True Love in Makawanisy [Chap 7]

 

Tittle : True Love in Makawanisy [Chap 7]

 

Author : Dhecy Chyminh

 

Choi Minho | Choi Sulli | Kim Jongin | Kwon Yuri | SMent Member

 

Lengh : Chaptered

 

Rating : 15

Genre : Romance, Comedy, Sad

 

AUTHOR POV~

 Minho telah meninggalkan rumah sakit itu, ia segera menancap ferarri nya untuk kembali pulang kerumah. Emosi nya sudah mulai terkontrol sekarang, tidak seperti saat di rumah sakit dan di kantornya tadi.

“ckckck... enak saja mau mengundurkan diri, dia pikir dia siapa?” ucapnya sambil fokus melihat jalan.

“Baiklah, ku akui aku keterlaluan padanya hari ini. Tapi sikapnya barusan masih sangat menantang ku, sebenarnya dia itu manusia atau siluman” dengusnya kembali dengan wajah sinis.

#dirumah sakit

Onew kembali masuk kedalam ruangan tempat sulli beristirahat ketika minho meninggalkanya dengan cara yang tidak sopan. Kaki nya mulai melangkah menelusuri koridor rumah sakit dan berhenti pada salah 1 pintu ruangan kelas VIP.

 Sesampainya didalam ruangan, ia melihat taemin, dan amber tengah menjaga sulli yang mulai tertidur. Tepatnya berpura-pura tidur, mana mungkin sulli tidur pada jam 07.00 pm itu terlalu sore baginya.

“Dia sudah tidur” onew memecahkan suasana hening di kamar tersebut.

 “oh.... NE hyung. Katanya tadi dia pusing, lalu ia bilang ingin kembali tidur” ungkap taemin.
Onew hanya mengangguk angguk mengerti. Segera di dekati nya sulli, di tatapnya yeoja itu dengan penuh kasih sayang. Sedih, mungkin itu yang onew rasakan menyaksikan yeoja yang sudah dianggapnya sebagai adik beberapa hari ini terbaring sakit

dengan selang infus di tangan kanan nya.

“oppa, lebih baik kita bereskan semua barang sulli di flat lamanya sekarang. Karena besok aku tidak ada jadwal kosong untuk menyelesaikan semua itu, lagipula ini belum terlalu malam. Barang yang di angkut pun tidak banyak, hanya pakaian nya dan perlengkapan sederhana lain” ungkap amber kepada taemin.

“Lalu bagaimana dengan sulli?” tanya nya lagi sambil memandang sulli sekilas.

 “Kau tidak menganggapku disini ya? Sudah kalau kalian mau pergi tak apa, biar aku yang menjaganya. Kebetulan semua kerja ku sudah beres hari ini” ucap onew dengan nada pasti.
Taemin dan amber pun mengangguk mengerti, dan segera bersiap untuk pergi. Namun sebelum beranjak keluar mereka menghampiri dulu sulli yang masih berpura pura tidur.

 “sulli-ah... jaljayo. Cepat sembuh NE. Besok malam aku akan mejenguk mu kembali Cup” amber mengecup singkat kening sulli. Berbeda dengan taemin yang hanya mengusap halus kepala sahabat baik sepupunya itu.

“Baiklah hyung kami pergi dulu NE” pamit taemin.

 “NE. Hati hati”

 “oppa titip sulli kami NE. Besok jika urusan ku selesai aku akan kembali lagi” lanjut amber ramah.

 “NE... Serahkan semua padaku” jawabnya di iringi suara tawa garing. Setelah percakapan singkat itu, taemin dan amber keluar meninggalkan sulli dan onew.

Sepeninggal mereka suasana ruang inap tersebut semakin hening, hanya tetes demi tetes air infus yang terdengar oleh onew. Di pandanginya keadaan sulli saat ini, kemudian bibirnya menyunggingkan seulas senyum.
“Aku tau kau seperti ini karena ulah si mata besar itu. Maafkan dia, sebenarnya dia itu baik. Hanya saja pendendam. Dan selalu berusaha untuk mewujudkan semua perintah hatinya” onew membuka perbincangan sepihak nya kepada sulli. Onew sendiri tidak menyadari, kalau Sulli mendengar semua ucapanya itu.

“Kau tau, dulu minho adalah anak yang manis. Penyayang, apalagi terhadap wanita. Dia selalu berusaha mengalah dalam keadaan apa pun. Bahkan dia yang mengajariku untuk menghormati semua wanita di dunia ini. Katanya, wanita itu adalah perhiasan” sejenak onew terdiam sebelum melanjutkan kata-kata nya.

