True Love in Makawanisy [Chap 4]

Tittle : True Love In Makawanisy [Chap 4 ]

Author : Dhecy Chyminh
 

Choi Minho | Choi Sulli | Kwon Yuri | Kim Jongin | SMent and Other Cast

Lenght : Chaptered 

Genre : Romance, Comedy, Sad

Rate : 15

AUTHOR POV~

 Hari itu juga Onew mengantar Sulli untuk memberi tau dimana letak perusahaan yang akan menjadi tempat kerja baru nya besok. Di perjalanan tidak banyak yang mereka ucapkan, perasaan sulli sudah cukup tegang untuk menghadapi semua ini. Sesekali onew mengeluarkan lelucon garing, respon sulli hanya tertawa kecil di paksakan. Pikiranya sudah mulai kacau, apa lagi di korea dia tidak mempunyai keluarga untuk mengadu.

Masih dalam keadaan diam, yeoja itu tiba-tiba mengingat seseorang, dengan cepat tangan nya merogoh saku jaket untuk mengeluarkan sesuatu. Ternyata yang ia raih itu adalah handphone, ia berniat untuk mengirimi pesan pada taemin. Tanganya dengan lihai mengetik kata-kaya yang siap untuk dikirim.

Namun entah karena apa ia menghapusnya kembali. Setelah itu jarinya mulai merangkai sebuah nomor yang sudah ia hapal diluar kepala, selanjutnya ia menekan tombol OK dan menempelkan handphone tersebut ketelinga kanan nya.

Di tempat lain seorang namja tengah sibuk dengan pekerjaanya, tapi kegiatan itu berhenti sebentar ketika ada getaran dari I-PHONE nya. Namja bernama Taemin itu segera menerima panggilan yang di layarnya tertera nama “SULLI CALLING”

“yeobseyo... wae sulli ya?” ucap taemin sedikit teriak karena di tempat itu sangat ramai dan berisik.

 “oppa...!! Aku mau pamit" jawab wanita di seberang panggilan, ia sedikit kaget dengan kata pamit sulli.

 “wae?? Apa maksudmu?” tanya taemin yang bingung, ketika hendak membuka suara untuk menjawab, hanphone sulli di rebut lelaki di sebelahnya, ONEW.

Namja itu menjelaskan semua yang telah terjadi hingga akhirnya sulli pindah kerja menjadi office girl. Mendengar penjelasan onew sahabatnya, taemin hanya tertawa meng angguk angguk mengerti. Setelah berbicara cukup, onew mengembalikan kembali handphone itu pada sulli, sedikit kesal dalam benaknya karena hp nya di rebut begitu saja.
Ketika ia hendak mematikan hp itu ternyata panggilan tersebut belum putus, taemin memanggil namanya.

“sulli-ah... yeobseyoo?” sadar akan hal itu sulli kembali menempelkan benda kecil itu ke telinga.

 “oh... ho ne oppa?”

“hahaha jadi kau akan bekerja di kantor besar itu huahhh daebak. Kau orang beruntung walau hanya menjadi office girl,karena masuk ke kantor itu tidak mudah. Sekarang kau malah di tawarkan langsung oleh direkturnya” ucap taemin antusias.

Sulli hanya tersenyum kecut... dan dalam hatinya berkata “tempat semewah apapun menjadi neraka bagiku jika ada minho nya”
“ne oppa. Tolong beri tahu amber. Tadi aku menelefonya tapi nomor ny tidak aktif, nanti aku akan mengabarimu lagi. Jika aku sudah mendapat flat baru”

“ne... araseooo.... FIGHTHING SULLI-AH” sulli hanya tersenyum mendengar ucapan taemin setelah itu ia memutuskan panggilan.

“taemin begitu baik dengan mu, kalian seperti saudara sungguhan” ucap onew tersenyum tapi matanya tetap fokus melihat jalan. Yeoja itu hanya tersenyum mendengarnya.

“sulli-ah, apa kau pernah bertemu minho sebelumnya” onew membuka pertanyaan sambil menaikan 1 alis. Sulli sontak terkejut dengan pertanyaan onew .

“m-mwo?? a-ani oppa... baru tadi siang itu saja kok” sulli berbohong onew hanya tersenyum jahil pura2 percaya.

