah kau berikan padaku”

“nado saranghae yeobo. apapun itu asal kau bahagia . oppa akan mewujudkannya”

END

 

Ciaaaaaaat . . Please jangan keroyok Mimin, karena ternyata cerita ini cuma ada 3 Chapter aja. Wakakakaka. Mau sekuel ?? Minta sama Author nya ajaaa okeeeh okeeeh . . XD

Oke siiip. Tinggalkan komentar. Jangan mentang2 END Chap, tapi Komen nya dikit. Author ama Mimin selaku yg ngepost jadi sedih tau. :D Selamat menunggu karya author Tae_Nda yg lain. Oiaa, satu lagi, Author Tae_Nda lagi pisah ranjang ama Taem makanya cerita ini cast nya Chanyeol. XD #abaikan