“Namun, semua yang ada pada dirinya itu sekarang sangat berbanding lurus, yang aku tau perubahan nya ini terjadi semenjak ia di khianati kekasihnya yang bernama krsytal, wanita itu memang tidak tau diri. Ia secara terang-terangan berselingkuh dengan heechul sahabat dekat minho. Sejak saat itulah minho berubah, ia memperlakukan semua yeoja yang tidak dikenalnya dekat dengan kasar. Atau lebih tepat di sebut tidak sopan. 3 tahun lalu, bahkan ada seorang mahasiswa yang berasal dari universitas sama denganya, memilih untuk loncat dari atap gedung lantai 10. Hanya karena sifat minho yang terlalu acuh, semua barang atau makanan pemberian yeoja malang tersebut di buangnya dengan frontal tanpa perasaan kasihan sedikit pun. Peristiwa tragis yeoja tersebut membuat minho syok, dan semakin ilfeel dengan semua perempuan yang mengejar ngejarnya” onew masih saja bercerita tentang kehidupan minho yang sebenarnya, sulli pun sangat serius mendengarkan semua ucapan onew dengan mata yang terpejam. Seolah olah ia sudah berada di alam mimpi.

“Ia seperti sekarang, mungkin karena kurang perhatian dari seorang wanita, ibunya meninggal 1 tahun lalu akibat kebocoran jantung yang di deritanya. Aku lihat betapa hancurnya hati minho kembali ke korea dari study nya di LA. Karena kabar kematian eomma nya itu, yang juga merupakan ajjhuma ku. Minho itu sangat manja pada eommanya, maklumlah anak tunggal.

Tapi 1 hal yang harus kau tau, walau ia sangat menyebalkan, ia adalah anak yang berbakti, dan sangat menghormati ayahnya, bahkan ia mau menggantikan posisi ayah nya yang menjabat sebagai PRESDIR di perusahaan tempat mu bekerja sekarang.

Yah inti nya tetap sama, sebenarnya minho berhati mulia, hanya saja keadaan yang membuatnya seperti sekarang” mendengar semua pernyataan onew itu hati sulli tersetak, timbul sedikit perasaan simpati terhadap minho yang ternyata mempunyai nasip sama denganya.

Kurang kasih perhatian seseorang yang berperan penting dalam kehidupan keluarga. Hanya bedanya yang meninggalkan sulli itu adalah ayah nya bukan ibu nya seperti yang di alami minho.

“Baiklah, sepertinya tidurmu nyenyak sekali, aku yakin kau tidak mendengar semua cerita ku barusan” onew tersenyum memandang wajah sulli yang masih terlihat sayu. Sesaat kemudian i-phone nya bergetar.

 

Drttttttttt.... drttttttttttttt.... dilihatnya panggilan tersebut.
“Hyuk jae” ucap onew pelan. Dan di sentuh nya layar OK

“yeobseyo...” onew membuka suara

“.....”

“NE. Wae hyung?”

 “.....”

“Jeongmal?? Apakah tidak bisa di tunda, sekarang aku sedang menunggu adik ku dirumah sakit” saut onew kembali dan melirik sulli dengan sudut matanya.

“.....”

“oh begitu ya. Baiklah aku akan datang stengah jam lagi”

“.....” onew pun memutuskan panggilanya, hatinya sedikit tidak enak jika harus meninggalkan sulli sendirian.

“Oh lebih baik aku suruh minho kembali kesini, awas saja kalau dia menolak” batin onew dalam hati dan segera mengetik nomor minho untuk di sambungkan.

Tuttttt..... tutttttttt..... tuuutttt... tidak ada jawaban dari sipenerima telepon.

 “haishhhh... jinjah. Apa dia sudah tidur? Hidupnya itu enak sekali sih” omel onew kesal, dan memilih untuk mengirimi minho pesan.

To: minho

"Bisakah kau kembali kerumah sakit BIG EYES?? Aku ada urusan penting. Yeoja ini tidak ada yang menemaninya, aku khawatir jika harus meninggalknya sendiri. Kedua temanya tadi sibuk mengurus pemindahan barang nya dari flat lama. Ayolah big eyes... kau tidak boleh menolak, cepat datang NE."

Pesan itu sukses terkirim. Onew menunggu beberapa menit untuk menerima balasan...