 “aigoooo pasti si mata kodok itu sudah menceritakan semuanya” dumel nya dalam hati. Jujur saja dalam benak onew merasa kasihan pada sulli yang lebih terlihat tegang. Tapi dia yakin minho orang baik, dan tidak akan tega membalas dendam pada sulli secara berlebihan, minho paling anti membuat yeoja menderita.

Sayangnya ia tidak pernah sadar bahwa ketampananya itu membuat banyak yeoja sengsara, patah hati akibat kecuekan dan ketidak pedulian nya.

 1 jam menempuh perjalan Mobil mereka berhenti di sebuah depan gedung mewah...... gedung itu sangat tinggi, halamannya luas dan banyak tertanam pohon2 yang berjejer rapi. Security ada di setiap sudut pintu ruangan depan gedung itu. Dan yang tidak tertinggal adalah di atasnya terpampang tulisan besar dengan huruf-huruf raksasa yang menyusun kalimat

“MAKAWANISY OF THE LITARY WORKS_CHOI GROUP”.

“Kita cukup melihat nya dari sini kan sulli-ah” onew menyadarkan sulli yang masih menganga melihat kemegahan gedung besar tersebut.

“sulli”

“hah... oh, wae oppa?”

 “Kita cukup melihatnya dari sini kan. Kau sudah tau tempat mu bekerja nanti. Jadi sekarang lebih baik kita mencari flat untuk tempat tinggal mu, yang jaraknya tidak jauh dari sini. Kalau kau tetap tinggal di flat lamamu, nanti kau akan terlambat masuk setiap hari”

“Ne oppa. Mian merepotkan mu, padahal kau atasan ku. Bahkan kita baru 3 hari mengenal, tapi kau sudah begitu baik kepadaku” yeoja itu tersenyum tulus pada onew.

 “Ahh tidak apa-apa, ini juga kewajiban ku. Anggap saja aku oppa mu, seperti kau menganggap taemin saudara mu” onew mencairkan suasana formal yang di buat sulli, sulli hanya senyum mendengarnya.

 (!!!!!!!!!!!!)

 #malam harinya

“oppa... aku rasa tempat ini sudah cukup pas untuk ku. Aku kan hanya tinggal sendiri, jadi kalau terlalu besar juga akan membuat ku takut. Lagian ini sudah flat yang ke 8 kita kunjungi. Tapi kau selalu saja menolaknya” sulli memasang wajah inoncentnya dan terlihat lelah karena sudah berkeliling – keliling mancari flat baru.

 “yaaa.... tapi ini terlalu kecil sulli-ya”

 “Ani oppa, ini sudah cukup. Lagian aku juga harus hemat, jadi tidak perlu flat yang bagus. Ini sudah cocok oppa, bahkan ini lebih bagus dari flat ku yang lama. Aku juga sudah lelah. Aku mau beristirahat, besok kan hari pertama ku bekerja di perusahaan besar itu” ucapnya memelas dengan nada sedikit manja.

“Sulli-yaa.... tingkah mu benar2 mirip dengan yeodongsaeng ku, lugu, polos dan menggemaskan” batin onew dalam hati. Sekarang dia sadar bahwa perhatianya pada sulli yang berlebihan itu di sebabkan karena sulli memiliki kepribadian yang sama dengan adik perempuanya, namun adiknya tersebut telah meninggal pada kecelakaan pesawat 3 tahun yang lalu, saat berada dalam penerbangan PARIS-KOREA . Peristiwa tersebut benar-benar membuatnya terpukul.

 “Oppa, kenapa melihat ku seperti itu? Apa ada kata-kata ku menyinggung mu? Jeongmal mian ne” ujar sulli ketika di perhatikan dengan intens nya oleh onew, ia membungkukan badanya 90 derajat saat mengucap kata maaf itu, tingkahnya tersebut langsung membuat onew tertawa.

“Haha... kau minta maaf untuk apa eoh?” onew mengacak pelan rambut sulli.

 “Baiklah jika kau merasa cocok, flat ini juga tidak terlalu jauh dari tempat kerja mu. Hanya 15 menit dengan bus. Kau benar sudah yakin kan memilih tempat ini?” onew kembali mengulang pertanyaan, sulli memamerkan gigi-gigi cantiknya sambil mengangguk pasti.

“araseo” ucap onew singkat

 “ahjuma.... aku menyewa flat ini untuk yeodongsaeng ku. Aku harap keamanan di tempat ini terjamin ne. Oiya 1 lagi, igo” onew memberikan amplop pada perempuan paruh baya pemilik flat itu.

“Ya oppa... jangan memperlakukan aku seperti ini, aku jadi malu padamu. Aku masih ada uang kok untuk membayar flat ini, memangnya wajahku ini sangat terlihat susah ya” Sulli berusaha mencegah onew yang memberikan ajuma pemilik flat itu dengan sejumlah uang. Onew hanya menaikan 1 alisnya saat mendengar sulli berkata begitu.

“Yaaa.... aku tidak membayarkan mu. Ini adalah gajimu selama bekerja di restaurant”

“Ta-tapi kan aku baru 3 hari bekerja”

“Sudahlah, sana masuk dan beristirahat, flat ini isi nya sudah lengkap. Besok kau tinggal menjemput barang-barang mu di flat lama. Jika perlu apa-apa, hubungi saja aku. Anggap mulai saat ini aku oppa mu ne?” onew mengusap lembut kepala sulli. Sulli hanya mengangguk dan masuk ke flatnya.

#DI kamar minho

“Hoh.. rasanya perut ku masih terasa ngilu karena yeoja aneh itu, sudah 2 x dia menabrak tubuhku. Selalu ceroboh, kalau ber jalan tidak pernah menggunakan matanya dengan benar. Oh Apa jangan-jangan dia rabun dekat? Atau bahkan buta?” namja tampan itu berbicara sendiri di atas king size nya sambil membayangkan peristiwa di bandara dan restaurant.

“C-H-O-I S-U-L-L-I,, bahkan marga kami sama,ckckck” minho masih saja ngedumel tidak jelas.
“Lihat saja besok. Babak baru dalam hidup mu akan segera di mulai. Bersiaplah kau yeoja saiko” smirk evil terpantul di wajahnya, seperti sedang merencanakan rencana buruk dalam peran antagonis di sebuah drama. 

********

Pagi2 sekali sulli terbangun, karena alram HP nya berbunyi keras.

“Haiiish kenapa pagi datangnya cepat sekali” sulli mematikan alarm tersebut dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

Namun tiba2 ia tersadar “Yaaa... bagaimana ini. Baju ku kan masih di flat lama semua, aku berangkat kerja dengan baju apa."

Setelah cukup lama berfikir ia memutuskan untuk tetap memakai baju yang ada di tubuhnya saat itu.

“Tidak terlalu buruk” kata sullli di depan .cermin sambil merapikan rambut sebahunya.

“Hah.... demi uang dan masa depan FIGHTHING SULLI-ah”

“Semoga namja mata kodok itu tidak mengganggu ketentraman ku” di tariknya nafas dalam-dalam dan di hembuskanya perlahan, setelah itu ia segera beranjak keluar.

#makawanisy of the litary works

~AUTHOR POV~

 “Annyeong haseyoooo choi sulli imnida” sapa sulli dengan salah seorang security yang ada di depan kantor besar itu, 2 security itu
memandang sulli dengan penuh selidik.

“Yaa... kau siapa? Orang asing di larang masuk” tegas mereka dengan lantang nya sambil memandang sulli curiga dari atas sampai bawah.

 “Kenapa dilarang ? aku akan bekerja dikantor in mulai sekarang” sulli menjelaskan. 

Namun ke dua security itu tidak percaya, mata mereka masih memandangi penampilan sulli yang seperti baru bangun tidur.

 “Hahaha kami tidak percaya. Sudah pergilah, sebelum kami menangkap mu dan menyeret mu keluar dengan cara paksa."

Security itu menantap sulli dengan tatapan tajam. Menerima tatapan horor itu ia merasa sedikit takut, apalagi di tempat itu tidak seorang pun yang di kenalnya.