 1 menit,,,,,,, ia masih bersabar. 2 menit,,,, masih setia menunggu. 3 menit,,,, 4 menit,,,,, 5 menit.

“haissssh tidak ada gunanya menunggu anak kurang ajar itu. Lalu aku harus meninggalkan mu sendiri sulli-ah? Apa kah tidak apa-apa?"

 

“tidak apa-apa oppa, pergilah. Aku bahkan merasa lebih nyaman sendirian. Ayo cepat pergi” batin sulli dalam hati.

“oh... KAI, ya kenapa tidak terpikir oleh ku” onew segera menekan nomor telepon kai. Panggilan itu tersambung, tanpa menunggu lama si penerima telepon mengangkatnya.

“oh yeobseyo. wae hyung?” jawab orang di seberang sana yang tak lain adalah kai.

“Bisakah aku meminta bantuan mu” tanya onew ramah.

“kalau aku bisa kenapa tidak. Memangnya kau perlu bantuan apa?”

"igo. Aku harus pergi kesuatu tempat. Kau tau pasien yang di bawa minho tadi kan?"

“NE.... yeoja office girl itu bukan?” tanya kai dan di sambut anggukan dari onew.

“benar. Bisakah aku menitipkanya padamu? Dia tidak ada teman sekarang” mendengar ucapan onew itu, sulli sangat kesal .

"sudah ku bilang aku lebih nyaman sendiri OPPPAAAAA” batin sulli.

“OH... baiklah. Kebetulah jam ku kosong, pasien ku sudah tertolong semua” onew tersenyum lega.

Setelah pembicaraan singkat itu onew segera beranjak untuk keluar, namun sebelumnya ia mengucapkan pamit pada sulli.

“JALJAYO...” ucap onew tersenyum dan berlalu.

~MINHO POV~

Aku sampai, hohhhh, rasanya lelah sekali menghadapi hari ini.

“Kau sudah pulang” sapa ayah ku, orang yang paling berharga saat ini. Aku segera menghampirinya dengan senyum manis yang ku miliki.

 “appa sedang apa?” tanya ku melihatnya tengah sibuk mengotak atik laptopnya. Aku sangat terkejut melihat para wanita cantik di layar laptopnya. Kecurigaan ku mulai muncul?

 “YAAA... appa mau memberiku eomma baru?” tanya ku kesal, dengan cepat ia memukul kepala ku. entah apa yang menyebabkan semua orang suka memukul kepala sexy ku ini.

“Kau ini asal bicara saja. Tentu saja tidak. Jeongmal pabo. Aku tidak akan bisa mencari ganti eomma mu sampai kapanpun”

“Lalu, kenapa appa memandangi wanita-wanita itu” tanyaku masih dengan penuh penasaran.

“Oh ini. Aku ingin segera punya menantu. Aku berkhayal, jika di rumah ini ada seorang menantu perempuan yang bisa menambah suasana bahagia. Lalu tak lama setelah itu, aku di karuniai seorang cucu, sebagai teman untuk bermain dimasa tuaku ini” ucap appa ku sambil tersenyum senyum.

Jika ia ingin menantu tentu saja maksud dari perkataanya itu adalah ingin melihat ku menikah dan punya anak. OMO.... belum sedikit pun terpikir oleh ku untuk tindakan sakral itu.

“ne... sabarlah appa, menantu mu akan datang nanti dengan sendirinya” ucapaku tersenyum tak ingin membuyarkan khayalan indah appa ku.

“Pasti. Aku akan berdoa untuk itu. Segera buka hati mu NE. Supaya keinginanku ini bisa segera tercapai” apa yang harus ku jawab sekarang.
Menikah, ya ampun yang benar saja. Belum ada wanita yang bisa membuka hatiku ini. Tapi aku tak ingin membuat appa kecewa, aku mengangguk saja. Dan berlalu menuju kamarku.

Uah.... sangat melelahkan. Ku rebahkan tubuhku yang di bilang orang sangat ideal untuk type cowok berkarisma seperti ku . AH sepertinya aku harus mandi air hangat, untuk Menghilangkan lelah ku ini. Ketika hendak beranjak dari posisi rebahan, i-phone ku bergetar, kulihat nama dilayar itu adalah onew hyung.

Pasti ia ingin menyerang ku lagi, apa hebat nya yeoja itu? Sampai begitu perhatia kah dia. Tak ku hiraukan, panggilan sepupuku itu.