“ajushi... aku tidak bohong, apa wajah ku terlihat berbohong”

“Tidak ada alasan, lebih baik anda keluar dari sini” yeoja itu terkejut dengan intonasi tinggi security penjaga keamanan . Akhirnya ia putuskan untuk melangkah pergi dari tempat itu sebelum nyawanya hilang *hahaha*

“Dasar orang tua. Baru jadi satpam saja belagu, cihhhhhh..... benar kata taemin oppa, masuk ke gedung besar ini sangat tidak mudah. Kenapa ada bangunan semewah itu ya, tidak bisa kubayangkan berapa uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak bangunan, dan listrik setiap bulannya, Choi group memang selalu di depan kalau ditanya soal kekayaan” batinya mendumel, kakinya melangkah gontai meninggalkan 2 security itu.

 Ia hendak melaporkan kejadian ini pada onew nantinya. Ketika hendak sampai gerbang keluar, seseorang berteriak dari belakang sambil berlari lari.

“Changkaman, yakkkk agashi....” ucap orang itu dengan nafas yang hampir putus karena berlari, merasa dirinya di panggil sulli pun menoleh.

“nae?” tanya sulli sambil menunjuk dirinya sendiri.

 “NE... kamu. Kamu pelayan dari makawanisy restau kan?” lelaki itu berusaha mengatur nafasnya. Dengan cepat sulli menggangguk dan sedikit lega karena ada yang mengenalinya.

“Ayo ikut saya masuk” ajak lelaki paruh baya itu lagi, sulli menuruti ucapan lelaki paruh baya tersebut, mereka beranjak memasuki gedung. Saat melewati 2 security yang mencegahnya masuk tadi, ia menjulurkan lidahnya dengan tatapan yang dapat di baca.

“Sudah ku bilang aku bukan pembohong”, security itu hanya menatapnya sebal, dan malu.

~SULLI POV~


 5 langkah lagi aku benar-benar akan keluar dari halaman bangunan mewah itu, tapi langkah ku terhenti ketika mendengar suara seorang lelaki yang berteriak menghampiri ku dengan nafas yang tersenggal-senggal.
 “changkaman..... yakkkk agashi” teriak orang itu semakin dekat. Aku memutar kepalaku untuk melihat siapa orang itu. Dia menghampiriku, aku rasa panggilannya itu untuk ku, karena di tempat ini tidak ada orang lain selain aku.

 “nae??” ucapku bertanya sambil menunjuk diri sendiri. Dengan cepat ajjushi itu menggangguk
 “ne... kamu pelayan dari maka wanisy restau kan?” benar ia mengenaliku, syukurlah setidaknya setelah ini aku bisa masuk dengan lancar tanpa halangan 2 satpam horor itu. Satpam sama directur sama galaknya.
“Ayo ikut saya masuk” ucap lelaki yang lebih pantas ku panggil ajjushi tersebut. Ku ikuti langkahnya dari belakang.

Sebenarnya saat ini perasaan ku tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata, jujur aku masih trauma jika nanti harus bertemu dengan monster terhormat itu. Tenang sulli... tenang... ingat demi uang.... D.E.M.I U.A.N.G, aku berusaha menyemangati diriku sendiri.

Hampir sampai pada pintu masuk, kulihat 2 security tadi tak lagi menatap ku dengan tatapan horor. Makanya jangan main usir orang, ku lewati mereka dengan tatapan sinis. Kemudian kujulurkan lidah ku sebagai ungkapan.

 “SUDAH KU BILANG AKU BUKAN PEMBOHONG” mereka hanya mendengus kesal dan aku tertawa dalam hati.

 Saat benar2 berada di dalam gedung, rasanya nafas ku berhenti tiba-tiba. Lihatlah, ini bahkan lebih mewah dari bayanganku. Interior ruangan itu sangat modren sekali. Tidak ku bayangkan bagaimana cara namja mata besar itu bisa menjadi pemimpin utama di tempat sebesar ini. Oh salah, bukan tempat ini saja. Tapi tempat-tempat lainnya juga yang merupakan bagian dari choi group. Marga ku juga choi, tapi kenapa aku susah ya.

“Bora-shi... dia adalah office girl baru disini. Kau berikan dia seragam dan tunjukan apa yang harus ia kerjakan. Aku akan kembali pada kerjaan ku” ajjhushi itu menyadarkan ku yang tengah mengagumi ruangan besar ini.