 Aku segera beranjak menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri, baiklah 15 menit menurutku sudah cukup untuk menghilangkan segala jenis kuman dan keringat di tubuh ku ini. Segera ku raih kaos hitam lengan panjang dan celana pendek sebagai pakaian santaiku untuk tidur.

Entah apa yang menyebabkan selera makan ku hilang, dari tadi siang perut ku selalu mengatakan sudah kenyang. Padahal tak ada sedikit pun makanan yang ku telan, lebih baik aku tidur sekarang.

Sesaat sebelum merebahkan diri kembali di atas king size ku, otak ku memerintahkan untuk mengecek i-phone kembali yang saat ini berada di atas meja sisi kanan ranjangku, tepat di bawah lampu tidur.

Akhirnya kuraih juga i-phone ku itu, “1 massege ONEW hyung” ku sentuh layar i-phone ku tersebut, 1 detik kemudian pesan itu langsung tampil.

From: onew hyung

"Bisakah kau kembali kerumah sakit BIG EYES?? Aku ada urusan penting. Yeoja ini tidak ada yang menemaninya, aku khawatir jika harus meninggalknya sendiri. Kedua temanya tadi sibuk mengurus pemindahan barang nya dari flat lama. Ayolah big eyes... kau tidak boleh menolak, cepat datang NE."

 

Oh my god, memang nya aku ini siapa yeoja saiko itu. Teman tidak, saudara bukan, pacar apa lagi. Onew pabo, apa yang membuat mu sangat memperhatikan yeoja saiko itu. Ckckc. Aku tidak mau, tinggalkan saja dia sendiri, lagian mana ada yang tertarik untuk mengganggu yeoja menyeramkan seperti itu. Tak ku balas, itu adalah keputusan terakhir ku. Dan memilih untuk tidur.

Setengah jam aku berusaha menutup mataku, namun pesan dari onew hyung tadi masih saja terngiang ngiang. Karena pikiran ku yang terus tertuju pada pesan itu.

Akhirnya aku beranjak bangun mengambil jaket, mengganti celana ku dengan celana panjang, dan bergegas keluar. Waktu telah menunjukan pukul 10:00 pm. Saat aku keluar dari kamar, rumah sudah sepi. Appa pasti sudah tidur, baiklah anggap saja ini suatu tindakan berjasa untuk menemani wanita SAIKO yang sedang tak berdaya. Aku datang sesuai perintah mu onew hyung.

~AUTHOR POV~

#dirumah sakit

 

“Begini lebih nyaman bagiku. Aku lebih suka suasana sepi seperti ini” ucap seorang yeoja yang sudah mengubah posisi tidurnya untuk duduk dengan kaki diluruskan.

“Sebentar lagi dokter yang menolongku itu datang kesini, bodoh sekali dia bersedia menemani ku. Memangnya dia tidak sibuk” ucap nya lagi dengan bibir yang di manyunkan.

Pandanganya tertuju pada setiap ruangan di kamar itu. Matanya seolah terbelalak menyaksikan ruangan yang sangat bagus, rapi, bersih dan sejuk.

“uahhhh daebak” ucapnya pelan. Sesaat pandanganya tertuju pada sebuah hape tak bermerek namun multifungsi yang terparkir manis di atas meja, ia mencoba meraih handphonenya itu. Dan berhasil. Segera di ceknya twitter, beberapa hari ini bahkan sulli jarang mengupdate status di jaringan sosialnya itu.

Di cek nya mention yang masuk. Seulas senyum merekah di bibirnya, “choi minseok” ucapnya dengan mata berkaca kaca.

#nae NAMJA

 

 @choi-MINSEOK
"nuna... apa kabar mu, kami sudah sampai. Kyuhyun hyung titip salam padamu. Bogoshipo @sullipink ."

“Na do. Na do bogoshipo namdongsaeng” lirih sulli sambil tersenyum, hatinya rasanya sedih sekaligus bahagia membaca pesan adiknya itu.

 

@choi_MINSEOK “Aku juga merindukanmu jagoan, Ingat pesan ku, selalu jaga eomma.Dan doakan nuna cepat sukses NE... sarangae :*”
 

Balasan itu sudah terkirim ke twitter minseok. Mata sulli kembali berkaca kaca menahan rindunya yang luar bisa kepada ibu dan adik laki2nya tersebut.

Ketika tengah membayangkan 2 sosok yang dirindukannya, seseorang membuka pintu kamar sulli. Dengan cepat sulli merebahkan kembali posisi tidurnya dan memejamkan mata.

“Dokter bernama kai itu benar-benar datang rupanya. Ck” dengus sulli dalam hati.
Suara langkah kaki semakin di dengarnya dengan jelas mendekat. Tak berapa lama kemudian orang itu duduk di kursi yang telah berada di sisi kanan ranjangnya.

Tidak ada suara yang didengar oleh sulli, hanya hembusan nafas orang di sampingnya itu. Sulli tidak menyadari jika orang disebelahnya tersebut adalah choi MINHO.

“Kenapa dia diam saja?? Biasanya kalau dokter pasti memeriksa ku lebih dulu. Omo jangan2 dia adalah orang jahat...” pikiran sulli manjadi kacau.

Ia berusaha untuk mengintip orang disebelahnya itu, perlahan tapi pasti. Samar-samar ia mencoba untuk menebak siapa orang tersebut, ketika penglihatan nya mulai jelas, betapa terkejut nya ia dengan siapa orang disebelahnya itu. Sedikit jantungnya berdetak kencang.

“kenapa dia kembali lagi” batin sulli bertanya tanya.

“ckck.. tidur saja memasang wajah panik seperti itu. Kau sedang bermimpi menikah dengan ku ya? Tenanglah itu tidak akan terjadi. Walau pun itu terjadi dalam mimpi, aku tetap menganggapnya sebagai BENCANA” ucap minho melihat sulli yang menarik nafas kuat seperti orang terkejut.

“Abaikan sulli, abaikan, lebih baik kau tidur. Tidak usah perdulikan monster disebelah mu ini” yeoja itu berpura-pura tidak mendengar, kali ini sepertinya ia mulai terjun kedunia mimpi.

Beberapa saat setelah itu pintu ruangan sulli kembali terbuka, minho menoleh untuk melihat siapa yang datang.

 “Oh minho” ucap orang itu saat melihat kehadiran minho.

 “Kai, ada apa? Kau mau memeriksa yeoja ini?”

 “Ani, aku hanya ingin menjaganya sesuai perintah onew hyung. Tapi aku terlambat datang karena ada pasien kecelakaan yang harus ku tangani. Beruntung kau ada disini, kau memang atasan yang baik. Kalai begitu kau yang menjaganya ya, aku akan kembali pada pekerjaan ku” kai menjelaskan secara detail, minho hanya diam dan meng iya kan ucapan sahabat nya itu, selepas kepergian kai minho dan sulli kembali di tinggal berdua.

“Aku heran, kenapa semua orang memperhatikanmu” ucap minho sambil memandang sulli yang sudah menjelajah kedunia mimpi.

Karena suasana yang begitu hening, akhirnya rasa kantuk pada matanya muncul. Minho memutuskan untuk menidurkan kepalanya di ranjang sulli sementara posisi tubuhnya masih duduk di kursi samping ranjang itu.
Tanganya entah sejak kapan menggenggam lembut jari-jari mungil yeoja bernama sulli itu. Kini minho juga telah menyusul kealam mimpi indah nya.

Tapi tak lama kemudian sulli kembali terbangun dari tidurnya, ia terkejut karena minho sudah tertidur lelap dengan tangan mereka yang menyatu. Ucapan onew beberapa jam yang lalu muncul kembali, rasa simpati sulli pun mulai timbul.

“Kalau kau tidur seperti ini, aura monster mu berubah menjadi aura malaikat” ungkap nya sambil tersenyum.

“Aku tidak tahu apa masalahmu. Tapi aku mulai tahu, kau adalah seorang anak yang haus kasih sayang seorang ibu. Gomawo karena sudah menolongku dan membawa ku kemari, walaupun aku seperti ini karena ulah mu juga . Tak apa, toh hidup ini tidak mudah. Aku akan mencoba untuk beradaptasi menerima semua tugasku sebagai office girl di perusahaan mu. Karena kata appa ku, aku adalah ilalang, bisa tumbuh di mana pun aku berada” yeoja itu kembali tersenyum dan mulai merebahkan dirinya kembali. Setelah itu alam mimpi mengajaknya bepetualang

~TBC~

 

Ciaaaaaat . . Maaf gak mimin bales2in komen nya yaaaak. . >_< belom sempet. Buat yang komen puanjaaang lebuaaaar model nya Rahma, Mimin sama Author seneng pake banget looooh. . Gak peduli sama komen campur aduk nya. . Kami senang. #Peluk

 

Buat komenan yang lain juga mimin suka kok. Tetep ditunggu komenan tiap chapter nya yaa readerdeul. Oke. Gomawo. :*