“NE... bujangnim (manajer)” jawab wanita itu lagi. Omo jadi ajjuhsi - ajjuhsi itu manajer, wah kenapa dia menjemputku diluar. Aku kira dia bagian dari officeboy tadi.



“Ini seragam mu” ucap wanita yang terlihat usianya terpaut beberapa taun dengan ku itu sambil memberikan sepasang baju kemeja biru polos, dan celana hitam. Aku menerimanya sambil membungkukan badan berterima kasih.

 “Sebelum kau mengganti baju mu, ada baiknya aku menunjukan bagian kerjaan mu nanti. Karena setelah ini aku ada urusan untuk memesan makan siang para karyawan” aku menyetujui usulnya. Dan mengikuti langkahnya menuju sebuah tempat.

“Kaca ini, kau harus membersihknaya dengan bersih ne. Bagian ini, ini, itu, ujung kiri sana, dan ujung kanan sana juga, harus kau bersihkan” ucapnya dengan nada tegas sambil menunjuk kaca2 besaaarrrrrr luas dan transparan.

Aku harus membersihkan kaca sebesar ini, tak apalah. Toh ini bukan pekerjaan yang sulit ucapku menenangkan diri.

 “ne araseo,,,, apa aku sudah boleh mengganti seragamku”

“belum... kau harus melihat pekerjaan mu lainya. Ikut aku” katanya lagi sambil melangkah ke lantai atas, seperti seorang anak kecil aku mengikutinya dibelakang.

Pandangan ku kembali ber WAW WAW.... melihat bangunan diatas yang semakin mewah. Dia membawa ku ke sebuah lorong, entah jalan menuju kemana aku tidak tau.

“ini....... dari ujung sini sampai sana harus kau pel. Yang bersih ya, karena kalau tidak bersih pasti banyak korban yang jatuh terpeleset. Kemudian setelah itu... kau buang isi-isi setiap tempat sampah besi dilantai 6, 7, dan 8, masukan dalam pelastik dan buang ke pembuangan sampah di luar. Selanjutnya, toilet-toilet wanita di bagian timur sana. Itu bagian mu juga. Bekerja lah dengan baik NE., kau boleh mengganti seragam mu sekarang”

Aku masih melongo mendengar penjelasnya, separah ini kah menjadi office girl. Jika terus-terusan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat ini, bisa-bisa aku mati muda.
 Aku tak bergeming dan terus diam membayangkan betapa banyak tugas ku hari ini. Hari pertama ku tepatnya.

“Sebenarnya tugasmu ini adalah pekerjaan untuk 8 orang. Tapi aku mendapat perintah untuk memberi tau mu agar semua pekerjaan ini kau yang hendel. Kau choi sulli kan?” tanya wanita itu, aku sedikit bingung pekerjaan untuk 8 orang tapi kenapa harus ku kerjakan sendiri... ku anggukan saja kepala ku saat dia menanyakan aku ini choi sulli atau bukan.

“Mian ne, aku juga tidak tega melihat mu mengerjakan semua ini. Tapi aku takut membantah perintah dari presdir tampan. Karena katanya kalau kami membantu mu, kami akan di pecat. Untuk itu bersemangatlah, aku akan memberi mu jatah makan siang ku nanti sebagai upahnya”
“Presdir tampan? Maksud mu siapa?” ucapku penasaran.

“Choi minho, presdir perusahaan ini adalah dia. Ah ia kau kan masih baru disini, Namja tampan itu akan membuat jantungku berdetak 1000 kali lebih cepat jika melihatnya, dan kecepatan itu bertambah saat dia menyapaku tadi, untuk memberitaukan bahwa ada Office girl baru bernama choi sulli. Dan dia memerintahkan ku agar jatah kerja ku bersama 7 orang teman ku lainya, di berikan kepadamu” lanjutnya lagi, rasanya kupingku terbakar mendengar itu. Di hari pertama saja dia perlakukan aku seperti ini, apa jadinya hidupku jika terua-terus an menjadi bagian pekerja di perusahaannya.

Choi minho kurang ajar... kenapa ada manusia seperti mu, kesalahanku kan tidak fatal. Begini caranya sama saja kau membunuh ku secara bertahap. Tenang sulli, tenang, kau gadis yang kuat seperti kata appa.... kau harus bisa seperti ilalang sperti nasihat appa.

“ya... gwenchona?” tanya yeoja itu, mu
ngkin asap dari kupingku sudah keluar dan dia melihat itu. Atau mungkin saat ini dikepalaku sudah muncul bayangan api, atau tanduk ku keluar juga. Ah kenapa pikiran ku seperti jalan cerita film cartoon begini.

“gwenchona... terimakasih atas pemberitahuanya. Bagapshimnida” ucap ku membungkukan badan 90 derajat. Dia hanya tersenyum setelah itu berlalu dari pandangan ku.
 Segera kuganti seragam ku dengan seragam kerja, mengambil peralatan2 yang akan kugunakan dan mulai menyelesaikan tugas ku 1 per satu, .......

2 jam berlalu... aku sudah menyelasaikan tugas pertama ku. membersihkan seluruh bagian kaca di bagian depan perusahaan ini. Punggungku rasanya mau patah, semangat sulli tidak boleh menyerah. Setelah itu aku mulai mengeluarkan semua isi-isi tong sampah besi diruangan ini. Tidak terhitung ada berapa puluh tempat sampah yang harus ku buang isinya. Semangat sulli semangat. Lagi-lagi aku berusaha untuk tidak mengeluh. Baiklah tugas ke dua selesai... aku kembali beranjak dan mengambil sapu pel, aksi ku pun dimulai membersihkan lorong panjang itu dengan sapu pel basah ku. 1 jam berlalu... pekerjaan pel ku baru terselesaikan separuh jalan, keringat dan peluh sudah membanjiri tubuhku, kebencian ku semakin bertambah pada namja bernama choi minho itu. 2 jam berlalu, tugas ketiga ku selesai.... sejenak aku terduduk di pintu depan toilet untuk mengistirahatkan diri. 6 toilet lagi.... eomma appa.... rasa nya aku mau mati. Batinku tersiksa *kasiannnn eonn iT_Ti

~MINHO POV~

 Saat memasuki ruangan ku aku melihat seorang yeoja tengah mengepel di lantai 8. Ternyata dia datang juga, ucapku dalam hati sambil bersmrik evil. Rasakan itu, ini belum seberapa. Salah mu berani menantang choi minho.

 Aku meninggalkanya yang terlihat sibuk mengepel, kulangkahkan kaki menuju ruangan paling berkelas di perusahaan itu, tentu saja ruangan ku.

 “anyeongggggg hasimnika minho-shii” sapa seorang yeoja bernama kwon yuri, jinjahhhh kenapa wanita ini bisa menjadi sekretarisku sih, memangnya tidak ada yang lebih enak untuk di pandang, fashion nya itu sexy sekali mengganggu penglihatanku, dia pikir aku suka, tidak sama sekali.

 Aku mengabaikanya dan memasuki ruangan ku. Sebenarnya tadi aku sudah datang lebih awal kekantor, bahkan sangat awal. Aku memberi taukan salah seorang office girl untuk memberitaukan mereka terbebas dari pekerjaan beratnya karena akan ada yang menggantikan.

Siapa lagi kalau bukan yeoja saiko itu. Mungkin tindakan ku ini sedikit kejam, ini pelajaran buatnya. Sesaat aku diam, tapi seketika muncul pikiran nakal ku.

Kuraih gagang telepon di atas meja dan mulai menyambungkanya kepada kepala cleeaning servis.
“Aku butuh teh hangat, dan aku mau choi sulli office girl baru itu yang mengantarkanya” ucapku ketika telepon itu tersambung.

Tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara, telepon itu segera kututup. Smirk evil kembali terangkai di wajah ku. hahahah

Tbc



Yang penasaran update disini kok lama banget, monggo ngubek2 grup Minsullers Indonesia. Tapi jangan kaget, kalo gak nemu-nemu chapter-chapter akhir. Udah mimin umpetin soalnya. XD jadi, yang tetep mao baca nyaman, komen bisa kaleeeee. . :D